Anda di halaman 1dari 20

PROSEDUR TINDAKAN BENCANA RAPID HEALTH

ASSESMENT PADA BENCANA

Anggota :

• Muhammad Farrel Maulana Akbar


• Nabila Pradhia Nasution
• Nanda Karlinda
• Neng Lusi Listiyanawati
• Nurasiah
• Neng Reista
• Paojiah

Kelompok 5
• Definisi
Rapid Health Assessment (RHA)
Rapid Health Assessment (penilaian kesehatan secara cepat) di lakukan untuk mengatur besarnya
suatu masalah yang berkaitan dengan kesehatan akibat bencana, yaitu dampak yang terjadi maupun
yang kemungkinan dapat terjadi terhadap kesehatan, sebarapa besar kerusakan terhadap sarana
permukiman yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan merupakan dasar bagi upaya
kesehatan yang tepat dalam penanggulangan selanjutnya.

RHA adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan
dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian.
• Rapid Health Assessment dibagi menjadi dua :

1. Initial Rapid Health Assessment (Penilaian Masalah Kesehatan Awal) Dalam hal ini
di lakukan oleh petugas kesehatan tingkat kecamatan dibawah tanggung jawab Kepala
Puskesmas setempat. Ini di lakukan untuk menetukan jenis bantuan awal yang
dibutuhkan segera.

2. Integrated Rapid Health Assessment (Penilaian Masalah KesehatanTerpadu)


Menindak lanjuti assessment awal dan mendata kebutuhan para korban di pengungsian.
Dengan adanya assessment terpadu ini kita dapat melakukan penanggulangan gizi,
memberikan imunisasi, melakukan surveilans epidemiologi terhadap penyakit potensial
sehingga kejadian penyakit di lokasi bencana dapat dikontrol.
• Manfaat dan Tujuan Rapid Health Assessment
(RHA)
Assessment terhadap kondisi darurat merupakan suatu proses yang berkelanjutan.
Artinya seiring dengan perkembangan kondisi darurat diperlukan suatu penilaian
yang lebih rinci.

Manfaat Rapid Health Assessment adalah :


a. Mengidentifikasi fakta-fakta di lokasi bencana.
b. Mengindikasi kebutuhan yang harus segera dipenuhi.
• Tujuan dari di lakukannya Assessment awal secara cepat
1. Mendapatan informasi yang memadai tentang perubahan keadaan darurat
2. Menjadi dasar bagi perencanaan program
3. Mengidentifikasi dan membangun dukungan berbasis self-help serta aktivitas-aktivitas
berbasis masyarakat.
4. Mengidentifikasi kesenjangan, guna :

• Menggambarkan secara tepat dan jelas jenis bencana, keadaan, dampak, dan kemungkinan
terjadinya perubahan keadaan darurat.
• Mengukur dampak kesehatan yang telah terjadi dan akan terjadi.
• Menilai kapasitas sumber daya yang ada dalam pengelolaan tanggap darurat dan kebutuhan
yang perlu direspon secepatnya.
• Merekomendasikan tindakan yang menjadi prioritas bagi aksi tanggap darurat.
Lanjutan……

e. Pasca bencana
Berdasarkan dari RHA untuk menentukan langkah selanjutnya
• Pengendalian penyakit menular (ISPA, diare,DBD,chikungunya, tifoid,dll)
• Pelayanan kesehatan dasar
• Memperbaiki kesehatan lingkungan (air bersih, MCK, pengelolaan sampah, sanitasi makanan dll).
Lingkup Assessment RHA
a. Aspek Medis
Untuk menilai dampak pelayanan medis terhadap korban dan potensi pelayanan kesehatan. Dalam
aspek medis, meliputi:
• Puskesmas setempat dan sekitar Segera mengerahkan dan menyiapkan petugas kesehatan untuk
menangani kejadian bencana, seperti longsor.
• Rumah Sakit Rumah sakit siap siaga dalam menindak lanjuti dan menerima rujukan bencana,
seperti longsor.
• Dinas Kesehatan Kota. Memerintahkan semua puskesmas untuk melibatkan atau mengirim tenaga
kesehatan.

b. Aspek Epidemiolog
Untuk menilai potensi munculnya KLB penyakit menular pada periode pasca kejadian/bencana. Dalam
aspek epidemiologi, dengan contoh sebagai berikut:
• Menilai kemungkinan munculnya diare
• Kemungkinan munculnya luka infeksi
• Kemungkinan munculnya penyakit menular
Lanjutan…..

c. Aspek Kesehatan Lingkungan


Untuk menilai masalah yang terkait dengan sarana kesehatan lingkungan yang diperlukan bagi
pengungsi dan potensi yang dapat di manfaatkan.
Dalam aspek kesehatan lingkungan, meliputi :
• Air bersih
• Jamban
• Pembuangan sampah
• Tempat pengungsian yang aman
d. Kualifikasi Pelaksana Lanjutan ….
• Memahami prinsip dasar BHD ( bantuan hidup dasar)
• Dapat bekerja berkelompok
• Dapat meng identifikasi kebutuhan-kebutuhan pokok yang diperlukan saat bencana termasuk
petugas medis
• Terdiri minimal 3 orang ( dokter umum, sanitarian dan epidemilogi)

e. Peralatan / Perlengkapan
• Sarana komunikasi
• Sarana transportasi
• Formulir pencatatan dan pelaporan
Langkah-Langkah Rapid Health Assessment (RHA)
a. Apa bencana yang sedang terjadi

b. Siapa / Organisasi Pelaksana


• Petugas puskesmas
• Dinas kesehatan kabupaten dan dibantu dinas kesehatan provinsi dan depkes
• Terdapat tim yang melakukan RHA : Petugas medis, Epidemiologist, Sanitasi (kesehatan
lingkungan) diharapkan tim RHA : Memiliki kemampuan analisis yang baik dalam bidangnya,
Dapat bekerjasama dan dapat diterima, Memiliki kapasistas untuk mengambil keputusan.

c. Dimana / Informasi Yang Mana :

• Area geografi yang terkena bencana,


• Status sarana transportasi, komunikasi, listrik.
• Ketersediaan air bersih, pangan, fasilitas sanitasi dan kondisi tempat pengungsian.
• Perkiraan jumlah korban (meninggal, luka )
• Kondisi SDM kesehatan yang ada
• Perkiraan jumlah pengungsi
Lanjutan…
• Endemisitas penyakit menular setempat.
• Kondisi penyakit potensial KLB dan kecenderungannya.
• Kondisi lingkungan (sebagai ‘risk factors’)
• Jenis bantuan awal yang diperlukan segera.
• Kondisi rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya.

d. Kapan HA dilakukan
• Dalam situasi yg memerlukan pertimbangan keamanan, waktu pelaksanaan penilaian dapat dipersingkat
• Bencana banjir, pengungsian, pengungsian penduduk dalam jumlah besar, selambat-lambatnya 2 hari
setelah kejadian.
• Kedaruratan mendadak ( gempa bumi, keracunan makanan, kecelakaan kimiawi, dan lain-lain) perlu
dilakukan secepat mungkin atau beberapa jam setelah kejadian

e. Bagaimana Langkah Penting dalam Mengumpulan Data dan Informasi Sesuaikan dengan tujuan
assessment
• Review information yang lalu dan yang ada
• Interview tokoh-tokoh kunci
• Ke lapangan, observasi, interview & dengar
• Rumuskan berbagai informasi dan Analisis segera dan buat rekomendasi
• Laporkan segera ke pimpinan
 Metode Rapid Health Assessment (RHA)
 Wawancara : saksi, tokoh masyarakat, para pejabat di daerah bencana
 Observasi : dilakukan terhadap kondisi lingkungan daerah bencana

 Analisis Rapid Health Assessment (RHA)

a. Luasnya lokasi kejadian


• Hubungan transportasi dengan lokasi : perjalanan terganggu (karena jalan yang rusak akibat
bencana
• Dampak terhadap kelancaran evakuasi : tidak bisa secara cepat segera sampai tempat
pengungsian, jarak pengungsian : di zona aman (yang ditetapkan oleh pemerintah), sekitar 5
menit dari lokasi kejadian
• Pelayanan kesehatan : kurangnya tenaga kesehatan
• Lokasi pemberi bantuan : di zona aman yang ditetapkan pemerintah sekitar 5 menit dari lokasi
kejadian
Lanjutan….

b. Dampak Kesehatan Terhadap Penduduk


• Penduduk mengalami patah tulang dan luka luka
• Penduduk mengalami kematian
• Penduduk banyak Gangguan Psikis

c. Potensi Sarana Pelayanan


• Kurangnya tenaga kesehatan dan mendirikan posko kesehatan

d. Potensi Sumber Air Bersih dan Sanitasi


• Kurangnya ketersediaan air bersih

e. Ketersediaan logistic
• Kurangnya persediaan obat-obatan yang diperlukan
 Rekomendasi
• Bantuan obat-obatan dan alat sesuai kebutuhan
• Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan medis dan tenaga kesehatan lingkungan
• Meningkatkan kebutuhan normatif ( pakaian)
• Pengelolaan makanan dan minuman
• Pengelolaan sarana kesehatan lingkungan yang diperlukan
• Kewaspadaan dini terhadap kemungkinan kejadian luar biasa
• Koordianasi lintas sectoral
• Pelaksanaan RHA
Pelaksanaan RHA saat Bencana :
• Melapor kepada gubernur dan menginformasikan kepada PKK Depkes tentang terjadinya bencana atau
adanya pengungsi
• Mengaktifkan Pusdalops penanggulangan bencana tingkat provinsi
• Berkoordinasi dengan Depkes dalam hal ini PPK
• Berkoordinasi dengan rumah sakit provinsiuntuk mempersiapkan menerima rujukan dari lokasi
bencana
• Berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan di luar provinsi
• Berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan kabupaten/kotauntuk melakukan RHA
• Memobilisasi tenaga kesehatan untuk tugas perbantuan ke daerah bencana
• Berkoordinasi dengan sektor terkait untuk penganggulangan bencana
• Menuju lokasi terjadinya bencanaatau tempat penampungan pengungsi
Direktur Rumah Sakit Provinsi Melakukan Kegiatan :
Direktur Rumah Sakit Provinsi Melakukan Kegiatan :
a. Mengadakan koordinasi dengan rumah sakit kabupaten/kota untuk mengoptimalkan sistem rujukan
b. Menyiapkan instansi gawat darurat dan instansi rawat inapuntuk menerima penderita rujukan
c. Mengajukan kebutuhan obat dan peralatan lain yang diperlukan
d. Mengirimkan tenaga dan peralatan ke lokasi bencana bila diperlukan Tingkat Kabupaten/Kota, kepala
dinas kesehatan kabupaten/kota setelah menerima berita tentang terjadinya bencana dari kecamatan
melakukan kegiatan :
• Berkoordinasi dengan anggota satlak PB dalam penanggulangan bencana 2.
• Mengaktifkan pusdalops penanggulangan bencana tingkat kabupaten/kota
• Berkoordinasi dengan RS kabupaten/kota
• Menyiapkan dan mengirim tenaga kesehatan
• Menghubungi pusksmas di sekitarlokasi bencana untuk mengirimkan dokter, perawat dan peralatan
medis
• Melakukan penilain kesehaatan cepat terpadu
• Melakukan penanggulangan gizi darurat
• Memberikan imunisasi campak di tempat pengungsian
• Melakukan survailens epidemiologi terhadap penyakit potensial wabah
Apabila kejadian bencana melampaui batas wilayah kabupaten/kota Direktur
Rumah Sakit Kabupaten/ Kota Melakukan Kegiatan :

a. Menghubungi lokasi bencana untuk mempersiapkan instansi gawat darurat dan ruang
perawatan
b. Menyiapkan instansi gawat darurat dan instansi rawat inap untuk menerima rujukan
c. Menghubungi RS provinsi tentang kemungkinan adanya penderita yang akan dirujuk
d. Menyiapkan dan mengirimkan tenaga dan peraltan kesehatan ke lokasi bencana
Kepala Puskesmas di lokasi bencana melakukan :

a. Beserta staf menuju lokasi bencana dengan membawa peralatan yang diperlukan
b. Melaporkan kepada kadinkes kabupaten/kota
c. Melakukan initial RHA
d. Menyerahkan tanggung jawab pada kadinkesapabila telah tiba dilokasi
e. Apabila kejadian bencana melampaui batas wilayah kecamatan selanjutnya yang
bertanggung jawab adalah kepala dinas kesehatan kabupaten
Kesimpulan

Menurut WHO RHA adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk
menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai
respon dalam suatu kejadian .Manfaat dari RHA yaitu dapat mengidentifikasi fakta-fakta di
lapangan, serta memiliki tujuan untuk mencari berbagai informasi yang diperlukan sebagai
dasar perencanaan program dan sebagainya.

Lingkup RHA terdiri dari aspek medis, epidemiologi, dan aspek kesehatan lingkungan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam RHA yaitu mencakup pertanyaan 5w+1h.
Pelaksanaan RHA dilakukan mulai dari tingkat bawah sampai ketingkat atas atau
sebaliknya yaitu :
• Kepala dinas kesehatan provinsi
• Direktur rumah sakit provinsi
• Kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota
• Direktur rumah sakit kabupaten/ kota. Kepala puskesmas di lokasi bencana
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai