0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai teknik bidai pada berbagai luka dan patah tulang seperti dahi, mata, dagu, siku, kaki, pundak, lengan, jari, dan tulang tungkai bawah. Teknik-tekniknya meliputi cara meletakkan dan mengikat perban serta bantalan untuk memfiksasi bagian tubuh yang terluka. Dokumen ini sangat berguna sebagai panduan dasar dalam melakukan prosedur pembalutan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai teknik bidai pada berbagai luka dan patah tulang seperti dahi, mata, dagu, siku, kaki, pundak, lengan, jari, dan tulang tungkai bawah. Teknik-tekniknya meliputi cara meletakkan dan mengikat perban serta bantalan untuk memfiksasi bagian tubuh yang terluka. Dokumen ini sangat berguna sebagai panduan dasar dalam melakukan prosedur pembalutan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai teknik bidai pada berbagai luka dan patah tulang seperti dahi, mata, dagu, siku, kaki, pundak, lengan, jari, dan tulang tungkai bawah. Teknik-tekniknya meliputi cara meletakkan dan mengikat perban serta bantalan untuk memfiksasi bagian tubuh yang terluka. Dokumen ini sangat berguna sebagai panduan dasar dalam melakukan prosedur pembalutan
Mitela dilipat sebanyak 3 kali atau jadi 8 bagian. 1. Luka di dahi : a. Lipatan tadi dibagi menjadi 2 bagian sama panjang. b. Bagian tengah ditempelkan di dahi yang luka c. Tarik kebelakang, silang dan diplintir d. Diikat di atas luka dengan simpul 8. e. Sebelum melakukan tindakan jangan lupa cuci tangan, dan mengisi inform concent 2. Luka di temporal : a. Tempel di atas luka bagian tengah, tarik ke bawah dagu sampai di atas telinga b. Disilang, dan satu sisi ke depan, satu sisi lainnya ke belakang. c. Diikat di atas luka. 3. Luka di mata a. Di posisikan miring, lalu tarik ke belakang dan diplintir. b. Lalu tarik ke depan dalam posisi horizontal c. Diikat tidak boleh di atas mata. 4. Luka di dagu. a. Bagian tengah di dagu, tarik ke belakang. b. Ikat pada salah satu bagian kanan atau kiri. c. Yang pendek ke atas d. Yang panjang ke bawah. e. Dan ikat di atas kepala. 5. Luka di siku a. Tangan di tekuk. b. Letakkan bagian tengah mitela di siku c. Satu sisi ke bawah. d. Satu sisi ke atas. e. Disilang di ujung siku. f. Dan diikat di bagian depan
B. Bidai Membidai Part 3
Fraktur dimanapun yang harus dibidai meliputi 2 sendi kalau di tibia fibula difiksasi dari lutut sampai mata kaki dan dibidai dari kaki sampai paha menggunakan kayu, begitupun juga di femur namun hanya di daerah femur yang difiksasi, dan dibidai dari dari ujung kaki hingga ketiak, satunya lagi hanya sampai selangkangan. Kalau terdapat luka terbuka harus bilang asepsis, antisepsis dan kedap pendarahan. Sebelum mulai, untuk bidai sampai ketiak harus memakai bantalan dan harus kasih lihat berapa mitela lipat 8 yang dibutuhkan, prinsipnya yaitu mengikat harus di atas luka dulu baru dibawah luka. Cara membuat bantalan : Pertama Taruh mitela lipat 8 yang keatas kayu bidai, jangan terlalu panjang cukup kira-kira 8 cm, kemudian di tahan, di balik lagi kemudian bagian bawah di arahkan kedepan dengan posisi silang kemudian di ikat kearah belakang seperti mengikat kayu bidai tersebut. Kalau untuk dipasang di ketiak, simpul harus di sebelah luar tubuh. Lalu ambil 4 mitela lipat 8 untuk fiksasi, dengan cara memasukkan mitela menggunakan bantuan kayu bidai yang lebih pendek, seperti membungkus kayu bidai, kemudian arahkan kebawah paha pasien, jika sudah cukup tarik mitela tersebut dan lepaskan kayu bidai dari mitela, begitu seterusnya. Cara mengikatnya yaitu tarik ujung kedua mitela sampai luar kayu bidai, sisipkan ke tengah mitela dengan cara silang, kemudian tarik lagi dan di ikat simpul tidak boleh terlalu kuat dan renggang. Untuk bagian sendi diikat simpul dibagian bawah kaki. Bagian pinggul menggunakan lipat 4, caranya sama seperti memfiksasi kaki yang luka hanya saja yang membedakan yaitu ditarik hanya 1 ujung saja dan diikat simpul. Dadapun demikian.
C. Bidai Membidai Part 3
Patah di bagian Klavikula : 1. Dipasang ransel verban. 2. Bagian yang patah diberi alas lebih dahulu. 3. Pembalut dipasang dari pundak kiri disilangkan melalui punggung ke ketiak kanan. 4. Dari ketiak kanan ke depan dan atas pundak kanan, dari pundak kanan disilangkan ke ketiak kiri, lalu ke pundak kanan,akhirnya diberi peniti atau diikat. 5. Kemudian bawa korban ke rumah sakit. Dengan pembalut di bagia Lengan 1. Meminta pasien memilih posisi senyaman mungkin, dengan bagian yang akan dibebat ditopang pada posisi segaris dengan sendi sedikit flexi, kecuali bila hal ini merupakan kontraindikasi. 2. Melakukan pembebatan berhadapan dengan bagian tubuh yang akan dibebat (kecuali pada pembebatan kepala dilakukan dari belakang pasien). 3. Memegang rol bebat dengan rol menghadap ke atas di satu tangan, ujung bebat dipegang tangan yang lain. 4. Mulai melakukan pembebatan dari bagian distal menuju proximal, dari bagian dengan diameter terkecil menuju diameter yang lebih besar dan dari medial menuju lateral dari bagian tubuh yang terluka. 5. Jangan mulai membebat di daerah yang terluka. 6. Untuk memperkuat posisi bebat, supaya bebat tidak mudah terlepas/ bergeser, lakukan penguncian ujung bebat sebelum mulai memutar bebat. 7. Bila memungkinkan, pembebatan dilakukan searah dengan pengembalian darah vena untuk mencegah pengumpulan darah. 8. Memutar bebat saling tumpang tindih dengan 2/3 lebar bebat, pasang bebat dengan lembut meskipun sambil menekan. 9. Menjaga ketegangan dari bebat, hal ini dibantu dengan memastikan bagian bebat yang bukan rol tetap dekat dengan permukaaan tubuh. 10. Memastikan bebat yang saling tumpang tindih tidak menekuk atau berkerut. 11. Memastikan bahwa bebat terpasang dengan baik dibagian atas dan bawah daerah yang terluka, namun jari atau ibu jari jangan dibebat supaya dapat mengobservasi neurovaskuler daerah tersebut. 12. Memotong bebat bila terlalu panjang sisanya; jangan memutar berlebih di akhir pembebatan. 13. Mengunci atau menutup bagian akhir bebat, dan memastikan pasien tidak akan melukai dirinya. Mengunci bagian akhir bebat bisa dilakukan dengan yang pertama melakukan beberapa kali putaran sirkuler kemudian dijepit dengan pin atau diplester, kemudian menggunakan simpul (gambar di bawah) Bidai Pembalut Pada Jari : 1. Tutup jari menggunakan bebat dari ujung ke pamgkal. Bolak balik kurang lebih 5 lapis, kemudian bebat serong dengan pola memutar. 2. Bebat memutar keatas sampai menutupi tangan. 3. Kemudian kunci. 4. Coba tarik bebat di ujung jari jika brodol keluar maka teknik bidai keliru Bidai patah tulang tungkai bawah 1. Pasang bidai sebelah dalam dan sebelah luar tungkai kaki yang patah, kadang juga bisa ditambahkan pada sisi posterior dari tungkai. 2. Di antara bidai dan tungkai beri kapas atau kain sebagai alas. 3. Bidai dipasang mulai dari sisi proximal sendi lutut hingga distal dari pergelangan kaki.