Halaman Judul . i
Kata Pengantar .... ii
Daftar Isi .........iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Definisi ................................3
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
Kesimpulan ............................................................................................... 13
3.2
Penutup ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang banyak dijumpai pada pusat-pusat pelayanan
kesehatan di seluruh dunia saat ini adalah penyakit muskuloskeletal. Bahkan
pada dasawarsa terakhir ini antara tahun 2000 sampai dengan tahun 2010
organisasi kesehatan tingkat dunia WHO menetapkan sebagai Dekade Tulang
dan Persendian. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab fraktur (patah
tulang) terbanyak. Selain menyebabkan fraktur, menurut WHO kecelakaan lalu
lintas bahkan dapat menyebabkan kematian 1,25 juta orang tiap tahunnya
dengan korban sebagian besar adalah remaja. Gips adalah suatu bubuk
campuran yang digunakan untuk membungkus secara keras area yang
mengalami patah tulang. Pemasangan gips bertujuan untuk menyatukan kedua
bagian tulang yang patah agar tidak bergerak sehingga dapat menyatu dan
fungsinya pulih kembali dengan cara mengimobilisasi tulang yang patah. Oleh
karena itu penting sekali kita seorang perawat mempelajari prosedur
pemasangan gips yang kondisi yang memerlukan pemasangan gips sering kita
jumpai di lapangan.
Proses penyembuhan melalui pemasangan gips melalui beberapa fase yaitu :
yang pertama fase inflamasi, fase ini berlangsung mulai terjadinya fraktur
hingga kurang lebih satu sampai dua minggu, kemudian fase reparative, dapat
berlangsung beberapa bulan. Ditandai dengan diferensiasi dari sel mesenkim
pluripotensial. Kemudian fase remodeling, bisa membutuhkan waktu berbulanbulan hingga tahunan untuk merampungkan penyembuhan tulang.
Bila mengalami patah tulang, mungkin tidak harus sampai dilakukan
tindakan pembedahan, cukup dipasang gips. Prosedur pemasangan gips
bertujuan untuk menyatukan kedua bagian tulang yang patah agar tak bergerak
sehingga dapat
menyatu
dan fungsinya
pulih kembali
dengan cara
1.1
Rumusan Masalah
Bagaimana konsep medis dan konsep asuhan keperawatan pada pasien
dengan pemasangan gips ?
1.2
Tujuan Penulisan
Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui konsep medis dan konsep asuhan
keperawatan pada pasien dengan pemasangan gips
1.3
Manfaat Penulisan
Membantu para mahasiswa dalam memperoleh informasi mengenai konsep
medis dan konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan pemasangan gips.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Gips adalah alat imobilisasi eksternal yang kaku yang dicetak sesuai kontur
tubuh tempat gips dipasang (Brunner & Suddart, 2002).
Gips adalah balutan ketat yang digunakan untuk imobilisasi bagian tubuh
dengan menggunakan bahan gips tipe plester atau fiberglass (Barbara Engram,
1999).
2.2 Tujuan Pemasangan Gips
1.
2.
3.
4.
5.
Mengoreksi deformitas
(Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal, 2008)
2.11 Patofisiologi
Pemasangan Gips
Muskuloskeletal
Kulit
Cemas
Pembuluh darah
Keterbatasan gerak
Trauma mekanik
Nyeri
10
13
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Gips adalah alat imobilisasi eksternal yang kaku yang dicetak sesuai kontur
tubuh tempat gips dipasang. Indikasi Pemasangan Gips adalah dislokasi sendi,
fraktur, penyakit tulang spondilitis TBC, pasca operasi, skoliosis. Tujuan dari
pemasangan gips adalah Imobilisasi kasus dislokasi sendi, fiksasi fraktur yang
telah direduksi, koreksi cacat tulang (mis. skoliosis), immobilisasi pada kasus
penyakit tulang setelah dilakukan operasi (mis.spondilitis) dan mengoreksi
deformitas.
3.2
SARAN
Semoga makalah kami ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk
memperoleh informasi mengenai asuhan keperawatan pada pasien dengan
pemasangan gips. Selain itu, saran dan kritik yang bersifat membangun selau
kami nantikan demi perbaikan makalah ini. Semoga untuk ke depannya kami
dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & suddarth, Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 8,2002. Penerbit
Buku Kedokteran EGC : Jakarta
Carpenito, lynda juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, edisi 8. 2001, EGC, jakarta
Healthzone. Pemasangan gips. 2009. http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:IdiE8XaSFTQJ:puskesmas-oke.blogspot.com/2009/01/pemasangangips.html+etiologi+pemasangan+gips&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id. (03 Mei 2010)
Majalah
Kedokteran
Andalas.
Fraktur
(patah
tulang),
2009.
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:tL6pEL0zGgQJ:nursingbegin.com/fraktur-patah
tulang/
Ahmad.
Tips
dan
Trik
Pemasangan
Gips.
2003.
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:Jis3i9a6GqMJ:repository.unand.ac.id/168/+etiologi+pemasangan+gips&cd=
9&hl=id&ct=clnk&gl=id. (10 Mei 2010)
Suratun, Seri Askep pada Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal, 2008. Penerbit
Buku Kedokteran EGC : Jakarta
15