TINJAUAN TEORITIS
KELUARGA BERENCANA
1.
2.
3.
4.
5.
1.
a.
1)
2)
b.
1)
2)
3)
4)
2.
B. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra, yaitu mencegah atau melawan.
Sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang
matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Jadi
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
Cara kerja kontrasepsi pada umumnya dapat dibagi menjadi:
Metode Sederhana:
Tanpa alat / obat
Senggama terputus
Pantang berkala
Dengan alat / obat
kondom
diafragma atau cap
cream, jelly dan cairan berbusa
tablet berbusa (vaginal tablet)
Metode Efektif
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
1.
a.
1)
a)
b)
2)
a)
b)
c)
b.
1)
a)
b)
c)
d)
Pil KB
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )/IUD
Suntikan KB
Susuk KB
Metode Mantap dengan cara operasi
Pada Wanita
: Tubektomi
Pada Pria
: Vasektomi
C. Cara Kerja Kontrasepsi
Metode Sederhana
Tanpa Alat / obat
Senggama terputus (Azal atau coitus interuptus)
Senggama dijalankan sebagaimana biasa tetapi pada puncak senggama alat
kelamin pria (zakar) dikeluarkan dari vagina, sehingga mani keluar dari luar
vagina. Cara ini tidak berbahaya baik fisik maupun mental. Namun
sebenarnya cara ini tidak dapat diandalkan sepenuhnya karena:
Memerlukan penguasaan diri yang kuat
Kemungkinan ada sedikit cairan yang mengandung spermatozoa tertumpah
dari zakar dan masuk kedalam vagina sehingga dapat terjadi kehamilan,
meskipun sudah dilakukan pencabutan sebelum mani menyemprot.
Pantang Berkala
Pantang berkala dalah tidak melakukan senggama pada masa subur
seorang wanita, yaitu sekitar waktu kejadiannya ovulasi. Cara menentukan
masa ovulasi adalah:
Untuk dapat menentukan masa ovulasi perlu diketahui siklus haid yang akan
datang
Untuk mengetahui haid yang akan datang perlu diketahui siklus haid
Untuk mengetahui lamanya siklus haid perlu dicatat sekurang-kurangnya 812 siklus haid selama 8 bulan
Dengan Alat/Obat
Maksud penggunaan alat adalah untuk menahan atau menghalangi
masuknya sperma ke dalam rahim sedangkan penggunaan obat
dimaksudkan untuk melumpuhkan sperma.
Kondom
Kondom adalah suatu karet yang tipis, berwarna atau tidak berwarna dipakai
untuk menutupi zakar yang berdiri sebelum dimasukkan ke dalam vagina
sehingga mani tertampung di dalamnya dan tidak masuk ke dalam vagina,
dengan demikian mencegah terjadinya pembuahan. Adapaun indikasi
pemakaian kondom adalah:
6 Minggu sesudah vasektomi, kondom perlu dipakai sampai selama 6
minggu sesudah vasektomi (sampai mani tidak mengandung spermatozoa
lagi yang dapat diketahui lebih jelas dengan pemeriksaan laboratorium)
Sementara menunggu pemasangan AKDR
Sementara sedang menunggu haid untuk pemakaian pil yang diminum
Apabila kelupaan minum pil dalam jangka waktu lebih dari 36 jam
b) Pil berturutan
Dalam bungkusan pil-pil ini, hanya estrogen yang disediakan selama 14-15
hari pertama dari siklus menstruasi, diikuti oleh 5-6 hari pil gabungan antara
estrogen dan progestin pada sisa siklusnya. Kelalaian minum 1 atau 2 pil
berturutan pada awal siklus akan dapat mengakibatkan terjadinya pelepasan
telur sehingga terjadi kehamilan.
c) Pil khusus
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat
pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim
(merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan
sperma.
3) Cara Pemakaian Pil KB
Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus haid.
Dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu
agar mudah diingat. Pada pasca persalinan pil mulai dimakan sesudah bayi
berumur 30-40 hari, sedang pada pasca keguguran 1-2 minggu sesudah
kejadian (Wiknjosastro, 2002:919).
Pil KB yang berisi 20,21 dan 22 tablet mulai dimakan terus menerus,
dan kemudian istirahat selama 1 minggu. Pada pil kombinasi yang terdiri
atas 28 tablet (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet placebo), pil diminum
terus menerus. Tablet yang diminum pertama kali sewaktu haid ialah tablet
plasebo. Pada 2 minggu pertama pemakaian pil bungkus pertama sebaiknya
Tabel 2.1
Efek Samping Pil KB
Estrogen
Progestin
Kelebihan
Kekurangan
Kelebihan
Kekurangan
Nausea
Irritabilitas
Nafsu makan Darah
haid
lebih banyak
Edema
Semburan
meningkat
disertai
bekuan
Keputihan
panas
Berat badan pendarahan
surut
Kloasma
Prolapsus uteri bertambah
terlambat
Disposisi lemak Spotting
Cepat lelah
berlebihan
Eksotrofie
haid
Depresi
Libido
berkurang
Tidak adanya
Akne
berkurang
serviks
Teleangiektasia
Darah
Nyeri
perdarahan
kepala surut
jenis vaskuler
berkurang
Supersi laktasi
Buah
tegang
Cholestatic
Libido
Hipertensi
Alopesia
dada
dengan
retensi cairan
jaundice
Lama
haid
berkurang
Nyeri kepala
Efek anabolic
Moniliasis
Payudara
membesar
Payudara
tegang tanpa
retensi cairan
dibandingkan
dengan
angka
kematian
maternal
(oleh
karena
IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukan ke dalam rahim yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan (Prawiroharjo, 1999).
Bahan-bahan IUD yang biasa digunakan terdiri dari plastik, benang sutera,
dan metal (Digitized by Usu, 2003).
2) Cara Kerja IUD
Menurut Saifuddin (2003) cara kerja IUD adalah sebagai berikut :
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tubafalopi
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
d) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
3) Keuntungan-keuntungan AKDR
Menurut Saifuddin (2003), keuntungan-keuntungan AKDR adalah sebagai
berikut :
a) Sebagai kontrasepsi mempunyai efektifitas yang tinggi, dimana menurut
BKKBN (1989) hanya terdapat 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan.
b) IUD dapat efektif segera setelah pemasangan.
c) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari Cu T 380 A dan tidak perlu
diganti)
d) Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat
e) Tidak mempengaruhi hubungan seksual
f) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan
terlatih yang harus melepas IUD
g) Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD
dipasang segera sesudah melahirkan)
Pada dasarnya AKDR dapat dipasang setiap saat biasanya dilakukan pada
waktu haid, yaitu pada akhir haid atau pada hari sebelum berakhirnya haid,
karena:
a) Serviks lembut dan sedikit terbuka
b) Perdarahan dan sakit perut mungkin tidak menimbulkan keluhan pada wanita
tersebut
Pemasangan AKDR dapat juga dilakukan sewaktu-waktu, pada saat:
a) Segera setelah induksi haid atau abortus spontan, asalkan tidak ada tandatanda infeksi misalnya: tidak panas, rahim tidak lembut, tidak ada keputihan
seperti nanah/banyak sekali
b) Setelah melahirkan yaitu: segera setelah melahirkan 2-4 hari setelah
melahirkan 40 hari setelah melahirkan.
c. Suntikan KB
Suntikan KB mengandung hormon progresteron, tidak mengandung
estrogen.
1) Cara kerja
Kontasepsi senantiasa mencegah kehamilan dengan cara:
a) Menghalangi terjadinya ovulasi
b) Menipiskan endometrium sehingga tidak terjadi nidasi
c) Memekatkan lendir serviks sehingga menghambat perjalanan spermatozoa
melalui kanalis servikalis
2) Keuntungan
a) Sangat efektif, kegagalannya kurang dari 1%
b) Kemungkinan salah dan lupa memakainya tidak ada
c) Dapat diberikan pada ibu yang menyusukan karena tidak mengurangi
produksi ASI
d) Diberikan setiap 12 minggu sekali
3) Jenis
Kontrasepsi suntikan yang beredar di Indonesia ada 2 macam, yaitu DMPA
(Depo Medroxis Progresteron Asetat) yang lazim disebut Depo Provera dan
net oen (noretisteron) yang lazim disebut Noristerat. Depo provera sebagai
kontrasepsi suntikan diberikan dosis 150 mg/3 cc sedangkan noristerat
dengan dosis 200 mg/cc
4) Waktu pemberian
Alat kontrasepsi susuk KB atau implant adalah alat kontrasepsi bagi wanita
yang dipasang (disusukan) dibawah kulit lengan bagian atas yang terdiri atas
1 atau 2 atau 6 kapsul berukuran kira-kira 3 cm berisi zat levonorgestrvel.
(Hartono, 2003)
2) Cara Kerja Susuk KB
Dengan disusupkannya kapsul tersebut silastik Implant dibawah kulit,
maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah Levonogestrel kedalam
darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan
silastik tersebut, besar kecilnya levonogestrel yang tergantung dari besar
kecilnya levonogestrel permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding
kapsul tersebut.
Menurut Sadikin (2003), dengan dilepaskannya hormon levonogestrel
secara konstan dan kontiyu maka cara kerja implant dalam mencegah
kehamilan pada dasarnya terdiri dari 3 mekanisme dasar yaitu:
a) Menghambat terjadinya ovulasi
b) Terhambatnya perjalanan sel telur menuju rahim
c) Menebalkan leher rahim/lendir serviks
3) Yang Tidak Diperbolehkan Menggunakan susuk KB
Menurut Sadikin (2003) akseptor yang tidak diperbolehkan menggunakan
Implant / susuk KB adalah:
a) Akseptor diperkirakan hamil atau tidak hamil
b) Menderita Tumor
c) Wanita berpenyakit jantung, darah tinggi dan kencing manis, sakit kuning,
infeksi panggul, varices berat, wasir
4) Keuntungan susuk KB
Menurut Sadikin (2003) keuntungan dari penggunaan alat kontrasepsi
implant adalah sebagai berikut:
a) Tidak menekan produksi ASI
b) Praktis dan efektif
c) Tidak ada faktor lupa
d) Masa pakai jangka panjang (5 tahun)
e) Membantu mencegah anemia
f) Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan
g) Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.
5) Pemasangan susuk KB
Waktu pemasangan implant yang tepat adalah pada saat ibu sedang haid,
yaitu sejak hari pertama haid sampai selambat-lambatnya hari ketujuh,
Postpartum 3-4 minggu. Pemeriksaan Ginekologi sebelum pemasangan
Implant perlu dilakukan sama seperti pada pemakaian kontrasepsi hormonal
lainnya,
jika
tidak
terdapat
kontra
indikasi
hormon
progestin
maka
bahwa
pemakaian
Implant
dapat
menyebabkan
gejala-gejala
c) Keputihan
(1) Gejala dan keluhannya berupa cairan putih yang berlebihan yang keluar dari
liang senggama dan mengganggu. Hal ini jarang terjadi pada peserta
implant dan bila terjadi ada penyebab lain. Tidak berbahaya kecuali berbau,
panas atau terasa gatal.
(2) Penanggulangan dan pengobatan
(a) Penanggulangannya dengan cara memberikan penjelasan kepada peserta
Implant jarang terjadi keputuhan, bila hal ini terjadi juga harus dicari
penyebabnya.
(b) Pengobatannya tidak diperlukan pada kasus dimana cairan berlebihan, dapat
diberikan preparat anti kolinergik seperti ektrat belladona 10 mg, 2 x 1
tablet.
d) Jerawat
(1) Gejala dan keluhannya berupa jerawat di wajah/badan dapat disertai infeksi
atau tidak.
(2) Pengobatan
Pengobatannya dengan memberikan Vitamin A dan vitamin E dosis tinggi.
Bila disertai infeksi dapat diberikan preparat Tetrasiklin 250 mg 2x1 kapsul
selama 1 atau 2 minggu.
e) Perubahan Libido
(1) Gejala dan keluhannya menurunnya atau meningkatnya libido akseptor. Hal
ini bersifat subyektif dan sulit dinilai.
(2) Penanggulangan dan pengobatan
Menjelaskan kepada pasien kemungkinan hal ini dan sifatnya yang subyektif
pengobatan medis tidak dianjurkan.
f) Perubahan Berat
(1) Gejala dan keluhannya berat badan bertambah beberapa Kg dalam
beberapa bulan setelah pemakaian Implant.
(2) Penanggulangannya
Menjelaskan kepada akseptor Implant bahwa kenaikan berat badan adalah
salah satu efek samping dan pemakaian Implant, akan tetapi tidak selalu
kenaikan berat tersebut diakibatkan dan pemakaian implant.
g) Hematoma
(1) Gejala dan keluhannya berupa warna biru dan rasa nyeri pada daerah
pemasangan atau pencabutan akibat perdarahan bawah kulit
(2) Penanggulangan dan pengobatan
(a) Penanggulangannya dengan cara membenikan penjelasan kepada peserta
akseptor mengenai kemungkinan hal tersebut.
(b) Pengobatannya dengan cara kompres dingin pada daerah yang membiru
selama dua hari. Setelah itu rubah menjadi kompres panas hingga wama
biru/kuning hilang.
h) Nyeri
(1) Gejala dan keluhannya berupa rasa nyeri pada daerah pemasangan akibat
iritasi saraf setempat, hal ini mungkin terjadi dari pemasangan Implant.
(2) Penanggulangan dan pengobatan
adalah
kontrasepsi
permanen
wanita
yang
tidak
menginginkan anak lagi yang bekerja menghambat sel telur wanita sehingga
tidak dapat dibuahi oleh sperma. Cara kontrasepsi ini dipersiapkan melalui
tindakan operasi kecil dengan mengikat dan memotong sel tuba (telur) pada
istri.
Keuntugannya
adalah:
Pemakaian
atau
perlindungan
terhadap
samping
vasektomi
adalah:
kulit
membiru
atau
lecet,
pembengkakan dan rasa sakit, keadaan ini merupakan hal yang ringan dan
akan hilang sendiri tanpa pengobatan sederhana, gejala tersebut timbul
sebagai akibat persiapan, teknik dan perawatan yang kurang sempurna
disamping factor penderita sendiri.
Penangulangannya adalah dengan pemberian antibiotika dan analgetik,
kemudian
konsultasikan
dengan
ahli
jiwa
jika
penderita
mengalami
gangguan psikologis.
Kegagalan pada vasektomi dapat terjadi konsepsi antara lain:
1) Kesalahan memotong
2) Cara mengikat tidak sempurna, cepat atau terlalu keras
3) Duplikasi vas diferent (kelainan bawaan)
4) Bersenggama sebelum sperma betul-betul negatif
5)
C. Data Fokus
1. Wawancara
a. Jumlah anak yang direncanakan
b. Adakah masalah dalam kehamilan yang lalu seperti mual-mual dan lain-lain ?
Pemeriksaan Psikososial
Pastikan keinginan KB dari klien dan suami tanpa paksaan
Adakah keyakinan / pandangan terkait dengan penggunaan kontrasepsi
Adakah ketakutan dengan prosedur pemasangan alat kontrasepsi
Status kesehatan ibu, sosial budayanya terkait dengan hal ini tingkat
penghasilan, pengetahuan dan jarak dengan tempat pelayanan kesehatan
untuk kontrol lainnya.
D. Analisa Data
N
Data
o
1 DS=
Klien
mengatakan
bingung
untuk
Etiologi
Masalah
Kurang Informasi
Ketidakmampu
an memilih
alat
memilih
kontrasepsi
alat
kontrasepsi
Tentang
DO= Klien bertanya pengetahuan terkait
dengan KB
pada
petugas
kesehatan
Klien bingung
dengan alat
kontrasepsi
Ketidakmampuan
memilih alat
kontrasepsi
2
DS=
mengatakan
tidak teratur
Klien
haid
DO=
Klien
menggunakan alat
kontrasepsi pil
Proses adaftasi
hormonal
Perubahan
pola haid
Ketidakseimbangan
hormon
progresteron dan
estrogen
Haid tidak
teratur/spotting
DS=
mengatakan
khawatir
Klien
untuk
Perubahan pola
haid
Penggunaan alat
kontrasepsi
cemas
menggunakan
kontrasepsi
alat
Adanya efek
samping dari
kontrasepsi
Haid tidak
teratur/spotting
Perubahan pola
haid
DS=
Klien
mengatakan sejak
menggunakan
kontrasepsi
pil
banyak bintik-bintik
hitam dan jerawat
dimuka
DO= Klien akseptor
KB pil
cemas
Akseptor KB Pil
Berisi hormon
progresteron dan
estrogen
Keseimbangan
progresteron dan
estrogen terganggu
Timbul gajala-gejala
sampingan
Gangguan
konsep diri:
Body image
Pigmentasi dan
jerawat pada muka,
badan menjadi
gemuk
Gangguan body
image
5.
Ds
=
klien
mengeluh sakit di
daerah insisi
Do = kulit lebam,
pembengkakan
di
daerah
insisi,
kemerahan
di
daerah insisi,
Tindakan operasi
(MOW/MOP) dan
implant
Pemajanan luka
diluar
Resiko infeksi
F. Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi
1. Perubahan pola haid, spotting haid b.d Proses adaftasi hormonal ditandai
dengan klien mengatakan haid tidak teratur
2.
3. Cemas b.d terjadinya efek samping dari alat kontrasepsi tertentu ditandai
dengan klien mengatakan khawatir untuk menggunakan alat kontrasepsi.
4. Gangguan konsep diri b.d timbul gejala-gejala sampingan (pigmentasi dan
jerawat pada muka) ditandai dengan klien mengatakan sejak menggunakan
alat kontrasepsi pil banyak bintik-bintik hitam dan jerawat pada muka.
5. Resiko infeksi berhubungn dengan pemajanan luka insisi ditandai dengan
klien mengeluh sakit di daerah insisi, kulit lebam, pembengkakan di daerah
insisi, kemerahan di daerah insisi,
G. Intervensi Keperawatan
N
O
1
Tujuan
Intervensi
Rasional
Tujuan
Jangka1. Kaji lamanya dan
1.Untuk mengetahui
Panjang:
Dalam banyaknya
siklus haid dan
jangka waktu 2 spotting
mengetahui
bulan pola haid
lamanya haid dan
normal
jumlah
perdarahan pada
Tujuan
jangka
saat haid
pendek:
dalam
waktu 1 bulan
2. Pada
hari-hari
haid
kembali2. Jelaskan pada ibu pertama
normal
dengan efek samping alat pemakaian
alat
kontrasepsi AKDR kontrasepsi AKDR
kriteria:
hormonal dan
hormonal
Sifat darah haid dan
hari-hari biasanya terjadi
kembali
pada pada
siklus awal/biasa
pertama
Tidak
ada pemakaian
spotting
haid kontrasepsi.
yang berulang
3.Data
penunjang
dapat
mengetahui
3. Observasi untuk kadar
pemeriksaan lab, keseimbangan
Hb,
Leukosit, hormon
trombosit, Ht.
4.Untuk
mendapatkan
penanganan lebih
4. Konsul ke dokter lanjut
bila
keluhan
menjadi berat
Tujuan
Jangka Kaji
tingkat Untuk
Panjang:
Klien pengetahuan klien mengetahui
memilih
alat tentang
alat tingkat
kontrasepsi yang kontrasepsi yang pengetahuan
efektif
untuk sesuai
dengan klien agar dapat
kesehatannya.
kondisinya
menentukan
intervensi
Tujuan
jangka
selanjutnya:
pada
pendek: setelah Jelaskan
tentang Memberikan
diberi penjelasan klien
klien
dapat efektivitas,
gambaran
dari tentang alat-alat
memilih
alat efisiensi
kontrasepsi yang masing-masing
kontrasepsi
kontrasepsi,
efektif
dengan alat
keuntungan,
kriteria:
Klien
dapat kerugian,indikasi
memilih
salah dan kontraindikasi
satu alat KB yang
KB
yang
sesuai
dengan Berikan
diinginkan akan
kondisinya untuk pendidikan
dengan
kesehatan kepada sesuai
menunda
beserta kondisi suami istri
kehamilan
(pil, klien
untuk
suntik,
pantang suaminya
berkala)
untuk menentukan
pilihan kontrasepsi
menjarangkan
mereka
kehamilan (AKDR, yang
inginkan
suntik),
mengakhiri/menj
aga
kesehatan
(MOW, WOP)
3
Tujuan
Jangka Kaji
tingkatan
Panjang:
cemas
Kecemasan dapat
dikurangi/dikontr
ol
Jelaskan
pada
klien tentang efek
Tujuan
jangka samping dari alat
pendek: setelah kontrasepsi
diberi penjelasan
kecemasan
berkurang
dengan kriteria:
Klien
tampak
tenang dan dapat Berikan
memahami efek kesempatan pada
ibu
untuk
samping
penggunaan alat bertanya tentang
kerugian
alat
kontrasepsi.
Klien
kooperatif kontrasepsi
dan
mau
Berikan
support
bekerjasama
psikososial kepada
dalam
terhadap
pemasangan alat klien
pemasangan alat
kontrasepsi
kontrasepsi
Tujuan
Panjang:
tidak
malu
keadaanya
Tupan:
Sebagai
pengetahuan
klien,
supaya
klien
dapat
memilih
salah
satu
alat
kontrasepsi yang
sesuai
dengan
kondisinya
Dapat
menurunkan
kecemasan klien
dalam
memilih
alat kontrasepsi
Supaya
klien
dapat beradaftasi
terhadap
pemasangan alat
kontrasepsi pada
minggu
awal
pemasangan
Jangka Jelaskan
efek Menambah
klien samping dari KB wawasan
merasa pil
/pengetahuan
dengan
bagi klien
Tujuan
jangka
pendek:
klien
merasa percaya
diri
dengan
keadaanya
dengan kriteria:
Tidak malu untuk
bergaul
5.
Untuk
mengetahui
tingkat
kecemasan klien
Anjurkan
klien
untuk konsultasi
dengan spesialis
kulit
-Beritahu
Untuk
mempercepat
informasi
lebih
untuk menntukan
intervensi
selanjutnya
klien-Balutan
yang
Infeksi
dicegah
terafi
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2000. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta
_________, 2002. Buku