PENDAHULUAN
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh penurunan produksi,
sekresi dan fungsi dari Anti Diuretic Hormone (ADH) serta kelainan ginjal yang tidak berespon
terhadap kerja ADH fisiologi, yang ditandai dengan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan
pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri). Polidipsia dan poliuria
dengan urin encer, hipernatremia dan dehidrasi adalah keunggulan dari diabetes insipidus.
Pasien yang memiliki diabetes insipidus tidak dapat menghemat air dan dapat menjadi sangat
dehidrasi bila kekurangan air. Poliuria melebihi 5 Ml/kg per jam, urin encer
Vasopressin atau Arginen Vaso Previn (APV) adalah Anti Diuretik Hormon (ADH)
yang bekerja melalui reseptor – reseptor tubuli distal dari ginjal untuk menghemat air dan
mengonsentrasi urin dengan menambah aliran osmotic dari lumina – lumina ke intestinum
medular yang membuat kontraksi otot polos. Dengan demikian ADH memeliraha konstannya
osmolaritas (konsentrasi larutan) dan volume dalam tubuh (Syaifuddin,2009)
ADH berfungsi sebagai homeostasis tubuh Ketika terjadi dehidrasi, bila cairan ekstrasel
terlalu pekat, maka cairan ditarik dengan proses osmosis keluar dari sel osmoreseptor sehingga
mengurangi ukuran sel dan menimbulkan sinyal saraf dalam hipotalamus untuk menyekresi
ADH. Begitu pula sebaliknya, bila cairan ekstrasel terlalu encer, air bergerak melalui osmosis
dengan arah berlawanan masuk kedalam sel. Keadaan ini akan menurunkan sinyal saraf untuk
menurunkan seksresi ADH (syaifuddin,2009)
Fungsi ADH dalam tubuh berkaitan erat dengan tingkat hidrasi dalam tubuh, maka jika
seseorang mengalami gangguan pada seksresi vasopresinnya akan menimbulkan dehidrasi pada
penderita. Gangguan sekresi APV diantaranya adalah diabetes insipidus, penyakit ini berbeda
dengan diabetes melitus karena pada penyakit diabetes melitus adalah sekresi hormon insulin
yang mengalami gangguan. Walaupun penyakit ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas,
tetapi penyakit ini dapat timbul akibat cedera kepala atau infeksi.
Dalam hal ini peran profesi dokter perawat dan ahli gizi sangat ditantang untuk
menekan jumlah penderita diabetes insipidus baik yang sudah terdiagnosis maupun yang belum.
Selain itu dalam hal ini peran perawar sangat penting yaitu harus selalu mengkaji setiap respon
klinis yang ditimbulkan oleh penderita diabetes insipidus untuk menentukan Asuhan
Keperawatan yang tepat untuk penderita Diabetus Insipidus