DISASTER
Dosen Pengampu :
Dr.Tri Wahyu M SpB, SpBTKV
dr. Saladdin Tjokronegoro, SpBTKV
OLEH:
RENY CHAIDIR/NIM 131420090031
1
UJIAN AKHIR SEMESTER
S2 KEPERAWATAN PEMINATAN KRITIS
Jawaban :
b. Gempa
- Pada gempa sebagian besar kasus trauma, jumlah tergantung :
2
Jenis dan bentuk rumah
Waktu terjadinya gempa
Kepadatan penduduk
- Banyak korban yang meninggal sebelum regu/ team penolong tiba dilokasi, akibat
lambatnya pertolongan. Seperti terhimpit oleh reruntuhan bangunan (angka kematian
≥ 10 % s/d 85 % jumlah penduduk)
- Kebakaran dapat merupakan bencana sekunder pasca gempa dan jumlah korban akan
bertambah.
- Trauma multiple (teruma trauma tumpul, terbanyak patah tulang), perdarahan dan
shok, luka bakar, gagal nafas, keracunan.
c. Tsunami
- Didahului dengan surutnya permukaan laut (sebagai peringatan dini). Gelombang
dapat sangat destruktif dapat mencapai ketinggian 30 m, dampak yang terjadi
kerusakan infrastruktur (kerusakan bangunan) dan banjir
- Banyak korban langsung meninggal karena tenggelam
- Relatif sedikit yang terluka (dibanding yang meninggal)
- Potensial terjadinya wabah ( spt pada banjir) terutama kasus/penyakit gastro intestinal
d. Gunung Meletus
- Gunung berapi di Indonesia termasuk katagori (explosive volcano). Pada saat meletus
mengeluarkan abu, lava, awan gelap.
- Pada beberapa gunung dapat keluar gas yang mematikan, semburan api dan kilat
- Masalah kesehatan Gunung meletus : Luka bakar heba,Patah tulang dan Crush
Injury, Masalah gangguan respirasi, Inhalasi dalam waktu lama ( silicosis), Stress
psikologis ( ketakutan pada penduduk)
e. Tanah Longsor
- Pada lokasi dengan kemiriringan yang curam lebih dari 300, kerusakan hutan/tanaman
dan kerusakan bebatuan.
- Kasus terbanyak meninggal karena tertimbun atau luka-luka (Crush Injury)
3
1. Prinsip penanganan bila terjadi bencana akibat bioterorime
a. Tindakan pencegahan infeksi
Cuci tangan
Memakai sarung tangan
Memakai perlengkapan pelindung
Menggunakan tehnik aseptik
Memproses alat bekas pakai
Menangani peralatan tajam dengan aman
Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah secara
benar
5
- Melakukan penanganan evakuasi/ transportasi korban (prahospital)
- Mengatur penanganan setiba dirumah sakit atau melaporkan kondisi
korban kepada petugas di IGD, OK, ICU, rawat inap (terapi definitif)
- Gambaran kerja tim ini berdasarkan skema dibawah ini :
I II III
RED ZONE YELLOW ZONE GREEN ZONE
(Area penyelamat) (Area penolong) (area pendukung, info public)
Peran perawat saat bencana dirumah sakit adalah Staf pendukung dalam tim RS sebagai
pengendalian : Dokumentasi atau data, komunikasi, koordinasi
Peran perawat saat bencana di lapangan adalah bekerja untuk area bencana : Triase,
Area rawat, Trasportasi.
Tahap II. A
Dilakukan unit PM (Pengumpulan data post Mortem/Korban Mati)
1. Menerima jenazah dan barang dari unit KTP
2. Registrasi ulang (jenazah utuh, tidak utuh, potongan tubuh, barang korban)
3. Membuat foto jenazah, mencatat cirri-ciri korban sesuai formulir Interpol
4. Mengambil sidik jari, golongan darah, mencatat gigi-geligi, membuat rontgen
bila perlu melakukan otopsi
5. Mengambil data keunit pembanding
Tahap II.B
Dilakukan oleh Unit AM (Pengumpul Data Ante Mortem)
1. Mengumpulkan data semasa hidup (foto) dari instansi tempat korban bekerja,
keluarga, dokter (gigi), polisi (sidik jari)
2. Memasukan data-data yang masuk dalam formulir (Formulir AM Kuning)
3. Mengumpulkan data-data Ante Mortem (Umur,Jenis kelamin,
Kewarganegaraan)
4. Mengirimkan data-data ke unit pembanding data
Tahap III
Dilakukan oleh Unit Pembanding Data
1. Mengkoordinasikan rapat-rapat penentuan Identifikasi korban antara Unit
TKP,Unit data Post Mortem dan Unit data Ante Mortem
2. Mengumpulkan data-data korban yang dikenal untuk dikirim ke Tim
identifikasi
3. Mengumpulkan data-data tambahan dari Unit TKP, PM, AM untuk korban
yang belum dikenal
Tahap IV
Penanganan oleh Tim Identifikasi (propinsi)
1. Check-Recheck hasil unit pembanding data
2. Mengumpulkan hasil identifikasi korban
3. Membuat surat keterangan kematian untuk korban yang dikenal & surat yg
diperlukan
4. Menerima keluarga korban
7
5. Publikasi yang benar & terarah oleh Tim identifikasi utk membantu
masyarakat mendapat informasi benar dan akurat
8
Evacuation (melakukan trasportasi ketempat yang dibutuhkan dengan cepat dan
aman.
Evakuasi yang dilakukan petugas medis disini adalah bertugas membawa pasien
ke pelayanan terdekat seperti IGD, RS terdekat/tujuan setelah dilakukan triase
dan perawatan.
Pada korban cedera pasien gawat darurat dibawa kerumah sakit type A dan B
Pada korban cedera pasien darurat dibawa ke rumah sakit lapangan, puskesmas
dan rumah sakit tipe C
Chain Off Survival
9
10