Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR

PADA NY.L DENGAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Asuhan Keperawatan Maternitas Profesi Ners

Dosen Pengampuh Mata Kuliah : Pertiwi Perwiraningtyas, Ns., M.Kep

minggu 5

DISUSUN OLEH:

NAMA : HERON SAPU BAYU

NIM : 2019611017

KELOMPOK : 12

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2021
LAPORAN PENDAHULUAN
BAYI BARU LAHIR (BBL) NORMAL

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


1. Pengertian
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu dan
lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir 2.5000 gram
( Sugiyarti,2000)
Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim seorang wanita
melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai umur satu bulan
(FKUI,1999).
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan
usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan (prawiroharjo, S,
2002).
Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang
diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu
dan dengan berat 2.500-4.000 gram.

2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir (Keilly P, 2002)


1) Berat Badan 2.500 – 4.000 gram
2) Panjang Badan 48 – 52 gram
3) Lingkar dada 30 38 cm
4) Lingkar kepala 33 – 35 cm
5) GDS 45 g/dl – 130 g/dl
6) Bunyi jantung dalam menit pertama - tama ± 180 x/menit lalu menurun 120 – 140
x/menit
7) Pernafasan pada menit –menit pertama ± 140 x/menit
8) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan diliputi vernik
caseosa
9) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
10) Kuku agak panjang dan lemas
11) Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora untuk laki-laki
testis sudah menurun
12) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
13) Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan menggenggam
14) Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekoneum hitam kecoklatan.

3. Adaftasi Fisiologi Bayi Baru Lahir


Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi :
1) Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui plasenta.
Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat dipotong).
Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat adanya tekanan mekanis
pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan tekanan oksigen dan peningkatan
karbondioksida merangsang kemoreseptor pada sinus karotis. Usaha bayi pertama kali
untuk mempertahankan tekanan alveoli adanya surfaktan adalah menarik nafas,
mengeluarkan dengan menjerit sehingga oksigen tertahan di dalam. Fungsi surfaktan
untuk mempertahankan ketegangan alveoli. Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru
kaku. Pernapasan pada neonatus biasanya pernapasan diafragma dan abdominal.
Sedangkan respirasi beberapa saat setelah kelahiran yaitu 30-60 x/menit.
2) Sistem cardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta
masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar masuk ke vena
kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-sel tubuh yang miskin
oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan dialirkan ke
plasenta melalui arteri umbilikalis, demikian seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan
demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir
ke paru-paru, dengan demikian foramen ovale, duktus arterious dan duktus venosus
menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen.

3) Sistem hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari pertama dan
meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata hemoglobin dan sel
darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa.
Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5 juta/mm 3 dan
Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80% Hb janin.
Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5% pada minggu ke
20.
4) Sistem Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah dapat
menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air ketuban terjadi
melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dapat dibuktikan
dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan). Mekonium merupakan
tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam pertama.
5) Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme hidrat
arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir simpanan
glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam hepar. Fungsi
hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan imatur (belum
matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas
penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada
neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan
enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam sintesis bilirubin
sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.
6) Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada hari
kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang diperlukan
neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme lemak
sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.

7) Sistem termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian suhu
terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan pembakaran
“Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi daripada lemak
biasa. Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran panas mengalir dari
permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih dingin. Radiasi yaitu kehilangan panas
dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin tanpa kontak secara
langsung. Evaporasi yaitu perubahan cairan menjadi uap seperti yang terjadi jika air
keluar dari paru-paru dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari
permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin dengan kontak secara
langsung.
8) Kelenjar endokrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi baru
lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran darah dari
vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar tiroid sudah terbentuk sempurna
sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.
9) Keseimbangan air dan ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih
besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraseluler luas. Fungsi
ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa dan
ada ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus
proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila
dibandingkan dengan orang dewasa.
10) Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat
bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada janin
baru terjadi pada kehamilan empat bulan. Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi
pada kehamilan enam bulan.
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi lebih
sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup diluar
kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif terhadap cahaya.

11) Sistem imunitas


Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2
bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya pada
traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat pencernaan,
imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A, Ig
D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai
sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat kekebalan pasif
dari kolostrum dan ASI.
12) Sistem integumen
Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih belum matang.
Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis. Vernik kaseosa juga
berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit. Kulit bayi sangat sensitif dan dapat rusak
dengan mudah. Bayi baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit kemerahan yang akan
memucat menjadi normal beberapa jam setelah kelahiran.
Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan dan kaki sedikit
sianotik (Akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vosomotor. Stasis kapiler
dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal, bersifat sementara dan
bertahan selama 7-10 hari. Terutama jika terpajan pada udara dingin.
13) Sistem skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh. Lengan
sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap ukuran tengkorak
yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan bentuk kranium dapat
mengalami distorsi akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit
disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat baru lahir tidak
terlihat lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harys simetris, terdapat kuku jari
tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup bulan.
14) Sistem neuromuskuler
Reflek bayi baru lahir diantaranya :
a. Reflek pada Mata
 Berkedip atau Refleks korneal
 Reflek Pupil
 Mata boneka
b. Reflek pada Hidung
 Bersin
 Glabela : ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis mata)
menyebabkan mata menutup dengan rapat.
c. Reflek pada mulut dan Tenggorokkan
 Menghisap
 Muntah
 Rooting
Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi
membalikan kepala ke arah sisi tersebut dan mulai menghadap: harus hilang
kira-kira pada usia 3-4 bulan, tetapi dapat menetap selama 12 bulan.
 Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi berespon dengan mendorongnya keluar:
harus menghilang pada usia 4 bulan.
 Menguap
 Batuk
d. Reflek pada Ekstremitas
 Menggenggam
 Babinski
 Klonus, Pergelangan kaki : Dorsofleksi telapak kaki yang cepat ketika
menopang lutut pada posisi fleksi parsial mengakibatkan munculnya satu sampai
dua gerakan oskilasi (denyut). Akhirnya tidak boleh ada denyut yang teraba.
 Refleks pada Massa/Moro
 Startle : Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi
siku: tangan tetap tergenggam: harus hilang pada usia 4 bulan.

4. Pathway

PROSES PERSALIAN NORMAL


Kepala bayi melewati Perubahan suhu tubuh dari Pemotongan tali pusat Adaptasi psikologis ibu
jalan lahir suhu intra uterin yang stabil
(35-37o C) Perubahan peran
Adanya luka terbuka
Banyaknya cairan Suhu ruangan Cemas
Amnion di jalan lahir
Kontaminasi pada luka
Koordinasi reflek menelan Penghilangan suhu tubuh Sekresi oksitosin
Menghisap belum sempurna (konveksi, radiasi, evaporasi) terhambat
Resti infeksi
Akumulasi cairan amnion Perubahan drastis suhu tubuh Pressure the ejection
Pada jalan napas of breast feeding

Bersihan jalan napas Proses adaptasi Ineffective breast feeding


Tidak efektif
Resti hipothermi
Resti gangguan pemenuhan
Kebutuhan nutrisi
Peningkatan insisible water loss
(IWL)

Resti kekurangan volume cairan

5. Pemantauan Bayi Baru Lahir


Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau
tidak dan diidentifikasi, masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian
keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas keperawatan.
a. 2 jam pertama sesudah kelahiran
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir meliputi :
 Kemampuan menghisap lemah atau kuat
 Bayi tampak aktif atau lunglai
 BAyi kemeraqhan atau biru
b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya
kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti :
 Gangguan pernafasan
 Hipotermia
 Infeksi
 Cacat bawaan dan trauma lahir

6. Penatalaksanaan Medis
1) Tes diagnostik
a. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm 3, neutrofil meningkat sampai 23.000-
24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia
atau hemolisis berlebihan).
c. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi
prenatal/perinatal).
d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2 hari
dan 12mg/dl pada 3-5 hari.
e. Golongan darah dan RH.
f. (Marllyn. E, Doenges, 2001).
2) Terapi
a. Non Farmakologi
 Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima setelah
dilahirkan)
 Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila
 Penimbangan BB setiap hari
 Jadwal menyusui
 Higiene dan perawatan tali pusat
b. Farmakologi
 Suction dan oksigen
 Vitamin K
 Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak nitral atau
neosporin)
 Vaksinasi hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang biasa
dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah muskulus
vastus lateralis. (Bobak, M Irene, 2005)

B. DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Kebutuhan Oksigenasi
Pada proses persalinan ketika kepala melewati jalan lahir, banyak cairan amnion
yang masuk kesaluran napas, reflek menghisap dan menelan belum sempurna, terjadi
akumulasi secret pada jalan napas mengakibatkan bersihan jalan napas dan pola napas
tidak efektif.
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Peningkatan pengeluaran cairan melalui insisible loss (IWL) dan reflek menghisap
dan menelan belum sempurna merupakan resiko tinggi terhadap gangguan pemenuhan
kebutuhan cairan.
3. Kebutuhan Sirkulasi
Adaptasi terhadap perubahan suhu tubuh dari suhu intra uterin yang stabil ke suhu
ruangan dan adanya pengeluaran suhu tubuh melalui proses konveksi, radiasi dan
evaporasi merupakan faktor resiko tinggi terjadinya hipothermi.
4. Kebutuhan Nutrisi
Reflek menghisap dan menelan yang belum sempurna, merupakan faktor resiko
tinggi pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh .
5. Kebutuhan Rasa Aman
Adanya luka pemotongan tali pusat yang belum kering merupakan faktor resiko
tinggi terjadinya infeksi.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR

A. Pengkajian
1. Identitas
2. Pengkajian terhadap factor resiko.
a. Maternal: Usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan social dan riwayat
pekerjaan.
b. Obsetrik: Parity, periode, kondisi kehamilan terakhir
c. Perinatal: Antenatal, informasi prenatal maternal health (DM,jantung)
d. Intra Partum event:
a.) Usia gestasi: Lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu.
b.) Lama dan karakteristik persalinan: Persalinan lama pada kala I dan II KPD 24
jam.
c.) Kondisi ibu: Hipo/Hiper tensi progsif perdarahan, infeksi.
d.) Keadaan yang mengidentifikasi fetal disstres HR lebih dari 120 x sampai dengan
140 x / menit.
e.) Penggunaan analgesic
f.) Metode meahirkan: Sectio Caesaria, Forsep, Vakum
3. Pengkajian Fisik.
a. Eksternal: Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan pada telapak kaki, periksa
potensi hidung dengan menutup sebelah lubang hidung sambil mengobservasi
pernafasan dan perubahan kulit.
b. Dada.
Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasi untuk menghitung
denyut jantung, perhatikan bunyi nafas pada setiap dada.
a.) Abdomen: Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk seperti kubam atau tidak
ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluh darah pada tali pusat.
b.) Neurologis: Periksa tonus otot dan reaksi reflex.
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Nilai APGAR
6. Pengkajian lanjutan
a. Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma saat
tidur ; meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat, tidur
sehari rata-rata 20 jam.
b. Pernapasan dan Peredaran Darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat
digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari frekuensi
denyut jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh, frekwensi
denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam pertama
setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit (tidur) sampai 180
kali/menit (menangis).
Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas,
wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan.Tekanan darah sistolik bayi baru
lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke hari
selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar
15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanya
menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.

c. Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-370C.Pengukuran suhu
tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
d. Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit
pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan.Kulit biasanya
dilapisi dengan zat lemak berwarna putih kekuningan terutama di daerah lipatan dan
bahu yang disebut verniks kaseosa.
e. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas.
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau
tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki
juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
f. Tali Pusat.
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis.Keadaan tali pusat
harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di sekitarnya.
g. Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a.) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan akan
terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
b.) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang akan
memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki dirangsang
akan memberi reaksi.
c.) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau
diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d.) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke sisi
yang disentuh itu mencari puting susu.
e.) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi akan
membuat gerakan menghisap.
h. Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis.Namun harus
waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir.Berat badan lahir
normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
i. Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.
j. Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan
panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-occipitalis
34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm. Lingkar dada normal
32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.
k. Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda vagina/himen
dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah sedikit mungkin ada.
Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi.
B. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas D.0001
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan habatan upaya napas D.0005
3. Hipotermia berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah D.0131
C. Intervensi keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas D.0001
 Latihan batuk efektif (1.011006)
Tindakan
Obsevasi
- Identifikasi kemampuan batuk
- Monitor adanya retensi sputum
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
- Monitor input dan output cairan ( mis. Jumlah dan karakteristik)
Trapeutik
- Atur posisi semi-fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok dipangkuan pasien
- Buang skret pada tempat sputum.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik ditahan selama 2 detik
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucut(dibulatkan)selama 8 detik
- Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perluh
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernafasan D.0005
 Manajemen jalan napas (1.01011)
Tindakan
Observasi
- Monitor Pola Napas (Frekuensi, Kedalaman, Usaha Napas)
- Monitor Bunyi Napas Tambahan(mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (Jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-yilt dan chin-lift(jaw-thrust jika
curiga trauma servikal)
- Posisikan semi-Fowler atau Fowler
- Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perluh
- Lakukan peghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan kan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
- Berikan oksigen, jika perluh.
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontradiksi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perluh.
3. Hipotermia berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah D.0131
 Manajemen Hipotermia 1.14507
Tindakan
Obsevasi
- Monitor suhu tubuh
- Identifikasi penyebab hipotermia (mis. Terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian
tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju metabolisme, kekurangan lemak
subkutan)
- Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (hipotermia ringan: takipena, disartia,
mengigil, hipertensi, diuresis; hipotermia sedang: aritmia, hipotensi, apatis,
koagulopati, refleks menurun; hipotermia berat: oliguria, refleks menghilang, edema
paru, asam-basa abnormal)
Trapeutik
- Sediakan lingkungan yang hangat (mis. Atur suhu ruangan, inkubator)
- Ganti pakaian dan/atau linen yang basah
- Lakukan penghangatan pasif (mis. Selimut, menutup kepala, pakaian tebal)
- Lakukan penghangatan aktif eksternal (mis. Kompres hangat, botol hangat, selimut
hangat, perawatan metode kanguru)
- Lakukan penghangatan aktif internal (mis. Infus cairan hangat, oksigen hangat, lavase
peritoneal dengan cairan hangat)
Edukasi
- Anjurkan makan.minum hangat
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Cristina, s.Dra, 1996, Perawatan kebidanan jilid II, Bratara, Jakarta

Obstetri Fisiologi, Bandung, 1983, UNPAD

Suryana, Dra. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK, 1996, Jakarta, EGC

Saifudin, Abdul Bahri, Prof, Dr, SPOG, MPH, 2000, Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta, Yayasan bina Pustaka Sarwono

Syahlan, Dr. SKM, 1993. Asuhan Kebidanan pada anak dalam konteks keluarga, Jakarta:
Depkes RI
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR

Nama Mhs : HERON SAPU BAYU rumah sakit :


Nama ayah/ibu : Ny.L tanggal pengkajian : 12 Juli 2021
Alamat : MALANG jam pengkajian : 09.00

Riwayat Kelahiran Yang Lalu : kelahiran yang pertama


Tahun Keadaan Jenis
No Sex BB lahir Komplikasi Ket.
kelahiran bayi persalinan
1 2021 L 3100 Baik Tidak ada Normal Menagis
2 saat lahir
3

Riwayat kehamilan yang lalu: Ibu melahirkan bayinya pada usia 18 tahun. Kondisi ibu saat hamil jarang
memeriksakan kehamilannya di puskesmas dinoyo sebanyak 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II, dan 1
kali pada trimester III. Mulai merasa gerakan janin pa usia 4 bulan. Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok,
minum jamu. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menular dan menahun seperti DM, jantung,
hipertensi.
Status Gravida G: 1 P: 1, A :-
Pemeriksaan antenatal : tidak teratur
Komplikasi antenatal : tidak ada

Riwayat Persalinan: Ibu K melahirkan dengan usaia kehamilan 40 minggu dengan persalinan normal. Bayi lahir
tanggal 11 juli 2021 jam 01.30 WIB langsung menangis, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3100 gram dan
pajang 48 cm, APGAR Scor 10 serta tidak ada kelainan.

BB/TB ibu : 50 kg/ 160 cm, persalinan di Rumah Sakit unitri

PENGKAJIAN FISIK

Umur: 1 hari, 7 Jam.

Berat badan: 3100 gr Mulut (√) Simetris


Panjang badan: 48 cm (√) Palatum mole
Suhu : 36,90C (√) Palatum durum
Lingkar kepala : 34 cm 0 Gigi
Lingkar dada 35 cm Hidung (√) Lubang hidung
Lingkar perut :30 cm 0 Keluaran
0 Pernafasan cuping
KEPALA hidung
Bentuk (√) Bulat Leher 0 Pergerakan leher
Kepala () Lain-lain
(√)Molding TUBUH
()Kaput Warna (√)Pink
() 0 Pucat
Cephalhematom 0 Sianosis
Ubun-ubun (√) Besar 0 Kuning
Kecil Pergerakan (√) Aktif
Sutura 0 Kurang
Mata Posisi: Dada (√) Simetris
simetris kanan, kiri 0 Asimetris
Bentuk: tidak (√) Retraksi
ada kelainan 0 Seesaw
(√)Lubang
telinga Status Neurologi
0 Keluaran Refleks (√)Tendon
Jantung paru-paru (√) Normal (dinilai semua) (√) Moro
Bunyi nafas 0 Ngorok (√)Rooting
0 lain-lain (√)Menghisap
vesikuler (√)Babinski
Pernafasan : 32 x/mnt (√) Menggenggam
Denyut jantung 122x/mnt (√)Menangis
0 Berjalan
Perut (√)Lember 0 Tonus leher
0 Kembung
0 Benjolan Nutrisi
Bising usus Jenis makanan (√) ASI
20x/mnt 0 PASI
Lanugo : tidak ada 0 Lain-lain

Vemix: ada pada wajah dan ubuh bayi Eliminasi


BAB pertama : tgl:12 juli 2021, jam:
Mekonium : berwarnahijau 03.00
kehitamana,kental BAK pertama : tgl: 11 juli 2021, jam:
03.12
Punggung

Keadaan punggung (√)Simetris


0 Asimetris
0 Pilonidal
dimple tidak ada
Fleksibilitas tlg punggung 0 Kelainan
tidak ada

Genetalia
Laki-laki (√) Normal
0 Hypospadius
0 Epispadius
Testis lengap
Perempuan Data Lain Yang Menunjang
Labia minora 0 Menonjol (lab. Psikososial, dll)
0 Tertutup
labia mayor
Keluaran
…………….
Kelainan
…………….
Anus: tidak ada kelainan

Ekstremitas Kesimpulan
Jari tangan : lengkap 0 Bayi lahir dalam keadaan normal
Kelainan: tidak ada dngan berat badan 3100 gram,
Jari kaki : lengkap 0 pajang badan 48 cm, tidak ada
Kelainan : tidak ada kelainan pada bagian tubuh, jari
Pergerakan: aktif 0 Tidak aktif tangan dan kaki lengkap.
0 Asimetris
0 Tremor
0 Rotasi paha
Nadi : 128x/m Brachial: tidak
ada
Femoral: tidak
ada
Garis telapak kaki: ada
Posisi Kaki : lurus
Tangan: lurus

Ket : *Bayi baru lahir yang dikaji berusia < 24 jam


A. ANALISA DATA
Nama Pasien : Bayi Ny. L
Umur : 1 hari 7 jam
No. Register :09728
DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

DS: -klien ingin Kehamilan tidak diinginkan/direncanaka Resiko proses pengasuhan


memberikan anaknya n tidak efektif
ke panti asuhan.
karena belum
menikah

DO:
Klien lahir dari
seorang perempuan
berusia 18 tahun diluar
status pernikah
DS: Perubahan citra tubuh Harga diri renda
Ibu klien mengatakan
sangat malu dengan
kondisinya saat ini
sampai menghantui
kehidupanya. Sehingga
berencana memasukan
bayinya ke panti asuhan
DO:
Pasien tampak murung
dan gelisah
DS: Kurang minat dalam belajar Defisit pengetahuan
Ibu klien mengatakan
bahwa tidak mengetahui
mengenai perawatan bayi
pasca persalinan

DO:
Pasin tampak tidak tau
cara merawat bayinya

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


BERDASARKAN PRIORITAS

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi


1. Resiko proses pengasuhan tidak efektif 12 Juli 2021

2. Defisit pengetahuan 12 Juli 2021

3. Harga diri rendah 12 Juli 2021


C. PERENCANAAN

No.
Diagnosa SLKI Intervensi (SIKI)
Dx
1. Resiko proses pengasuhan tidak - setelah di lakukan tindakan keperawatan Observasi
efektif selama 3x 24 jam
- Monitor verbalisasi yang merendahakn diri sendiri
di harapkan Resiko proses pengasuhan tidak
efektif - Monitor tingkat harga diri setiap waktu
teratasi Terapeutik
- Motivasi teribat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
- Motivasi menerima tantangan atau hal baru
- Diskusikan pernyataan tentang harga diri
- Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
- Diskusikan persepsi negatif diri
- Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah
- Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai tujuan
- Fasilitasi lingkungan dan aktifitas yang meningkatkan harga diri
Edukasi
- Jelaskan pada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan
konsep positif diri pasien
- Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
- Anjurkan mengevaluasi perilaku
- Ajarkan cara mengatasi bullying
- Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
- Latih kemampuan positif diri
- Latih cara berfikir dan berperilaku positif
- Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menagani
situasi
Observasi
- Identifikasi sumber daya fisik, emosional, dan pendidikan keluarga
- Identifikasi kebutuhan dan harapan anggota keluarga
- Identifikasi presepsi tentang situasi, pemicu kejadian, perasaan dan
perilaku pasien
- Identifikasi stresor situasional anggota keluarga lainnya
- Identitfikasi gejala fisik akibat stres ( mis. Mual, muntah,
ketidakmampuan)
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang nyaman
2. Fasilitasi program perawatan dan pengobatan yang dijalani anggota
keluarganya
3. Diskusikan anggota keluarga yang akan dilibataka dalam perawatan
4. Diskusikan kemampuan dan perncanaan keluarga dalam perawatan
5. Diskusikan jenis perawatan dirumah
6. Diskusikan cara mengatasi kesulitan dalam perawatan
7. Dukung anggota keluarga untuk menjaga atau menmpertahankan
hubungan keluarga
8. Hargai keputusan yang dibuatkan keluarga
9. Hargai mekanisme perawatan yang digunakan keluarga
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan dan pengobatan yang
dijalankan pasien
- Anjurkan keluarga bersikap asertif
- Anjruka meningkatkan aspek positif fari situasi yang dijalani pasien
-
2. Defisit pengetahuan Tingkat pengetahuan L.12111 Edukasi perawatan bayi 1.12419
 Perilaku sesuai anjuran Tindakan
Observasi
 Kemampuan mejelasakan tetang
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
suatu topik Terapeutik
 Perilaku sesuai dengan pengetahuan - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Presepsi yang keliru terhadap - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
masalah - Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan manfaat perawatan bayi
- Ajarkan memandikan bayi dengan memperhatikan suhu ruangan 21-24 0C dan dalam
waktu 5-10 menit, sehari 2 kali
- Ajarkan perawatan tali pusat
- Anjurkan memantau tanda-tanda vital bayi terutama suhu tubuh 36,50C -37,50C
- Anjurkan untuk menjemur bayi sebelum jam 9 pagi
- Ajarkan pijat bayi
- Anjrukan segerah mengganti popok jika basah
- Anjurkan penggunaan pakaian bayi dari bahan katun
- Anjurkan menyusui sesuai kebutuhan bayi
3. Harga diri rendah Harga diri L.09069 Manajemen perilaku 1.12463
 Penilaian diri positif Tindakan
Observasi
 Kontak mata
- Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
 Kemampuan membuat keputusan Terapeutik
 Perasaan malu - Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
- Jadwalkan kegiatan terstruktur
- Ciptakan dan pertahankan lingkugan dan kegiatan perawatan konsisten setiap dinas
- Batasi jumlah pengujung
- Bicara dengan nada rendah dan tenang
- Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
- Cegah perilaku pasif dan agresif
- Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku
- Lakukan pengekangan fisik sesuai indikasi
- Hindari berikap menyudutkan dan menghantikan pembicaraan
- Hindari bersikap mengancam dan berdebat
- Hindari berdebat atau menawar batas perilaku yang telah ditetapkan
Edukasi
- Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
C. PERENCANAAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 1

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan masalah teratasi

Kriteria Hasil: Masalaha proses pengasuhan teratasi sebagian

SLKI (kode) : Proses pengasuhan L.


No. Indikator 1 2 3 4 5
1. - Terpapar informasi tetang proses persalinan/pengasuhan
- Stres psikologis
2. - Kehamilan tidak diinginkan/direncanakan
-

3.

Keterangan Penilaian :
1 : menurun: meningkat
2 : cukup menurun:cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup meningkat: cukup menurun
5 :meningkat:menurun
Diagnosa Keperawatan No. 2

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan masalah teratasi

Kriteria Hasil: Masalaha tingkat pengetahuan teratasi

SLKI (kode) : Tingkat pengetahuan L.12111


No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Perilaku sesuai anjuran

2. Kemampuan mejelasakan tetang suatu topik

3. Perilaku sesuai dengan pengetahuan

4. Presepsi yang keliru terhadap masalah

Keterangan Penilaian :
1 : menurun: meningkat
2 : cukup menurun:cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup meningkat:cukup menurun
5 : meningkat:menurun
Diagnosa Keperawatan No. 3

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan masalah teratasi

Kriteria Hasil: Masalaha harga diri teratasi sebagian

SLKI (kode) : Harga diri L.09069


No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Penilaian diri positif

2. Kontak mata

3. Kemampuan membuat keputusan

4. Perasaan malu

Keterangan Penilaian :
1 : menurun: meningkat
2 : cukup menurun:cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup meningkat:cukup menurun
5 : meningkat:menurun
2. Tujuan, Kriteria Standar, Interensi, Rasional
IMPLEMENTASI
Nama Klien :Ny. K Tanggal Pengkajian : 12 Juli 2021
No Reg :09728 Diagnosa Medis : BBL
No. Dx. TTD & Nama
Tgl Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien
Kep. Terang
13/07/2021 1 08.00 - Mengidentifikasi sumber daya fisik, emosional, dan pendidikan S: ibu kembli tenang Heron s
keluarga O: Ibu klien tampak sudah mau
- Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan anggota keluarga merawatanaknya
- Mengidentifikasi presepsi tentang situasi, pemicu kejadian, perasaan A: masalah teratasi
dan perilaku pasien
P: intervensi dilanjtkan
- Mengidentifikasi stresor situasional anggota keluarga lainnya
- Mengidentitfikasi gejala fisik akibat stres ( mis. Mual, muntah,
ketidakmampuan)
- Menyediakan lingkungan yang nyaman
11.00 - Memfasilitasi program perawatan dan pengobatan yang dijalani
anggota keluarganya
- Mendiskusikan anggota keluarga yang akan dilibataka dalam
perawatan
- Mendiskusikan kemampuan dan perncanaan keluarga dalam
perawatan
- Mendiskusikan jenis perawatan dirumah
- Mendiskusikan cara mengatasi kesulitan dalam perawatan
- Mendukung anggota keluarga untuk menjaga atau menmpertahankan
hubungan keluarga
- Menghargai keputusan yang dibuatkan keluarga
- Menghargai mekanisme perawatan yang digunakan keluarga
- Menjelaskan kepada keluarga tentang perawatan dan pengobatan
yang dijalankan pasien
- Menganjurkan keluarga bersikap asertif
Menganjruka meningkatkan aspek positif fari situasi yang dijalani pasien
-
13/07/2021 2 09.00 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi S: Ibu klien mengatakan sudah mulai
- Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan belajar merawat bayinya
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
O: Ibu klien tampak belajar merawat
- Memberikan kesempatan untuk bertanya
- Menjelaskan manfaat perawatan bayi bayinya
- Mengajarkan memandikan bayi dengan memperhatikan suhu ruangan 21-24 0C dan A: Masalah belum teratasi
dalam waktu 5-10 menit, sehari 2 kali
P: Intervensi dilanjutkan
- Mengajarkan perawatan tali pusat
- Menganjurkan memantau tanda-tanda vital bayi terutama suhu tubuh 36,5 0C
-37,50C.
12.00
- Menganjurkan untuk menjemur bayi sebelum jam 9 pagi
- Mengajarkan pijat bayi
- Menganjrukan segerah mengganti popok jika basah
- Menganjurkan penggunaan pakaian bayi dari bahan katun
- Menganjurkan menyusui sesuai kebutuhan bayi

13/07/2021 3 10.00 - Mengidentifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku S: Ibu klienmengatakan masi merasa malu
- Mendiskusikan tanggung jawab terhadap perilaku dengan kondisinya dan masi berniat
- Menjadwalkan kegiatan terstruktur
memasukan bayinya kepanti asuhan
- Menciptakan dan pertahankan lingkugan dan kegiatan perawatan konsisten setiap
dinas O: Ibu klien tampak murung dan gelisah
- Membatasi jumlah pengujung A: Masalah belum teratasi
- Berbicara dengan nada rendah dan tenang
P: Intervensi dilanjutkan
- Melakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
13.00 - Mencegah perilaku pasif dan agresif
- Memberikan penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku
- Melakukan pengekangan fisik sesuai indikasi
- Menghindari berikap menyudutkan dan menghantikan pembicaraan
- Menghindari bersikap mengancam dan berdebat
- Menghindari berdebat atau menawar batas perilaku yang telah ditetapkan
- Menginformasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
D. PELAKSANAAN
CATATAN PERKEMBANGAN (PROGRESS NOTE)

Diagnosa Keperawatan No.1


SLKI : Proses pengasuhan L.13124
Tanggal Observasi dan Hasil
No. Indikator 13/07/2021 14/07/2021 15/07/2021
1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S
1 - Perilaku gelisah menurun - - - - 1 - + + - 3 + + - + 4

2 Perilaku tegang menurun - - - + 2 + - + - 3 - + + + 4


3 - + - - 2 + - - + 3 + - + + 4

Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+

CATATAN PERKEMBANGAN (PROGRESS NOTE)


Diagnosa Keperawatan No.2
SLKI : Tingkat pengetahuan L.12111
Tanggal Observasi dan Hasil
No. Indikator 13/07/2021 14/07/2021 15/07/2021
1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S
1 Perilaku sesuai + - - - 2 - + - + 3 + + - + 4
anjuran
2 Kemampuan - - - + 2 + + - - 3 + + - + 4
mejelasakan tetang
suatu topik
3 Perilaku sesuai - + - - 2 + - + - 3 - + + + 4
dengan pengetahuan
4 Presepsi yang keliru + - - - 2 - - + + 3 + - + + 4
terhadap masalah

Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+

CATATAN PERKEMBANGAN (PROGRESS NOTE)

Diagnosa Keperawatan No.3


SLKI : Harga diri L.09069
Tanggal Observasi dan Hasil
No. Indikator 13/07/2021 14/07/2021 15/07/2021
1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S
1 Penilaian diri positif + - - - 2 + - - + 3 + - + + 4
2 Kontak mata - - - + 2 - + + - 3 + + + - 4
3 Kemampuan - - + - 2 + - + - 3 - + + + 4
membuat keputusan
4 Perasaan malu - + - - 2 - + - + 3 + + - + 4

Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+
E. EVALUASI
EVALUASI

Hari/Tanggal No. Dx
Evaluasi TTD
Jam Kep
Kamis 1 S:ibu kembli tenang Heron s
15/07/2021 O: Ibu sudah dapt merwat anaknya
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

S: Ibu Klien sudah bisa memandikan, merawat tali pusat


Kamis 2 bayinya
15/07/2021 O: Ibu klien tampak bersemangat memandikan dan
merawat bayinya
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Kamis 3 S: Ibu Klien mengatakan masi merasa malu dengan


15/07/2021 kondisinya tapi mau belajar menerima keadaan
O: Ibu klien tampak tersenyum dan bermai dengan
bayinya
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Malang, 12 Juli 2021

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Mahasiswa

(Pertiwi Perwiraningtyas, Ns., M.Kep )


( HERON SAPU BAYU)

NIM. 2019611017

Anda mungkin juga menyukai