Anda di halaman 1dari 21

NURDIN, S.Kep., Ns., M.

Kep
nsnurdinmwuim@gmail.com
Apa yang akan kita diskusikan?

• Apa phase respon?


• Apa peran perawat pada phase respon?
• Update Kompetensi perawat phase respon?

nsnurdinmwuim@gmail.com
FASE RESPON nsnurdinmwuim@gmail.com

❑ Fase tanggap darurat meliputi tindakan segera yang dia


mbil dalam menghadapi bencana termasuk mobilisasi re
sponden ke daerah bencana.
❑ Tujuannya adalah untuk menyelamatkan sebanyak mun
gkin kehidupan, menyediakan untuk memenuhi kebutuh
an mendesak para korban dan mengurangi dampak kes
ehatan jangka panjang dari bencana.
❑ Fase ini bergantung pada ukuran bencana, sehingga bi
sa memakan waktu beberapa hari sampai berminggu-mi
nggu (ICN & WHO, 2009).
BASIC PRINCIPLES FOR DISASTERS RESPONSE

DISASTER Super acute p


hase 72 hours

Attantion !!!!
❑ Super acute phase 24-48 hours ( acute phase 7
Pusponegoro & Sujudi, 2016) 2 hours-1 we
❑ Super acute 0-24 hours (Kemenk ek
es, 2011)
Chronic phase (r
eintegration/reco
nstruction phase
1-3 month

SILENT PHASE : PHASE FO CHORONIC PHASE (REINTE


R PREPAREDNESS (BEFOR GRATION/RECONSTRUCTIO
E DISASTER) N PHASE) 1-3 MONTH

nsnurdinmwuim@gmail.com
nsnurdinmwuim@gmail.com
PERSPEKTIF INTERNASIONAL
KATEGORI PERAWAT BENCANA
❑ Level I: Perawat yang sudah selesai program keperawatan dasar dan umum pendidikan dan diikut sertakan dalam
pelatihan/pendidikan gawat darurat dan bencana. Contoh: perawat rumah sakit, klinik, puskesmas dan semua
perawat.
❑ Tingkat II: Perawat yang telah mencapai kompetensi Tingkat I dan akan ditunjuk sebagai tim tanggap bencana baik
dalam suatu institusi, organisasi atau sistem. Contoh: perawat supervisi atau kepala ruangan perawatan ( perawat
perwakilan rumah sakit dan perawat pendidik).
❑ Tingkat III: Perawat yang telah mencapai kompetensi Tingkat I dan II dan telah siap untuk menanggapi berbagai
macam bencana dan keadaan darurat dan telah tergabung dalam tim tanggap bencana. Contoh: Perawat TRC baik
bencana nasional internasional, perawat militer, dan perawat peneliti kebencanaa ( ICN,2019).

nsnurdinmwuim@gmail.com
KEGIATAN
KEGIATAN PHASE RESPONS
➢ Pelaksanaan rencana-rencana penanggulangan benc
ana yang pernah disusun
➢ Pencarian dan penyelamatan korban (TRC, EMT, M
FR)
❖ Pemeriksaan status kesehatan korban (triage)
❖ Memberikan pertolongan pertama
❖ Mempersiapkan korban untuk tindakan rujukan
➢ Penilaian cepat kesehatan (RHA)
➢ Memfungsikan poskeslap, rumkitlap dan yankes be
rgerak bila diperlukan

nsnurdinmwuim@gmail.com
KEGIATAN
KEGIATAN PHASE RESPONS
➢ Pelayanan kesehatan rujukan
➢ Pelayanan kesehatan darurat (pengobatan, gizi, air bersih, k
esling, P2M dll)
➢ Mobilisasi bantuan kesehatan
➢ Surveilans epidemiologi
➢ Penanganan Post Traumatic Stress (PTSD)

nsnurdinmwuim@gmail.com
nsnurdinmwuim@gmail.com
KATEGORI KORBAN BENCANA
nsnurdinmwuim@gmail.com

❑ Bencana/korban massal tingkat I: jumlah korban antara 20-5


0 pasien, bisa langsung di rujuk ke satu RS dengan tipe pen
didikan (A,B) karena dari segi SDM (khusus PPDS dan KoA RSUD/RS. P
ROV/RSUP
s) dan fasilitas lengkap.

❑ Bencana/korban massal tingkat II: : jumlah korban antara 50


RS KECIL
-100 pasien, distribusi pasien ke semua RS sesuai kategori t
riasenya.
PUSKESMAS

❑ Bencana/korban massal tingkat III: jumlah korban antara 10


0-200 pasien, jika perlu dilakukan secondry medevac yaitu e
vakuasi korban ke kota tetangga bahkan ke negara terdekat
(Pusponegoro & Sujudi, 2016)
• Pelayanan kepad
• Pengurangan Res • Praktek Etik, Le a masyarakat • Pemulihan jangka
iko, Pencegahan gal etik dan Aku • Perawatan kepad panjang buat indivi
ntabilitas a individu dan kel du, keluarga dan
Penyakit dan Pro
• Komunikasi dan uarga masyarakat
mosi Kesehatan Sharing Informa • Perawatan psikol
• Perencanaan dan si ogis
Pembuatan Kebij • Pendidikan dan • Pelayanan kepad
akan Kesiapsiagaan a kelompok renta
n

nsnurdinmwuim@gmail.com
CARE OF INDIVIDUALS AND FAMILY
1. Melakukan penilaian cepat terhadap ben
cana dan kebutuhan perawatan
2. Melakukan penilaian riwayat kesehtan da
n respon psikologi terhadap bencana
3. Mengenali symptom penyakit menular
4. Menjelaskan tanda dan gejala pajanan d
ari bahan kimia, biologis, radiologis, nukl
er dan bahan peledak
5. Menidentifikasi penyakit yang tidak biasa
atau cedera yang mungkin terpapar baha
n biologis saat bencana.
6. Menentukan kebutuhan untuk dekontami
nasi, isolasi dan mengambil tindakan yan
gsesuai.
7. Mengenali kebutuhan kesehatan mental
dan membuat rujukan yang sesuai.

nsnurdinmwuim@gmail.com
CARE OF INDIVIDUALS AND FAMILY nsnurdinmwuim@gmail.com

1. Menerapkan intervensi perawatan dar


urat dan trauma sesuai dengan prinsip
-prinsip ilmiah
2. Menerapkan pemikiran kritis, fleksibel
dan kreatif.
3. Menerapkan prinsip-prinsip triase
4. Menyesuaikan standar praktik kepera
watan
5. Menciptakan lingkungan perawatan pa
sien yang aman.
6. Mentransporatsi pasien sesuai kondisi
kegawatdaruratan.
7. Menerapkan prinsip pengendalian infe
ksi untuk mencegah penyebaran peny
akit dan pasien safety.
8. Dokumentasi keperawatan sesuai den
gan prosedur bencana
Perspektif Internasional

• Update!
• Mengacu kepada Internatio
nal Council of Nurses (ICN)
• ICN Core Competencies in
Disaster Nursing, diterbitka
n tahun 2019

nsnurdinmwuim@gmail.com
ICN 2019 – 8 Domain
Domain I Preparation and Planning (tindakan yang diambil selain dari keadaan darurat tertentu untuk meningkatkan kesiapan dan keya
kinan dalam tindakan yang akan diambil selama bencana)
Domain II Communication (pendekatan untuk menyampaikan informasi penting kepada orang lain atau tugas darurat dan mendokument
asikan keputusan yang dibuat)

Domain III Incident management system (struktur tanggap bencana / tanggap darurat diperlukan oleh negara / organisasi / institusi dan ti
ndakan untuk membuatnya efektif)

Domain IV Safety and Security (memastikan bahwa perawat, kolega, dan pasien tidak mendapatkan beban tambahan oleh praktik yang t
idak aman)

Domain V Assessment (mengumpulkan data tentang pasien / keluarga / komunitas yang ditugaskan untuk mendasarkan tindakan keper
awatan selanjutnya)

Domain VI Intervention (tindakan klinis atau tindakan lain yang diambil sebagai respons terhadap asesmen pasien / keluarga / masyarak
at dalam penanganan insiden bencana)

Domain VII Recovery (setiap langkah yang diambil untuk memfasilitasi dimulainya kembali pra-acara individu / keluarga / komunitas / org
anisasi berfungsi atau memindahkannya ke tingkat yang lebih tinggi)

Domain VII Law and Ethics (kerangka hukum dan etika untuk keperawatan bencana / darurat)

nsnurdinmwuim@gmail.com
ICN 2019 – 8 Domain

1. Menjelaskan struktur nasional untuk emergensi ata 1. Berpartisapi mengembankan rencana insiden dala
u bencana. m organisasi sesuai standar nasional.
2. Menggunakan rencana bencana dan rantai komand 2. Berpatispasi dengan lintas sektoral dalam evaluasi
o pada tempat pendidikan dan pelatihan. latihan atau respon.
3. Berkontribus memberikan evaluasi kejadian dan pa 3. Mengembangkan rencana tindakan untuk perbaika
sca bencana melalui pengalaman dan observasi. n praktik keperawatan sesuai hasil penilaian.
4. Praktik professional sesuai lisensi saat ditugaskan d 4. Termasuk panduan perencana darurat untuk nakes
alam tim kesehatan maupun listas sektoral ataupun relawan.

nsnurdinmwuim@gmail.com
nsnurdinmwuim@gmail.com
ICN 2019 – 8 Domain

1. Menjaga keamanan diri dan orang lain selama benc 1. Mengimplementasikan pengambilan keputusan keperawatan un
ana/emergency setiap lingkungan. tuk menjaga keselamatan saat bencana/emergency.
2. Praktik pengendalian infeksi dasar dengan sumber 2. Praktik pengendalian infeksi yg efisien pada sumber daya terba
daya terbatas. tas.
3. Menerapkan penilaian diri dan keluarga selama ben 3. Bekerja sama menfasilitasi askes perawatan dan medis serta p
cana untuk identifikasi kebutuhan dan dukungan fisi erawatan kesehatan mental dan pelayanan lainnya.
k dan psikis. 4. Menejelskan level/perbedaan/ indikasi penggunaan PPE pada p
4. Mengunakan PPE sesuai arahan rantai komando d erawat dan lainnya.
alamsuatu bencana 5. Membuat rencana tindakan untuk menangani dan memperbaiki
5. Melaporkan kemungkinan resiko terhadap keselam keselamat dan keamaan perawat atau yang lainnya.
atan dan keamanan orang lain.
1. Pastikan semua perawat memiliki informasi terkini te
1. Melaporkan gejala atau peristiwa yang menunjukan
ntang kemungkinan kejadian darurat dan proses pela
awala keadaan emergency pada pasien sampai ko
porannya.
minitas.
2. Mengemabangkan panduan khusus tentang penilaia
2. Melakukan penilaian kesehatan fisik dan mental sec
n kesehatn fisik dan mental yang cepat bagi pasien s
ara cepat pada pasoen sampai komunitas berdasar
ampai komunitas sesuai informasi yang tersedia.
kan triage dan kategori triage emergency dan benca
3. Menjelaskan prinsip-prinsip triase bencana/emergens
na.
i pada pelatihan dan program pindidikan dasar dan la
3. Penilaian berkelanjutan baik pada pasien sampai ko
njutan.
munitas terhadap perubahan respon selama peraw
4. Mengidentifikasi populasi rentan dan tindakan yang d
atan dalam bencana
i perlukan.
nsnurdinmwuim@gmail.com
nsnurdinmwuim@gmail.com

1. Melakukan First aid sesuai kebutuhan individu yang terdekat


1. Memastikan rencana darurat/emergency dan peraturan berlaku d
2. Mengisolasi indiviu/keluarga/cluster yang beresiko menulark
apat mencakup seluruh perawat dalam melakukan first aid.
an penyakit.
2. Mengembangkan panduan khusus tentang penerapan isolasi dal
3. Berpartispasi dalam penilaian langsung komtaminasi d dan
am keadaan emergency.
dekontaminasi individu melalui rantai komando.
3. Menjelaskan resiko paparan dan metode dekontamis yang sesua
4. Melibatkan pasien, anggota keluarga dan relawan sesuai ka
i.
pasitas yang dimiliki untuk meperbesar sumber daya.
4. Merencanakan peningkatan partisipasi pasien, angota keluarga d
5. Menyediakan perawatan pasien berdasarkan prioritas dan s
an relawan dalam manambah SDM ketika emergency/disaster.
umber daya yang tersedia.
5. Menjadi pemimpin pelaksanaan tugas perawat dalam rencana da
6. Berpartisipasi dalam kegiatan immunisasi massal.
rurat sebuah organisasi.
7. Mematuhi manajemen protocol pada korban yang meninggal
6. Memandu partisipasi perawat dalam kejadian bencana.
REFERENSI
• Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
• World Health Organization (WHO) & International Council of Nursing (ICN). 2009. ICN Framework of Disaster Nursi
ng Competencies. Geneva, Switzerland: ICN.
• KEMENKES. (2011). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Pedoman teknis penanggulangan krisis keseha
tan akibat bencana edisi revisi .
• KEPMENKES NO 066 TAHUN 2006 PEDOMAN SDM KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA.
• Kurniawan, Lilik, Triutomo, Sugeng, Yunus, Ridwan, Amri, Mohd. Robi, & Hantyanto, Arezka Ari. (2014). Indeks R
isiko Bencana Indonesia 2013. Jawa Barat: Direktorat Pengurangan Risiko Bencana Deputi Bidang Pencegahan
dan Kesiapsiagaan
• Pusponegoro, A, & Sujudi, A. (2016). Kegawatdaruratan dan Bencana Solusi dan Petunjuk Teknis Penanggulang
an Medik dan Kesehatan: PT. Rayyana Komunikasindo.
• UNISDR. (2015). United Nations Office for Disaster Risk Reduction :Sendai Framework For Disaster Risk Reduct
ion Vol. I
• UU NO 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA

nsnurdinmwuim@gmail.com
Thank you
DO YOU ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai