Anda di halaman 1dari 47

ASPEK BIOFISIK PADA

KEHAMILAN FISIOLOGIS

Nailiy Huzaimah
Proses
Kehamilan

Aspek
biofisik
kehamilan
Tanda dan
Perubahan Gejala
fisiologis Kehamilan
kehamilan
PROSES KEHAMILAN
• Pelepasan Hormon FSH dan LH
Ovulasi
ovum 

Migrasi spermatozoa Sperma bisa bertahan 3 hari di


dan ovum rahim

Konsepsi dan
pertumbuhan zigot

• Terjadi pada hari


Nidasi / implantasi ke 6 atau7 setelah
konsepsi

Pembentukan
plasenta

• hingga
Tukem janin
aterm
Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
DIAGNOSIS KEHAMILAN
1. Deteksi Human chorionic Gonadotropin
(hCG)

Sekresi hCG
(serum dan
Implantasi
urin)
embrio
Fertilisasi
ovum

Terdeteksi 8 – 9 hari setelah fertilisasi dengan ultrasensitif assays


2. Hasil USG
TANDA DAN GEJALA
KEHAMILAN
1. Tanda Perkiraan / presumptive sign
Memperkirakan, namun tidak
membuktikan kehamilan

Tidak cukup menjadi penegak


diagnosis kehamilan

Sering menjadi petunjuk awal


terjadinya kehamilan
Tanda2 perkiraan Kehamilan
Berhentinya siklus
menstruasi (yang
Mual dan muntah Bercak darah Sering berkemih
umumnya datang
secara teratur)

Chadwick (warna
Quickening
Nyeri tekan biru kehitaman pd Peningkatan
(persepsi gerakan
payudara membran mukosa sekresi vagina
janin)
vagina)

Keletihan (fatigue)
2. Tanda Kemungkinan / probable sign
Tanda hegar
Perubahan Sketsa janin
(pelunakan
abdomen (usia sekitar 24
segmen bawah
(membesar) minggu)
uteri)

Kontraksi
Ballottement Tanda Goodell
Braxton hicks

Dideteksi saat usia gestasi 12-16 minggu


3. Tanda Positif

Deteksi suara denyut Gerakan janin oleh Visualisasi janin


jantung janin pemeriksa
Kantung
8 – 10 minggu intrauterus 30 hr
Akhir bulan
bisa dengan setelah konsepsi
ke 5
dopler DJJ 7 – 8 minggu
PERUBAHAN FISIOLOGIS
KEHAMILAN
1. Perubahan Fisik tubuh
• Pembesaran uterus
– Minggu 12 – 14 di atas simfisis pubis
– Minggu 20 mencapai umbilikus
– Minggu aterm mencapai prosesus xiphoideus
• Umbilikus terdorong ke luar
• TFU menurun saat kepala janin sudah masuk PAP (lightening)
• Postur tubuh cenderung lordosis
Pengaruh pd Pengaruh pada
dinding abdomen postur tubuh
- Saat uterus - Kemiringan batang
membesar, uterus akan tubuh ke belakang 
bersentuhan dengan menyebabkan
dinding abdomen ketegangan otot dan
anterior ligamen punggung dan
paha
- Penonjolan umbilikus
pd trimester 3 - Gaya berjalan
waddling gait dengan
postur tubuh seperti
- TFU menurun saat lordosis
janin masuk PAP
2. Perubahan Metabolisme
• Peningkatan metabolisme
• Konsentrasi albumin plasma menurun
• Plasma dan lipid cenderung meningkat
3. Perubahan Payudara
• Payudara membesar, mengeras, dan memadat
• Puting menonjol, areola menghitam dan melebar
• Suplai darah ke jaringan payudara meningkat, dan
permukaan pembuluh darah lebih terlihat

Kolostrum :
Persiapan laktasi mengandung protein,
lemak, mineral, IgA
4. Perubahan Sistem Reproduksi
Uterus Serviks

Melunak Melunak pada minggu ke 8 gestasi

Mukosa berproliferasi dan terdistensi


Lebih bulat
lendir

Ukuran dan volume meningkat Membentuk sumbat mukosa


5. Perubahan sistem sirkulasi

Darah Kebutuhan zat besi Jantung

Pengaruh
sist.sirkulasi
Tekanan Darah
mekanis thd uterus
yg membesar
• Darah
– Volume darah bertambah ±50%
– Sumsum tulang belakang meningkatkan produksi
sel darah merah
– Komponen plasma darah meningkat lebih cepat
dibandingkan massa sel darah merah 
hematokrit menurun
• Kebutuhan zat besi
– Peningkatan vol.darah dpt mmperparah Anemia
– Suplemen zat besi perlu diberikan sesuai indikasi
• Jantung
– Peningkatan beban kerja jantungn terutama di akhir
trimester ke-2
– Dapat berbahaya pada penderita penyakit jantung
– Palpitasi terjadi karena
• Gangguan saraf simpatik di awal kehamilan
• Tekanan intraabdomen akibat pembesaran uterus
• Tekanan darah
– TD sistolik sedikit menurun, dan diastolik menurun
lebih bermakna karena peningkatan CJ dan
penurunan tahanan perifer yang menjadi ciri khas
kehamilan
– Mendekati akhir kehamilan, tonus vasokonstriktor
umumnya meningkat  TD meningkat
• Pengaruh sirkulasi mekanis pada uterus yang
membesar
– Pembesaran uterus menggeser dan menekan vena iliaka,
vena kava inferior, dan mungkin aorta  posisi telentang
sangat memicu kompresi ini  perbaiki dengan posisi
miring
– Tekanan pada vena yang mengaliri tungkai dan organ
pelviks  menimbulkan varises vena di kaki, vulva, dan
rektum dan edema ekstremitas bawah di akhir kehamilan
– Peningkatan tek.vena + penurunan tek.onkotik plasma 
edema
6. Perubahan sistem respirasi
• Disebabkan oleh pengaruh mekanis
pembesaran uterus, peningkatan total
konsumsi oksigen, efek stimulan progesteron
terhadap pernapasan
• Progesteron meningkatkan ventilasi 
membuat pusat pernafasan menjadi lebih
sensitif terhadap CO2
Ventilasi dan Dispnea dalam
konsumsi oksigen kehamilan

Konsumsi O2 tubuh meningkat Dispnea umum terjadi selama


15% - 20% kehamilan
tidak ada perbedaan bermakna
Cenderung hiperventilasi
dalam pemeriksaan fungsi paru
7. Perubahan sistem
gastrointestinal
Morning Lambung dan
sickness usus

Hati dan
Pencernaan kandung
empedu
• Lambung dan usus
– Tergeser ke atas seiring pertambahan ukuran uterus
– Menyebabkan peningkatan refluks lambung dan sensasi
nyeri ulu hati (heart burn)
– Motilitas GI menurun  waktu pengosongan lambung dan
transit usus memanjang
– Progesteron  relaksasi otot halus GI  konstipasi
• Pencernaan
– Nafsu makan menurun di awal kehamilan karena
rasa mual
– Nafsu makan meningkat saat pencernaan sudah
bisa beradaptasi dengan kondisi baru
– Makan dalam jumlah sedikit tapi sering  fokus
pada kualitas dibanding kuantitas makanan
• Hati dan kandung empedu
– Tidak ada perubahan morfologi
– Beberapa ditemukan perubahan nilai fungsi hati
(fosfatase basa, serum kolinesterase, dan serum
aminopeptidase leusina)
– Pemanjangan waktu pengosongan kantung
empedu
8. Perubahan sistem perkemihan
Penurunan Ureter
urea dilatasi

Jumlah urin
meningkat Penurunan
GFR
kreatinin
meningkat
plasma

Peningkatan
Ambang
frekuensi
Renin dan berkemih
BJ urin batas gula
AT 1 & 2
menurun ginjal
meningkat
menurun
9. Perubahan sistem endokrin
Plasenta

s Ovarium
Hipofisi

Adrenal
• Plasenta
– Menyekresi 4 hormon vital u/ mempertahankan
kehamilan
hCG
•Mempertahankan produksi progesteron corpus luteum sampai
plasenta dapat mengambil alih peran produksi progesteron
(mngg ke 6-8)

Human Placental Lactogen


• Hormon pertumbuhan sel somatik janin
• Persiapan payudara untuk laktasi (anti-insulin)

Estrogen dan progesteron


•Pertumbuhan uterus
•Perkembangan payudara
• Hipofisis
– Lobus anterior
– Lobus posterior
• Sekresi oksitosin
- Stimulasi kontraksi miometrium selama persalinan
- Stimulasi kontraksi uterus setelah melahirkan untuk
mengurangi pendarahan
- Stimulasi laktasi
• Aktivasi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal janin saat aterm
menyebabkan pelepasan DHEAS secara berlebihan dan zona intermediate
(janin) dari adrenal janin. DHEAS mengalami 16-hidroksilasi di dalam
hepar janin dan kemudian melwati sirkulasi janin  ke plasenta yang
kemudian diubah hampir secara ekslusif menjadi estriol (16-
hidroksiestradiol 17 beta)
• Kehamilan manusia ditandai dengan keadaan hiperestrogenik dengan
besaran yang tidak paralel untuk seluruh spesies mamalia. Plasenta
merupakan suber estrogen primer. Adar esterogen dalam sirkulasi ibu
meningkat dengan semakin bertambahnya usia kehamilan. Estron
plasenta dan estradiol 17 beta terutama berasal dari androgen C19 ibu
(testosteron dan androstenedione) sementara estriol hampir secara
eksklusif berasal dari DHEAS janin. Estrogen tidak menyebabkan kontraksi
uterus namun mendorong serangkaian perubahan pada miometrium
(mencakup peningktana jumlah reseptro prostaglandin, reseptor oksitosin
dan “gap junction”  ) yang meningkatkan kapasitas miometrium untuk
menghasilkan kontraksi uterus.
• Selain DHEAS, kelenjar adrenal janin menghasilkan kortisol yang berperan dalam :
– DHEAS menyiapkan sistem organ janin untuk kehidupan diluar uterus
– DHEAS mendorong ekspresi sejumlah produk plasenta termasuk corticotropin releasing hormon – CRH , oksitosin dan
prostaglandin (terutama prostaglandin E2 – PGE2)
• CRH plasenta menginisiasi loop umpan balik postif dengan merangsang HHA janin untuk memproduksi
DHEAS dan kortisol yang semakin banyak , yang selanjutnya melakukan “up regulation” ekspresi CRH
plasenta (efek stimulai kortisol terhadap CRH plasenta harus di kontras kan dengan inhibisi umpan balik
kortisol pada CRH ibu)
• Oksitosin plasenta beraksi secara langsung pada miometrium untuk menyebabkan kontraksi dan secara
tidak langsung melalukan “up regulation” terhadap produksi prostaglandin (terutama prostaglandin
F2alpha oleh desidua.
• PGF2alpha terutama dihasilkan oleh desidua dan bekerja pada mioemtrium untuk melalukan pengatiuran
atas reseptor oksitosin dan “gap junction” sehingga mendorong terjadinya kontraksi uterus.
• PGE2 terutama berasal dari plasenta janin dan mungkin paling penting dalam mendorong maturasi servik
serta pecahnya ketuban secara spontan.
• Adrenal
– Mengalami hipertrofi selama hamil dan
peningkatan aktivitas
– Peningkatan produksi aldosteron  retensi
natrium dan cairan  edema samar atau jelas
• Ovarium
– Aktivitas folikel dalam ovarium ditekan  tidak
ada ovulasi sampai kelahiran
10. Perubahan sistem integumen

Striae Perubahan Spider Kelenjar


gravidarum pigmen hemangioma keringat

Tanda Linea nigra, Karena Kelenjar sebasea,


peregangan memudar setelah peningkatan keringat, dan
melahirkan. sirkulasi estrogen folikel rambut
lebih aktif
• Cloasma gravidarum (salah satu
hiperpigmentasi)
11. Respon Imunologi
• IgG maternal merupakan satu-satunya
imunoglobulin yang dapat melewati sawar
plasenta  memberikan imunitas pasif pada
janin
• IgA disekresi dalam kolostrum maternal dan
memberikan imunitas gastrointestinal
tambahan pada BBL yang mendapat ASI
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai