minggu 5
DISUSUN OLEH:
NIM : 2019611017
KELOMPOK : 12
MALANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
BAYI BARU LAHIR (BBL) NORMAL
3) Sistem hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari pertama dan
meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata hemoglobin dan sel
darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa.
Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5 juta/mm 3 dan
Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80% Hb janin.
Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5% pada minggu ke
20.
4) Sistem Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah dapat
menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air ketuban terjadi
melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dapat dibuktikan
dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan). Mekonium merupakan
tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam pertama.
5) Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme hidrat
arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir simpanan
glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam hepar. Fungsi
hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan imatur (belum
matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas
penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada
neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan
enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam sintesis bilirubin
sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.
6) Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada hari
kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang diperlukan
neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme lemak
sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.
7) Sistem termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian suhu
terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan pembakaran
“Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi daripada lemak
biasa. Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran panas mengalir dari
permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih dingin. Radiasi yaitu kehilangan panas
dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin tanpa kontak secara
langsung. Evaporasi yaitu perubahan cairan menjadi uap seperti yang terjadi jika air
keluar dari paru-paru dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari
permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin dengan kontak secara
langsung.
8) Kelenjar endokrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi baru
lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran darah dari
vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar tiroid sudah terbentuk sempurna
sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.
9) Keseimbangan air dan ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih
besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraseluler luas. Fungsi
ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa dan
ada ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus
proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila
dibandingkan dengan orang dewasa.
10) Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat
bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada janin
baru terjadi pada kehamilan empat bulan. Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi
pada kehamilan enam bulan.
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi lebih
sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup diluar
kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif terhadap cahaya.
4. Pathway
6. Penatalaksanaan Medis
1) Tes diagnostik
a. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm 3, neutrofil meningkat sampai 23.000-
24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia
atau hemolisis berlebihan).
c. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi
prenatal/perinatal).
d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2 hari
dan 12mg/dl pada 3-5 hari.
e. Golongan darah dan RH.
f. (Marllyn. E, Doenges, 2001).
2) Terapi
a. Non Farmakologi
Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima setelah
dilahirkan)
Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila
Penimbangan BB setiap hari
Jadwal menyusui
Higiene dan perawatan tali pusat
b. Farmakologi
Suction dan oksigen
Vitamin K
Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak nitral atau
neosporin)
Vaksinasi hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang biasa
dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah muskulus
vastus lateralis. (Bobak, M Irene, 2005)
A. Pengkajian
1. Identitas
2. Pengkajian terhadap factor resiko.
a. Maternal: Usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan social dan riwayat
pekerjaan.
b. Obsetrik: Parity, periode, kondisi kehamilan terakhir
c. Perinatal: Antenatal, informasi prenatal maternal health (DM,jantung)
d. Intra Partum event:
a.) Usia gestasi: Lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu.
b.) Lama dan karakteristik persalinan: Persalinan lama pada kala I dan II KPD 24
jam.
c.) Kondisi ibu: Hipo/Hiper tensi progsif perdarahan, infeksi.
d.) Keadaan yang mengidentifikasi fetal disstres HR lebih dari 120 x sampai dengan
140 x / menit.
e.) Penggunaan analgesic
f.) Metode meahirkan: Sectio Caesaria, Forsep, Vakum
3. Pengkajian Fisik.
a. Eksternal: Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan pada telapak kaki, periksa
potensi hidung dengan menutup sebelah lubang hidung sambil mengobservasi
pernafasan dan perubahan kulit.
b. Dada.
Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasi untuk menghitung
denyut jantung, perhatikan bunyi nafas pada setiap dada.
a.) Abdomen: Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk seperti kubam atau tidak
ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluh darah pada tali pusat.
b.) Neurologis: Periksa tonus otot dan reaksi reflex.
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Nilai APGAR
6. Pengkajian lanjutan
a. Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma saat
tidur ; meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat, tidur
sehari rata-rata 20 jam.
b. Pernapasan dan Peredaran Darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat
digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari frekuensi
denyut jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh, frekwensi
denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam pertama
setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit (tidur) sampai 180
kali/menit (menangis).
Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas,
wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan.Tekanan darah sistolik bayi baru
lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke hari
selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar
15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanya
menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.
c. Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-370C.Pengukuran suhu
tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
d. Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit
pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan.Kulit biasanya
dilapisi dengan zat lemak berwarna putih kekuningan terutama di daerah lipatan dan
bahu yang disebut verniks kaseosa.
e. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas.
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau
tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki
juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
f. Tali Pusat.
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis.Keadaan tali pusat
harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di sekitarnya.
g. Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a.) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan akan
terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
b.) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang akan
memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki dirangsang
akan memberi reaksi.
c.) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau
diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d.) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke sisi
yang disentuh itu mencari puting susu.
e.) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi akan
membuat gerakan menghisap.
h. Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis.Namun harus
waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir.Berat badan lahir
normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
i. Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.
j. Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan
panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-occipitalis
34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm. Lingkar dada normal
32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.
k. Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda vagina/himen
dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah sedikit mungkin ada.
Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi.
B. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas D.0001
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan habatan upaya napas D.0005
3. Hipotermia berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah D.0131
C. Intervensi keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas D.0001
Latihan batuk efektif (1.011006)
Tindakan
Obsevasi
- Identifikasi kemampuan batuk
- Monitor adanya retensi sputum
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
- Monitor input dan output cairan ( mis. Jumlah dan karakteristik)
Trapeutik
- Atur posisi semi-fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok dipangkuan pasien
- Buang skret pada tempat sputum.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik ditahan selama 2 detik
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucut(dibulatkan)selama 8 detik
- Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perluh
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernafasan D.0005
Manajemen jalan napas (1.01011)
Tindakan
Observasi
- Monitor Pola Napas (Frekuensi, Kedalaman, Usaha Napas)
- Monitor Bunyi Napas Tambahan(mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (Jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-yilt dan chin-lift(jaw-thrust jika
curiga trauma servikal)
- Posisikan semi-Fowler atau Fowler
- Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perluh
- Lakukan peghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan kan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
- Berikan oksigen, jika perluh.
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontradiksi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perluh.
3. Hipotermia berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah D.0131
Manajemen Hipotermia 1.14507
Tindakan
Obsevasi
- Monitor suhu tubuh
- Identifikasi penyebab hipotermia (mis. Terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian
tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju metabolisme, kekurangan lemak
subkutan)
- Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (hipotermia ringan: takipena, disartia,
mengigil, hipertensi, diuresis; hipotermia sedang: aritmia, hipotensi, apatis,
koagulopati, refleks menurun; hipotermia berat: oliguria, refleks menghilang, edema
paru, asam-basa abnormal)
Trapeutik
- Sediakan lingkungan yang hangat (mis. Atur suhu ruangan, inkubator)
- Ganti pakaian dan/atau linen yang basah
- Lakukan penghangatan pasif (mis. Selimut, menutup kepala, pakaian tebal)
- Lakukan penghangatan aktif eksternal (mis. Kompres hangat, botol hangat, selimut
hangat, perawatan metode kanguru)
- Lakukan penghangatan aktif internal (mis. Infus cairan hangat, oksigen hangat, lavase
peritoneal dengan cairan hangat)
Edukasi
- Anjurkan makan.minum hangat
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Cristina, s.Dra, 1996, Perawatan kebidanan jilid II, Bratara, Jakarta
Suryana, Dra. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK, 1996, Jakarta, EGC
Saifudin, Abdul Bahri, Prof, Dr, SPOG, MPH, 2000, Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta, Yayasan bina Pustaka Sarwono
Syahlan, Dr. SKM, 1993. Asuhan Kebidanan pada anak dalam konteks keluarga, Jakarta:
Depkes RI
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
Riwayat kehamilan yang lalu: Ibu melahirkan bayinya pada usia 18 tahun. Kondisi ibu saat hamil jarang
memeriksakan kehamilannya di puskesmas dinoyo sebanyak 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II, dan 1
kali pada trimester III. Mulai merasa gerakan janin pa usia 4 bulan. Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok,
minum jamu. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menular dan menahun seperti DM, jantung,
hipertensi.
Status Gravida G: 1 P: 1, A :-
Pemeriksaan antenatal : tidak teratur
Komplikasi antenatal : tidak ada
Riwayat Persalinan: Ibu K melahirkan dengan usaia kehamilan 40 minggu dengan persalinan normal. Bayi lahir
tanggal 11 juli 2021 jam 01.30 WIB langsung menangis, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3100 gram dan
pajang 48 cm, APGAR Scor 10 serta tidak ada kelainan.
PENGKAJIAN FISIK
Genetalia
Laki-laki (√) Normal
0 Hypospadius
0 Epispadius
Testis lengap
Perempuan Data Lain Yang Menunjang
Labia minora 0 Menonjol (lab. Psikososial, dll)
0 Tertutup
labia mayor
Keluaran
…………….
Kelainan
…………….
Anus: tidak ada kelainan
Ekstremitas Kesimpulan
Jari tangan : lengkap 0 Bayi lahir dalam keadaan normal
Kelainan: tidak ada dngan berat badan 3100 gram,
Jari kaki : lengkap 0 pajang badan 48 cm, tidak ada
Kelainan : tidak ada kelainan pada bagian tubuh, jari
Pergerakan: aktif 0 Tidak aktif tangan dan kaki lengkap.
0 Asimetris
0 Tremor
0 Rotasi paha
Nadi : 128x/m Brachial: tidak
ada
Femoral: tidak
ada
Garis telapak kaki: ada
Posisi Kaki : lurus
Tangan: lurus
DO:
Pasin tampak tidak tau cara merawat
bayinya
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No.
Diagnosa SLKI Intervensi (SIKI)
Dx
1. ansietas Proses pengasuhan L.13124 Reduksi Ansietas
Observasi
- ansietas dapat di atasi - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis,kondisi,waktu,stressor)
- Perilaku gelisah menurun - Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- Perilaku tegang menurun - Monitor tanda-tanda ansietas
Terapeutik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
- Pahami situasi yang membuat ansietas dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dirasakan
- Informasikan secara faktual mengenai diagnosis ,pengobatan dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat ansietas
-
2. Defisit pengetahuan Tingkat pengetahuan L.12111 Edukasi perawatan bayi 1.12419
Perilaku sesuai anjuran Tindakan
Observasi
Kemampuan mejelasakan tetang
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
suatu topik Terapeutik
Perilaku sesuai dengan pengetahuan - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Presepsi yang keliru terhadap - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
masalah
Edukasi
- Jelaskan manfaat perawatan bayi
- Ajarkan memandikan bayi dengan memperhatikan suhu ruangan 21-24 0C dan dalam
waktu 5-10 menit, sehari 2 kali
- Ajarkan perawatan tali pusat
- Anjurkan memantau tanda-tanda vital bayi terutama suhu tubuh 36,50C -37,50C
- Anjurkan untuk menjemur bayi sebelum jam 9 pagi
- Ajarkan pijat bayi
- Anjrukan segerah mengganti popok jika basah
- Anjurkan penggunaan pakaian bayi dari bahan katun
- Anjurkan menyusui sesuai kebutuhan bayi
3. Harga diri rendah Harga diri L.09069 Manajemen perilaku 1.12463
Penilaian diri positif Tindakan
Observasi
Kontak mata
- Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
Kemampuan membuat keputusan Terapeutik
Perasaan malu - Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
- Jadwalkan kegiatan terstruktur
- Ciptakan dan pertahankan lingkugan dan kegiatan perawatan konsisten setiap dinas
- Batasi jumlah pengujung
- Bicara dengan nada rendah dan tenang
- Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
- Cegah perilaku pasif dan agresif
- Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku
- Lakukan pengekangan fisik sesuai indikasi
- Hindari berikap menyudutkan dan menghantikan pembicaraan
- Hindari bersikap mengancam dan berdebat
- Hindari berdebat atau menawar batas perilaku yang telah ditetapkan
Edukasi
- Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
C. PERENCANAAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan masalah teratasi
2.
- Perilaku tegang menurun
3.
Keterangan Penilaian :
1 : menurun: meningkat
2 : cukup menurun:cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup meningkat: cukup menurun
5 :meningkat:menurun
Diagnosa Keperawatan No. 2
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan masalah teratasi
Keterangan Penilaian :
1 : menurun: meningkat
2 : cukup menurun:cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup meningkat:cukup menurun
5 : meningkat:menurun
Diagnosa Keperawatan No. 3
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan masalah teratasi
2. Kontak mata
4. Perasaan malu
Keterangan Penilaian :
1 : menurun: meningkat
2 : cukup menurun:cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup meningkat:cukup menurun
5 : meningkat:menurun
2. Tujuan, Kriteria Standar, Interensi, Rasional
IMPLEMENTASI
Nama Klien :Ny. K Tanggal Pengkajian : 12 Juli 2021
No Reg :09728 Diagnosa Medis : BBL
No. Dx. TTD & Nama
Tgl Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien
Kep. Terang
13/07/2021 1 08.00 - Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah S: ibu kembli tenang Heron s
(mis,kondisi,waktu,stressor) O: Ibu klien tampak masi belum mau
- Mengidentifikasi kemampuan mengambil keputusan merawatanaknya
- Memonitor tanda-tanda ansietas
A: masalah teratasi
- Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
P: intervensi dilanjtkan
- Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan
- Memahami situasi yang membuat ansietas dengarkan dengan penuh
perhatian
- Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
11.00
- Mendiskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
datang
- Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dirasakan
- Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosis ,pengobatan
dan prognosis
- Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- Menganjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Melatih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- Melatih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Berkolaborasi pemberian obat ansietas
-
13/07/2021 2 09.00 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi S: Ibu klien mengatakan sudah mulai
- Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan belajar merawat bayinya
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
O: Ibu klien tampak belajar merawat
- Memberikan kesempatan untuk bertanya
- Menjelaskan manfaat perawatan bayi bayinya
- Mengajarkan memandikan bayi dengan memperhatikan suhu ruangan 21-24 0C dan A: Masalah belum teratasi
dalam waktu 5-10 menit, sehari 2 kali
P: Intervensi dilanjutkan
- Mengajarkan perawatan tali pusat
- Menganjurkan memantau tanda-tanda vital bayi terutama suhu tubuh 36,5 0C
-37,50C.
12.00 - Menganjurkan untuk menjemur bayi sebelum jam 9 pagi
- Mengajarkan pijat bayi
- Menganjrukan segerah mengganti popok jika basah
- Menganjurkan penggunaan pakaian bayi dari bahan katun
- Menganjurkan menyusui sesuai kebutuhan bayi
13/07/2021 3 10.00 - Mengidentifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku S: Ibu klienmengatakan masi merasa malu
- Mendiskusikan tanggung jawab terhadap perilaku dengan kondisinya dan masi berniat
- Menjadwalkan kegiatan terstruktur
memasukan bayinya kepanti asuhan
- Menciptakan dan pertahankan lingkugan dan kegiatan perawatan konsisten setiap
dinas O: Ibu klien tampak murung dan gelisah
- Membatasi jumlah pengujung A: Masalah belum teratasi
- Berbicara dengan nada rendah dan tenang
P: Intervensi dilanjutkan
- Melakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
13.00 - Mencegah perilaku pasif dan agresif
- Memberikan penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku
- Melakukan pengekangan fisik sesuai indikasi
- Menghindari berikap menyudutkan dan menghantikan pembicaraan
- Menghindari bersikap mengancam dan berdebat
- Menghindari berdebat atau menawar batas perilaku yang telah ditetapkan
- Menginformasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
D. PELAKSANAAN
CATATAN PERKEMBANGAN (PROGRESS NOTE)
Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+
Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+
Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+
E. EVALUASI
EVALUASI
Hari/Tanggal No. Dx
Evaluasi TTD
Jam Kep
Kamis 1 S:ibu kembli tenang Heron s
15/07/2021 O: Ibu sudah dapt melahirkan normal
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Mengetahui,
NIM. 2019611017