Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI DAN FISIOLOGI KEHAMILAN

Yang disusun oleh : fatmawati (1130017033)


Pengertian Anatomi dan Fisiologi Kehamilan

 Anatomi dan fisiologi kehamilan adalah seorang wanita yang sedang hamil merupakan
suatu bentuk adaptasi terhadap kehamilan. Kehamilan tidak hanya memengaruhi organ
reproduksi wanita. Tetapi kehamilan juga dipengaruhi berbagai hormone, diantaranya
hormone esterogen, progesterone, Hcg (human choronic gonadotropin), human
chorionic somatomammotropin, prolaktain, dan sebagainya. Hcg adalah hormone aktif
khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktasi kadarnya selama
kehamilan.
A. Sistem Reproduksi
1. Uterus
a.Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000
cc.
Rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperlasi otot polos Rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi
higgroskopik, dan endometrium menjadi desidua .

b. Posisi Rahim dalam Kehamilan


 Pada permulaan kehamilan, dalam posisi
antefleksi atau retrofleksi.
 Pada bulan kehamilan, Rahim tetap berada
dalam rongga pelvis.
 Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang
dalam pembesarannya dapat mencapai batas
hari.
 Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih
C. Berat
BENTUK UTERUS BERDASARKAN USIA KEHAMILAN

Usia Kehamilan Bentuk dan Konsistensi Uterus


Bulan Pertama Seperti buah apukat. Ismust Rahim menjadi
hipertropi dan bertambah panjang sehingga
bila diraba terasa lebih lunak (tanda Hegar)

2 Bulan Sebesar telur bebek


3 Bulan Sebesar telur angsa
4 Bulan Berbentuk bulat
5 Bulan Rahim teraba seperti berisi cairan ketuban,
Rahim terasa tipis. Itulah sebabnya, bagian-
bagian janin ini dapat dirasakan melalui
perabaan dinding perut

d. Vaskularisasi
Arteri uterin dan ovarika bertambah dalam diameter,
panjang, dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena
mengembang dan bertambah.
e. Serviks Uteri
Serviks Uteri bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak. Kondisi ini yang disebut “tanda Goodell”.
Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan muscus. Karena terjadi pertambahan
dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut dengan tanda Chadwick.
a. Ovarium
Ovulasi berhenti, namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta
yang akan mengambil ahli pengeluaran estrogen dan progesteron.
b. Vagina dan Vulva
Karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva sehingga pada bagian
tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan. Disebut dengan “tanda Chadwick”
2. Payudara
Karena adanya peningkatan suplai darah di bawah pengaruh aktivitas hormone, jaringan glandular dari payudara
membesar dan putting menjadi lebih efektiif walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar terjadi
pada waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan pertumbuhan tubulus lactiferous dan ductus juga
menyebabkan penyimpanan lemak. Progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih tervaskularisasi dan
mampu bersekresi. Prolaktin merangsang produksi kolostrum dan air susu ibu.
3. Sistem Metabolisme

1. Rongga Mulut
Salivasi mungkin akan meningkatsehubungan dengan kesukaran menelan akibat
nausea.

2. Motalitas Saluran Gastrointestinal


Ada penurunan tonus dan motalitas saluran gastrointestinal yang menimbulkan
pemanjangan waktu pengosongan lambung dan transit usus. Akibat jumlah
progesterone yang besar selama proses kehamilan dan menurunnya kadar
motalin, suatu peptide hormonal yang diketahui mempengaruhi otot-otot halus
(Christofides dkk.,1982) atau keduanya.

3. Lambung dan Esophagus


Pirosis umum terjadi pada kehamilan, yang disebabkan oleh refluks sekret-
sekret asam ke esophagus bagian bawah, posisi lambung yang berubah
mungkin ikut menyumbang pada seringnya terjadi peristiwa ini.
4. Usus Kecil, Besar, dan ApendikKarena kehamilannya
berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus yang membesar ke arah
atas dank e arah lateral.
5. Hati
Meskipun hati pada beberapa binatang jelas bertambah ukurannya, tidak ada
bukti pembesaran tersebut pada kehamilan manusia (Combes dan Adams,1971).
ateral.

6. Kandung Empedu
Fungsi kandung empedu berubah selama kehamilan karena pengaruh hipotoni dari otot-otot halus.
Potter (1936) menemukan selama melakukan SC cukup sering empedu teregang, namun hipotonik,
aspirat empedu cukup kental.
7.Sistem Musukoskeletal
 Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan
nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak
berubah pada kehamilan yang normal.
8.Sistem Kardiovaskular
 Denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut per menit pada
kehamilan. Karena diafragma semakin naik terus selama kehamilan, jantung
digeser ke kiri dan ke atas, sementara pada waktu yang sama, organ ini agak
berputar pada suumbu panjangnya.
9. Sistem Integumen

Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan pigmentasi selama kehamilan.
Kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat dikenali pada payudara, abdomen,
vulva, dan wajah. Ketika terjadi pada muka dikenal sebagai “chloasma” atau topeng kehamilan.
Linea Alba, yaitu garis putih tipis yang membentang dari simfisis pubis umbilicus,
dapat menjadi gelap yang bias disebut “linea nigra”.

10. Sistem Gastrointestinal


Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga
menjadi sembelit/ konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesterone.

9. Sistem Urinaria
Pada trimester kedua, aliran darah ke ginjal meningkat dan akan terjadihingga usia
kehamilan 30 minggu, setelah itu menurun secara perlahan. Ginjal mengalami
pembesaran dan filtrasi glomerulus. Filtrasi glomerulus adalah penyebab peningkatan
klirens kreatinin, urea, dan asam urat yang sangat direabsorbsi pada awal kehamilan.
10. Sistem Endokrin
a. Hormon plasenta
Sekresi hormone plasenta dan HCG dari plasenta jaanin mengubah organ endokrin
secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin
meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteroid, dan steroid.
b. Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofisis anterior meningkat sampai 30-50%, yang menyebabkan
wanita hamil menderita pusing

c. Kelenjar tiroid
Dalam kehamilan, normol ukuran kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran kira-kira 13%
karena adanya hyperplasia dari jaringan glandula dan peningkatan vaskularisasi.

d. Kelenjar Adrenal
Karena dirangsang oleh hormone estrogen, kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak kortisol
plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH.
11. Sistem pernafasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukan
hormone progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya.
Keimpulan
Perubahan anatomi dan fisiologi seorang wanita yang sedang hamil merupakan
suatu bentuk adaptasi terhadap kehamilan. Kehamilan tidak hanya memengaruhi
organ reproduksi wanita. Semua organ tubuh wanita mengalami perubahan
sebagai salah satu bentuk adaptasi terhadap kehamilan. Perubahan tersebut
bertujuan untuk menunjang kehidupan, baik ibu maupun janin yang ada di dalam
rahim. Adaptasi terhadap kehamilan melindungi fisiologis normal wanita,
memenuhi tuntutan metabolik akibat kehamilan, dan menyediakan kebutuhan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Adaptasi maternal disebabkan oleh
hormon-hormon kehamilan dan tekanan mekanis yang timbul akibat pembesaran
uterus dan jaringan lain.

Anda mungkin juga menyukai