b. Fase bencana
2. Preparedness & Disaster Risk Reduction ( Pre-Disaster Phase)
a. Kegiatan penanggulangan bencana (pra, saat, dan pasca)
sama 1b
b. Siklus managemen bencana
c. Managemen Risiko
Merupakan strategi komprehensif untuk menurunkan bahaya dan akibat bencana
1. Pencegahan paparan terhadap bahaya/hazard (berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia.)
2. Menurunkan tingkat kerentanan (contoh kerentanan : penebangan hutan,
penambangan batu, membakar hutan)
Faktor kerentanan :
Fisik:
kekuatan bangunan struktur (rumah, jalan, jembatan) terhadap ancaman
bencana
Sosial:
kondisi demografi (jenis kelamin, usia, kesehatan, gizi, perilaku masyarakat)
terhadap ancaman bencana
Ekonomi:
kemampuan finansial masyarakat dalam menghadapi ancaman di wilayahnya
Lingkungan:
Tingkat ketersediaan / kelangkaan sumberdaya (lahan, air, udara) serta
kerusakan lingkungan yan terjadi.
3. Membangun kapasitas, kemampuan respon dan kapasitas pemulihan
Kapasitas : Kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh perorangan, keluarga dan
masyarakat yang membuat mereka mampu mencegah, mengurangi, siap-siaga,
menanggapi dengan cepat atau segera pulih dari suatu kedaruratan dan
bencana.
Membangun kapasitas :
• penyusunan pedoman, • perencanaan
protap, peraturan. kesiapsiagaan
• penilaian risiko. • perencanaan operasi.
• peningkatan kapasitas
sdm.
7. Survailance in disaster
a. Surveilans penyakit
b. Surveilans risiko tinggi
c. Surveilans gizi
tenaga medis
- Memberikan edukasi, konseling, psikoterapi dan psikofarmaka
dokter dan psikiater
- Memberikan psikofarmaka untuk memperbaiki gejala
aspek penilaian :
⚫ sumberdaya manusia
⚫ ketersediaan dan mutu obat
⚫ kondisi gudang
⚫ sarana dan prasarana
⚫ pendanaan
unsur tim penilai untuk bencana daerah :
⚫ pengelola obat pada dinkes propinsi
⚫ pengelola obat pada dinkes kab/kota
kriteria tim penilai :
⚫ tenaga farmasi
⚫ pengalaman kerja min. 3 tahun dibidang pengelolaan obat.
⚫ terlatih dalam pengelolaan obat bencana