Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DEVRINDA AYU SUBARKAH

NIM : 1130017032/6A
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PART 1 :
Mitela dilipat sebanyak 3x atau jadi 8 bagian.
A. Luka di dahi :
1. Lipatan sebelumnya tadi dibagi menjadi 2 bagian sama panjang.
2. Kemudian pada bagian tengah ditempelkan di dahi yang luka
3. Tarik kebelakang, silang dan diplintir
4. Dan diikat di atas luka dgn simpul 8.
5. Sebelum melakukan tindakan diharapkan jangan lupa untuk cuci tangan, inform concent
B. Luka di temporal
1. Tempel di atas luka bagian tengah, tarik ke bawah dagu sampai di atas telinga
2. Disilang, dan satu sisi ke depan, satu sisi lainnya ke belakang.
3. Diikat di atas luka.
C.Luka di mata
1. Pertama pasien di posisikan miring, lalu tarik ke belakang dan diplintir.
2. Lalu tarik ke depan dalam posisi horizontal
3. Kemudin diikat dan tidak boleh sampai di atas mata.

D. Luka di dagu.
1. Pertama lakukan bagian tengah di dagu, tarik ke belakang.
2. Ikat pada salah satu bagian kanan atau kiri.
3. Yang pendek ke atas
4. Yang panjang ke bawah.
5. Dan terakhir ikat di atas kepala.

E. Luka di siku
1. Pertama tangan pasien di tekuk.
2. Letakkan bagian tengah mitela di siku
3. Letakkan satu sisi ke bawah.
4. Dan satu sisi letakkan ke atas.
5. Lemudian disilang di ujung siku.
6. Dan diikta di bagian depan
PART 2
Kalau dislokasi sendi bahu tidak perlu dibidai, kain mitella dilipat jadi dua lalu diikat dibelakang
ketiak supaya tidak terganjal.
Bebat bidai jika pasien terdapat luka bakar atau luka di parietal
Lipat mitella jangan terlalu besar cukup 2 cm, lipatan mitella harus disebelah luar diletakkan diatas
alis dan menutup telinga, ujung kain sebelah kiri dan kanan disebelah atas dan diikat dibawah
oksiptial supaya kencangena oksipital berguna untuk menahan kain

PART 3
Fraktur dimanapun yang harus dibidai meliputi 2 sendi kalau di tibia fibula difiksasi dari lutut sampai
mata kaki dan dibidai dari kaki sampai paha menggunakan kayu
Begitupun juga di femur namun hanya di daerah femur yang difiksasi, dan dibidai dari dari ujung kaki
hingga ketiak, satunya lagi hanya sampai selangkangan. Kalau terdapat luka terbuka harus bilang
asepsis, antisepsis dan kedap pendarahan.
1. Sebelum mulai, untuk bidai sampai ketiak harus memakai bantalan dan harus kasih lihat berapa
mitela lipat 8 yang dibutuhkan
2. Prinsipnya yaitu mengikat harus di atas luka dulu baru dibawah luka.
3. Cara membuat bantalan : Taruh mitela lipat 8 yang keatas kayu bidai, jangan terlalu panjang
cukup kira-kira 8 cm, ditahan, dibalik lagi kemudian bagian bawah di arahkan kedepan dengan
posisi silang kemudian diikat kearah belakang seperti mengikat kayu bidai tersebut.
4. Kalau untuk dipasang diketiak, simpul harus disebelah luar tubuh.
5. Lalu ambil 4 mitela lipat 8 untuk fiksasi, dengan cara memasukkan mitela menggunakan bantuan
kayu bidai yang lebih pendek, seperti membungkus kayu bidai, kemudian arahkan kebawah paha
pasien, jika sudah cukup tarik mitela tersebut dan lepaskan kayu bidai dari mitela, begitu
seterusnya.
6. Cara mengikatnya yaitu tarik ujung kedua mitela sampai luar kayu bidai, sisipkan ke tengah
mitela dengan cara silang, kemudian tarik lagi dan diikat simpul tidak boleh terlalu kuat dan
renggang.
7. Untuk bagian sendi diikat simpul dibagian bawah kaki
8. Bagian pinggul menggunakan lipat 4, caranya sama seperti memfiksasi kaki yang luka hanya saja
yang membedakan yaitu ditarik hanya 1 ujung saja dan diikat simpul. Dada pun demikian.
PART 4
Patah atau fraktur pada bagian Klavikula :
1. Dipasang ransel verban.
2. Bagian yang patah diberi alas lebih dahulu.
3. Pembalut dipasang dari pundak kiri disilangkan melalui punggung ke ketiak kanan.
4. Dari ketiak kanan ke depan dan atas pundak kanan, dari pundak kanan disilangkan ke ketiak kiri,
lalu ke pundak kanan,akhirnya diberi peniti atau diikat.
5. Kemudian bawa korban ke rumah sakit terdekat.
Dengan menggunakan pembalut di bagian Lengan :
1. Meminta pasien untuk memilih posisi senyaman mungkin, dengan bagian yang akan dibebat
ditopang pada posisi segaris dengan sendi sedikit flexi, kecuali bila hal ini merupakan kontra
indikasi.
2. Melakukan pembebatan berhadapan dengan bagian tubuh pasien yang akan dibebat (kecuali pada
pembebatan kepala dilakukan dari belakang pasien).
3. Memegang rol bebat dengan rol menghadap ke atas di satu tangan, ujung bebat dipegang tangan
yang lain.
4. Mulai melakukan pembebatan dari bagian distal menuju proximal, dari bagian dengan diameter
terkecil menuju diameter yang lebih besar dan dari medial menuju lateral dari bagian tubuh yang
terluka.
5. Jangan mulai membebat di daerah yang terluka atau daerah yang mengalami pendarahan.
6. Maka untuk memperkuat posisi bebat, supaya bebat tidak mudah terlepas/ bergeser, lakukan
penguncian ujung bebat sebelum mulai memutar bebat.
7. Bila memungkinkan, pembebatan dilakukan searah dengan pengembalian darah vena untuk
mencegah pengumpulan darah.
8. Memutar bebat saling tumpang tindih dengan 2/3 lebar bebat, pasang bebat dengan lembut dan
secara berlahan meskipun sambil menekan.
9. Menjaga ketegangan dari bebat, hal ini dibantu dengan memastikan bagian bebat yang bukan rol
tetap dekat dengan permukaaan tubuh.
10. Memastikan bebat yang dilakukan saling tumpang tindih tidak menekuk atau berkerut.
11. Memastikan bahwa bebat terpasang dengan baik dibagian atas dan bawah daerah yang terluka,
namun jari atau ibu jari jangan dibebat supaya dapat mengobservasi neurovaskuler daerah
tersebut.
12. Memotong bebat bila terlalu panjang sisanya; jangan memutar berlebih di akhir pembebatan.
13. Mengunci atau menutup bagian akhir bebat, dan memastikan pasien tidak akan melukai dirinya.
14. Mengunci bagian akhir bebat bisa dilakukan dengan : - melakukan beberapa kali putaran sirkuler
kemudian dijepit dengan pin atau diplester. - menggunakan simpul (gambar di bawah)
Bidai Pembalut Pada Jari :
1. Pertama tutup jari menggunakan bebat dari ujung ke pamgkal. Bolak balik kurang lebih 5 lapis,
kemudian bebat serong dengan cara pola memutar.
2. Bebat memutar keatas sampai menutupi tangan korban.
3. Kemudian kunci.
4. Coba tarik bebat di ujung jari jika brodol keluar atau tidak rapi maka tekhnik bidai keliru.
Bidai patah tulang atau fraktur bagian tungkai bawah
1. Pertama pasang bidai sebelah dalam dan sebelah luar tungkai kaki yang mengalami patah atau
fraktur, kadang juga bisa ditambahkan pada sisi posterior dari tungkai.
2. Di antara bidai dan tungkai beri kapas atau kain sebagai alas.
3. Bidai dipasang mulai dari sisi proximal sendi lutut hingga distal dari pergelangan kaki.

Anda mungkin juga menyukai