Anda di halaman 1dari 26

PKN KELOMPOK 6

KELAS XII-A
Nama Anggota Kelompok :

Amalia Cahya A. Febryliana Dewi


W. Putri Aura N.

03 19 35

02 14 31

Ardi Kriswanto Ken Respati Risqi Ayu F.


BAB 9
Mencermati Potret Budaya Politik
Masyarakat Indonesia
Meliputi antara lain :
Hakikat budaya politik
A
Karakteristik budaya politik
B masyarakat Indonesia

Hakikat kesadaran politik


C
Contoh budaya politik partisipan
D
A. Hakikat Budaya Politik

A B
Pengertian
Budaya
Politik
Istilah budaya politik merupakan
alih bahasa dari istilah political
culture yang diperkenalkan oleh
Gabriel A.Almond tahun 1956. Pada
umumnya budaya politik diartikan
sebagai pandangan politik yang
mempengaruhi sikap, orientasi, dan
pilihan politik seseorang.
Klasifikasi •Budaya Politik Parokial •Budaya Politik Subjek

Budaya Budaya politik parokial sering


diartikan sebagai budaya
politik yang sempit. Dengan
Masyarakat yang menganut
budaya politik subjek telah
memiliki perhatian dan minat
Politik kata lain orientasi dan peranan
yang dimainkan masih terbatas
pada sistem politik. Akan tetapi
peran yang dilakukannya
pada lingkungan atau wilayah adalah pasrah dan mengikuti
tepat ia tingga aturan pemerintah, tidak ada
keinginan menilai, menelaah
atau bahkan mengkritisi setiap
kebijakan pemerintah.
• Budaya Politik Partisipan

Budaya politik partisipan merupakan budaya politik yang ideal.


Mereka telah memiliki perhatian, kesadaran, minat serta peran
politik yang sangat luas. Baik dalam proses input (yang berupa
pemberian tuntutan dan dukungan ) maupun proses output
(pelaksana, penilai dan pengkritisi).
Namun, pada kenyataannya masing-masing budaya
politik tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Tipe budaya
politik yang satu tidak dapat menggantikan tipe budaya
politik lainnya. Budaya plitik campuran terdiri dan 3
bentuk, diantaranya:

a. Budaya politik subjek-parokial. Dalam budaya


politik ini, masyarakat menolak tuntutan masyarakat
kesukuan, dan lebih setia kepada sistem politik yang
lebih kompleks oleh pemerintah.
b. Budaya politik subjek-partisipan. Dalam budaya
politik ini sebagian penduduk memiliki orientasi
input dan sebagian berorientasi ke arah struktur
pemerintah yang otoriter.
c. Budaya politik parokial-partisipan. Biasanya
berlaku di negara negara berkembang yang
umumnya masyarakat berbudaya politik parokial
tetapi norma dalam struktur pemerintahan bersifat
partisipan.
B. Karakteristik budaya
politik masyarakat
Indonesia
Rusadi Kantaprawira
dalam bukunya berjudul
Sistem Politik Indonesia
[2004:35-38]

Budaya politik Indonesia sampai saat ini


belum mengalami perubahan, karena
menurut hukum-hukum perkembangan
masyarakat, perubahan yang menyangkut
kebudayaan cenderung berjalan lambat,
sedangkan di sisi lain sistem politik sudah
beberapa kali berubah yaitu dari sistem
politik demokrasi terpimpin ke sistem politik
demokrasi Pancasila.
Kesimpulan sementara budaya
politik Indonesia :

1. 2. 3.
Budaya Sifat ikatan Kecenderung-
politik primordial an budaya
Indonesia di masih politik
satu pihak berakar Indonesia yang
masih kuat dalam masih
bersifat masyarakat memegang
parokialkaula Indonesia. kuat
, dan budaya paternialisme.
politik
partisipan di
lain pihak.
C. Hakikat kesadaran
politik
1. Makna Kesadaran Politik
M.Taopan dalam tulisannya yang berjudul Kesadaran Politik (2011)
menyatakan bahwa an kesadaran politik merupakan proses batin yang
menampakkan keinsyafan warga negara akan pentingnya urusan
kenegaraan dalam kehidupan bernegara.
Kesadaran politik masyarakat tidak hanya diukur dari partisipasi
mereka dalam kegiatan pemilihan umum. Melainkan peran mereka
dalam mengawasi dan mengoreksi kebijakan dperilaku pemerintah
selama memegang kekuasaan.
Kesadaran politik masyarakat sangat tergantung pada latar
belakang pendidikannya. Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan
tinggi memiliki kesadaran politik yang relatif tinggi dan sebaliknya.
Tingkatan kesadaran menurut N.Y Bull :
 Kesadaran yang bersifat
 Kesadaran yang heteronomous : kesadaran
bersifat anomous : atau kepatuhan yang
kesadaran atau berlandaskan dasar/orientasi
kepatuhan yang tidak motivasi yang beraneka
jelas dasar dan ragam atau berganti ganti.
alasannya atau Kesadaran ini mudah
orientasinya. berubah karena situasi dan
keadaan.

• Kesadaran yang bersifat


• Kesadaran yang bersifat autonomous : kesadaran
sosionomous : kesadaran atau kepatuhan yang terbaik
atau kepatuhan yang karena didasari oleh konsep
berorientasikan pada kiprah kesadaran yang ada dalam
umum atau khalayak ramai. diri seseorang.
Kesadaran politik dapat tercipta melalui sosialisasi politik. Buku
yang ditulis Michael Rush dan Phillip Althoff yang berjudul
Pengantar Sosiologi Politik (2003:25), mengatakan bahwa
sosialisasi politik adalah proses bagaimana memperkenalkan
sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut
menentukan tanggapan serta reaksinya terhadap gejala-gejala
politik.
Lalu dalam buku Jack Plano, Kamus Analisa Politik (1994),
bahwa sosialisasi politik suatu proses belajar dimana setiap
individu memperoleh orientasi berupa keyakinan, perasaan dan
komponen nilai pemerintah dan kehidupan politik.
Dengan demikian sosialisasi kesadaran politik mengandung
makna proses penyadaran seorang individu/masyarakat untuk
memiliki minat dan perhatian terhadap semua kegiatan politik
yang berlangsung dalam sistem politik dilingkungan yang
ditunjukkan dengan berbagai partisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan, terutama hal pengawasan dan pengoreksian kebijakan
politik dari negaranya.
Mekanisme Sosialisasi
Budaya Politik
Mekanisme sosialisasi pengembangan budaya politik
sama dengan mekanisme sosialisasi politik, karena
budaya politik terbentuk melalui proses sosialisasi politik.
Mekanisme sosialisasi budaya politik merupakan cara
atau teknik pembentukan nilai-nilai politik kepada
masyarakat untuk memperkuat kesadaran politik dan
mengarahkan orientasi politik yang telah ada dalam
dirinya.
Dalam buku Pengantar Sosiologi Politik (2003),
terdapat mekanisme sosialisasi pengembangan budaya
politik, yaitu imitasi, instruksi, dan motivasi.
Proses sosialisasi melalui
Proses sosialisasi melalui
peniruan terhadap perilaku yang
proses pembelajaran baik
ditampilkan individu lain, dan
secara formal (di sekolah),
merupakan hal yang amat
informal (pendidikan di
penting dalam sosialisasi pada Imitasi keluarga) maupun dalam
masa kanak-kanak.
bentuk nonformal (diskusi
kelompok).

Proses sosialisasi yang


dikaitkan dengan
pengalaman individu yang Motivasi Instruksi
secara langsung mendorong
dirinya untuk belajar dari
pengalamannya mengenai
tindakan-tindakan yang
sesuai dengan sikap-sikap
dan pendapatnya sendiri.
Ketiga mekanisme tersebut tidak akan berjalan tanpa bantuan agen-agen berikut
:

Sekolah
Ketika waktunya masuk
sekolah, disadari atau

M
Media Lainnya
tidak, anak pun belajar
Selain sarana keluarga, sekolah dan partai

S
tentang nilai-nilai, norma
politik, individu dapat memperoleh
dan atribut negaranya.
sosialisasi politik dari media massa, termasuk
televisi, radio, majalah dan surat kabar, serta
dapat mengikuti berbagai seminar, dialog dan
debat politik yang pada hakikatnya
merupakan sarana sosialisasi politik..
K
Keluarga
P Partai Politik
Merupakan agen pertama Konsep partai politik tentunya
yang sangat menentukan sudah sering kalian dengar. Di
pola pembentukan nilai-nilai setiap negara demokratis, tentu
politik bagi seorang saja terdapat partai politik. Di
individu. Indonesia juga ada partai politik.
Menurut Pasal 1 angka 1 UU RI No 2 Tahun 2011 tentang Perubahan
atas UU No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik menegaskan bahwa
partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk
oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela
kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Miriam Budiardjo menyatakan bahwa secara umum partai
politik mempunyai fungsi sebagai sarana sebagai berikut :
1) Komunikasi politik 2) Sosialisasi politik
Dengan fungsi ini partai politik Berperan sebagai sarana untuk
berperan sebagai penyalur memberikan penanaman nilai-nilai,

1 2 aspirasi rakyat, menggabungkan


berbagai kepentingan dan
merumuskan kepentingan yang
norma dan sikap serta orientasi politik.
Politik yang dilakukan partai politik
bisanya dalam bentuk ceramah-
menjadi dasar kebijaksanaannya. ceramah penerangan, kursus kader dan
sebagainya
** 3) Rekruitmen politik 4) Pengatur konflik
Berperan dalam mencari dan Dengan fungsi ini partai politik
mengajak orang-orang berfungsi untuk mengatasi

3 4
berbakat untuk turut aktif berbagai macam konflik yang
dalam kegiatan politik muncul sebagai konsekuensi dari
sebagai anggota anggota negara demokrasi yang di
dari partai. dalamnya terdapat persaingan dan
perbedaan pendapat .
Sementara itu dalam Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Partai Politik disebutkan bahwa Partai Politik berfungsi sebagai sarana:

1. Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat.


2. Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat.
3. Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam
merumuskan dan menetapkan kebijakan negara.
4. Partisipasi politik warga negara Indonesia.
5. Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme
demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
Contoh budaya politik partisipan
1. Bentuk-bentuk Budaya Politik Partisipan

Budaya politik partisispan merupakan tipe budaya politik ideal, dimana


dalam budaya politik ini orientasi politik rakyat tidak hanya bersifat
kognitif tetapi sudah bersifat evaluatif yang ditandai dengan dimilikinya
kemampuan rakyat dalam menilai dan mengontrol semua kebijakan dari
para pemegang kekuasaan.
Partisipasi politik secara umum berarti keterlibatan sesorang/sekelompok
orang dalam suatu kegiatan politik. Partisipasi politik mengandung sasaran
yang ingin dituju, yaitu proses pembuatan keputusan politik. Pada dasarnya
partisipan politik itu merupakan kegiatan politik yang dilakukan oleh warga
negara yang bertujuan untuk mempengaruhi keputusan politik yang akan
diambil oleh pemerintah.
Bentuk-bentuk partisipasi politik :
1. Kegiatan pemilihan
2. Lobbying, yaitu upaya-upaya perorangan
atau kelompok untuk menghubungi
pejabat-pejabat pemerintah dan
pemimpin-pemimpin dengan maksud
untuk mempengaruhi keputusan-
keputusan mereka mengenai persoalan-
persoalan yang menyangkut sejumlah
besar orang.
3. Kegiatan organisasi
4. Mencari koneksi
5. Tindakan kekerasan
2. Penerapan Prinsip Partisipasi Warga
Negara dalam Kehidupan Politik
Setiap warga negara mempunyai peran dan
kedudukan penting dalam kehidupan politik di
negaranya. Hal ini salah satunya dapat diwujudkan
dengan menampilkan peran aktif dalam kehidupan
politik yang dapat ditampilkan mulai dari lingkungan
sekolah, masyarakat serta lingkungan bangsa dan
negara baik secara langsung maupun tidak langsung.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai