Anda di halaman 1dari 10

GADAR TRAUMA

“Trauma Assesment Bone


(Dislokasi, Spain & Strain)

KELOMPOK 8
- Annisa Indah Rofiani
- Anggie Sirilla
- Hetty Olga Br. Hutahaen
- Lilik Amelia
- Muhammad Taufik
- Muhammad Rezal
- Ananda Virginia Danar Isyanto
- Sifa Imarianti
Definisi Dislokasi, Spain dan Strain
Dislokasi adalah Sprain merupakan
cedera pada sendi yang keadaan ruptura
terjadi ketika tulang total/parsial pada
bergeser dan keluar dari ligament penyangga
posisi normalnya. Dislokasi Spain yang mengelilingi
Dislokasi terjadi akibat sebuah sendi. Biasanya
cedera, terutama kondisi ini terjadi
benturan keras yang sesudah gerakan
dialami oleh sendi. memuntir yang tajam.

Strain adalah kerusakan pada


suatu bagian otot atau tendon
karena penggunaan yang
berlebihan atau stres yang
Strain berlebihan. Strain merupakan
keadaan cedera pada otot atau
pelekatan tendon yang biasanya
terlihat pascacedera traumatik
atau cedera olahraga.
2
Penanganan
Dislokasi 1 Balut ibu jari
penolong

A. Dislokasi Sendi Rahang Kedua ibu jari penolong


2 menekan rahang bagian
dalam ke bawah (geraham
Terjadi karena :
paling belakang)
Menguap/ tertawa lebar
Terkena pukulan keras ketika rahang
terbuka 3 Jari yang lain mengangkat
dagu ke atas
Tanda-tanda:
Penderita tidak bisa menutup mulut
Untuk beberapa saat jika
4 tidak boleh membuka
mulut

3
B. Dislokasi Sendi Letakkan telapak kaki
Bahu
Dislokasi sendi bahu ini bisa bermacam arah.
penolong pada lipatan
01 ketiak penderita dan tarik
Paling sering terjadi ke arah depan dimana
kepala sendi lengan atas terpeleset kearah lengannya pelan-pelan
dada. sesuai Setelah ditarik
arah kedudukannya
Tanda-tanda: saat itu.dengan kekuatan
yang sama selama
Lengan menjadi kaku dan siku agak terdorong
menjauhi sumbu tubuh
02 beberapa menit,
Ujung tulang bahu akan nampak lebih menonjol dengan hati-hati
keluar, sedangkan di bagian depan tulang bahu lengan atas diputar
nampak cekungan ke dalam. A keluar (memnjauhi
04 LOREM
tubuh).
dilakukan
Hal
dengan
ini
Beri balutan IPSUM
siku terlipat.
fiksasi agar Diharapakn ujung
sendi bahu 03
Keduian
LOREM siku dirapatkan ke tulang lengan atas
tidak bergerak tubuh, IPSUM
lalu lengn bawah (kepala) sendinya
dilipat merapat ke dada, kira- menggeser kembali
kira membentuk sudut 90 ketempat semula.
derajat, lengan digantung 4
dengan mitella ke leher.
Tarik ujung jari yang mengalami dislokasi
C. Dislokasi Sendi 1 dengan tarikan yang kuat, tetapi jangan
Jari disentakkan

Dengan bantuan ibu jari: jari dan telunjuk, sambil


2 menarik, sendi yang bergeser ditekan
Tindakan
Penanganan 3 Akan terasa ketika sendi kembali ketempatnya
Dislokasi
Bila ada urat yang terjepit, maka segera bawa ke rumah sakit
4
karena hanya dokter yang bisa menangani

Stelah diperbaiki, maka sebaiknya jari dibidai dengan menggunakan


5
sebilah kayu atau bambu. Jari dibidai dalam posisi setengah melingkar,
seperti membentuk huruf O dengan ibu jari.

6 Antara kayu bidai dengan jari diberi bantalan kapas


5
D. Dislokasi Sendi
Paha
Usaha perbaikan sendi ini
Diselokasi sendi paha atau pinggul hanya bisa dilakukan di
terjadi karena cara berjalan yang tidak rumah sakit. Oleh karena
baik atau kebiasaan jalan yang tidak
01 itu segera kirim korban ke
sesuai dengan titik tumpu tubuh. Tetapi rumah sakit, dengan
juga sering terjadi pada kecelakaan diberi bantal dibawah
kendaraan bermotor: akibat lutut lutut dan kakinya agar
membentur dashboard, paha tergeser tidak terjadi gerakan-
LOREM
keluar cekungan sendi. gerakan
IPSUM selama dalam
perjalanan.
Tanda-tanda:
Lutut berputar kedalam
Paha terkunci mendekati garis tengah
tubuh
6
NDAKAN PENANGANAN SPRAIN
Tanda dan gejala sprain adalah :

Sama
1 dengan strain (kram) tetapi lebih parah.

Edema,
2 perdarahan dan perubahan warna yang lebih nyata.

3 Ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot


dan tendon.

4 Tidak dapat menyangga beban, nyeri lebih hebat dan


konstan.
PENATALAKSANAAN SPRAIN :
 Pembedahan : Mungkin diperlukan agar sendi dapat berfungsi sepenuhnya;
pengurangan-pengurangan perbaikan terbuka terhadap jaringan yang terkoyak.
 Kemotherapi : Dengan analgetik Aspirin (100-300 mg setiap 4 jam) untuk
meredakan nyeri dan peradangan. Kadang diperlukan Narkotik (codeine 30-60 mg
peroral setiap 4 jam) untuk nyeri hebat.
 Elektromekanis : Penerapan dingin dengan kantong es 24oC
 Pembalutan / wrapping ekstemal : Dengan pembalutan, cast atau
pengendongan (sung).
 Posisi ditinggikan : Jika yang sakit adalah bagian ekstremitas.
 Latihan ROM : Tidak dilakukan latihan pada saat terjadi nyeri hebat dan
perdarahan. Latihan pelan-pelan dimulai setelah 7-10 hari tergantung jaringan yang
sakit.
PENATALAKSANAAN STRAIN:

 Kemotherapi : Dengan analgetik seperti Aspirin (300 – 600 mg/hari) atau


Acetaminofen (300 – 600 mg/hari).
 Elektromekanis : Penerapan dingin dengan kantong es 24oC
 Pembalutan / wrapping ekstemal : Dengan pembalutan atau pengendongan
bagian yang sakit.
 Latihan ROM : Latihan pelan-pelan dan penggunaan semampunya sesudah 48

Posisi ditinggikan atau diangkat : Dengan ditinggikan jika yang sakit


adalah ekstremitas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai