PENANGANAN BENCANA
Sufendi Hariyanto
PERAN PERAWAT
1. Pelaksana pelayanan kesehatan
2. Pendidik
3. Pengamat kesehatan
4. Koordinator pelayanan kesehatan
5. Pembaharu
6. Pengorganisir pelayanan kesehatan
7. Role model
8. Fasilitator
PERAWAT
BENCANA
DISASTER CYCLE
BENCANA
• Pemulihan (Recovery)
– Rehabilitasi = mengupayakan pulihnya
fungsi dasar/standar minimal
– Rekonstruksi = mengupayakan pulihnya
fungsi secara menyeluruh bahkan lebih
baik dari keadaan sebelum terjadinya
bencana
• Dalam upaya Pemulihan ini harus sudah
memasukkan pertimbangan-
pertimbangan pengurangan risiko
bencana seperti :
– Penerapan building code
– Penetapan lokasi sesuai dengan fungsi
lahan
– Menekankan pada pengurangan
kerentanan
KOMPETENSI PERAWAT
1. Critical Thinking
• Menggunakan kerangka pemikiran yang berlandaskan
etika dan standar nasional dalam membuat keputusan
dan memprioritaskan suatu kebutuhan pada saat
terjadinya bencana.
• Menggunakan keputusan klinik dan berbagai
kemampuan dalam membuat keputusan pada saat
melakukan pengkajian suatu masalah yang
• Melakukan pengkajian pada setiap fase pre-disaster,
keadaan darurat dan post-disaster
• Memprioritaskan kemungkinan terjadinya bencana
secara spesifik
2. Pengkajian secara umum
• Mengkaji isu keamanan dan perlindungan diri,
tim tanggap bencana, dan para korban di setiap
pelaksanaan fase respon bencana
• Mengidentifikasi kemungkinan berbagai indicator
dari pemaparan massal terhadap bencana
• Menjelaskan tanda-tanda umum dan gejala
akaibat dari paparan bahan kimia yang seperti
biologi, radiologi, nuklir, dan eksplosif agen
• Mengidentifikasi kelompok khusus seperti lansia
dan anak-anak.
3. Pengkajian Spesifik
• Focus pada riwayat kesehatan
• Melakukan pengkajian kesehatan
• Mengkaji respon psikologis jangka pendek dan
jangka panjang pada individu, keluarga dan
masyarakat.
• Mengidentifikasi sumber daya yang tersedia.
• Menjelaskan dampak psikologis pada
responden dan penyedia layanan kesehatan.
4. Kemampuan yang harus dimiliki
• Menguasai pengetahuan dan skill terkait personal proteksi
dan safety
• Memiliki kemampuan mempertahankan keamanan pasien
dalam upaya transportasi pasien melalui immobilisasi dan
monitoring
• Mampu mengoperasikan peralatan komunikasi darurat
• Memiliki kemampuan dalam memberikan cairan/ terapi
nutrisi dengan mempertimbangkan cedera dan
pemantauan intake-output
• Memiliki kemampuan untuk menjaga keselamatan pasien
selama transportasi melalui imobilisasi, pemantauan, dan
intervensi terapeutik
• Memiliki pengetahuan tentang intervensi keperawatan
yang tepat terhadap efek samping dari obat diberikan
5. Komunikasi
• Menjelaskan rantai komando lokal dan
manajemen sistem
• Mengidentifikasi peran sendiri
• Menemukan dan menggambarkan rencana
tanggap darurat
• Mendemonstrasikan dokumentasi darurat.
• Mengindentifikasi sumber daya yang tepat
• Mengidentifikasi reaksi terhadap rasa takut, panik
dan stres para korban, keluarga, dan responden
mungkin tampak selama situasi bencana.
BENCANA DAMPAK
OPTIMALKAN PERAN
PERAWAT DALAM
PEMENUHAN
KEBUTUHAN BIO,PSIKO,
SOSIAL DAN SPIRITUAL