PENGERTIAN
Pengertian ibu hamil adalah Suatu proses fisiologis yang normal, terjadi bila ada pertemuan dan
persenyawaan antara ovum dan sperma yang dalam pembuahan tersebut menghasilkan zigot
yang dalam perjalanannya mengalami pembelahan melalui beberapa stadium.
Keadaan kesehatan fisik dan mental ibu sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap
keadaan jasmani dan waktu melahirkan. Banyaknya perubahan-perubahan pada waktu kehamilan
muda dan rangka mempersiapkan kebutuhan untuk mempersiapkan pertumbuhan janin.
Setelah konsepsi, uterus akan berkembang untuk menyediakan nutrisi dan perlindungan bagi
janin yang akan berkembang dan tumbuh didalamnya (Nilsson, 1990). Secara fisiologis
perubahan yang dapat digambarkan pada masa konsepsi meliputi berikut ini:
Suplai darah keorgan reproduksi meningkat segera setelah konsepsi karena peningkatan
kadar hormon-hormon steroid seksual. Vaskularisasi tersebut memberikan suplai darah
yang banyak bagi perkembangan janin, tanda-tanda khas pada organ dan bergaia gejala
pada wanita.
b) Uterus
c) Serviks
Setelah periode tidak terjadinya menstruasi pertama, serviks menjadi lebih lunak sebagai
akibat meningkatnya suplai darah (tanda Goodell’s). Kanalis servikskalis dipenuhi oleh
mukus yang kental disebut operkulum. Selama kehamilan operkulum menghambat
masuknya bakteri ke uterus, yang mengalir selama persalinan, yang disebut “blooddy
show”, yang menandakan bahwa kanalis terbuka untuk lewatnya bayi.
Serviks nulipara (wanita yang belum pernah mengalami kehamilan) terlihan bulat dan
halus serta menonjol ke arah vagina. Proses kelahiran meregangkan serviks dan hampir
selalu menyebabkan laserasi serviks. Setelahnya, bentuk serviks menjadi oval. Selama
masa kehamilan konsistensi serviks berubah. Sebelum masa kehamilan teraba seperti
ujung hidung; pada awal masa kehamilan teraba seperti ujung daun telinga; dan pada
keadaan term terasa seperti bibir.
d) Vagina
Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa ia hamil adalah rasa semutan
nyeri tekan pada payudara, yang secara bertahap mengalami perbesaran karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah. Puting susu menjadi lebih menonjol dan
keras, dan pada awal kehamilan keluar cairan jernih, kolostrum. Area berpigmen di sekitar
puting, areola, tumbuh lebih gelap dan kelenjar-kelenjar montgomery menonjol keluar.
Bila payudara tidak kosong dengan tepat selama kehamilan, berat yang meningkat akan
menyebabkan rasa tidak nyaman. Takut akan bentuknya menjadi “menurun” tidak harus
terjadi bila selama masa kehamilan payudara telah disokong dengan baik menggunakan
kutang. Sering dibersihkan akan menjaga penumpukan kolostrum. Menyikat dengan handuk
kering yang kasar dapat membantu untuk menyiapkan puting dalam pemberian ASI.
b) Kulit
ketika janin tumbuh, uterus membesar, menonjol keluar, Hal ini menyebabkan tonjolan dan
kemudian membusung serabut-seraut elastis dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus
karena regangan. Tanda regangan yang dibentuk disebut striae gravidarum. pengumpulan
pigmen sementara mungkin terlihat pada bagian tubuh tertentu, tergantung pada warna kulit
yang dimiliki. Areola sekitar puting membesar dan warnanya menjadi lebih gelap. wanita
hamil mungkin mengalami ganggunan bau badan, banyak mengeluarkan keringat dan
berminyak.
Ovarium merupakan sumber esktrogen dan progesteron pada wanita tidak hamil. Korpus
lutem tempat ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan progesteron. Segara setelah
plasenta terbentuk dengan baik, ia menjadi sumber utama hormon tersebut.
b) Kelenjar Thiroid
Selama masa kehamilan BMR meningkat dan kelenjar thiroid membesar, tetapi jumlah
hormon yang dihasilkan tetap sama (tiroksin).
c) Kelenjar Parathiroid
Kelenjar parathiroid ukurannya meningkat selama masa kehamilan, terutama selam minggu
ke15- ke 30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar. Hormon parathiroid penting untuk
mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, tanpa hormon tersebut metabolisme
tulang dan otot terganggu.
d) Pankreas
Insulin di hasilkan oleh sekelompok sel-sel kecil yang disebut pulau langerhans, yang terjadi
diseluruh jaringan pankreas. Selama masa kehamilan sel-sel ini tumbuh dan menghasilkan
lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat.
e) Kelenjar Pituitari
Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit pembesaran selama kehamilan dan
terus menghasilakan semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang sedikit berbeda.
Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat, menyebabkan
peningkatan pigmentasi puting susu, wajah, dan abdomen. Pembentukan prolaktin
meningkat dan berlanjut setelah persalinan selama menyusui.
f) Kelenjar Adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortikal yang
membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam aliran darah diatur oleh kortin.
Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan
posfor, dengan diet yang seimbang kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik. Terdapat
bukti bahwa saliva yang asam pada saat hamil membantu aktivitas penghancuran bakteri
email yang menyebabkan karies. Sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak.
Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam
abdomen. Untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertakir kebelakang dan
tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dapat menyebabkan
nyeri punggung.
b) Otot
Kram otot-otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama kehamilan. Penyebabnya
tidak diketahui tetapi mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dam posfor,
kurangnya drainase sisa metabolisme otot, atau postur yang tidak seimbang. Sedikit gerakan
dan penggunaan kompres hangat dapat sedikit membantu.
Sejalan dengan pertumbuhan janin dan mendorong diagfragma keatas, bentuk dan ukuran
rongga dada berubah tetapi tidak membuatnya lebih kecil. Kapasitas paru terhadap udara
inspirasi tetap sama seperti sebelum hamil atau mungkin berubah dengan berarti. Kecepatan
pernapasan dan kapasitas vital tidak berubah. Volume tidal, vulume ventilator permenit, dan
ambilan oksigen meningkat karena bentuk dari rongga torak berubah dan karena bernafas
lebih cepat sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas.
b) Membran Mukosa
Walaupun penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, bengkak seperi alergi pada membran
mukosa merupakan hal umum pada kehamilan. Hal ini menyebabkan gejala serak, hidung
tersumbat, dispnea,sakit tenggorokan, pendarahan hidung, hilangnya perasa indra
penciuman.
7. Perubahan Pada Sistem Gastrointestinal
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan. Tingginya kadar
progesteron menggangu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolestrol darah, dan
melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak,
dan asam lambung menurun. Pembesaran uterus lebih menekan diafragma, lambung dan
intestin. Pada bulan-bulan awal masa kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami mual
dan muntah, pada kehamilan selanjutnya penurunan asam lambung, melambatkan
pengosongan lambung dan menyebabkan kembung.
Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual teapi juga konstipasi, karena
lebih banyak peses terdapat dalam usus, lebih banyak air diserap akan semakin keras jadinya.
Konstipasi juga disebabkan oleh tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal masa
kehamilan dan kembali pada akhir masa kehamilan. Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati
dan regurgitasi (pencernaan asam) merupakan ketidak nyamanan yang disebabkan tekanan
keatas dari pembesaran uterus.
Di bawah keadaan yang normal, peningkatan kegiatan penyaringan darah bagi ibu dan janin yang
tumbuh tidak membuat ginjal dan ureter bekerja ekstra. Keduanya menjadi dilatasi karena
peristaltik uretra menurun. Sebagai akibat gerakan urine ini meningkat kemungkinan
pielonefritis. Pada awal kehamilan, suplai darah ke kandung kemih meningkat, dan perbesaran
uterus menekan kandung kemih, faktor-foktor tersebut menyebabkan meningkatnya berkemih.
Mendekati kelahiran janin turun lebih rendah ke pelvis, lebih menekan lagi kandung kemih dan
semakin meningkatkan berkemih.
Terkadang gejala timbul karena melemahnya persendian, seperti yang telah dijelaskan
tentang perubahan tulang dan sendi pada kehamilan. Kadang-kadang perubahan postur pada
kehamilan dapat menyebabkan akrodistesia, atau numbess, tinggling, dan kaku pada semua
bagian lengan, tangan, atau jari-jari.
b) Otak
Walaupun jaringan otak kemungkinan tidak mengalami perubahan, efek psikologis mungkin
saja dapat terjadi. Swingmood lebih umum terjadi. Terkadang wanita tidak menerima
kehamilannya dan mungkin terjadi psikosis.
Walaupun peningkatan berat badan lebih bersifat individual, peningkatan berat badan rata-
rata terjadi selama masa kehamilan. Wanita yang mempunyai berat badan kurang atau yang
mengandung lebih dari satu bayi, berat badannya harus meningkat lebih banyak selama
kehamilan. Bagi wanita yang kelebihan berat badan harus menghindari diet yang berlebihan
dan penurunan berat badan yang drastis dapat penyebabkan ketosis dan membahayakan
janin.
Pengawasan berat badan dengan ketat tidak lagi dianjurkan karena ibu yang mengalami
peningkatan berat badan kurang dari 20 pon memiliki lebih banyak melahirkan bayi dengan
BBLR.
asuhan keperawatan ibu hamil meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
A. PENGKAJIAN
3. Penilaian berkelanjutan status risiko dan penerapan manajemen risiko intervensi yang tepat.
a. Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga di rumah, Berat
badan, tinggi badan).
b. Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (seperti penyakit yang dapat
diturunkan secara genetik).
e. Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awal kehamilan).
f. Kebiasaan penggunaan penggunaan obat–obatan, merokok dan kafein (minum kopi dan
teh).
h. Rencana persalinan
2. Pemeriksaan fisik
Lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan mulut. Lalu palpasi apakah
terjadi pembesaran tiroid atau tidak
c. Payudara
Inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak, palpasi area payudara dan
axilla di seluruh kuadran.
d. Kulit
e. Ekstremitas
f. Abdomen
Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus (TFU), lakukan palpasi abdomen, auskultasi
denyut jantung janin. Denyut jantung janin yang diauskultasi dengan USG Doppler
dalam trimester pertama, biasanya antara kehamilan sekitar 10 dan 12 minggu. Denyut
jantung janin normal berada antara 120 x/menit sampai 160 x/menit.
g. Vagina
vulva Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan pada mukosa
vagina, terjadi peningkatan leukorhea/ keputihan.
h. Panggul
3. Pemeriksaan laboratorium
B. PERENCANAAN
Implementasi masalah no 1
1. Menilai pola eliminasi bowel (BAB) sebelum kehamilan termasuk frekuensi, konsistensi
(lembek atau keras), bentuk (padat atau cair), dan warna.
8. Mendiskusikan dengan dokter untuk pemberian pelunak tinja dan / atau obat pencahar.
Implementasi masalah no 2
D. EVALUASI
Anda dapat melihat hasil yang sesuai dengan masalah keperawatan, pada poin perencanaan.