Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN PADA

TRIMESTER I
Tanggal 28 September – 1 Oktober 2020

Puskesmas Rumbai

Disusun oleh:

CALVIN MAULANA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
A. Defenisi
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan matur berlagsung
kurang lebih 40 minggu dan tidak boleh lebih dari 42 minggu.
Kehamilan trimester I adalah usia kehamilan dari minggu pertama sampai
dengan minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa tanda dan gejala seperti mual
muntah yang terjadi karena perubahan dalam tubuh yang terjadi selama kahamilan,
nyeri pada payudara yang disebabkan oleh membesarnya ukuran payudara ibu
karena perkembangan kelenjar-kelenjar ASI dan meningkatnya pasokan darah ke
daerah payudara, flek yang terlihat seperti darah menstruasi karena darah yang
dilepaskan saat telur dibuahi dan melekatkan diri di dinding rahim.

B. Tanda tanda kehamilan


1. Rahim membesar
Sesuai dengan tuanya kehamilan.
2. Pada pemeriksaan kehamilan dijumpai:
a. Tanda hegar
Yaitu rahim yang menjadi lunak, terutama daerah istmus uteri.
b. Tanda piscaseck
Yaitu uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tersebut.
c. Tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu/merah muda
d. Kontraksi braxton hicks : pada saat palpasi/ toucher rahim yang lunak tiba
tiba menjadi kerci karena berkontraksi
e. Tanda ballotement
Ketika uterus ditekan maka janin akan melenting di dalam uterus.
3. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
a. Tanda tanda fisiologis
1) Amenore (tidak adanya menstruasi)
2) Mual dan muntah
3) Mengidam
4) Sering BAK
5) Pingsan
6) Tidak nafsu makan
7) Konstipasi dan obstipasi
8) Pigmentasi
9) Epulis
10) Varises
b. Berdasarkan pemeriksaan
1) Terhihatnya embrio/kantung kehamilan melalui USG 4- 6 minggu
sesudah pembuahan
2) Denyut jantung janin terdengar ketika usia kehamilan 10-12 minggu
3) Terasa gerak gerik janin dalam rahim pada primigravida bisa dirasakan
ketika usia kehamilam 18 minggu, sedangkan pada multigravida diusia
16 minggu. Terlihat/teraba gerak janin dan bagian-bagian janin.
4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
C. Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester I
1. Tahap pertumbuhan janin
a. Minggu 1 : adanya konsepsi dan fertilisasi, selanjutnya zigot atau hasil
konsepsi mengalami pembelahan, akhirnya berimplantasi di endometrium.
b. Minggu ke 2: setelah implantasi terjadi pertumbuhan pada bintik benih yang
merupakan bagian blastosis, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac.
Ruangan ini dinamakan ectoderm. Timbul sebuah rongga lain dibawah ruang
amnion yaitu ruang kuning telur , sel-sel disekitarnya dinamakan endoterm.
Diantara ectoderm dan endoderm terdapat mesoderm yang membentuk
procordal plate
c. Minggu ke 3 : terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ tubuh yang sederhana
d. Minggu ke 4 : embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm.
e. Minggu ke 5 : pada pertengahan kehamilan diukur kepala bokong (CRL),
sebelumya diukur dengan bokong tumit (CHL). Panjang CRL dari 4mm
menjadi 8mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala
lebih cepat dari badan segingga embrio membentuk huruf C.
f. Minggu ke 6 : posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah
dapat di identifikasi , telapak tangan berkembang menjadi jari-jari ,
pertumbuhan berupa alat kelamin testus mulai terjadi, sedangkan ovarium
terjadi lebih lambat dibandingkan testis.
g. Minggu ke 7 : jantung sudah terbentuk lengkap. Bayi memiliki refleks dan
bergerak spontan. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap.
h. Minggu ke 8 : pada masa periode ini telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri
manusia. Hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50%
dari sama embrio
i. Minggu ke 9-12 : kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis
besar, perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai posisi normal. Sel-
sel darah merah sudah mulai diproduksi oleh liver.

D. Sistem reproduksi
1. Uterus
Daerah fundus dankorpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia
kehamilan 12 minggu
2. Serviks uteri
Berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Hal ini teradi akibat penurunan
konsentrasi kolagen secara keseluruhan
3. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditarum yang
berdiameter kira-kira 8cm, kemudian korpus luteum mengecil setelah plasenta
terbentuk. Korpus ini mengeluarkan estrogen dan progesteron
4. Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen
dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan asi.
E. Sistem endokrin
1. Hormon plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endokrin
secara langsung, peningkatan kadar estrogen menyebabkan globulin meningkat
dan menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid. Akibatnya plasma
yang mengandung hormon hormon ini akan meningkat jumlahnya.
2. Kelenjar hipofisis
Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 20%-50% yang menyebabkan
perempuan hamil menderita pusing
3. Kelenjar tiroid
Dalam masa kehamilan normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran 13% akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan
peningkatan vaskularitas.
4. Kelenjar adrenal
Kelenjar dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi lebih
banyak kortisol plasma bebas dan kortikosteroid termasuk ACTH dan ini
terjadi sejak usia 12 minggu hingga aterm.

F. Sistem perkemihan
Ureter membesar, otot otot saluran kemih menurun akibat pengaruh estrogen dan
progesteron, kencing lebih sering, laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%.
Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus.

G. Sistem pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual kuntah selain itu terjadi juga
perubahan peristaltik dengan gejal seperti kembung, konstipasi, lebih sering
makan/ingin makan terus (ngidam).

H. Ketidaknyamanan pada kehamilan semester 1


1. Morning sickness, mual dan muntah
2. Sering buang air kecil
3. Konstipasi atau sembelit
4. Sakit kepala atau pusing
5. Kram perut
6. Meludah
I. Kebutuhan dasar ibu hamil trimester 1
1. Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan, CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanfaat bagi janin.
2. Nutrisi
Kalori 200 gr/dl, protein 30gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan bulan
kehamilan
3. Personal hygine
Fungsi ekresi meningkat (keringat), kebersihan payudara dijaga, mandi untuk
perawatan kulit.
4. Eliminasi
BAK lebih sering dan konstipasi
5. Seksual
Libido menurun karna mual dan muntah
6. Imunisasi
Ibu hamil penting untuk imunisasi untuk mencegah penyakit
J. Tanda dan bahaya kehamilan trimester 1
1. Perdarahan pervaginam
2. Hipermeresis gravidarum
3. Mola hidatidosa
4. Sakit kepala hebat
5. Penglihatan kabur
6. Edema pada wajah kaki dan tangan
7. Kejang
8. Demam

K. Pemeriksaan diagnostik
1. Tes urine kehamihan (HCG)
2. Palpasi abdomen
3. Pemeriksaan USG
4. Pemeriksaan rongen

L. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan nafsu makan, mual-
muntah
2. Resiko kekurangan volume cairan b/d mual muntah berlebihan
3. Keletihan b/d peningkatan metabolisme karbohidrat
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. Resiko nutrisi Setelah dilakukan tindakan - Kaji masukan makan dalam 24 jam
kurang dari keperawatan 3 x 60 menit - Timbang BB dan peningkatan BB
kebutuhan tubuh b/d kebutuhan nutrisi terpenuhi sebelum hamil dan berikan
perubahan nafsu Kriteria Hasil: informasi tentang resiko diit
makan, mual-muntah 1. Nutrisi optimal - Tentukan pentingnya masukan
2. Tidak ada tanda-tanda vitamin atau zat besi setiap hari
kekurangan nutrisi - Berikan informasi tentang
pentingnya protein dalam
perkembangan janin
2. Resiko kekurangan Setelah dilakukan tindakan - Tentukan frekuensi / beratnya mual
volume cairan b/d keperawatan 3 x 60 menit muntah
mual muntah pasien tidak mengalami mual - Anjurkan klien mempertahankan
berlebihan muntah intake/output, tes urine dan
Kriteria Hasil: penurunan BB
1. Mengkonsumsi cairan - Anjurkan klien makan dan minum
dengan jumlah yang sesuai berkarbohidrat, makan 6 x sehari
2. Tanda dan gejala dehidrasi dengan tinggi karbo dan jumlah
tidak terjadi sedikit
- Kaji suhu dan perubahan kulit,
membran mukosa, tensi, BJ urine
dan input/output
3. Keletihan b/d Setelah dilakukan tindakan - Anjurkan tidur siang 1-2 jam dan
peningkatan keperawatan 3 x 60 menit tidur malam 8 jam
metabolisme pasien tidak mengalami - Tentukan siklus tidur bangun yang
karbohidrat keletihan / kelelahan normal dan komitmen terhadap
berkurang pekerjaan, keluarga, komunitas dan
Kriteria Hasil: diri sendiri
Melaporkan adanya - Pantau kadar HB, jelaskan peran zat
peningkatan energi Fe dalam tubuh, anjurkan konsumsi
zat Fe
WOC Kehamilan Trimester I
Fertilisasi Konsepsi Morula Nidasi

Blastula, Tropobles,
Desidua

Embriogenesis
Organogenesis
(janin, plasenta, tali
pusat)
Perubahan pada ibu hamil

Perubahan fisiologi

GIT Sistem integumen Sistem urinaria Sistem reproduksi


(Gestational
Track) Estrogen Uterus membesar Estrogen
& progresteron
Tekanan pada vesica
Estrogen Progesteron Hiperpigmentasi urinaria Hipertrofi otot uterus
HCG
Perubahan Areola mamae strie
Peningkatan gravidarum Frekuensi BAK Pembesaran uterus
tonus otot
asam lambung
Perubahan bentuk &
Peristaltik Mk: Gangguan Mk: Gangguan postur tubuh
Mual muntah
citra tubuh eliminasi urine
morning sickness
Disfungsi
mobilitas Mk: Resiko Jatuh
gastrointestinal
Mk: Resiko Mk: Keletihan
(-) Cairan
Konstipasi
Mk: Resiko
ketidakseim
bangan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Cuningham, et. al. (2010). Obstetri williams. Edisi 21. Jakarta: EGC.

Prawowiroharjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawowiroharjo.

Price, S. A. (2002). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EG


LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

NAMA: CALVIN MAULANA


RUANGAN: PUSKESMAS RUMBAI
TANGGAL: 28 SEPTEMBER-01 OKTOBER 2020

PEMBIMBING:
Dr. WIDIA LESTARI, S.KP., M.KEP

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
GAMBARAN KASUS IBU HAMIL TRIMESTER I
Seorang perempuan usia 22 tahun datang memeriksakan diri ke poli KIA puskesmas Rumbai.
Hasil anamnesis diperoleh:
a. Ibu mengatakan sudah telat datang bulan selama 15 hari.
b. Haid biasanya teratur, lancar dan tidak ada keluhan.
c. Hasil plano tes positif (+), ini merupakan kehamilan pertama nya
d. HPHT = 13 – 9 – 2020. Taksiran persalinan = 20 – 6 – 2021
e. Pemeriksaan fisik:
 BB = 48 Kg, TB = 158 cm, IMT = 19,24 kg/m2 (normal)
 TD = 110/70 mmHg, N = 70 x/mnt, S = 36.8oC, RR = 20x/mnt
 Konjungtiva tidak anemis
 Payudara bersih, puting susu rata
f. Keluhan saat ini:
 Ibu mengeluhkan sering mual dan kadang sampai muntah terutama di pagi hari,
sehingga tidak bisa sarapan.
 Ibu mengeluhkan sering buang air kecil, tidak seperti biasanya.
 Ibu mengeluhkan BAB kurang lancar karena agak keras, padahal ibu ada makan
sayur.
 Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini, karena takut mengganggu
pertumbuhan janinnya.
PROGRAM STUDI NERS UNIVERSITAS
RIAU PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGKAJIAN PRENATAL

Nama Mahasiswa : Calvin Maulana Tanggal : Pengkajian:29-09-2020


NPM : Ruangan : Puskesmas Rumbai

A. PENGKAJIAN
DATA UMUM KLIEN
Identitas Klien Identitas Suami
1. Inisial Klien : Ny.E
2. Usia : 22 Tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Suku : Melayu
7. Status perkawinan : Kawin
8. Alamat : JL. Sembilang, no.30
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
Jenis Keadaan Masalah
No Tahun Persalinan Penolong Jenis Bayi Waktu Kehamilan
Lahir
1 - - - - - -

Pengalaman menyusui : ya / tidak Berapa Lama


:.........................

Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi: Tidak Ada
2. Riwayat KB: Tidak Ada

Riwayat kehamilan Saat ini


HPHT : 13-09-2020 Taksiran partus : 20-06-2021
BB sebelum hamil: kg TD sebelum hamil :

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status Obstetrik : G1 P0 A0 , usia kehamilan 2 mg
Keadaan Umum: lemas, Kesadaran: compos mentis, BB/ TB: 48Kg/158cm LILA: 24 cm
Tanda vital :
Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 70 x/menit Suhu 36,8oC
Pernafasan 20 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK (Head to Toe)
Kepala & Leher :
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak ada nyeri saat ditekan
Mata : konjungtiva tidak anemis
Hidung : mancung, bersih
Mulut : tidak ada sariawan
Telinga : bersih
Leher : tidak ada nyeri saat ditekan
Masalah Keperawatan : Tidak ada

Dada

Jantung : bunyi jantung normal


Paru : tidak ada suara nafas tambahan
Payudara : teraba mengeras
Puting Susu : puting rata
Pengeluaran ASI : tidak ada pengeluaran ASI
Masalah Keperawatan : -

Abdomen
Inspeksi: Lineanigra/ Stariae/ Bekas operasi
Auskultasi: Fungsi Pencernaan (bising usus):
Palpasi:
Leopold I : Tinggi Fundus uterus .... cm kepala /bokong
/kosong Leopold II : kanan : punggung / bagian kecil
/bokong / kepala
Kiri : punggung / bagian kecil / bokong /
kepala Leopold III : Kepala / bokong / kosong
Penurunan kepala : sudah / belum
Leopold IV : Bagian masuk PAP

Kontraksi : ya / tidak
DJJ ........................................ x/menit, reguler/irreguler
Masalah Keperawatan : ..............................................................

Perineum dan Genital


Vagina :-
Varises : ya /tidak
Kebersihan : -
Keputihan : tidak ada
Jenis / warna: -
Konsistensi Bau: -
Hemorroid: tidak ada derajat: - lokasi: -
Berapa lama: nyeri: ya / tidak
Masalah Keperawatan : -

Ekstremitas

Ekstremitas Atas
Edema : ya / tidak, lokasi
Varises : ya / tidak, lokasi

Ekstremitas Bawah
Edema : ya / tidak, lokasi
Varises : ya / tidak,
lokasi
Reflek patela : +/ - jika ada +1 / +2 / +3
Masalah Keperawatan : -

Eliminasi
Urin: ibu lebih sering buang air kecil, tidak seperti biasanya
BAB: BAB ibu kurang lancar karena agak keras, padahal ibu ada makan sayur
Masalah Keperawatan : Perubahan pola eliminasi Urine
Konstipasi

Istirahat dan Kenyamanan


Pola tidur : Kebiasaan tidur lama 8 Jam , frekuensi: -
Pola tidur saat ini normal
Keluhan ketidaknyamanan : ya / tidak,
Lokasi:
Sifat: BAK intensitas: sering

Mobilisasi dan latihan


Tingkat Mobilisasi : umum
Latihan / Senam : berjalan kaki
Masalah Keperawatan :-
Nutrisi dan Cairan
Asupan Nutrisi : kurang
Nafsu Makan : baik/kurang/tidak ada
Asupan Cairan : ibu sering mual dan kadang sampai muntah terutama di pagi hari,
sehingga tidak bisa sarapan (Cukup/Kurang)
Intake: 900+250 = 1150 cc
Output: 600+800 = 1400 cc
Balance = -250 cc
Makanan pantangan: tidak ada

Keadaan Mental
Adaptasi Psikologis: ibu cemas dengan keadaan yang dihadapi
Penerimaan Terhadap kehamilan : menerima dengan baik, tetapi dengan keadaan yang
dialami taku akan menggangu pertumbuhan janin
Masalah Keperawatan: Defisiensi pengetahuan
Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan: tidak ada

Persiapan Persalinan
* Senam Hamil
* Rencana Tempat Melahirkan
* Perlengkapan Kebutuhan Bayi dan Ibu
* Kesiapan Mental Ibu dan Keluarga
* Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan
* Perawatan Payudara

Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini: -

Hasil pemeriksaan Penunjang (Analisa Diagnostik dan Laboratorium): -


B. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah Keperawatan


Data Objektif: Kehamilan Trimester I Resiko kekurangan volume
- Pasien tampak lemas cairan
- BB: 48 kg Perubahan fisiologi
- TB: 158 cm
- IMT: 19,24 kg/m2
GIT (Gestational Track)
- Intake: 900+250 = 1150 cc
- Output: 600+800 = 1400 cc Progesteron
- Balance = -250 cc Estrogen
Data Subjektif:
- Pasien mengeluhkan sering
Asam lambung
mual
- Muntah di pagi hari ± 3x,
sehingga tidak bisa sarapan. Mual muntah

Resiko (-) Cairan


Data Objektif: Perubahan pola eliminasi
Kehamilan Trimester I urine
- G1P0A0
- Usia kehamilan 2 minggu
- Pasien tampak ke kamar
Perubahan fisiologi
mandi saat mengantri di poli
Sistem urinaria
KIA
Data Subjektif: Uterus membesar
- Pasien mengeluhkan sering
buang air kecil Tekanan pada vesica urinaria
±9x
Frekuensi BAK

Gangguan eliminasi urine


Data Objektif: Konstipasi
Kehamilan Trimester I
- Perut pasien tampak besar
teraba keras
Perubahan fisiologi
Data Subjektif:
- Ibu mengeluhkan BAB
kurang lancar karena agak GIT (Gestational Track)
keras, padahal ibu ada
Estrogen
makan sayur.
Perubahan tonus otot

Peristaltik

Disfungsi mobilitas
gastrointestinal

Konstipasi
Data Objektif: Ansietas
Kehamilan Trimester I
- Pasien tampak gelisah
- TD = 110/70 mmHg
- N = 70 x/mnt Perubahan fisiologi &
psikologis
- S = 36.8oC
- RR = 20x/mnt Persitaltik
Data Subjektif:
Peningkatan asam lambung
- Ibu mengatakan cemas
dengan keadaannya saat ini,
Mual muntah (morning
karena takut mengganggu sickness)
pertumbuhan janinnya.
Cemas dengan keadaan

Ansietas

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual muntah
berlebihan
2. Perubahan pola eliminasi eliminasi urine berhubungan dengan peningkatan
tekanan abdomen
3. Konstipasi berhubungan dengan peningkatan hormon progesteron, kurangnya
asupan serat, dan olahraga
4. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi pengetahuan tentang
perubahan fisiologis kehamilan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1. Resiko kekurangan Setelah dilakukan tindakan - Tentukan frekuensi /
volume cairan keperawatan diharapkan beratnya mual muntah
berhubungan pasien tidak mengalami mual - Anjurkan klien
dengan mual muntah mempertahankan
muntah berlebihan Kriteria Hasil: intake/output, tes urine
4. Mengkonsumsi cairan dan penurunan BB
dengan jumlah yang sesuai - Anjurkan klien makan
5. Tanda dan gejala dehidrasi dan minum
tidak terjadi berkarbohidrat, makan 6
x sehari dengan tinggi
karbo dan jumlah sedikit
- Kaji suhu dan perubahan
kulit, 17embrane
mukosa, tensi, BJ urine
dan input/output
2. Perubahan pola Setelah dilakukan tindakan - Berikan informasi
eliminasi urine keperawatan diharapkan tentang perubahan
berhubungan pasien mengerti akan sistem perkemihan
dengan perubahan eliminasi urine berkaitan dengan
peningkatan selama kehamilan kehamilan ibu
tekanan abdomen Kriteria Hasil: - Manajemen eliminasi
1. Kandung kemih kosong urine
2. Intake cairan dalam - Edukasi toilet training
rentang normal - Berikan informasi perlu
3. Balance cairan normal minum air sebanyak 6-8
gelas/ hari
3. Konstipasi Setelah dilakukan tindakan - Berikan informasi
berhubungan keperawatan diharapkan tentang perubahan
dengan pasien mengerti akan sistem gastrointestinal
peningkatan perubahan eliminasi fekal berkaitan dengan
hormon selama kehamilan kehamilan ibu
progesteron, Kriteria Hasil: - Anjurkan ibu untuk
kurangnya asupan 1. Dapat BAB 1 x sehari makan makanan berserat
serat, dan olahraga 2. Konsistensi feses lunak tinggi, sayuran, kacang-
3. Mampu memilih makanan kacangan,buah-buahan
untuk mencegah - Anjurkan ibu untuk tidak
konstipasi menahan keingingan
BAB
4. Ansietas Setelah dilakukan tindakan - Gunakan pendekatan
berhubungan dengan keperawatan diharapkan yang menenangkan
kurangnya informasi pengetahuan pasien - Nyatakan dengan jelas
pengetahuan tentang meningkat harapan terhadap pelaku
perubahan fisiologis Kriteria Hasil: pasien
kehamilan 1. Klien mampu - Jelaskan semua prosedur
mengidentifikasi dan dan apa yang dirasakan
mengungkapkan gejala selama prosedur
ansietas - Pahami ungkapan pasien
2. Mengidentifikasi, terhadap situasi stress
mengungkapkan dan - Dengarkan dengan
menunjukkan tehnik untuk penuh perhatian
mengontol cemas. - Identifikasi tingkat
3. Vital sign dalam batas kecemasan
normal - Bantu pasien mengenal
situasi yang
menimbulkan
kecemasan
- Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
- Ajarkan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
LAPORAN EBP KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

Disusun oleh:

NAMA: CALVIN MAULANA


RUANGAN: PUSKESMAS RUMBAI
TANGGAL: 28 SEPTEMBER-01 OKTOBER 2020

PEMBIMBING:
Dr. WIDIA LESTARI, S.KP., M.KEP

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
FORMAT PENULISAN EBP

Judul Penelitian Aromaterapi Lemon Menurunkan Mual Muntah pada Ibu Hamil
Trimester I
Penelitian Oleh Siti Cholifah
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh
aromaterapi lemon dalam menurunkan mual muntah pada ibu
hamil trimester I
Metode Pre Eksperimental dengan desain penelitian One Group Pre-Post
Test Design
Hasil yang diukur Skala mual muntah sebelum dan setelah pemeberian aromaterapi
dengan indeks Rhodes
Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling
yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 36 responden yang
memenuhi kriteria inklusi hamil normal ≤ 12 minggu dan
bersedia diteliti dan kriteria inklusi grande multigravida.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan perbandingan skala mual
muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon dengan nilai
Mean ± 23,33 dan SD ± 3,913 sedangkan setelah pemberian
aromaterapi lemon didapatkan nilai Mean ± 13,67 dan SD ±
4,071. Hasil Uji Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan nilai
p=0,0001 dengan tingkat kemaknaan α=0,05 artinya P < α 0,05
maka Ha diterima dan H0 ditolak
Kesimpulan Pemberian aromaterapi Lemon mempunyai makna yang
mempengaruhi menurunkan mual muntah pada ibu hamil
trimester I
Analisis Setelah menelaah artikel yang berjudul “Aromaterapi Lemon
keterkaitan hasil Menurunkan Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester I” ners
penelitian dalam muda membuat kesimpulan bahwa artikel ini dapat
menyelesaikan diimplementasikan pada salah satu asuhan keperawatan terkait
permasalahan Resiko kekurangan nutrisi akibat dari mual muntah pada ibu
kasus hamil trimester I
SOP PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON

1. Indikasi Diberikan pada klien yang akan dan mengalami keluhan


mual dan atau muntah
2. Kontraindikasi Klien yang mempunyai alergi terhadap aromaterapi
khususnya aromaterapi lemon
3. Persiapan Alat dan Bahan a. Aromaterapi lemon
b. Kapas/Tissue
c. Sarung tangan
4. Prosedur a. Preinteraksi
1) Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2) Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat
menyebabkan kontraindikasi
3) Siapkan alat dan bahan
b. Tahap Orientasi
1) Beri salam terapeutik dan panggil klien dengan
namanya dan memperkenalkan diri
2) Menanyakan keluhan klien
3) Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan
pada klien
4) Beri kesempatan klien untuk bertanya
5) Pengaturan posisi yang nyaman bagi klien
c. Tahap Kerja
1) Jaga privasi klien
2) Atur posisi klien senyaman mungkin
3) Lakukan cuci tangan dan menggunakan sarung
tangan
4) Campurkan 0,1 ml minyak lemon kedalam air
sebanyak 1 ml, dan letakkan diatas kapas/tissue
5) Anjurkan pasien untuk menghirup aromaterapi
lemon ± 5 menit, dengan jarak 2 cm dari hidung
dan bisa diulang jika masih merasa mual muntah,
selanjutnya akan dievaluasi setelah 12 jam
6) Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi
nyaman untuk klien
7) Alat-alat dirapikan
8) Cuci tangan
d. Terminasi
1) Evaluasi hasil kegiatan
2) Berikan umpan balik positif
3) Salam terapeutik untuk mengakhiri intervensi
Aromaterapi Lemon Menurunkan Mual Muntah
pada Ibu Hamil Trimester I

Siti Cholifah1), Titin Eka Nuriyanah


1)Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Korespondensi : cholifah_siti79@yahoo.com

ABSTRACT

Nausea vomiting (Emesis gravidarum) is most commonly found complaint occur in


pregnant mothers by 50-90%, with 2% ended into excessive nausea vomiting (hyperemesis
gravidarum) that can harm the mother and baby. One of the safest non-pharmacological
therapies to be given to nausea mothers of vomiting during pregnancy is lemon
aromatherapy. The objective of this study was to attest the effect of lemon aromatherapy in
decreasing nausea in the first trimester of pregnancy. The method were used in this
research is pre experimental with One Group Pre-Post Test Design. The population was
collected using consecutive sampling technique that fulfilled the inclusion criteria, on the
first trimester pregnant mothers in midwife practice Sidoarjo who experienced nausea
vomiting, and was amounted to 36 respondents. The datas were then analyzed by using
Wilcoxon Sign Rank Test with α = 0,05. The results showed that the scale of nausea
vomiting at the first trimester pregnancy before being given aromatherapy was Mean + SD
23,33 + 3,91, while after being given aromatherapy was Mean + SD 13,67 + 4,071. The
result of Wilcoxon Sign Rank Test with significance level of α = 0.05, obtained p = 0.0001
(P <α 0.05), therefore H1 is accepted and H0 is rejected. The cconclusions of the study
showed that lemon aromatherapy had significant effect in reducing nausea vomiting in the
first trimester of pregnancy. Some suggestion for health officer (midwife), they can
recommend and apply alternative therapy, such as lemon aromatherapy to reduce and to
overcome nausea vomiting. It can further be developed for more researched about
complementary therapy to overcome nausea vomiting.

Keywords: emesis gravidarum, lemon aromatherapi


ABSTRAK

Mual muntah (Emesis gravidarum ) keluhan paling sering terjadi pada ibu hamil sebesar
50-90%, sebesar 2 % berakhir menjadi mual muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum)
yang bisa membahayakan ibu maupun janin. Salah Satu terapi non farmakologi yang
aman untuk diberikan pada ibu mual muntah selama kehamilan adalah aromaterapi lemon.
Tujuan penelitian membuktikan pengaruh aromaterapi lemon dalam menurunkan mual
muntah pada ibu hamil trimester I. Metode yang digunakan pre eksperimental dengan
desain One Group Pre-Post Test Design. Populasi ibu hamil trimester I di BPM Sidoarjo
yang mengalami mual muntah, menggunakan teknik consecutive sampling yang
memenuhi kriteria inklusi berjumlah 36 responden. Data dianalisis dengan menggunakan
Wilcoxon Sign Rank Test dengan α = 0,05. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa skala
mual muntah ibu hamil trimester I sebelum pemberian aromaterapi Mean+ SD 23,33+
3,913 sedangkan setelah pemberian aromaterapi Mean+ SD 13,67 + 4.071. Hasil
Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat kemaknaan α= 0,05 didapatkan p= 0,0001 (P
< α 0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak. Simpulan hasil penelitian menunjukkan
bahwa aromaterapi lemon secara bermakna mempunyai pengaruh dalam menurunkan
mual muntah pada ibu hamil trimester I. Saran bagi petugas kesehatan (bidan ) bisa
menerapkan terapi alternatif aromaterapi lemon untuk mengurangi dan mengatasi mual
muntah serta bisa dikembangkan lagi penelitian lebih lanjut tentang terapi komplementer
untuk mengatasi mual muntah.

Kata Kunci : Mual muntah, aromaterapi lemon


PENDAHULUAN diberikan adalah secara non farmakologi
Konsepsi menimbulkan perubahan atau terapi komplementer yang
pada semua sistem pada tubuh ibu mempunyai kelebihan lebih murah dan
termasuk sistem endokrin dan gastro tidak mempunyai efek farmakologi, salah
intestinal sehingga menimbulkan terapi yang aman dan bisa diberikan pada
berbagai ketidaknyamanan atau keluhan ibu hamil yang mengalami mual muntah
fisiologis seperti keluhan mual muntah. dengan memberikan aromaterapi lemon
Kejadian Mual muntah yang dialami ibu (Laura, 2009. Kia, et al 2013)
hamil berkisar 50 – 90 % dan sekitar 25
% ibu yang mengalami mual muntah METODE
pada awal kehamilan membutuhkan Rancangan penelitian yang digunakan
waktu untuk beristirahat dari Quasi experiment dengan One Group Pre-
Pekerjaannya (Prawirohardjo, 2009), Post Test Design, Populasi ibu hamil
Sedangkan sebanyak 2 % berakhir dengan trimester I yang mengalami mual muntah,
mual muntah berlebihan yang bisa pengambilan sampel dengan consecutive
mengganggu kondisi ibu dan janin (Chan, sampling sebanyak 36 ibu di 2 BPM
et al .2011). Sampai saat ini etiologi dari yang ada di Kabupaten Sidoarjo yang
mual muntah pada kehamilan belum memenuhi kriteria inklusi bersedia diteliti,
diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa hamil normal usia kehamilan < 12 minggu
teori yang menyatakan mual muntah dan kriteria eksklusi grande multigravida.
terjadi akibat peningkatan kadar hormon Mulai tanggal 16 Desember 2017 sampai
dalam tubuh akibat adanya konsepsi 16 Januari 2018. Mual muntah diukur
yaitu hormon estrogen dan progesterone sebelum dan sesudah pemberian
dan Human Chorionic Ghonadotropin aromaterapi lemon dengan Indeks
(HCG) yang diproduksi selama hamil Rhodes. Konsentrasi aromaterapi lemon
(Bobak, 2005). Mual muntah dapat yang diberikan dengan mencampurkan
ditangani secara farmakologi dengan 0,1 ml minyak esensial lemon kedalam air
diberikan obat-obatan untuk mengurangi sebanyak 1 ml, konsentrasi pemberian
mual muntah seperti Obat anti emetik/ aromaterapi lemon didasarkan pada
vitamin B6, akan tetapi dari obat-obatan penelitian Kaviani et al. (2014)
tersebut mempunyai efek samping antara kemudian ibu menghirup aromaterapi
lain seperti ; sakit kepala, diare dan lemon yang ditaruh dalam kapas dengan
mengantuk Pengobatan lain yang bisa jarak kurang lebih 2 cm dari hidung
sambil bernafas panjang selama + 5 menit kejadian mual muntah ibu hamil sebelum
dan bisa diulang jika masih merasa mual pemberian aromaterapi lemon.
muntah. Kemudian di evaluasi setelah 12
Tabel .1 Distribusi frekuensi Karakteristik
jam. Data dianalisis data dengan
ibu Hamil yang mengalami mual muntah
Wilcoxon Sign Rank Test menggunakan
Variabel n Mean SD
tingkat kemaknaan α= 0,05 Umur
< 20 tahun 1 27,06 5,46
20-35 Tahun 32
HASIL PENELITIAN > 35 Tahun 3
Paritas :
Hasil penelitian menunjukkan
1 21 1,64 0,87
karakteristik responden pada tabel 1. rata- 2 8
3 6
rata umur ibu hamil trimester I yang 4 1
mengalami mual muntah 27,06 tergolong Usia Kehamilan
6-8 Minggu 14 9,39 2,45
dalam umur yang tidak berisiko dalam 9-10 Minggu 7
11-12 Minggu 15
kehamilan. Paritas ibu hamil rata-rata
paritas 1,64 yaitu paritas yang aman Tabel. 2 Skor Indeks Rhodes Mual
untuk hamil dan bersalin dan Usia Muntah Sebelum Diberikan Aromaterapi
Lemon
kehamilan rata- rata pada penelitian ini
adalah usia kehamilan 9,39 minggu. Indeks
n Uji Statistik
Rhodes
17 1 Mean 23,33
SD
Skor Indeks Rhodes mual muntah 18 4
3,913
setelah diberikan aromaterapi lemon 20 3
21 5
Tabel 5. didapatkan kejadian mual 22 3
23 4
muntah setelah pemberian aromaterapi 24 5
25 3
lemon mengalami penurunan dengan 27 2
skor Mean + SD 13,67 +3,913. Median 28 2
29 1
13.50 . Modus 8 dan ; nilai minimum 8 30 2
34 1
serta maksimum 23 pada. N 36

Skor Indeks Rhodes mual muntah


sebelum diberikan aromaterapi lemon

Tabel 4 didapatkan skor Mean + SD


23,3+3,913, Median 23, Modus 2 nilai
minimum 17 dan maksimum 34 pada
Tabel. 3 Skor Indeks Rhodes Mual 0.0001 pemberian aromaterapi blended
Muntah Setelah Diberikan Aromaterapi
peppermint dan ginger oil dapat
Lemon
menurunkan mual muntah pada ibu hamil.
Indeks n Uji Statistik
Rhodes Aromaterapi salah satu terapi
8 6 Mean13,67
9 3 SD: 4.071 nonfarmakologi pada saat ini mulai
12 4 banyak digunakan di Inggris dan Eropa,
13 5
14 3 dengan ketersediaan dilaporkan pada 76%
15 6
17 2 di departemen obstetri Jerman,
18 2 aromaterapi baru-baru ini diperkenalkan
19 2
20 1 ke AS rumah sakit dan klinik (Seol et al.,
21 1
2010;. Horowitz, 2011; Conrad, 2010 in
23 1
N 36 Smith V 2012). Aromaterapi lemon
Hasil uji wilcoxon p = 0.0001 , Z = -5.243
berasal dari ekstraksi kulit jeruk lemon
(Citrus Lemon) merupakan salah satu
PEMBAHASAN
jenis aromaterapi yang aman untuk
Berdasarkan hasil penelitian skor kehamilan dan melahirkan (Medforth,
indeks Rhodes mual muntah sebelum 2013). Pada penelitian ini seluruh
diberikan aromaterapi lemon Mean+ SD responden menyukai bau dari aromaterapi
23,33+ 3,91, setelah diberikan lemon. Minyak essensial lemon
aromaterapi lemon Mean+ SD 13,67 + mengandung limonene 66-80%, geranil
4.071 skor indeks Rhodes dari kategori asetat, nerol, linalil asetat, β pinene 0,4–
mual muntah sedang menjadi ringan, 15%, α pinene 1-4%, terpinene 6-14%
hasil analisis Wilcoxon Sign Rank Test dan myrcen (Young, 2011). Senyawa
terdapat penurunan secara signifikan skor kimia seperti geranil asetat, nerol, linalil
indeks Rhodes mual muntah setelah ibu asetat, memiliki efek antidepresi,
hamil menghirup aromaterapi lemon hasil antiseptik, antispasmodik, penambah
P value = 0,0001 < α= 0,05. Hasil gairah seksual dan obat penenang ringan
penelitian ini didukung oleh penelitian (Namazi, et al, 2014)
Safajau, et al (2014) dengan hasil p = Monoterpen merupakan jenis terpene
0.0001 aromaterapi inhalasi lemon secara yang paling sering ditemukan dalam
efektif dapat menurunkan mual muntah minyat atsiri tanaman, terpene dalam
pada ibu hamil. Selain itu penelitian minyak aromaterapi lemon 6-14%. Pada
Santi (2013) hasil uji didapatkan p = aplikasi medis monoterpen digunakan
sebagai sedative. Linalil asetat yang
SIMPULAN
terdapat dalam aromaterapi lemon
1. Skor mual muntah ibu hamil trimester
merupakan senyawa ester yang terbentuk
I sebelum pemberian aromaterapi
melalui penggabungan asam organik dan
Mean+ SD 23,33+ 3,913, kategori
alkohol. Ester sangat berguna untuk
mual muntah sedang
menormalkan keadaan emosi serta
2. Mual muntah ibu hamil trimester I
keadaan tubuh yang tidak seimbang, juga
setelah pemberian aromaterapi
memiliki kasiat sebagai penenang
mengalami penurunan menjadi mual
,tonikum, khususnya pada system
muntah ringan dengan Mean+SD
persyarafan (Wiryodidagdo, 2008 dalam
13,67 + 4.071,
Tarsikah, et al., 2012).
3. Aromaterapi lemon efektif
Ketika menghirup zat aromatik atau
menurunkan mual muntah pada ibu
minyak essensial lemon akan
hamil trimester I
memancarkan biomolekul, sel-sel reseptor
di hidung untuk mengirim impuls
SARAN
langsung ke penciuman di otak atau
Bagi petugas kesehatan (bidan )
sistem limbik di otak. Sistem limbik
disarankan untuk bisa menerapkan terapi
terkait erat dengan sistem lain yang
alternatif aromaterapi lemon untuk
mengontrol memori, emosi, hormon, seks,
mengurangi dan mengatasi mual muntah
dan detak jantung. Segera impuls
serta bisa dikembangkan lagi penelitian
merangsang untuk melepaskan hormon
lebih lanjut tentang terapi komplementer
yang mampu menentramkan dan
untuk mengatasi mual muntah.
menimbulkan perasaan tenang serta
mempengaruhi perubahan fisik dan
DAFTAR PUSTAKA
mental seseorang sehingga bisa
Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu
mengurangi mual muntah yang dialami
Kebidanan, Edisi 3. Jakarta: Yayasan
oleh ibu hamil trimester I (Kia . et al Bina Pustaka.
2013). Selain itu menurut Pott (2009)
Minyak atsiri dapat secara positif Chan, R.L , et al .2011. Maternal
Influences on Nausea and Vomiting in
mempengaruhi suasana hati seseorang, Early Pregnancy. NIH : Matern Child
pola tidur, tingkat energi, rasa percaya Health J. ; 15(1): 122–
127.doi:10.1007/s10995-009-0548-
diri sehingga bisa mengurangi rasa mual
Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2012).
dan muntah . Buku Ajar Keperawatan Maternitas
(Maria A. Wijayarini, et.al. Terj). Medforth, J., Battersby, S., Evans, M.,
Jakarta: EGC. Marsh, B. & Walker, A.
(2013).Kebidanan Oxford dari bidan
Laura, M. (2009). Mengusir Morning untuk bidan. Jakarta : EGC
Sickness. Kompas. Diperoleh tanggal
20 Oktober 2017 dari http:// national Young, G. (2011) Essencial Oil Pocket
kompas.com.index.php. Reference 5 Th Ed. Amazon : Life
Science Pubhlising.
Kia, P.Y., Safajou, F .,Shahnazi, M. &
Nazemiyeh, H. (2013) The effect of Namazi, M., Akbari, A.S., Mojab, F.,
Lemon Inhalation Aromatherapy on Talebi, A., Majd, H.A. & Jannesari,
Nausea and Vomiting of Pregnancy: S. (2014) Aromatherapy With
A Double-Blinded, Randomized Citrus aurantium Oil and Anxiety
Contrlled Clinical Trial. Iranian Red during the First Stage of Labor.
Crescent Medical Journal. 2014 Iranian Journal Of Pharmaceutical
Marrch 16 (3) :e14360. Research.

Kaviani, M., Azima, S., Alavi, N. & Tarsikah., Susanto, H. & Sastramihardja,
Tabaei, M. (2014). The effect of
H.S. (2012)Penurunan Nyeri
lavender aromatherapy on pain
perception and intrapartum Persalinan Primigravida Kala I
outcome in primiparous Fase Aktif Pasca penghirupan
women.British Journal Of Aromaterapi Lavender Adi
Midwifery. Rumah Bersalin Kasih Ibu Tuban
Diambildari:www.digilib.unpad.ac.id/
Santi D, R. 2013. Pengaruh Aromaterapi file=pdf/abtrak-124684.pdf. diakses
Blended Peppermint dan Ginger
tanggal 17 Juli 2017.
Oil terhadap Rasa Mual pada Ibu
Hamil Trimester Satu . Diperoleh
Potts, J. (2009). Aromatherapy in Nursing
tanggal 15 Juni 2017 jurnal Portal
Practice . Australian Nursing Journal
garuda.
16, 11; ProQuest Research Library
pg. 55.
Smith, C.A., Collins, C.T. & Crowther,
C.A. (2012) Aromatherapy for
.
Pain Management in Labour
(Review) The Cochrane
collaboration,Publshers by John
Wiley & Sons, Ltd

Anda mungkin juga menyukai