Anda di halaman 1dari 20

Template Isian Tugas Terapi Komplementer

( terapi Hypnotherapy )

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komplementer

Yang diampu oleh: Dr. Eko Mulyadi, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Di Susun Oleh:

Kelompok 1

EMA ELTIANA_720621418

ZAHRO HUMAIRO_720621415

NITA ANDINI HARIYANTI_720621434

LISA FIRDAUS_720621417

JAMI’ATUL KHOLIFAH_720621427

ROFIQI ILHAM FATHONI_720621437

PUTRI ELVIA SANI_720621414

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA

2022-2023
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah –Nya sehinnga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Pendahuluan dan Askep
yang berjudul “Hypnotherapy”.

Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah memberi dukungan serta bimbingan kepada kami baik moral,
material secara langsung maupun tidak langsung.

Kami selaku kelompok mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu:


1. Dr. Eko Mulyadi, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini karena keterbatasan
pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang kami miliki oleh karena itu, penulis sangat
menghargai kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun.

Sumenep, 06 April 2022

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS TERAPI KOMPLEMENTER

1 Judul : Hypnotherapy
.
2 Pembagian Tugas
.
a. Ema Eltiana : mengetik atau menyusun keseluruhan, mencari BAB
I, menyusun Askep, mencari penerapan terapi
hypnosis dalam asuhan keperawatan
b. Nita Andini : Pencarian referensi Jurnal
Hariyanti,
Lisa Firdaus
c. Zahro Humairo : mencari sop
d. Rofiqi Ilham : mencari tahapan dan penerapan terapi
Fathoni, Putri
Elvia Sani
e. Jami’atul Menyusun Askep, mencari SOP, mencari penerapan
Kholifa terapi hypnosis dalam asuhan keperawatan

Menyetujui Fasilitator Sumenep, 06, April, 2022


Ketua Kelompok 1

Dr. Eko Mulyadi, Nama EMA ELTIANA


S.Kep.,Ns.,M.Kep NPM. 720621418
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1...................................................................................................................Latar
Belakang...................................................................................................1
1.2...................................................................................................................Rumusan
Masalah....................................................................................................2
1.3...................................................................................................................Tujuan 2
BAB II KONSEP TEORI
1.
2.
2.1...................................................................................................................Definisi
Hypnotherapy...........................................................................................3
2.2...................................................................................................................Jenis
Hypnotherapy...........................................................................................4
2.3...................................................................................................................Tahapan
Hypnotherapy...........................................................................................5
2.4...................................................................................................................Prinsip
Hypnotherapy...........................................................................................9
2.5...................................................................................................................Penerapan
terapi (literatur review tentang Pemanfaatan Hipnoterapy untuk kesehatan) 9
BAB III Standart Operating Procedure SOP

1.
2.
3.
3.1...................................................................................................................Persipan
Klaien ......................................................................................................10
3.2...................................................................................................................Persiapan
Alat...........................................................................................................10
3.3...................................................................................................................Pelaksanaa
n Terapi....................................................................................................10
3.4...................................................................................................................Evaluasi
..................................................................................................................11
3.5...................................................................................................................Penerapan
Terapi Hipnosis dalam Asuhan Keperawatan..........................................11
1.
2.
3.
BAB IV PENUTUP

1.
2.
3.
4.

4.1.........................................................................................................................Kesimpula
n......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1...............................................................................................................................Latar
Belakang
Hipnoterapi merupkan sebuah terapi yang menggunakan metode hypnosis. Hipnosisi
adalah suatau keadaan relaksasi dannkonsentrasi pada satu titik yang masih mempunyai
control dan kesadaran penuh disekitranya, dan kondisi ini disebabkan oleh sugesti dalam
metode hypnosis. Hal ini bisa dicapai dengan fokus mental melalui saran seorang
praktisis yang telah berlinsensi.
Sejarah kondisi hypnosis ini telah digunakan oleh seorang dukun dan orang-orang pada
jaman kuno untuk melakukan. Metode hipnoterapi telah digunakan oleh Mesir
sejakribuan tahun yang lalu yang di aplikasikan dalam riyul, upacara keagamaan dan
membantu menyembuhkan segala macm penyakit.
Hipnotherapi ini tidakdapat dilakukan sembarangan dan tampa anjuran psikolog atau
psikeater, hipbotherapi bisa menimulkan efek samping berbahaya. Antara lain
menciptakan memori yang salah (konfabulasi), rasa takut, kecemasan dan marah
berlebihan. Selain itu hipnoterapi menjadi selah satu metode terapi kesehatan mental yang
tergolong legal di dunia medis. Mengingat banyak manfaat hipnoterapi bagi orang dengan
masalah ksehatan mental. Hipnotherapi adalah terapi komplementer menggunakan teknik
hypnosis untuk memengaruhi kondisi seseorang.
Hipnotherapi adalah ilmu untuk mengeksplorasi pkiran, maka segala masalah yang
berkaitan dengan pikiran dan perasaan biasa dibantu dengan hipnoterapi. Hipnotherapi
juga bisa berperan dalam bidang kecantikan, kedokteran, kebidanan, kesehatan tubuh dan
pikiran, masalah anak dan remaja, pengembangan diri, masalah seksual, bahkan untuk
sekedar hiburan dan reklesi mental. Hipnotherapi banyak untuk mengatasi berbagai
masalah seperti minder kurang percaya diri, stess terlalu banyak pikiran, trauma selalu
terbayang pengalaman buruk, berhenti merokok selamanya dan menghilangkan nyeri haid
berlebihan (Gunawan, 2012).
Hipnoterapi di gunakan untuk sebagai penyembuhan segala macam gangguan yang
berkaitan dengan pikiran dan perasaan, mulai dari menurunkan berat badan sampai
menyembuhkan gangguan mental yang berat. Hipnotrapi juga cara tercepat dan termudah
untuk mengubah pikiran, perasaan, perilaku, kebiasaan dan kepribadian seseorang. Dari
segi medis hipnotrapi bisa digunakan untuk anastesi, cabut gigi, khitan, menjahit luka dan
operasi besar atau kecil (Mustofa, 2012).
1.2...............................................................................................................................Rumusan
Masalah
1. Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Komplementer
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Hypnotherapy
1.3...............................................................................................................................Tujuan
1. Apa itu definisi Hypnotherapy?
2. Apa itu jenis Hypnotherapy?
3. Bagaimana Tahapan Hypnotherapy?
4. Apa saja Prinsip Hypnotherapy?
5. Bagaimana Penerapan terapi (literatur review tentang Pemanfaatan Hipnoterapy untuk
kesehatan)?
BAB II

KONSEP TEORI

1.
2.
2.1. Definisi Hypnotherapy
Pengertian hypnosis atau hypnotherapy adalah kondisi yang menyerupai tidur yang
dapat secara sengaja dilakukan kepada orang, dimana mereka akan memberi respons pada
pertanyaan yang diajukan dan sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang di
berikan oleh hypnotherapist. Teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain untuk
masuk ke dalam kondisi hypnotherapy.
Hypnosis sendiri juga diartikan sebagai suatu kondisi dimana perhatian menjadi
sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sengat tinggi, seni komunikasi
untuk mmepengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai
dengan cara menurunkan gelombang itak. Hypnosis juga disebut sebagai seni eksplorasi
alam bawa sadar, kesadaran yang meningkat, suatu kondisi yang dihasilkan oleh sugesti
(Gunawan,2012).
Hypnotherapy merupakan konsep penyembuhan yang menyeimbangkan sistem
harmonisasi tubuh dengan mengatur kembali pola-pola negative yang sering dilakukan,
baik secara sadar maupun tidak secara sadar olah seseorang. Dengan memasuki pikiran
bawah sadar kalien, pola-pola negative yang selama ini dilakukan oleh klien bisa
dikoreksi dan deprogram kembali dengan memberikan kenyamanan dan ketenangan
secara jangka panjang bagi klien (Hakim,2010).
Dari beberapa teori di atasa dapat disimpulkan bawah hypnotherapy sebagai aplikasi
hypnosis dalam menyembuhkan gangguan mental dan meringankan gangguan fisik.
Uraian ini sesuai dengan pendapat (Anam,2010) bahwa dalam praktek di lapangan
hypnotherapy telah terbukti secara medis bisa mengatasi berbagai macam gangguan
psikologis maupun fisik, misalnya: menghilangkan kebiasaan buruk, merokok,
menghilangkan phobia, mengurangi nyeri, memberi efek anaesthesia pada cabut gigi dan
sebagainya (Gunawan,2012).
Hipnoterapi merupAkan sebuah terapi yang menggunakan metode hypnosis. Hipnosisi
adalah suatau keadaan relaksasi dannkonsentrasi pada satu titik yang masih mempunyai
control dan kesadaran penuh disekitranya, dan kondisi ini disebabkan oleh sugesti dalam
metode hypnosis. Hal ini bisa dicapai dengan fokus mental melalui saran seorang
praktisis yang telah berlinsensi.
Sejarah kondisi hypnosis ini telah digunakan oleh seorang dukun dan orang-orang pada
jaman kuno untuk melakukan. Metode hipnoterapi telah digunakan oleh Mesir
sejakribuan tahun yang lalu yang di aplikasikan dalam riyul, upacara keagamaan dan
membantu menyembuhkan segala macm penyakit.
Tapi hypnosis seperti yang kita kenal saat ini, pertama kali di kaitkan dengan pekerjaan
dokter Australia yang bernama Franz Anton Mesmer. Pada tahun 1700-an, Masmer
peracaya bahwa segala macam penyakit itu di sebabkan oleh cairan magnetic yang ada di
dalam tubuh yang berada pada ukuran normalnya. Dia menggunakan magnet dan teknik
hipnosisi untuk mengobati klien-kliennya dalam menanggapi amsalah apapun. Tetapi
komunitas medis tidak meyakini penelitian yang dilakukan oleh Mesmer ini. Mesmer
dituduh melakukan penipuan, dan teknik yang dilakukan di anggap tidak ilmiah.
Hipnotherapi kembali popular di pertengahan 1900-an. Karena Milton H.Erickson yaitu
seorang psikeater, pada tahun 1958, kedua American Psychological Association
mengakui bahwa hipnoterapi di gunakan sebagai prosedur medis yang valid. Sejak tahun
1995, National Institutes of Health (NIH) telah merekomendasikan bahwa hipnoterapi
bisa digunakan sebagai pengobatan untuk nyeri kronis.

2.2. Jenis Hypnotherapy


Jenis-jenis hypnosis dibagi menjadi 5 yaitu:
1. Stage Hypnosis
Stage Hypnosis Adalah hypnosis yang digunakan untuk pertunjukan hiburan,
dalam Stage Hypnosi, hypnosis memilih subjek dari antara penonton, yang setelah
melewati serangkaian uji sugestibilitas, membuat subjek tersebut masuk ke dalam
kondisi trance. Kemudian hypnosis memberikan “program” yang akan dijalankan
setelah subjek bangun atau sadar dari kondisi trance. Program yang dimasukkan
biasanya “aneh-aneh” dan tidak masuk akal, miasalnya seorang pria mengaku
hamil, handphone jadi sepatu, menjaid penyanyi terkenal dan sebagainya
(Gunawan,2012:13).
2. Anodyne Awareness
Anodyne Awareness adalah aplikasi hypnosis untuk mengurangi rasa sakit
fisik dan kecemasan. Banyak dokter, tenaga medis, perawata dan dokter gigi
menggunakan teknit Anodyne untuk membentu pasien menjadi rileks dengan sanat
cepat dan mengurangi rasa sakit dengan mental anastesi (Gunawan, 2012:15).
3. Forensic Bypnosis
Forensic Bypnosis adalah penggunaan hypnosis sebagai alat bantu dalam
melakukan investigasi atau panggilan informasi dari memori. Sering kali, dalam
suatu kejadian yang mempunyai muatan emosi egative tinggi, misalnya dalam
kasuus kejahatan, orang mengalami “lupa ingatan” akan kejadian tersebut. Hal itu
terjadi karena pikiran bawah sadar enyembunyikan informasi traumatic sehingga
tidak dapat diakses oleh pikiran sadar, dengan tujuan agar pengalaman buruk itu
tidak lagi diingat (Gunawan,2012:15).
4. Metaphysicak Hypnosis
Metaphysicak Hypnosis adalah aplikasi hypnosis dalam meneliti berbagai
fenomena metafisik. Jenis hypnosis ini bersifat eksperimental. Dengan hypnosis,
seseorang akan dapat dengan cepat masuk ke kondisi rileks yang sangat dalam
(sombambulims), yang diukur dengan EEG akan menunjukan frekuensi
gelombang otak yang sangat rendah (Gunawan,2012:16).
5. Cilinical Hypnosis atau Hypnotherapy
Cilinical Hypnosis atau Hypnotherapy adalah aplikasi hypnosis dalam
menyembuhkan masalah metal dan fisik (psikosomatik0. Aplikasi dalam
pengobatan penyakit, antara lain depresi, kecemasan, fobia, stress, penyimpangan
prilaku mual dan muntah, nyeri, melahirkan, penyakit kulit dan masih banyak lagi
(Gunawan,2012:14).

2.3. Tahapan Hypnotherapy


Menurut The Indonesia Board Of Hypnotherapy (IBH), (2015) bahwa hipnoterapi
dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:
a. Pre induction (prainduk)
Tahap Pre induction seperti sebuah kedaan di mana dua orang sedang
melakukan percakapan pada tahap awal perkenalan. Pre-induksi merupakan sutau
proses untuk mempersiapkan suatu situasi dan kondisi yang kondusif antara ahli
hipnoterapi dengan klien. Dalam tahapan pre-induksi ini ahli hipnoterapi
membangun hubungan dengan klien melalui percakapan ringan saling berkenalan,
serta hal-hal lain yang bersifat pendekatan ahli hypnosis secara mental terhadap
kalien. Selain itu, pada tahapan inimklien diberikan seputar hypnosis dan
manfaatnya kemudian dipastikan apakah klien bener-bener mau di hipnoisis atau
tidak (The Indonesia Board Of Hypnotherapy (IBH), (2015).
b. Induction (induksi)
Induksi merupakan sugesti untuk membawa klien dari normal state ke
hypnosis state, atau dengan kata lain induksi akanmembuat conscious dari klien
“sangat rileks” atau bahkan “tertidur”. Terdapat ratusan jenis induksi yang
diperuntukkan untuk klien dengan tipe sugestivitas yang berbeda-beda. Sebagai
pemahaman awal, secara garis besar, teknik induksi dibagi atas 2 kelompok
ayaitu:
1. Induksi untuk klien dengan sugesivitas rendah
2. Induksi untuk klien dengan sugestivitas tinggi
Dalam memberikan induksi, hrus mahir dalam menyusun variasi kalimat pacing-
leading. Dalam sesi hypnoterapi, target seorang hypnotherapy adalah ,membawa
klien ke suasana yang rileks dan sugestif, tidak selalu harus “tertidur” atau
“deeptrance”. Kondisi deeptrance hanya diperlukan untuk teknik bterapieutik
tertentu (The Indonesia Board Of Hypnotherapy (IBH), (2015).

c. Deepening
Konsep daasar dari deepening ini adalah membimbing klien untuk berimajinasi
melakukan sesutau kegiatan atau berada di sutau tempat yang mudah dirasakan
oleh klien. Rasa mengalami secara dalam ini akan membimbing klien memasuki
trance level lebih dalam. Deepening dapat berupa imajinasi:
1. Alam atau tempat: gunung, pantai, tanaman bunga, rumah dan kamar
2. Hitungan: hitungan dan sugesti langsung (The Indonesia Board Of
Hypnotherapy (IBH), (2015).
d. Depth Level Testh (Tes Kedalaman Hipnosis)
Sutau teknik untuk memeriksa kedalaman dari subyek. Dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain:
1. Dengan melakukan konfirmasi secara langsung kepada klien misalnya dengan
teknik ideo Motor Response yaitu subjek memberikan jawaban yang jujur
yaitu subjek memberikan jawaban yang jujur sesuai dengan jawaban pikiran
bawah sadar melalui respon gerakan fisik.
2. Dengan cara mengamati tanda-tanda di fisik subjek.
3. Dengan membandingkan tanda-tanda kedalaman dengan skala kedalaman
skala kedalaman trance (depth Trance Scale) (The Indonesian Board Of
Hypnotrapi (IBH), 2015).
e. Suggestion Therapy
Suggestion Therapy merupakan salah satu metode Hypnotherapi paling
sederhana dan hanya dapat diterapkan ke kasus-kasus sederhana, antara lain :
kasus-kasus yang sangat jelas penyebabnya, serta sebagai teknik untuk
meningkatkan motivasi dan empowerment (pemberdayaan). Pada prinsipnya
suggestion therapi adalah scrip sebuah cerita atau saran yang disampaikan kepada
klien, berkaitan dengan dengan permasalahan klien. Untuk menyusun script
suggestion therapy dibutuhkan pengetahuanpengetahuan praktis yang berkaitan
dengan pemberdayaan diri serta pengetahuan praktis mengenai psikologi manusia.
Suggestion therapy biasanya dilakukan sekitar 15-20 menit pada saat pelaksanaan
suggestion therapi tetap dapat dilakukan prosos deeping berulang kali untuk
pendalaman relaksasi klien. Untuk kasus-kasus kompleks, tidak disarankan
menggunakan suggestion therapi secara langsung, melainkan menggunkan
Hypnotrerapeutic technique (Hypnotherapy Advanced) untuk menggali
permasalahan secara lebih jelas (The Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH),
2015).
Untuk hal-hal utama dalam Suggestion Therapy, sebaiknya menggunakan
aturan umum dalam sugesti, yaitu :
1. Positive (sebutkan apa yang diinginkan, bukan yang dihindari).
2. Repetition (pengulangan).
3. Present tense (hindari kata akan).
4. Pribadi.
5. Tambahan sentuhan emosional dan imajinasi.
6. Progressive (bertahap), jika diperlukan (Gunawan, 2012).
f. Hypnotherapaeutic technique
Hypnotherapeutic adalah suatu teknik hipnoterapi yang sesuai dengan
permasalahan dan kondisi klien. Seluruh teknik hypnotherapeutic ini dapat
dimanfaatkan secara bersama-sama untuk menghasilkan efek penyembuhan
hipnotherapi dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kultur atau belief dari klien.
Teknik hipnoterapeutik ini digunakan untuk mencari akar permasalahan pada
klien. Setelah mengetahuai akar permasalahan dari klien, klien diberikan
pemograman positif sehingga menghasilkan perilaku baru Indonesian Boartd Of
Hypnotherapy (IBH, 2015).
Menurut Gunawan (2015) Ada empat langkah hipnoterapeutik untuk
memfasilitasi perubahan yaitu :
1. Sugesti post-hipnosis dan imajinasi Langkah ini sangat efektif bila klien
memiliki motivasi yang kuat untuk berubah, baik pada level pikiran sadar
dan bawah sadar. Hanya dengan memberikan dorongan dalam bentuk
sugesti secara benar dan diperkuat dengan imajinasi atau visualisasi, klien
akan berubah. Bila motivasi klien tidak kuat, langkah ini tidak akan efektif
karena akan mendapatkan resitensi dari pikiran sadar dan pikiran bawah
sadar (Gunawan, 2012:137).
2. Menemukan akar masalah Meskipun ada klien yang bisa sembuh tanpa
tahu atau menumukan akar masalahnya, terapis perlu menemukan akar
masalah yang sesungguhnya. Masalah atau simtom diselesaikan dengan
menyelesaikan atau me-release beban emosi negatif akibat kejadian yang
menajadi akar masalah (Gunawan, 2015:138 ).
3. Release Terapi dilakukan untuk membantu klien melepas atau me-release
perasaan atau emosi negatif dari pengalaman di masa lalu. Hal ini sangat
penting karena karena emosi ini, bila tidak di release akan membuat klien
terkunci dalam pola perilaku lama (Gunawan, 2015:138).
4. Pemahaman baru atau perilaku baru Tujuan dari langkah ini adalah
membantu klien membuat pemahaman baru, berdasarkan cara pandang
dan kebijakan orang dewasa, terhadap masalah yang dialami, akar
masalah, dan solusinya (Gunawan, 2015:139).
g. Termination
Termination adalah suatu tahapan untuk mengakhiri proses hypnosis. Konsep
dasar terminasi adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang klien tidak
mengalami kejutan psikologis ketika terhubung dari “tidur hypnosis”. Standar dari
proses terminasi adalah membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh
seorang klien lebih segar dan rileks, kemudian diikuti dengen proses hitungan
beberapa detik untuk membawa clien ke kondisi normal kembeli.
Menurut Rustamaji & Kristiyadi, (2011) seorang klien yang akan di
hipnoterapi juga membutuhkan beberapa syarat atau kondisi, yaitu:
1. Menerima secara sadar dan sukarela tanpa paksaan (tidak menolak).
2. Mempunyai kemampuan menerima sugesti (susceptibility).
3. Dapat berkomunikasi dengan baik.
4. Mempunyai kemampuan untuk memusatkan pikiran (fokus).
5. Membutuhkan kerjasama antara hipnoterapis dan pasien.
6. Dibutuhkan suasana yang mendukung, biasanya tempat yang tenang
dan jauh dari kegaduh.

2.4. Prinsip Hypnotherapy


Prinsip dasar dari hypnotherapy adalah menggunakan kata-kata (verbal therapy), yaitu
memasukkan serangkaian sugesti ke pikiran bawah sadar klien yang sedang dalam
kondisi yang sangat-sangat tenang (trance), yang dimaksudkan untuk mengahasilkan efek
penyembuhan.

2.5. Penerapan terapi (literatur review tentang Pemanfaatan Hipnoterpi untuk


kesehatan)
Hypnoterapi atau terapi hypnosis kini banyak dimanfaatkan sebagai metode
pengobatan. Hipnoterapi bekekrja dengan cara memasuki alam bawah sadar seseorang.
Lalu memeberikan sugesti tertentu untuk membuat proses penyembuhan. Terdapat
banyak anggapan tentang kegunaan hipnoterapi, tetapi di dunia medis, hipnoterapi dapat
dijadikan sebagai etrapi alternative atau tambahan untuk mengatasi keluhan atau masalah
kesehatan tertentu. Hipnoterapi dapat membantu untuk lebih rileks, mengurangi stress,
dan kecemasan, serta membantu meredakan nyeri.
Hipnoterapi fdapat membnatu klien mengubah sikap, persepsi dan prilaku terhadap
sesuatu. Metode ini kerap dipakai untuk mengatasi kondisi, seperti;
a. Masalah seksual
b. Insomnia
c. Serangan panic
d. Obesitas
e. Kecanduan merokok
f. Kehamilan dan melahirtkan (hypnobirthing)
g. Fobia atau ketakutan
h. Gangguan tidur
i. Depresi
j. Asma
BAB III

Standart Operating Procedure (SOP)

1.
2.
3.
3.1. Persiapan klien
1. Pasien sebagai subjek
2. Terapis sebagai fasilitator
3. Bersedia dengan sukarela
4. Memiliki kemampuan untuk focus
5. Memahami komunikasi verbal

3.2. Persiapan alat


1. Kursi
2. Bantal jika perlu

3.3. Pelaksanaan terapi


1. Klien dan penghipnotis memeperkenalkan diri
2. Menganjurkan klien untuk menceritakan keluhan yang sedang dialami
3. Memberikan berbagai pemecahan masalah yang dapat dialami
4. Menjelaskan hipnoterapi secara singkat, jelas dan mudah dipahami
5. Meminta persetujuan klien dan memeberikan informasi consent pada klien untuk
dilakukan hipnoterapi
6. Melakukan tes subjektifitas
a. Anjurkan klien duduk dengan nyaman
b. Mengajatkan klien tarik napas dalam
c. Mengajurkan klien untuk melakukan hand clasp test yaitu dengan meminta subjek
menangkupkan kedua tangan, kemudian merekatkan kedua jari telunjuk dan
sugestikan bahwa pada kedua telunjuk terdapat lem yang akan merekatkan jari
telunjuk tersebut. Sugestikan bahwa semakin klien ingin memisahkan telunjuknya
maka jari telunjuknya akan semaki lengket. Selanjutnya minta klien untuk
menyatakan apakah jarinya semakin lengket atau tidak
d. Anjurkan klie untu rileks dan menarik napas dalam
e. Lepaskan jari tangan tersebut

3.4. evaluasi
Dokumentasikan tindakan:
1. respon responden selama Hypnosis (respon subyektif dan obyektif)
2. tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan
3. nama dan paraf peneliti

1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5. Penerapan Terapi Hipnosis dalam Asuhan Keperawatan
1. Terapi hipnosis dapat diberikan pada masalah keperawatan antara lain:
a. Ansietas yang bisa disebabkan oleh ancaman terhadap konsep diri, dengan tanda-
tanda pasien tersebut merasa hawatit dengan akibat dari kondisi yang di hadapi
sekaligus pasien Nampak gelisah.
b. Berduka yang disebabkan oleh kematian keluarga atau orang yang berarti yang
ditandai oleh pasien merasa sedih dan menangis secara terus menerus
c. Distress Spiritual yang disebebkan oleh kematian orang terdekat dan kesepian
dengan gejala marah pada tuhan dan menyatakan hidupnya terasa kurang
bermakna
d. Gangguan citra tubuh yang disebabkan oleh perubahan struktur atau bentuk tubuh
(missal Obesitas) dengan tanda-tanda mengunggkapkan kecacatan atau kehilangan
bagian tubuh
e. Gangguan identitas diri yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya tugas
perkembangan dengan tanda-tanda persepsi pasien terhadap diri sendiri berubah
dan pasien cenderung memiliki hubungan yang tidak efektif
2. Penerapan terapi komplementer hipnoterapi dalam asuhan keperawatan diawali
dengan pengkajian, penentuan masalah, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Contoh pada kasus Berduka;
Biasanya diawali dengan pasien datang kerumah sakit yang diantar oleh
keluarganya dan keuarga pasien mengatakan kalau pasien sering menangis dan
mengamuk akibat ayahnya yang baru saja meninggal. Perawat mendiagnosa pasien
saat ini sedang berduka. Langkah yang akan dilakukan oleh perawat adalah
Identifikasi kehilangan yang dihadapi oleh pasien, tunjukkan sikap menerima dan
empati dan ajarkan cara melewati proses berduka secara bertahap. mengidentifikasi
kehilangan yang dihadapi oleh pasien, menunjukkan sikap menerima dan empati dan
mengajarkan cara melewati proses berduka secara bertahap. Setelah perawat
melakukan implementasi terhadap pasien selanjutnya perawat melakukan evaluasi
dengan melihat perkembangan pasien. Pasien mengatakan mulai bisa menerima dan
mengihklaskan kematian ayahnya, pasien sebelum dirawat tidak bisa menerima
kematian ayahnya saat diarawat pasien perlahan bisa menerima dan mengihklaskan
kematian ayahnya. Pasien proses berduka. Perawat tetap melanjutkan untuk
menunjukkan sikap menerima dan empati.

3. Pada tahap pengkajian, perlu dikaji tentang;


Pada tahap pengkajian, ditemukan pasien terlihat terus-terusan menangis dan
tidak bisa menerima kematian ayahnya. Sejak ayahnya meninggal pasien tampak
menarik diri dari lingkungan dan lebih banyak meratapi nasib sehingga beranggapan
bahwa hidupnya tidak akan berguna tampa ayahnya. Dia sempat menyalahkan
tuhannya lantaran hidupnya yang tidak adil baginya.

4. Pada tahap penentuan diagnosis keperawatan, umumnya diagnosis yang muncul


adalah;
Pasien mengalami proses Berduka
5. Implementasi terapi hipnosis dilakukan sesuai prosedur sebagaimana telah dijelaskan
pada bab sebelumnya
Pada tahab implementasi hal pertama yang dilakukan oleh perawat adalah:
1.) Perawat memperkenalkan dirinya dan menanyakan identitas pasien
2.) Perawat mengatakan pada pasien bahwa pasien dapat menceritakan
masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa perawat tersebut bersedia
mendengarkan cerita pasien dan pasien
3.) Setelah pasien selesai menceritakan keluhan yang sedang dialaminya
perawat memberikan nasihat terhadap pasien, contohnya seperti
memberitahu pasien masi banyak orang yang peduli terhadap paisen, masa
depan pasien masi panjang dan masi ada keluarga yang harus pasien
banggakan
4.) Setelah itu perawat menjelaskan maksud dari hipnoterapi terhadap pasien
yang dapat membuat pasien merasa lebih baik
5.) Perawat meminta persetujuan dan meminta izin kepada pasien untuk
melakukan terapi melalui hypnosis. Jika pasien menyetujui maka perawat
dapat melakukan hypnosis terhadap pasien. Akan tetapi jika pasien
menilak untuk dihipnosis maka perawat tidak boleh melakukan hypnosis
terhadap pasien
6.) Jika pasien menyetujui maka hal yang bisa dilakukan oleh perawat dalam
melaksankan hypnosis mulai dari:
a. Menganjurkan pada pasien untuk duduk dengan nyaman sehingga
pasien dan perawat dapat melakukan hypnosis dengan baik dan
lancar
b. Perawat dapat meminta pasien untuk menarik napas secara
perlahan dan menghembuskannya secara pelan-pelan. Lakukan hal
tersebut secara berulang
c. Perawat meminta pasien untuk fokus dan mengabaikan suara lain
disekitarnya dan hanya mendengarkan apa yang akan perawat
katakan, kemudian perawat memberikan motivasi kepada apasien
untuk memikirkan hal yang jauh lebih berguna dibandingkan
dengan meratapi kepergian ayahnya. Perawat memberikan
penjelasan terhadap pasien mengenai sesuatu yang berada di dunia
ini itu hanya bersifat sementara. Semua yang bernyawa aka ada
saatnya ketika dia tidak lagi bernyawa. Selanjutanya perawat
menjelaskan terhadap pasien untuk lebih menyerahkan diri kepada
tuhan dan mendoakan ayahnya agar di terima disisiNya. Perawat
menjelaskan ke pada pasien mengenai 5 fase dan tahapan berduka.
Dalam hal ini perawat harus bisa mengontrol emosi pasien dan
memastikan bahwa pasien dapat mencerna kata-kata perawat
tersebut
d. Setelah itu tanyakan terhadap pasien bagaimana perasaanya
sekarang dengan yang sebelumnya
e. Perawat meminta pasien untuk menarik nafas dalam-dalam lalu
menghembuskannya secara perlahan-lahan dan meminta pasien
untuk mengingat apa yang dikatakan perawat sejak tadi

6. Evaluasi yang dilakukan setelah pemberian hipnosis adalah:


Perawat menanyakan bagaimana perasaan pasien sebelum dilakukan hypnosis
dan setelah dilakukan hypnosis, pasien mengatakan sebelum dia dilakukan hypnosis
dia merasa tidak mempunyai tujuan hidup semenjak ayahnya meninggalkan dia.
Setelah di lakukan hypnosis pasien mengatakan meski belum sepenuhnya menerima
kematian ayahnya namun dia akan mencoba mengiklhaskan ayahnya dan ingin
memikirkan hal-hal yang lebih berguan untuk kehidupannya. Setelah mendengar
penuturan dari pasien perawat merasa masalah berduka pasien sudah mulai teratasi.
Namun perawat akan tetap menganjurkan kepada pasien untuk memulai hal-hal yang
lebih berguna dan meminta bantuan keluarga untuk medampingi pasien selama
pengobatan dan memberikan dukungan terhadap pasien.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Hipnoterapi merupkan sebuah terapi yang menggunakan metode hypnosis. Hipnosisi adalah
suatau keadaan relaksasi dannkonsentrasi pada satu titik yang masih mempunyai control dan
kesadaran penuh disekitranya, dan kondisi ini disebabkan oleh sugesti dalam metode
hypnosis. Hal ini bisa dicapai dengan fokus mental melalui saran seorang praktisis yang telah
berlinsensi.

Hipnoterapi di gunakan untuk sebagai penyembuhan segala macam gangguan yang berkaitan
dengan pikiran dan perasaan, mulai dari menurunkan berat badan sampai menyembuhkan
gangguan mental yang berat. Hipnotrapi juga cara tercepat dan termudah untuk mengubah
pikiran, perasaan, perilaku, kebiasaan dan kepribadian seseorang.
REFERENSI

Ellias., 2009. Hipnosi & Hipnoterapi, Transpersonal/ nlp, pustaka pelajar, Jogjakarta

Fchry HA., 2008. The Real Art of Hipnosisi : kolaborasi Seni Hipnosis Timu-Barat, Gagas
Media, Jakarta.

Gunawan AW., 2005. HIPNOSIS: Meraih Sukses dengan Kekuatan Pikiran, Gremedia
Pustaka Utama,Jakarta

Gunawan AW., 2008. The Secret of Mindset, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

IBH (Indonesian Board of Hipnotherapi).,2002.Buku Panduan Resmi Pelatihan Hipnosis,


IBH ver.1.00

Budiman.(2016). Efektifitas Hypnoterapi Teknik Anchor Trehadap perubahan Perilaku


Merokok Remaja. Psikis-jurnal Psikologi islam, vol. 2. No.2

Irma Febita, Vera Fitriana. 2019. Penerapan Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Penderita Hipertensi. Jurnal psrofesi Keperawatan Krida Husada Kudus. Vol 6.
No 2

Anda mungkin juga menyukai