Anda di halaman 1dari 57

MENGENAL TANDA DAN

GEJALA GANGGUAN
JIWA
Dr. H.UTOMO,MKes, SpKJ
RSUD. Dr. H. Moh Anwar
Sumenep
CURICULUM VITAE

• Dr. H. UTOMO,MKes, SpKJ


• Magetan 5-8-1971
• Dokter umum FK UNISSULA SEMARANG 2002
• S2 KESEHATAN UNAIR 2007
• SPESIALIS JIWA UNDIP SEMARANG 2014

• JABATAN:
• KEPALA PUSKESMAS NONGGUNONG SUMENEP 2003-2005
• KEPALA PUSKESMAS GAYAM SUMENEP 2006-2009
• KEPALA PUSKESMAS BATANG2 SUMENEP, 3 BULAN THN2009
• DOKTER SPESIALIS FUNGSIONAL RSUD Dr. H. MOH ANWAR SUMENEP 2014-SEKARANG
• DOKTER SPESIALIS FUNGSIONAL RSUD Dr. H. SLAMET MARTODIRJO PAMEKASAN 2014-SEKARANG
• DOKTER SPESIALIS FUNGSIONAL RSI GARAM KALIANGET SUMENEP 2016-SEKARANG
• KONSULTAN /ASSESOR BNN KAB SUMENEP 2016 -SEKARANG
• DOSEN AKPER UNIJA 2016-SEKARANG
APA ITU GANGGUAN JIWA ?

• seperti gangguan fisik  tdd berbagai


penyebab, gejala & pengobatan
berbeda
• Gangguan pikiran/perasaan/ tingkah
laku menimbulkan penderitaan &
terganggunya fungsi sehari-hari
(pekerjaan & sosial)
Gangguan Pikiran

• Pikiran berulang-ulang
• Pikiran ttg sakit & penyakit yg berlebihan
• Pikiran ttg ketakutan yg tidak masuk akal
• Keyakinan yg tidak sesuai dengan realita
(curiga, merasa dikejar-kejar, mau dibunuh)
• Gangguan persepsi (mendengar bisikan, melihat
bayang2 yg tidak ada obyeknya)
Gangguan Perasaan

• Cemas berlebihan & tidak masuk akal


• Sedih berlarut-larut
• Gembira berlebihan
• Marah tidak beralasan
Gangguan Tingkah Laku
• Gaduh gelisah, mengamuk
• Perilaku yang terus diulang
• Perilaku yang kacau (tanpa busana,
menarik diri, dll)
• Ggn perkembangan pada anak (sulit
belajar, gangguan berbahasa, tdk bisa
diam, tdk bisa bergaul, dsb)
• Ggn tidur : sulit /terlalu banyak tidur
• Ggn makan : tidak nafsu makan/makan
berlebihan
• Sulit konsentrasi
• Disertai berbaga keluhan Pusing, tegang,
sakit kepala, berdebar, keringat dingin dll
• Berkurangnya gairah kerja/ seksual
Gangguan Fungsi Pekerjaan &
Fungsi Sosial

• Tidak mampu bekerja seperti biasa


• Tidak mampu bergaul sebagaimana
lazimnya
PENYEBAB GANGGUAN JIWA

• Ada beberapa faktor yang mempengaruhi :


1. Keturunan
2. Lingkungan & situasi sosial
3. Penyakit fisik
• Gangguan jiwa  hasil interaksi faktor-faktor
tsb
PENYAKIT FISIK

 Langsung (mengenai otak) : trauma,


infeksi, stroke, tumor, gizi buruk, zat
psikoaktif (narkotika, ganja, ekstasi, shabu,
alkohol)
Tidak Langsung : penyakit yang
mengganggu metabolisme otak, misal tifus,
malaria, penyakit hati, keracunan, dll
GANGGUAN PSIKOTIK

• Psikotik  Perubahan yg nyata & lama


• Gejala :
• Menarik diri dr lingkungan, hidup dlm dunianya
sendiri
• Merasa tidak punya masalah dg dirinya
• Kesulitan berpikir & memusatkan perhatian
• Gelisah, bertingkah laku/ bicara kacau
• Sulit tidur
• Mudah tersinggung & marah
• Mendengar/melihat sesuatu yang tidak nyata
• Berkeyakinan keliru (ada org membuntuti/ingin
membunuh)
• Keluhan fisik aneh (ada hewan/benda tidak
lazim di tubuhnya)
• Kadang ada masalah dalam melakukan tugas
sehari-hari
• Tidak merawat diri
Gangguan Jiwa

•1. Psikotik
•2. Non Psikotik
PSIKOTIK
(terdapat hendaya
berat dalam daya
nilai realita)

ORGANI FUNGSI
K ONAL
Psikotik Organik :
• gangguan psikotik yg diakibatkan oleh hal-hal yang mengganggu
fungsi otak keseluruhan; bisa terletak intrakranial atau sistemik.
• Beberapa gangguan psikotik Organik:
Delirium, Demensia
Penyakit yang dapat menyebabkan SOO:
1. Trauma: Cedera kepala
2. Degeneratif: Dementia dengan penyakit akut
3. Epileptik: Keadaan post-ictal, status petit mal
4. Vaskuler: Infark miokard, anemia, gagal jantung, hemoragia
internal; trombosis/emboli serebral, hemoragi subarakhnoid,
TIA, ensefalopati hipertensif.
5. Infeksi: Septisemia, pneumonia, influenza, tifoid, malaria
serebral; ensefalitis, meningitis, abses serebral.
6. Metabolik: Uremia, gagal hati, alkalosis, gangguan asam-
basa, hiperkapnea, gangguan elektrolit, anoksia.
7. Endokrin: Krisis hipertiroid, misedema, krisis Addison,
prekoma diabetikum, gangguan paratiroid.
8. Toksik: Obat, alkohol, logam berat.
Pikirkan kemungkinan Psikotik
Organik,
bila:
Episode pertama
Onset mendadak
Lansia
Pemakai napza
Terdapat gangguan medis & neurologis
Trauma kepala
Gejala neurologik, gangguan kesadaran,
disorientasi, gangguan daya ingat, halusinasi
yang makin menonjol
Fluktuasi gejala
 Psikotik Fungsional :
gangguan jiwa berat yg diakibatkan adanya suatu
stresor psikologis

Psikotik Fungsional yang sering di temukan:


• Skizofrenia
• Ganguan Bipolar
D.D. PSIKOTIK ORGANIK (DELIRIUM) & NON-
ORGANIK / FUNGSIONAL

• ETIOLOGI ORGANIK : + --
• GEJALA
KESADARAN : CLOUDING NORMAL
FLUKTUASI : + --
ORIENTASI : TERGANGGU NORMAL
DAYA INGAT : TERGANGGU NORMAL
PERHATIAN : SHIFT NORMAL
AFEK/EMOSI : LABIL INADEKUAT
GGN. PROS PIKIR : TERGANGGU SANGAT
GGN. PERSEPSI : HAL OPTIK AUDITORIK
GGN PSIKOMOTOR : GELISAH  /  /
• PEMERIKSAAN : CARI KAUSA ORGANIK
LAB.DARAH, EEG, CT.SCAN
KONSUL BAGIAN LAIN
• PROGNOSIS : BAIK, TGT. PENYAKIT P.U. BURUK
GAMBARAN KLINIK:
o Kesadaran berkabut:
o Onset akut, perjalanan fluktuatif (malam hari lebih parah, siang hari
membaik)
o Disorientasi waktu terjadi lebih dulu, disusul tempat dan orang.
o Berfluktuasi sejalan dengan tingkat kesadaran.
o Gangguan proses berpikir. Sejalan dengan kesadaran, mula-mula pikiran
lambat tetapi lalu nalar (reasoning) berkurang dan inkoheren.
o Gangguan registrasi, retensi, recall.
o Abnormalitas perseptual:
o Ilusi dan misinterpretasi
o Halusinasi visual sering terjadi, tetapi juga ada halusinasi auditorik dan
taktil.
o Perubahan emosi: mula-mula dapat cemas, iritabilitas, depresi dan apati,
tetapi dapat berkembang menjadi ketakutan.
o Perubahan psikomotor: menurun atau meningkat
KRITERIA DIAGNOSTIK:
A. Kesadaran berkabut yang onsetnya akut, disertai
kemampuan atensi yang berkurang,
B. Dan Dua atau lebih dari yang berikut:
1. Disorientasi atau gangguan memori
2. Gangguan persepsi (misinterpretasi, ilusi, atau
halusinasi)
3. Bicara inkoheren
4. Gangguan siklus tidur-bangun dengan insomnia
dan tidur siang hari
5. Aktivitas psikomotor yang meningkat atau
menurun.
GANGGUAN NON PSIKOTIK

• GANGGUAN DEPRESI
• GANGGUAN CEMAS
SKIZOFRENIA

suatu gangguan jiwa berat yang ditandai dengan


gejala terpecahnya unsur-unsur kepribadian,
yaitu: proses berpikir, kemauan, alam
perasaan, persepsi, perilaku
Etiologi
• Tidak ada satu penyebab pasti skizofrenia
• Banyak faktor berkontribusi bersama-sama,
antara lain:
• Kondisi pra-kelahiran
• Cedera otak
• Trauma
• Tekanan sosial dan stres
• Faktor genetik
• Bahkan pemakaian narkoba dapat menjadi faktor pemicu
terjadinya skizofrenia
Pedoman Diagnostik Skizofrenia

Minimal satu gejala berikut


a. Thought echo
Thought insertion or withdrarawal
Thought broadcasting
b. Delution of control
Delution of influence
Delution of passivity
Delution of perception
c. Halusinasi auditorik
d. Waham-waham menetap jenis lainnya
Pedoman Diagnostik Skizofrenia

Atau paling sedikit 2 gejala:


e. Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja
f. Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan 
inkoherensi
g. Perilaku katatonik: gaduh gelisah, fleksibilitas cerea,
negativisme, stupor, mutisme.
h. Gejala-gejala negatif: apatis, jarang bicara, afek/emosi
tumpul  menarik diri dari pergaulan sosial dan kinerja
sosial
Pedoman Diagnostik Skizofrenia

Waktunya > 1 bulan


Harus ada perubahan yang konsisten dan bermakna
dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku
pribadi, bermanifestasi: hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, larut dalam diri
sendiri, dan penarikan diri secara sosial
Gangguan Bipolar

 Gangguan jiwa yang bersifat episodik


dan ditandai oleh gejala manik,
hipomanik, depresi dan campuran,
biasanya rekuren serta dapat
berlangsung seumur hidup

1. Konsensus Nasional Terapi Gangguan Bipolar, 2010

29
Perjalanan Penyakit Gangguan Bipolar
Mania Subsinrom Mania
(Hipomania)
Mania

Eutimia
Subsinrom Depresi
(Distimia)
Depresi
Gangguan Bipolar

Gangguan Bipolar
saat ini atau ada riwayat

Episod Episod Episod


mania hipomania campuran

saat ini atau ada riwayat


Episod depresi mayor

Vieta Eduard. Managing Bipolar Disorder in Clinical Practice. Current Medicine Group 2009 31
Kriteria Episod Mania

o Mood elasi, ekspansif atau iritabel yang menetap, paling


A
sedikit satu minggu

o Grandiositas, kepercayaan diri , kebutuhan tidur , bicara


banyak, loncat gagasan, pikirannya berlomba,
distraktibilitas, aktivitas yang bertujuan (sosial, pekerjaan,
B
sekolah, seksual) , atau agitasi psikomotor, keterlibatan
yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan yang
berpotensi merugikan

C o Gejala-gejala tidak memenuhi kriteria episod campuran

Vieta Eduard. Managing Bipolar Disorder in Clinical Practice. Current Medicine Group 2009 32
Lanjutan

o Menyebabkan hendaya yang jelas dalam fungsi pekerjaan,


aktivitas sosial yang biasa dilakukan, hubungan dengan
D orang lain, atau memerlukan perawatan untuk
menghindari melukai diri sendiri atau orang lain, atau
dengan gambaran psikotik

o Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik


langsung penggunaan zat (misalnya, penyalahgunaan zat,
E
obat, atau terapi lainnya) atau kondisi medik umum
(misalnya, hipertiroid).

Vieta Eduard. Managing Bipolar Disorder in Clinical Practice. Current Medicine Group 2009 33
Kriteria Episod Depresi Mayor

A o Mood depresi atau hilangnya minat atau rasa senang.

o Mood depresi, hilangnya minat atau rasa senang,


B BB /, insomnia/hipersomnia, agitasi/retardasi
( 5 gejala psikomotor, letih/energi , rasa tak
tambahan)
berharga/rasa bersalah, konsentrasi atau
memori , berulangnya ide-ide bunuh diri

o Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik


langsung penggunaan zat (misalnya, penyalahgunaan zat,
C
obat, atau terapi lainnya) atau kondisi medik umum
(misalnya, hipotiroid).
Vieta Eduard. Managing Bipolar Disorder in Clinical Practice. Current Medicine Group 2009 34
Lanjutan

o Gejala-gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna


D secara klinik atau terjadinya hendaya sosial, pekerjaan,
atau fungsi penting lainnya.

• Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung dari


E zat (misalnya, penyalahgunaan zat atau obat) atau kondisi
medik umum (misalnya, hipotiroid).

Vieta Eduard. Managing Bipolar Disorder in Clinical Practice. Current Medicine Group 2009 35
Perbedaan Fenomenologi Antara Depresi
Bipolar dengan Depresi Unipolar

Depresi bipolar

 Onset lebih tua


 Onset lebih muda  Onset berangsur-
 Onset cepat angsur
 Rasio jender =  Lebih sering wanita
 Episode lebih  Jarang atipikal
• . pendek
 Lebih cemas
 Sering rekuren
 Sering dg psikosis  Riwayat
 Postpartum mania/hipomania (-)
 Riwayat kel (+)  Ketergantungan zat 
 Tidak berespons
dengan AD
Depresi unipolar

Gangguan Mood Bipolar: Kriteria Diagnostik dan Tatalaksana dengan Obat Antipsikotik Atipik. Dr. dr.
Nurmiati Amir, SpKJ. BP FKUI 2010 36
Langkah Untuk Memperbaiki Diagnosis Gangguan
Depresi BP

Tanyakan
adanya Tanyakan Tanyakan Tanyakan
simtom riwayat
manik, gejala psikotik
vegetatif keluarga GB
hipomanik

Gangguan Mood Bipolar: Kriteria Diagnostik dan Tatalaksana dengan Obat Antipsikotik Atipik. Dr. dr. Nurmiati 37
Amir, SpKJ. BP FKUI 2010
Kriteria Episod Campuran
o Memenuhi kriteria episod manik dan episod depresi mayor
A (kecuali untuk durasi) hampir setiap hari selama paling sedikit
satu minggu.

o Menyebabkan hendaya yang jelas dalam fungsi pekerjaan,


aktivitas sosial yang biasa dilakukan, hubungan dengan orang
B
lain, atau memerlukan perawatan untuk menghindari melukai
diri sendiri atau orang lain, atau dengan gambaran psikotik

o Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik lansung


C penggunaan zat (penyalahgunaan zat, atau obat, atau terapi
lainnya) atau kondisi medik umum (hipertiroid)

Vieta Eduard. Managing Bipolar Disorder in Clinical Practice. Current Medicine Group
38
2009
Kriteria Episod Hipomanik
o Mood elasi, ekspansif atau iritabel, menetap, paling sedikit empat hari,
A mood jelas terlihat berbeda dengan mood biasa atau ketika tidak sedang
depresi

o Selama periode gangguan mood, tiga (atau lebih) gejala berikut


menetap, (empat bila mood hanya iritabel), dengan derajat berat
yang cukup bermakna: grandiositas, PD , kebutuhan tidur ,
B bicara ˃˃, loncatan gagasan/pikiran berlomba, distraktibilitas,
aktivitas yang diarahkan ke tujuan , agitasi psikomotor,
keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan
yang berpotensi merugikan
o
o Episod yang terjadi berkaitan dengan perubahan yang jelas
C dalam fungsi yang tidak khas bagi bagi orang tersebut ketika ia
tidak ada gejala

Vieta Eduard. Managing Bipolar Disorder in Clinical Practice. Current Medicine Group 2009 39
lanjutan

D o Perubahan mood dan fungsi tersebut dapat terlihat oleh orang lain

o Episod yang terjadi tidak cukup berat untuk menyebabkan


E hendaya yang jelas dalam fungsi sosial atau pekerjaan, atau tidak
memerlukan perawatan, atau tidak ada gambaran psikotik.

o Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung


F penggunaan zat (misalnya, penyalahgunaan zat, atau terapi
lainnya) atau kondisi medik umum (misalnya, hipertiroid).

Vieta Eduard. Managing Bipolar Disorder in Clinical Practice. Current Medicine Group 2009 40
Dampak Diagnosis Tidak Akurat

41
Gangguan Mood Bipolar: Kriteria Diagnostik dan Tatalaksana dengan Obat Antipsikotik Atipik. Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ. BP FKUI 2010
Tantangan Dalam Menegakkan D/ GB
o Diagnosis dan terapi yang sesuai didapat setelah  satu
dekade

o Diagnosis awal yang sering salah adalah gangguan depresi


mayor karena:

o Kompleksnya fenomenologi gangguan bipolar, misalnya subtipe,


keadaan mood, perjalanan penyakit, presentasi bergantung
umur
o Perpasifnya simtom depresi  GDM penting untuk DD
o Komorbiditas (ADHD, gangguan cemas, gangguan kepribadian
kelompok B, gangguan penyalahgunaan zat)

Akiskal HS, Walker P, Puzantian VR, et al. Bipolar outcome in the course of depressive illness. Phenomenologic, familial, and
pharmacologic predictors. J Affect Disord. 1983;5:115-128.
Gangguan Mood Bipolar: Kriteria Diagnostik dan Tatalaksana dengan Obat Antipsikotik Atipik. Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ. BP FKUI
42
2010
Skala Diagnostik

• Instrument yang dapat digunakan:

• Mini International Neuropsychiatric Inventory (MINI)


• Mood Disorder Questionnaire (MDQ)
• Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS)

Konsensus Nasional Terapi Gangguan Bipolar, 2010

43
Tujuan pengobatan gangguan bipolar
Mengelola pasien
Mengelolaeuthymic:
Meningkatka
Menunda
pasien akut: n fungsi dan
kekambuhan
Manik, Depresi kualitas hidup

Tujuan
Pengobatan
Bipolar

Nurmiati Amir, dr. Gangguan Mood Bipolar. Badan Penerbit FKUI


2010
Informasi Penting
Terapi Selama Hidup

o Sebagai penyakit yang mengancam kehidupan,


rekuren, kronik, gangguan bipolar membutuhkan
terapi selama kehidupan bahkan selama periode
mood stabil, pasien berisiko kambuh baik dalam
bentuk mania, depresi, hipomania atau
campuran.

Gangguan Mood Bipolar: Kriteria Diagnostik dan Tatalaksana dengan Obat Antipsikotik Atipik. Dr. dr. Nurmiati
Amir, SpKJ. BP FKUI 2010
Gangguan Depresi

Gambaran fisiologis/ fisik:


Lesu, tdk ada tenaga, insomnia/hipersomnia,
retardasi psikomotor, libido terganggu, variasi diurnal,
anoreksia/ hipereksia, penurunan BB/ peningkatan BB
Gambaran emosi:
Mood depresi, sedih, murung, irritabilitas,
anhedonia, ansietas, kehilangan minat/semangat,
menarik diri
Gangguan Depresi

Gambaran kognitif:
• Mengkritik diri sendiri, perasaan tdk berharga, rasa bersalah
• Pesimis, tdk ada harapan putus asa,
• Perhatian mudah teralih, konsentrasi buruk
• Tdk pasti dan ragu2, keluhan somatik, gangguan memori,
waham dan halusinasi
Diagnosis Gangguan Depresi

Gejala utama:
• Afek depresif/sedih
• Kehilangan minat dan kegembiraan
• Berkurangnya energi yg menyebabkan mudah lelah
Diagnosis Gangguan Depresi

Gejala Lainnya:
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan terhadap rasa bersalah dan tidak berguna
Pesimis dan pandangan masa depan yg suram
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh
diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
50

KRITERIA DIAGNOSIS
DEPRESI

Gejala utama:
• perasaan sedih hampir sepanjang hari,setiap hari
• dan atau berkurangnya minat atau rasa senang terhadap hampir semua hal,
hampir setiap hari

• Berkurangnya energi / mudah lelah

ditambah 4 dari gejala berikut ...


Gejala Penyerta
• Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
• Rasa bersalah dan tidak berguna
• Pandangan masa depan yg suram dan pesimistis
• Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau
bunuh diri
• Gangguan pola tidur
• Gangguan pola makan
• Untuk episode depresi diperlukan masa sekurang-
kurangnya 2 minggu untuk penegakan diagnosa.
Akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan
jika gejala yg muncul luar biasa beratnya

• Kategori diagnosis depresi ringan, sedang dan berat


hanya digunakan untuk episode depresi tunggal
(yang pertama). Episode depresi berikutnya harus
diklasifikasikan sbg depresi berulang.
Kriteria diagnosis untuk episode depresi ringan

• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari gejala utama


• Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lain
• Tidak boleh ada gejala berat diantaranya, lama seluruh episode
berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu
• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang
biasa dilakukannya.
Kriteria diagnosis untuk episode depresi
sedang
• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari gejala utama
• Ditambah sekurang-kurangnya 3atau 4 dari gejala
lain
• episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2
minggu
• Menghadapi kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan
sosial yang biasa dilakukannya.
Kriteria diagnosis untuk episode depresi
berat tanpa gejala psikotik

• Semua gejala utama harus ada


• Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya dan
beberapa diantaranya harus berintensitas berat
• Berlangsung sekurang2nya 2minggu, tetapi jia gejala gejala
amat berat maka bisa ditegakkan dalam kurun waktu kurang
dai 2minggu
• Tidak mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau
rumah tangga kecuali pada taraf yang sangat terbatas
Kriteria diagnosis untuk episode depresi
berat dengan gejala psikotik

• Memenuhi kriteria Episode depresi berat


• Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai