Anda di halaman 1dari 55

PEMBALUTAN

DAN
PEMBIDAIAN
PEMBALUTAN

 Alat penunjang yang berfungsi untuk


menutup, menekan bagian tubuh yang
mengalami cedera dengan tujuan tertentu
Tujuan Pembalutan :

 Membantu mengatasi perdarahan


 Melindungi dari bagian tubuh yang mengalami
cedera sehingga mengurangi infeksi
 Menahan penutup luka, traksi, bidai, rambut
kepala
 Memberikan tekanan agar tidak terjadi
pembengkakan
 Mengurangi pergerakan bagian tubuh yang
cedera
Fungsi balut sebagai penahan
penutup luka
Bebat tekan

Gunakan 2 gulung kasa


atau elastic / compression bandage
Pembalutan untuk mengurangi
pembengkakan dan pergerakan
Macam Bahan Pembalut
 Balut pita :  Mitella / Kain segi tiga
 Kasa Steril  Plester
 Kasa gulung  Gips
 Kasa berisa kapas  Pembalut yang lain
 Kain atau kertas tissu
 Bebat stokinet
 Bebat elastik
Syarat Umum Pembalutan
 Mengetahui tujuan
 Menutup seluruh luas luka, usahakan dengan
pembalut steril. Bila ada perdarahan dan
pembalut tertembus darah tambahkan
pembalut di atasnya
 Bila hanya ada satu lembar penutup luka steril
maka tambahkan bahan lain menutup
diatasnya
Syarat. . . .

 Balutan rapat tidak erat tidak kendor


 Usahakan ujung jari terlihat, bila ujung jari
tidak mengalami cedera
 Bila penderita mengeluh sakit anggap balutan
terlalu erat
Cara Pembalutan
 Dengan pembalut segi tiga
1. Capitum pravum triangulare

Ukur pembalut segitiga


dengan ukuran kepala
korban
mulai pangkal hidung
sampai bagian belakang
kepala
Balut segitiga ditempatkan dipangkal hidung
sampai dengan bagian belakang kepala korban
Posisi penderita lebih baik tidur
Ikatan sebaiknya diletakkan disamping kepala korban
Bagian yang menutup hidung dan mata
dilipat dimasukkan kedalam
Pembalutan ini berfungsi menahan rambut kepala
2. Fasia Nadosa
Buat pembalut segitiga sedemikian rupa menjadi seperti dasi
Pembalutan ini tidak boleh
untuk korban yang pernah
tidak sadar dan curiga
patah tulang wajah
3. Penyangga lengan - Sling

Tempatkan ujung siku


pembalut segitiga
disiku penderita
Ujung yang lebih diplintir
Kemudian diikat
Atau diberi peniti
Setelah selesai melakukan tindakan,
periksa ujung-ujung jari

Bila ujung jari menjadi pucat  penyangga dilepas


Bila akan dikirim ikat ketubuh penderita sehingga bagian
yang dicurigai patah tulang benar-benar tidak mudah
bergerak
4. Pembalut tangan

Ukur sedemikian rupa


pembalut segitiga
dengan tangan
yang akan dibalut
Fungsi hanya untuk melindungi atau mengurangi resiko
infeksi dan tidak menjijikkan
2. Dengan pembalut pita

a.Balutan berulang (dolabra currens)


Untuk pembalutan bagian tubuh yang
penampang melintangnya sama

b.Balutan Pucuk Rebung (dolabra reversa,


spika, balutan angka 8)
Untuk bagian tubuh yang penampang
melintangnya tidak sama.
Balutan Berulang
Balutan Berulang
Balutan berulang bila penampang tidak sama 
Balutan kendor
Balutan pucuk rebung
Balutan pucuk rebung
Balutan pucuk rebung
Pembalutan luka
Daerah dada
Perlukaan didaerah perut
Usus keluar
Baju dipotong dengan gunting
Kalau perlu dirobek
Usus ditutup
kantong plastik
Kemudian ditutup
kasa
dan diplester
Pembidaian
Suatu usaha dengan menggunakan alat
penunjang yang tidak mudah bengkok
dipergunakan untuk mempertahankan posisi
suatu keadaan curiga patah tulang agar patahan
tulang tidak bergerak sehingga korban tidak
kesakitan atau mengalami keadaan yang lebih
parah
Syaratnya :

 Ukuran lebar dan panjang disesuaikan dengan


kebutuhan
 Mempertahankan kedudukan satu sendi diatas
dan satu sendi dibawah dari bagian yang
curiga patah tulang
 Bidai dibalut lapisan empuk
Tujuan pembidaian

 Mencegah patah tulang tertutup menjadi patah


tulang terbuka
 Mengurangi kerusakan bagian tubuh sekitar
daerah patah tulang
 Mengurangi rasa sakit
Macam Bidai

 Kaku
 Lunak
 Traksi

diutamakan mempunyai bidai yang kaku.


Bisa digunakan : tongkat, daun pintu, potongan
pagar, benda lain yang keras.
Cara pemasangan bidai

 Lakukan pembalutan luka lebih dulu


 Tentukan bidai yang paling cocok
 Pasang bidai dan atur posisi yang enak
 Waktu mengatur posisi bidai usahakan gerakan
sedikit mungkin.
 Setelah posisi tepat lakukan pengikatan
 Pengikatan tidak boleh terlalu kencang
Kapan Curiga Patah Tulang
Untuk tulang panjang :

- Nyeri (bila penderita sadar)


- Bengkak
- Bentuk tidak sesuai keadaan normal
- Warna biru kemerahan disekitar pembengkakan
(curiga perdarahan dibawah kulit)
- Menemukan bunyi “kretek” didaerah pembengkakan
(jangan dicari)
Curiga patah tulang ……………

Untuk tulang leher dan tulang belakang :

- Bila penderita tidak sadar :


Dianggap menderita cedera tulang leher
- Bila penderita sadar :
Seperti tanda-tanda curiga patah tulang
panjang
Contoh cara pemasangan bidai
Curiga patah tulang tungkai bawah

Diraba denyut nadi sebelum dilakukan pembidaian


Dipasang bidai satu sendi
dibawah pergelangan kaki
sampai dengan diatas sendi lutut
Bidai diikat dengan pembalut elastik
atau pembalut segitiga atau yang lain
Bila orang gemuk atau bidai kurang kuat
bisa ditambahkan ikatan dengan tungkai sebelah
Pembidaian dilakukan setelah
penanganan jalan nafas,
Pernafasan,
Peredaran darah sudah teratasi
Perdarahan dapat ditekan
permukaan tubuh, ekstremitas

Gunakan sarung tangan / lapis plastik

Perdarahan 20 cc / menit = 1200 cc / jam

Anda mungkin juga menyukai