Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Reguler B / (P27820721076)
TINGKAT 2 SEMESTER 4
Judul makalah : Mata Kuliah Manajemen Bencana Konsep dan Resume Rapid Health Asessment
Kelas : Reguler B
NIM : P27820721076
Jurusan : Keperawatan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini me9nyatakan bahwa makalah mengenai makalah
yang saya susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Manejemen Bencana benar adanya, Makalah
ini juga disusun untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta memberi manfaat dan
memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu di bidang kesehatan yang berkaitan dengan
Konsep dan Resume Rapid Health Assessment
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Mata Kuliah Manajemen Bencana Konsep
dan Resume Rapid Health Assessment”. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Manajemen Bencana.
Terima kasih kami kepada yang terhormat ibu Hepta Nur Anugrahini, S.Kep., Ns, M.Kep selaku
dosen pembimbing Mata Kuliah Manajemen Bencana. Makalah yang penulis susun memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah ini.
KONSEP RAPID HEALTH ASSESSMENT (RHA)
Rapid Health Assessment (penilaian kesehatan secara cepat) dilakukan untuk mengatur
besarnya suatu masalah yang berkaitan dengan kesehatan akibat bencana, yaitu dampak yang terjadi
maupun yang kemungkinan dapat terjadi terhadap kesehatan, sebarapa besar kerusakan terhadap
sarana permukiman yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan merupakan dasar bagi
upaya kesehatan yang tepat dalam penanggulangan selanjutnya. RHA adalah kegiatan pengumpulan
data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar
yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian (WHO). Ketika bencana RHA (Rapid
Health Assessment) dilakukan hari H hingga H+3.
Beberapa teknik pengkajian cepat , semua teknik diperoleh dari petugas yang di lapangan,
sehingga data atau informasi yang di dapat tepat, akurat dan dapat dilakukan penanganan dan
pencegahan secepatnya. Setelah Informasi atau data yang telah dikumpulkan, akan dilakukan
pelaporan penilaian cepat kejadian krisis kesehatan. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penilaian,
dan dapat mengambil intervensi atau perencanaan yang baik, beberapa langkah yang perlu di
perhatikan yaitu :
1) Petugas puskesmas
2) Dinas kesehatan kabupaten dan dibantu dinas kesehatan provinsi dan depkes
4) Petugas medis
5) Epidemiologist
Ketika bencana RHA dilakukan hari H hingga H+3, Pelaksanaan RHA ( Rapid
Health Assesment ) atau yang disebut penilaian kesehatan secara cepat, dilakukan untuk
mengatur besanya suatu masalah dengan kesehatan akibat bencana, yaitu dampak yang
terjadi maupun yang kemungkinandapat terjadi terhadap kesehata, serta seberapa besar
kerusakan terhadap sarana pemukinan yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan
dan merupakan dasar bagi upaya kesehatan yang tepat dalam penganggulangan
selanjtnya. Assesment terhadap kondisi darurat merupakan suatu prosesyang
berkelanjutan, artinya seiring dengan perkembangan kondisi darurat diperlukan suatu
penilaian yang lebih rinci. Tujuan dari dilakukannya assesment awal secara cepat adalah:
1. Untuk mendapatkan informasi yang memadai tentang perubahan keadaan darurat
2. Menjadi dasar bagi perencanaan program
3. Mengidentifikasi dan membangun dukungan berbasis self-help serta aktivitas-
aktivitas berbasis masyarakat
4. Mengidentifikasi kesenjangan, guna:
a. Menggambarkan secara tepat dan jelas jenis bencana, keadaan, dampak, dan
kemungkinan terjadinya perubahan keadaan darurat
b. Mengukur dampak kesehatan yang telah terjadi dan akan terjadi
c. Menilai kapasitas sumber daya yang ada dalam pengelolaan tanggap darurat dan
kebutuhan yang perlu direspon direspon secepatnya.
d. Merekomendasikan tindakan yang menjadi prioritas bagi aksi tanggap darurat
5. Pasca bencana: berdasarkan dari RHA untuk menentukan langkah selanjutnya
a. Pengendalian penyait menular
b. Pelayanan kesehatan dasar
c. Memperbaiki kesehatan lingkungan.
1. Menhubungi lokasi bencana untuk mempersiapkan instansi gawat darurat dan ruang
perawatan
2. Menyiapkan instansi gawat darurat dan instansi rawat inap untuk menerima rujukan
3. Menghubungi RS provinsi tentang kemungkinan adanya penderita yang akan dirujuk
4. Menyiapkan dan mengirimkan tenaga dan peraltan kesehatan ke lokasi bencana
1. Beserta staf menuju lokasi bencana dengan membawa peralatan yang diperlukan
2. Melaporkan kepada kadinkes kabupaten/kota
3. Melakukan initial RHA
4. Menyerahkan tanggung jawab pada kadinkesapabila telah tiba dilokasi
5. Apabila kejadian bencana melampaui batas wilayah kecamatan selanjutnya yang
bertanggung jawab adalah kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.
4. Pelaku RHA
Pelaksanaan RHA dilakukan mulai dari tingkat bawah sampai ke tingkat atas atau sebaliknya yaitu :
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang baik dan benar ketika melakukan pengumpulan data
di lokasi yang terkait dengan bencana, antara lain :
1. Observasi secara langsung dampak kesehatan di lokasi bencana terjadi, seperti korban, kerusakan
fasilitas kesehatan dan pengungsian.
2. Melakukan wawancara dengan informan kunci, seperti tokoh masyarakat, petugas kesehatan,
penyintas bencana, hingga petugas dari institusi lain.
3. Mengumpulkan informasi dari data sekunder yang dapat diambil dari profil kesehatan serta data-
data dari institusi lain.
4. Jika tidak ada data primer dan sekunder, dapat dilakukan survei cepat dengan data secara acak
dari salah satu lokasi.
Kunci Kesuksesan dalam pelaksanaan Rapid Health Assesment ( RHA ) adalah Tim yang
bertugas untuk menilai di lokasi bencana atau tempat kejadian untuk menentukan tingkat keparahan
dan bantuan yang di perlukan.
JURNAL SINTA
1. Judul Jurnal
2. Penulis
3. Sumber Jurnal
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/5660-23232-1-PB.pdf
4. Isi Ringkasan
Kegiatan sistem pelaporan Rapid Health Assessment (RHA) bencana oleh pihak Dinas
Kesehatan Provinsi Aceh, khususnya di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah
yang masih menggunakan sistem informasi secara manual dengan mengisi form pelaporan B1, B2
dan B3 saat kejadian bencana. Hal tersebut berimplikasi terhadap informasi kejadian bencana yang
dibutuhkan dengan segera kurang tepat waktu dalam pelaporannya. Desain penelitian menggunakan
pendekatan Research and Development ini bertujuan untuk merancang sistem informasi berbasis
web untuk Rapid Health Assessment bencana dan untuk memperoleh gambaran uji coba sistem
informasi tersebut dengan menggunakan hauristic review. Penelitian ini telah menghasilkan sistem
Informasi berbasis web untuk RHA Bencana. Hasil pengujian sistem informasi tersebut
disimpulkan bahwa desain tampilan mendapatkan poin 87,5%, entri dan edit data dengan poin 91%,
pencarian informasi dengan poin 85,8% dan fungsi bantuan (help) dengan poin 88,3%. Secara
keseluruhan, sistem informasi RHA bencana berbasis website yang mampu dan mudah diterima
oleh pengguna sebesar 89,4%. Secara fungsional website sudah dikatakan baik namun masih
banyak yang harus diperbaiki dan ditambahkan. Untuk penyempurnaan agar dapat dilanjutkan
sampai tahap implementasi yaitu mulai dari pelatihan dan pergantian sistem yang didukung dengan
kebijakan dari manajemen pengambil keputusan sehingga aplikasi ini dapat dioperasionalkan di
jajaran Dinas Kesehatan.
1. Judul Jurnal
trepreneurship education based on environmental insight: Opportunities and challenges in the new
normal era
2. Penulis
3. Sumber Jurnal
https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/23311983.2021.1945756
4. Isi Ringkasan
1. Judul Jurnal
Publish and perish? Bibliometric analysis, journal ranking and the assessment of research quality in
tourism
2. Penulis
Michael Hall
3. Sumber Jurnal
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0261517710001469
4. Isi Ringkasan
Analisis bibliometrik penting dalam pariwisata sebagai hasil evaluasi eksternal terhadap
kualitas penelitian, ketertarikan pada faktor pengaruh dan prestise, dan kajian perkembangan
lapangan. Meskipun analisis bibliometrik dapat diterapkan pada semua jenis publikasi, namun fokus
utamanya adalah pada jurnal. Lima pendekatan untuk evaluasi kualitas jurnal diidentifikasi:
preferensi yang dinyatakan, berbasis kutipan, turunan, hibrid, dan panel pakar. Produktivitas,
dampak, dan metrik hibrid yang berbeda digunakan untuk mengidentifikasi peringkat jurnal
pariwisata dari data Scopus/SCImago, dibandingkan dengan peringkat RAE turunan, dan tiga
peringkat panel ahli. Peringkat yang berbeda memperkuat bahwa pemahaman bibliometrik tentang
dampak ilmiah adalah konstruksi multidimensi. Namun, analisis bibliometrik tidak terjadi dalam
kekosongan kelembagaan dan kebijakan. Konteks kelembagaan pemerintah dan organisasi swasta
evaluasi kualitas penelitian semakin menentukan metrik yang diterapkan, dengan efek selanjutnya
pada evaluasi kinerja, pengembangan karir dan arah masa depan studi pariwisata.
DAFTAR PSUTAKA
Yeni Rimadeni, Hermansyah, Nizamuddin. 2015, “Perancangan Sistem Informasi Berbasis Web
Untuk Rapid Health Assessment (rha) Bencana”, file:///C:/Users/ASUS/Downloads/5660-23232-1-
PB.pdf/ perancangan sistem informasi berbasis web untuk rapid health assessment (rha) bencana,
diakses pada 07 Maret 2023 pada 04.25.
Rusdiaman Rauf1, Hengki Wijaya dan Ezra Tari. 2021, ” Trepreneurship Education Based On
Environmental Insight: Opportunities and Challenges In The New Normal Era”,
https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/23311983.2021.1945756/ Trepreneurship education
based on environmental insight: Opportunities and challenges in the new normal era, diakses pada
07 Maret 2023 pada 04.31.
Michael Hall. 2011, ” Publish And Perish? Bibliometric Analysis, Journal Ranking And The
Assessment Of Research Quality In Tourism”,
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0261517710001469/ Publish and perish?
Bibliometric analysis, journal ranking and the assessment of research quality in tourism, diakses
pada 07 Maret 2023 pada 04.36.