Anda di halaman 1dari 23

PERAN PERAWAT DALAM

PENANGANAN BENCANA

Sufendi Hariyanto
PERAN PERAWAT
1. Pelaksana pelayanan kesehatan
2. Pendidik
3. Pengamat kesehatan
4. Koordinator pelayanan kesehatan
5. Pembaharu
6. Pengorganisir pelayanan kesehatan
7. Role model
8. Fasilitator
PERAWAT

• Senantiasa mengabdi kepada kemanusiaan


• Mendahulukan kepentingan klien
• Bentuk pelayanan bersifat humanistik
• Pendekatan secara holistik, dg ilmu dan kiat
keperawatan dan menggunakan kode etik
• Askep inti keperawatan, ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat
hubungan profesional perawat klien.
• Setiap interaksi yang dilakukan memberikan dampak
terapeutik.
PERAN
PERAWAT

BENCANA
DISASTER CYCLE
BENCANA

…adalah peristiwa yang menyebabkan


terjadinya banyak korban gawat darurat
disertai rusaknya infrastruktur…
Peran Perawat pada
kejadian bencana

❖Sebagai bagian dari penyusun rencana,


❖Pendidik,
❖Pemberi asuhan keperawatan Bagian
dari tim pengkajian kejadian bencana
Peran dalam
Pencegahan Primer
• Mengenali instruksi ancaman bahaya;
• Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan saat fase emergency
• Melatih penanganan pertama korban bencana.
• Berkoordinasi berbagai dinas pemerintahan, organisasi
lingkungan, palang merah nasional maupun lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi
persiapanmenghadapi ancaman bencana kepada masyarakat
Pendidikan kesehatan diarahkan kepada :
• Usaha pertolongan diri sendiri (pada masyarakat tersebut)
• Pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga
• Memberikan beberapa alamat dan nomor telepon darurat seperti
dinas kebakaran, RS dan ambulans.
• Memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat dibawa
• Memberikan informasi tempat-tempat alternatif penampungan
atau posko-posko bencana
Peran Perawat dalam
Keadaan Darurat
(Impact Phase)
Pertolongan pertama pada korban bencana
dilakukan tepat setelah keadaan stabil. Setelah
bencana mulai stabil, masing-masing bidang tim
survey mulai melakukan pengkajian cepat terhadap
kerusakan-kerusakan, begitu juga perawat sebagai
bagian dari tim kesehatan. Perawat harus
melakukan pengkajian secara cepat untuk
memutuskan tindakan pertolongan pertama. Ada
saat dimana ”seleksi” pasien untuk penanganan
segera (emergency) akan lebih efektif. (Triase )
Peran perawat di dalam posko
pengungsian dan posko
bencana
• Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek
kesehatan sehari-hari
• Tetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan
harian
• Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang
memerlukan penanganan kesehatan di RS
• Mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian
• Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan,
makanan khusus bayi, peralatan kesehatan
• Membantu penanganan dan penempatan pasien dengan
penyakit menular maupun kondisi kejiwaan labil hingga
membahayakan diri dan lingkungannya berkoordinasi dengan
perawat jiwa
Kesiapsiagaan
(preparedness)
• Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana, melalui pengorganisasian langkah-
langkah yang tepat, efektif dan siap siaga,
misal :
– Pengaktifan pos-pos siaga bencana dengan segenap
unsur pendukungnya.
– Pelatihan siaga / simulasi / gladi / teknis setiap sektor
– Penyiapan dukungan / stok logistik.
– Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat
dan terpadu guna mendukung tugas kebencanaan.
– Penyiapan peringatan dini (early warning)
– Penyusunan rencana kontinjensi (contingency plan)
– Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan
– Pembuatan standar bantuan dan pelayanan
PEMBENTUKAN KELOMPOK
MASYARAKAT
PENANGGULANGAN BENCANA
( KMPB )

Penanggulangan bencana berbasis


masyarakat adalah upaya yang dilakukan
oleh anggota masyarakat secara
terorganisir baik sebelum, saat dan
sesudah bencana dengan menggunakan
sumber daya yang mereka miliki
semaksimal mungkin untuk mencegah,
mengurangi, menghindari dan memulihkan
diri dari dampak bencana.
PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR
SAAT BENCANA
• Bantuan Tempat Penampungan/Hunian
Sementara
• bantuan pangan
• bantuan non pangan
• bantuan sandang
• Bantuan Air Bersih dan Sanitasi
• bantuan pelayanan kesehatan
PERLINDUNGAN
KELOMPOK RENTAN
SAAT BENCANA
• ANAK
• Perempuan khususnya perempuan hamil dan
menyusui
• penyandang cacat dan para lanjut usia
PEMULIHAN (REHABILITASI
DAN REKONSTRUKSI) KORBAN
PASCA BENCANA

• Pemulihan (Recovery)
– Rehabilitasi = mengupayakan pulihnya
fungsi dasar/standar minimal
– Rekonstruksi = mengupayakan pulihnya
fungsi secara menyeluruh bahkan lebih
baik dari keadaan sebelum terjadinya
bencana
• Dalam upaya Pemulihan ini harus sudah
memasukkan pertimbangan-
pertimbangan pengurangan risiko
bencana seperti :
– Penerapan building code
– Penetapan lokasi sesuai dengan fungsi
lahan
– Menekankan pada pengurangan
kerentanan
KOMPETENSI PERAWAT
1. Critical Thinking
• Menggunakan kerangka pemikiran yang berlandaskan
etika dan standar nasional dalam membuat keputusan
dan memprioritaskan suatu kebutuhan pada saat
terjadinya bencana.
• Menggunakan keputusan klinik dan berbagai
kemampuan dalam membuat keputusan pada saat
melakukan pengkajian suatu masalah yang
• Melakukan pengkajian pada setiap fase pre-disaster,
keadaan darurat dan post-disaster
• Memprioritaskan kemungkinan terjadinya bencana
secara spesifik
2. Pengkajian secara umum
• Mengkaji isu keamanan dan perlindungan diri,
tim tanggap bencana, dan para korban di setiap
pelaksanaan fase respon bencana
• Mengidentifikasi kemungkinan berbagai indicator
dari pemaparan massal terhadap bencana
• Menjelaskan tanda-tanda umum dan gejala
akaibat dari paparan bahan kimia yang seperti
biologi, radiologi, nuklir, dan eksplosif agen
• Mengidentifikasi kelompok khusus seperti lansia
dan anak-anak.
3. Pengkajian Spesifik
• Focus pada riwayat kesehatan
• Melakukan pengkajian kesehatan
• Mengkaji respon psikologis jangka pendek dan
jangka panjang pada individu, keluarga dan
masyarakat.
• Mengidentifikasi sumber daya yang tersedia.
• Menjelaskan dampak psikologis pada
responden dan penyedia layanan kesehatan.
4. Kemampuan yang harus dimiliki
• Menguasai pengetahuan dan skill terkait personal proteksi
dan safety
• Memiliki kemampuan mempertahankan keamanan pasien
dalam upaya transportasi pasien melalui immobilisasi dan
monitoring
• Mampu mengoperasikan peralatan komunikasi darurat
• Memiliki kemampuan dalam memberikan cairan/ terapi
nutrisi dengan mempertimbangkan cedera dan
pemantauan intake-output
• Memiliki kemampuan untuk menjaga keselamatan pasien
selama transportasi melalui imobilisasi, pemantauan, dan
intervensi terapeutik
• Memiliki pengetahuan tentang intervensi keperawatan
yang tepat terhadap efek samping dari obat diberikan
5. Komunikasi
• Menjelaskan rantai komando lokal dan
manajemen sistem
• Mengidentifikasi peran sendiri
• Menemukan dan menggambarkan rencana
tanggap darurat
• Mendemonstrasikan dokumentasi darurat.
• Mengindentifikasi sumber daya yang tepat
• Mengidentifikasi reaksi terhadap rasa takut, panik
dan stres para korban, keluarga, dan responden
mungkin tampak selama situasi bencana.
BENCANA DAMPAK

OPTIMALKAN PERAN
PERAWAT DALAM
PEMENUHAN
KEBUTUHAN BIO,PSIKO,
SOSIAL DAN SPIRITUAL

Anda mungkin juga menyukai