Anda di halaman 1dari 24

PENANGGULANGAN BENCANA

PENDAHULUAN
• “Apabila kekuasaan dianggap keuntungan, amanat dianggap
ghanimah (rampasan), membayar zakat dianggap merugikan,
beiajar bukan karena agama (untuk meraih tujuan duniawi
semata), suami tunduk pada istrinya, durhaka terhadap ibu,
menaati kawan yang menyimpang dari kebenaran, membenci
ayah, bersuara keras (menjerit jerit) di masjid, orang fasig
menjadi pemimpin suatu bangsa, pemimpin diangkat dari
golongan yang rendah akhiaknya, orang dihormati karena takut
pada kejahatannya, para biduan dan musik (hiburan berbau
maksiat) banyak digemari, minum keras/narkoba semakin
meluas, umat akhir zaman ini sewenang-wenang mengutuk
generasi pertama kaum Muslimin (termasuk para sahabat Nabi
saw, tabi’in dan para imam muktabar). Maka hendaklah mereka
waspada karena pada saat itu akan terjadi hawa panas,
gempa,longsor dan kemusnahan. Kemudian diikuti oleh tanda-
tanda (kiamat) yang lain seperti untaian permata yang
berjatuhan karena terputus talinya (semua tanda kiamat
terjadi).”(HR. Tirmidzi)
• “Dan kamu lihat gunung-gunung itu
kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal gunung-gunung itu bergerak
sebagaimana
awanbergerak.(Begitulah) perbuatan
Allah yang membuat dengan kokoh
segala sesuatu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.( QS. Al-Naml [27]: 88).
• Bencana
• Bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu daerah
yang mengakibatkan
kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta membur
uknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak
luar (Depkes RI).
• Dalam konsep penanganan
bencana seorang perawat harus dapat mempertahankan konsi
stensi dan
idealismenya dalam meletakkan posisi perawat dan konsep ke
perawatan dalam fase sebelum, saat maupun sesudah
bencana dalam komunitas

4
JENIS-JENIS BENCANA

• BENCANA ALAM
• BENCANA ULAH MANUSIA
• BENCANA SOSIAL

5
Berdasarkan cakupan wilayahnya

BENCANA LOKAL BENCANA REGIONAL

6
ANCAMAN BENCANA
GEOLOGI
Gempa Bumi
Tsunami
Letusan Gn Api

HIDRO-METEOROLOGI
Banjir
Tanah Longsor
Kekeringan
Topan/Badai

BIOLOGI
Hama
Penyakit

KEGAGALAN TEKNOLOGI
Kecelakaan Industri
Kebocoran Reaktor Nuklir

LINGKUNGAN
Kebakaran (permukiman, hutan)

SOSIAL
7
Konflik Sosial
DASAR HUKUM
• UU NO 24 TAHUN 2007 Tentang
Penanggulangan bencana
• Peratura Kepala BNPB No 4 Tahun 2008
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana
• RENAS PB 2015-2019
• PP NO. 22 TAHUN 2008 tentang pendanaan
MANAJEMEN BENCANA
PENDAHULUAN
KEBIJAKAN NASIONAL
1. Terselengaranya upaya pengurangan resiko
bencana (PRB) secara terpadu
2. Terlaksananya sistem penanganan
kedaruratan bencana yang efektif
3. Terlaksananya efisiensi dalam upaya
rehabilitasi dan rekonstruksi
4. Terlaksananya mekanisme dan akuntabilitas
dan transparasi
KESEPAKATAN
Kegiatan-kegiatan Manajemen Bencana

1. Pencegahan (prevention)
2. Mitigasi (mitigation)
3. Kesiapan (preparedness)
4. Peringatan Dini (early warning)
5. Tanggap Darurat (response)
6. Bantuan Darurat (relief)
7. Pemulihan (recovery)
8. Rehablitasi (rehabilitation)
9. Rekonstruksi (reconstruction)
Tiga fase terjadi bencana

Fase Pre-Impact Fase impact Fase post impact

• Merupakan • Merupakan fase • Merupakan saat


warning phase, terjadinya dimulainya
tahap awal dari klimaks dari perbaikan dan
bencana. bencana. Inilah penyembuhan
Informasi didapat saat-saat dimana dari fase darurat,
dari badan satelit manusia sekuat juga tahap di
dan meteorologi tenaga mencoba mana masyarakat
cuaca untuk bertahan mulai berusaha
hidup (survive) kembali pada
fungsi komunitas
normal.

15
Pelayanan medis Bencana Berdasarkan
Siklus Bencana

• Fase Akut
Prioritas di lokasi bencana, pertolongan terhadap korban luka dan
evakuasi dari lokasi berbahaya ke tempat yang aman. 3 T (triage,
treatment, dan transportation) penting untuk menyelamatkan korban
luka sebanyak mungkin. Pada fase ini juga dilakukan perawatan
terhadap mayat.

• Fase menengah dan panjang


Fase perubahan pada lingkungan tempat tinggal. Pada fase ini harus
memperhatikan segi keamanan, membantu terapi kejiwaan korban
bencana, membantu kegiatan untuk memulihkan kesehatan hidup dan
membangun kembali komunitas social

16
lanjutan
• Fase tenang
Fase tidak terjadi bencana, pada fase ini
diperlukan pendidikan penanggulangan bencana
saat bencana terjadi, pelatihan pencegahan
bencana pada komunitas dengan melibatkan
penduduk setempat, pengecekan dan
pemeliharaan fasilitas peralatan pencegahan
bencana baik di daerah maupun fasilitas
medis,serta membangun sistem jaringan bantuan

17
Penataan Kelembagaan
• Mengurangi Risiko Bencana (Reduce The Risk)
• Menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa
• Membangun kembali lebih baik dan lebih
aman
KONSEP KEPEMIMPINAN
• VERTIZONTAL
• SAPALIBATISME
• SPARE
1 NUSA, 1 BANGSA, 1 BAHASA
• Penguatan kerangka hukum penanggulangan bencana
• Pengurusutamakan penanggulangan bencana dalam
pembangunan
• Peningkatan kemitraan multi pihak dalam penanggulangan
bencana
• Pemenuhan tata kelola bidang penanggulangan bencana
• Peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana
• Peningkatan kesiapsiagaan dan penanganan darurat
bencana
• Peningkatan kapasitas pemulihan bencana
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai