A. PROSES KONSEPSI
Konsepsi adalah hasil proses pembuahan sel sperma pada telur yang kita kenal
dengan istilah fertilisasi. Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut :
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang
mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang disebut
vitellus.
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutriisi
dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba
Tempat yang paling luas
Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia
Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam
a) Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan
sendiri
b) Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan sebagian dari
“liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi
c) Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba
d) Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genitalia interna
e) Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis
korona radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik hyaluronidase
f) Melalui “stomata” spermatozoa memasuki ovum
g) Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum ekornya lepas dan tertinggal
di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk zigot
B. PERKEMBANGAN JANIN
MASA FETUS
Minggu ke 8-10
Kepala mempunyai ukuran kira-kira sama dengan tubuh. Behel lebih panjang
sehingga dagu tidak lagi menyentuh tubuh. Jari tangan dan jari kaki dapat dilihat.
Terdapat kelopak mata, tetapi tetap menutup
Minggu ke 12
Panjang tubuh kira-kira 11 cm, berat 14 gram. Sirkulasi fetal telah berfungsi
secara penuh. Traktus renalis mulai berfungsi. Terdapat refleks menghisap dan menelan.
Genetalia eksterna telah tampak dan dapat ditetapkan jenis kelaminnya.
Minggu ke 12-16
Panjang badan kira-kira 16 cm pada akhir minggu ke-16. Beratnya 100 gram.
Kulit sangat tembus pandang atau transparan sehingga vasa darah dapat terlihat. Rambut
mulai tumbuh pada kepala dan lanugo mulai tumbuh pada tubuh. Tungkai lebih panjang
daripada lengan.
Minggu ke 16-20
Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh badan gambaran wajah telah nyata
dengan telinga yang terletak pada tempatnya yang normal Kelopak mata atau palpebra,
alis mata atau supersilia dan kuku telah tumbuh dengan sempurna. Gerakan fetus dapat
dirasakan oleh ibu setelah kehamilan minggu ke 18. Jantung fetus dapat didengar dengan
stetoskop setelah minggu ke 20.
Minggu ke 20-24
Kulit sangat keriput karena terdapat terlalu sedikit lemak subkutan. Lanugo
menjadi lebih gelap dan vernixcaseosa meningkat..Semua organ telah tumbuh dengan
baik. pemberian sakarin ke dalam cairan amnion memperlihatkan kecepatan menelan dua
kali lebih besar.
Minggu ke 24-28
Mata terbuka, alis mata dan bulu mata telah berkembang dengan baik. Rambut
menutupi kepala. Lebih banyak deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutan kulit
berkurang. Testis mengalami penurunan dari abdomen ke dalam skrotum pada minggu ke
28.
Minggu ke 28-32
Lanugo mulai berkurang. Tubuh mulai lebih membulat karena lemak disimpan di
sana. Testis terus menurun.
Minggu ke 32-36
Lanugo sebagian besar telah terlepas atau rontok tetapi kulit masih tertutup oleh
vernixcaseosa. Testis fetus laki-laki terdapat dalam skrotum pada minggu ke-36. Ovarium
perempuan masih berada di sekitar cavitaspelvic. Kuku jari tangan dan kaki mencapai
ujung jari. Umbilikus sekarang terletak lebih ke pusat abdomen.
Minggu ke 36-40
Panjang janin 46cm BBJ 2500 gram tinggi rahim setinggi PX Organ sudah sempurna.
b. Adaptasi Urinari
Selama kehamilan Sistem Perkemihan mengalami berbagai perubahan structural
dan fungsional dengan banyaknya perubahan structural yang bertahan dengan baik
sampai periode postpartum. Perubahan utama selama kehamilan adalah retensi natrium
dan peningkatan cairan ekstraseluler.
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III
pada system Perkemihan.
a. Trimester I
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul
kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari
rongga panggul dan ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan
sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mengekresi produk sampah janin.
Fungsi ginjal berubah karena adanya hormone kehamilan, peningkatan volume
darah, postur
wanita, aktifitas fisik dan asupan makanan. Sejak minggu ke-10 gestasi pelvic ginjal
dan ureter berdilatasi.
b. Trimester II
Kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang,
Karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandungan
kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.
c. Trimester III
Pada kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Pada
kehamilan tahap lanjut pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdelatasi dari pada
pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan. Perubahan-perubahan ini
membuat pelvis dan ureter mampu manampung urine dalam volume yang lebih besar
dan juga memperlambat laju aliran urine.Hyperemia adlah kelebihan darah disatu
bagian tubuh
G. Adaptasi Sistem Respirasi
Adaptasi respirasi selama kehamilan dirancang untuk mengoptimalkan
oksigenasiibu dan janin, serta memfasilitasi perpindahan produk sisa CO2 dari janin ke
ibu.Konsumsi oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara progresif selam
masakehamilan. Volume tidal dan dalam angka yang lebih kecil, laju
pernafasanmeningkat. Pada aterm konsumsi oksigen akan meningkat sekitar 20-50% dan
ventilasi semenit meningkat hingga 50%.
Perkembangan system respirasi pada masa intrauterine, janin mulai menunjukkan
gerak pernafasan sejak usia sekitar 18 minggu. Perkembangan struktur alveoli paru
sendiri baru sempurna pada usia 24-26 minggu.
Perubahan fisiologi pernafasan pada ibu hamil Trimester Pertama :Perubahan
pada Trimester pertama belum terjadi sepenuhnya karena ibu masih mengalami
peningkatan hormon sehingga terjadi mual-mual dan pertumbuhan janin belum sempurna
sehingga diafragma belum terdorong keatas oleh karna itu pernafasan ibu masih normal.
Pada Trimester kedua ibu mulai merasakan ada keluhan dalam bernafas karena
pertumbuhan janin yang makin membesar sehingga ibu mengeluh sesak nafas. Pada
trimester ini hormon progesteron secara langsung mempengarui pusat pernafasan.
Trimester ketiga 60% ibu hamil mengeluh sesak nafas, ibu mengalami
pernafasan yang pendek. Jadi pada umumnya sesak nafas dan nafas pendek terjadi pada
trimester ketiga karena pembentukan janin yang membesar sehingga mendorong
diafragma. Cara Penanganan Pada Ibu Hamil Yang Mengalami Kesulitan Bernafas
Metode olah nafas lamaze breathing. Ini merupakan metode oleh nafas yang
dikenalkan oleh Dr.Fernand Lamaze, dia memperkenalkan teknik bernafas dan relaksasi.
Latihan yang berhubungan dengan metode olah nafas lamaze breathing adalah :
1) Slow breathing
Metode ini dapat anda lakukan dengan menarik nafas perlahan-lahan dengan
menggunakan hitungan (1-3 hitungan) kemudian anda keluarkan melalui hidung secara
perlahan.
2) Blowing breathing
Anda dapat menarik nafas melalui hidung secara perlahan kemudian
mengeluarkannya melalui mulut secara pelan-pelan. Anda dapat melakukannya sama
seperti anda meniup lilin, sehingga nafas teratur ketika dikeluarkan dari mulut.
3) Patterned breathing
Lakukan latihan patterned breathing yaitu dengan menarik napas dan
membuangnya secara cepat. Anda dapat menarik napas dari hidung kemudian
membuangnya secara cepat dari mulut dengan hitungan(2-3 hitungan) dari mulut.
4) Cleansing breath
Latihan ini berlawanan dengan cara patterned breathing. Anda dapat menarik
napas secara perlahan-lahan dari hidung hingga dalam kemudian anda mengeluarkan
secara pelan-pelan dari mulut.
H. Gangguan Psikologi Pada Kehamilan Dan Deteksi Dini Gangguan Psikologi Pada
Kehamilan
Dibawah ini merupakan beberapa kejadian yang dapat menimbulkan gangguan
psikologis pada masa kehamilan, adalah:
1. Kehamilan tidak diinginkan (KTD)
Timbulnya perasaan takut dan bingung, cemas, ketidaksiapan menjadi seorang ibu,
keinginan mengakhiri hidup. Dapat terjadi pada remaja atau wanita dewasa dengan
kegagalan kontrasepsi
Dua hal yang dapat dilakukan pada kondisi ini adalah:
a. Mempertahankan kehamilan dengan dibebani perasaan tidak nyaman, rasa malu,
rendah diri, berdosa, depresi dan pesimis.
b. Mengakhiri kehamilan (aborsi) dengan dibebani perasaan takut, kesakitan, stress,
trauma, dan rasa berdosa.
2. Keguguran (Aborsi)
Suatu keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri
diluar uterus (berat 400-1000 gr atau usia kehamilan <28 mgg). Kejadian tersebut dapat
disebabkan oleh factor: ketakutan pada orang tua, pasangan yang tidak bertanggung
jawab, KTD, rasa malu dan aib, dan kondisi tertentu yang berkaitan dengan kesehatan ibu
serta janin atau penyakit yang mengahruskan untuk dilakukan pengakhiran kehamilan.
Tanda dan gejala yang dapat ditimbulkan pasca abortus ini adalah:
a. Menangis terus menerus
b. Depresi berkepanjangan
c. Kesedihan mendalam
d. Dorongan untuk bunuh diri
3. Janin Mati
Adalah kematian janin dalam kandungan yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu kurang
gizi, stress, infeksi yang tidak terdiagnosa sebelumnya, atau kejadian kecelakaan yang
menyebabkan janin mati. Merasakan kehilangan, dapat melalui tahapan reaksi emosial
yaitu
a. Menolak
b. Marah
c. Tawar menawar
d. Depresi
e. Menerima
4. Kehamilan dengan ketergantungan obat
Kondisi suatu kehamilan, dimana terdapat pola penggunaan zat psikoaktif dan zat lain
yang memiliki implikasi berbahaya bagi wanita dan janinnya atau bayi baru lahir setelah
dilahirkan. Keadaan tersebut memiliki tanda dan gejala yang dapat dialami ibu hamil
tersebut yaitu:
a. Depresi, kepanikan dan fobia yang lebih tinggi
b. Merasa tidak hamil
c. Tidak ingin periksa hamil
d. Perasaan berdosa
Pengelolaan gangguan psikologi yang dapat dilakukan oleh Tenaga Kesehatan adalah:
1. Empati (merasakan)
2. Positif regard (menghargai klien)
3. Congruence (kondisi transparan dalam hubungan terapeutik)
4. Konseling
5. Kolaborasi psikolog
Ada beragai cara mengatasi gangguan psikologi yang terjadi selama kehamilan di antara
nya sebagai berikut:
1. Mencari informasi
2. Komunikasi dengan pasangan
3. Melakukan senam hamil/ latihan pernafasan
4. Rutin cek kehamilan
5. Konseling psikolog
6. Makan sehat
7. Menjaga penampilan
8. Mendengarkan music/murotal/ceramah/motivasi positif lainnya
9. Pengobatan
10. Mengetahui efek samping obat-obatan yang dikonsumsi
11. Mengurangi aktivitas berat
12. Refresing (shoping/berlibur/bersilaturahim)
Pengaruh yang dapat ditimbulkan dari gangguan psikologis pada kehamilan adalah:
1. Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
2. Trauma
3. Kelahiran Prematur
4. Kelahiran dengan BBLR
5. Kematian Janin
6. Bunuh Diri
Peran Bidan Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik.
1. Peran Sebagai Pelaksana Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu :
Tugas mandiri
Tugas kolaborasi
Tugas ketergantungan
2. . Peran Sebagai Pengelola , Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas.
Mengembangkan pelayanan dasar kesesehatan.
tugas partisipasi dalam tim .
Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang
berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Kehamilan
Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang
mungkin terjadi
Mendeteksi dan mengobati komplikasi yang mungkin timbul selama kehamilan, baik
yang bersifat medis, bedah maupun tindakan obstetric
Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan social ibu serta bayi dengan
memberikan pendidikan, suplemen dan immunisasi.
Membantu mempersiapkan ibu untuk memnyususi bayi, melalui masa nifas yang normal
serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis dan social.
Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kehamilan sesuai standart profesi dengan
menghormati hak – hak pasien.