Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nadya I.

Pontoh (19061031)

Kelas : A

Istilah Medis Keperawatan Maternitas

 A term atau full term : seorang bayi yang lahir setelah usia kehamilan 37 minggu
 Abortus : pengeluaran buah kehamilan (hasil konsepsi) sebelum akhir minggu ke 20.
 ANC (antenatal care) : asuhan yang diberikan untuk ibu sebelum persalinan atau
prenatal care
 Antenatal / antepartum : sebelum persalinan
 DJJ (Detak Jantung Janin): dihitung selama 1 menit dengan nilai normal 120
sampai 160 Permenit
 Ektopik : suatu kehamilan yang terjadi diluar rahim
 Embrio/mudigah: digunakan sampai usia kehamilan 11 minggu
 Gestasi : usia kehamilan atau lamanya waktu sejak konsepsi
 Gravida : jumlah berapa kali seorang wanita hamil
 Graviditas : kehamilan
 HB/ haemoglobin : salah satu tindakan laboratorium yang dilakukan pada masa
antenatal care
 Intrapartum : selama dalam persalinan
 IUFD (Intra Uterine Fetal Death) : kematian janin dalam rahim
 IUGR atau Intra Uterine Growth retardation/ Restriction : pertumbuhan janin
yang terlambat didalam rahim
 Janin/fetus: digunakan setelah usia kehamilan 11 minggu
 LMP (Last Menstrual period) : hari pertama haid terakhir
 Masa nifas: periode segera setelah kelahiran bayi hingga 40 hari (6 minggu)
dimana tubuh ibu kembali ke kondisi sebelum hamil
 Multigravida : seorang wanita yang sudah pernah hamil 2 kali atau lebih
 Multipara : seorang wanita yang sudah mengalami hamil dengan usia kehamilan
minimal 28 minggu dan telah melahirkan buah kehamilannya 2 kali atau lebih
 Neonatal : 28 hari pertama setelah bayi lahir (usia bayi 0-28 hari)
 Neonatal dini : tujuh hari pertama setelah bayi lahir (usia bayi 0-7 hari)
 Nillipara : seorang wanita yang belum pernah menyelesaikan kehamilannya melebihi
usia abortus.
 Nulligravida : seorang wanita yang belum pernah hamil
 Nullipara : seorang wanita yang belum pernah melahirkan dengan usia kehamilan
lebih dari 28 minggu/ belum pernah melahirkan janin yang mampu hidup diluar
rahim 
 Paritas : jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim
(28 minggu)
 Parturience : seorang wanita yang sedang dalam persalinan
 Parturient atau confinement : proses persalinan dan kelahiran
 Perinatal : periode antara 28 minggu usia kehamilan dan hari ke 28 setelah bayi lahir
 Paterm : lahir usia 20 minggu kurang dari 37 minggu
 Puerpera : seorang wanita yang baru melahirkan
 Postnatal atau postpartum : masa setelah persalinan
 Postmatur/postterm: janin dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu
 PPH atau Postpartum Hemorrhage : perdarahan yang hebat setelah persalinan
perdarahan paska persalahan
 Premature : seorang bayi yang lahir pada usia kehamilan antara 28 dan 37 minggu
 Prenatal : selama kehamilan
 Primigravida : seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya
 Primipara : seorang wanita yang baru pertama kali melahirkan dimana janin
mencapai usia kehamilan 28 minggu atau lebih
 Trimester : periode selama 3 bulan
 Viabilitas : kapasitas untuk hidup diluar uterus (20 mg kehamilan/BJ>500gr)
 konsepsi (pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang menandai awal kelahiran)
 kontrasepsi (obat/alat untuk mencegah terjadinya konsepsi kehamilan)
 kontrasepsi Alamiah (cara berKB tidak menggunakan alat/obat kontaspsi modern.
Seperti metode kalender dan metode panjang berkala)
 kontrasepsi Mantap (metode operasi pada wanita/tubektomi dan metode operasi
pria/vasektomi)
 kontrasepsi pil Progestin/minipil (kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam
bentuk pil yang mengandung hormon progentin atau dikenal dengan istilah minipil)
 kryptomenorea (darah haid tidak dapat keluar karena tertutupnya traktus genetis)
 kseptor Lestari (peserta KB, pasangan usia subur (PUS), yg menggunakan salah satu
alat/obat kontrasepsi)
 akseptor Aktip (pasangan usia subur yg pd saat ini sedang menggunakan salah satu
alat/obat kontrasepsi)
 akseptor Baru (Pasangan usia subur yang baru menggunakan alat atau obat
kontrasepsi)
 akseptor Dini (Para ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi dalam waktu
2 minggu setelah melahirkan atau abortus)
 akseptor Dropout (Akseptor yang menghentikan alat kontrasepsi lebih dari 3 bulan)
 akseptor Langsung (Para istri yang memakai salah satu cara kontrasepsi dalam
waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus)
 akseptor Lestari   (Akseptor yang menggunakan alat kontrasepsi secara terus-
menerus dalam waktu sekurang-kurangnya 5 tahun)
 aldosteron (Meningkatkan reabsorpsi NA+ di duktus kolektivus ginjal)
 amniotomi Auskulasi (Pemecahan ketuban)
 angka Kegagalan Kontrasepsi (Angka yang menunjukan banyak akseptor menjadi
hamil pada saat masih menggunakan kontrasepsi)
 angka Kegagalan Spiral (Angka yang menunjukkan banyaknya peserta KB aktip
yang menggunakan IUD/AKDR menjadi hamil)
 angka Kelangsungan/Continuation Rate (Angka yang menunjukkan proporsi
akseptor yang masih menggunakan alat kontrasepsi setelah suatu periode pemakaian
tertentu)
 angka Kemanatapan Spiral (Angka yang menunjukkan banyaknya spiral yang telah
dipasang dan masih ada dalam rahim (insitu) setelah waktu tertenntu sesudah
pemasangan)
auskulasi  (Pemeriksaan dengan cara mendengar. Contohnya pemeriksaan denyut
jantung)
deteksi Ovulasi (bagian integral pemeriksaan infertilitas karena kehamilan yang tidak
mungkin terjadi tanpa ovulasi)
 dysmenorea (nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi)
 episotomi (merobek atau menggunting antara anus dan vagina "verinium")
 estradiol (estrogen yang paling kuat pada manusia)
 filamen AKDR (Benang pada alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) sehingga alat
konrasepsi itu mudah dikontrol dan diangkat bila diperlukan)
 galaktorea (keluarnya air susu ibu spontan dan banyak, diluar masa laktasi, waktu
hamil/tidak hamil)
 gemeli (Kembar)
 implant Kit (Suatu alat yang digunakan untuk memasang dan mencabut implant) 
 inseminasi (proses penempatan sperma dalam organ reproduksi wanita dengan tujuan
untuk mendapatkan kehamilan).

Ringkasan Jurnal Keperawatan Maternitas


Pada jurnal dengan judul “Penerapan Langkah-langkah Keselamatan Pasien
Maternitas” membahas tentang tindakan yang harus dilakukan pada pasien maternitas
baik dari pihak rumah sakit maupun perawat maternitas. Keselamatan pasien rumah sakit
adalah suatu sistem yang diterapkan untuk mencegah terjadinya cedera akibat perawatan
medis dan kesalahan pengobatan. Beberapa sasaran keselamatan pasien di rumah sakit
yaitu ketepatan identifikasi, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan obat,
kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi . ke enam aspek tersebut sangat
penting untuk dilaksanakan rumah sakit.

Selain itu peran perawat juga berpengaruh dalam keselamatan pasien maternitas.
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan
yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem
reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar
dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Peran perawat sebagai pelaksana,pendidik,konselor,role model bagi para ibu maupun


teman seawat, dan sebagai perumus masalah. Tindakan atau intervensi yang dapat di
terapkan oleh perawat dalam keselamatan pasien maternitas, yaitu:

1. Mengidentifikasi Ibu hamil: perawat melakukan pengkajian tentang identitas ibu hamil.
Ketika pengkajian data, dilakukan pemeriksaan kepada ibu hamil untuk dapat
mengidentifikasi kesehatan ibu dan janin seperti mengukur TTV, melakukan palpasi
leopold, dan melakukan aukskultasi DJJ.

2. Adanya komunikasi yang efektif: Komunikasi efektif antara perawat ataupun dokter ke
pasien dalam hal ini ibu hamil dapat membantu ibu sejak pra konsepsi untuk
mengorganisasikan perasaannya, pikirannya untuk menerima dan memelihara
kehamilannya.

3. Obat-obatan: Ibu hamil sensitif dengan obat, maka dari itu perawat harus teliti dalam
pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai