MIRNA MUALIM
C024 182 016
PEMBIMBING
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN Co-Asistensi BIDANG RESEPTIR
Menyetujui,
(Abdul Wahid Jamaluddin., S. Farm, M.Si, Apt) (Abdul Wahid Jamaluddin., S. Farm, M.Si, Apt)
NIP.19880828 201404 1 002 NIP.19880828 201404 1 002
Menyetujui,
Ketua Program Profesi Dokter Hewan
2
KATA PENGANTAR
Mirna Mualim
3
1. PENDAHULUAN
Konsumsi air dan produksi urin dikendalikan oleh interaksi yang kompleks
antara osmolalitas plasma, pusat haus , ginjal, kelenjar pituitari, dan hipotalamus.
konsumsi air normal pada anjing dan kucing bervariasi dari 20 hingga 70ml/kg/
hari, dan output urin normal pada hewan bervariasi antara 20 hingga
45ml/kg/hari. Jika konsumsi air lebih besar dari 100 ml/kg /hari dan produksi urin
lebih dari 50ml/kg /hari maka terjadi disfungsi pada salah satu interaksi kompleks
tersebut dan mengahsilkan beberapa penyakit diantaranya diabetes insipidus
(Nelson, 2002).
Diabetes insipidus sering dikelirukan dengan penyakit diabetes mellitus
karena mempunyai gejala klinis yang hamper sama yaitu polidipsia (haus yang
berlebihan) dan poliuria (produksi urin berlebih). Perbedaan kedua penyakit ini
adalah penyebab terjadinya penyakit tersebut dan urin yang dikeluarkan. Pada
diabetes mellitus urin yang dikeluarkan akan mengandung glukosa sedangkan
pada diabetes insipidus urin yang dikeluarkan tidak mengandung glukosa atau
hambar. Diabetes insipidus juga sering diistilahkan sebagai “diabetes air”
(Nelson, 2002; Squires, 2007).
Diabetes insipidus merupakan gangguan kemampuan untuk mengendalikan
produksi air dalam tubuh dan konsentrasi urin, dengan produksi volume urin lebih
besar dan rasa haus yang sering sehingga terjadi dehidrasi disebabkan kekurangan
hormon antidiuretik yang disekresikan oleh ginjal, atau karena ketidakmampuan
ginjal untuk merespon ADH (Anti Diuretic Hormone) / arginine vasopressin
(AVP) tersebut. Arginine vasopressin (AVP) dimana berperan dalam
mengendalikan air dalam reabsorpsi ginjal, produksi dan konsentrasi urin, serta
keseimbangan air. Air sangat penting bagi hewan peliharaan dengan diabetes
insipidus tanpa air, anjing atau kucing dapat mengalami dehidrasi dalam waktu 4-
6 jam (Squires, 2007; Feldman and Nelson, 2004; Tiley and Smith, 2011).
Diabetes Insipidus pada anjing dan kucing dibagi menjadi dua yaitu diabetes
insipidus neurogenik atau diabetes insipidus central dan diabetes insipidus
4
nefrogenik. Adapun diabetes insipidus sentral sering ditemukan pada anjing
(MerkManual, 2018). Oleh karena itu, tulisan ini akan memberikan informasi
mengenai cara penanganan dan pengobatan diabetes insipidus sentral.
1.3. Tujuan
5
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Etiologi Diabetes Insipidus
6
tak terbatas ke air. Selama periode pembatasan air, anjing dan kucing dengan CDI
parsial dapat meningkatkan gravitasi spesifik urin mereka ke dalam rentang
isosthenuric (1,008 hingga 1,015) tetapi tidak dapat memekatkan urin di atas
1,020, bahkan dengan dehidrasi parah. Penyakit ini juga menyebabkan terjadi
kegagalan fungsi sehingga dapat terjadi cedera atau tumor pada otak (Nelson,
2002).
7
peningkatan osmolalitas serum atau penurunan volume sirkulasi. Pendekatan
normal serum adalah 280-310 mOsm/kg, dan meningkat 1% atau lebih
merangsang sekresi arginine vasopressin. Dua reseptor utama untuk AVP dalam
ginjal adalah V1 dan V2. Reseptor V2 memediasi respons antidiuretik terhadap
AVP Ketika AVP berikatan dengan reseptor V2, hal itu menyebabkan
serangkaian kejadian, termasuk protein G ditambah regulasi adenylyl cyclase,
yang mengarah pada produksi lebih lanjut dari siklik adenosin monofosfat
(cAMP) dan aktivasi cAMP- kinase dependen Reseptor utama untuk arginine
vasopressin dalam ginjal yaitu V1 dan V2. Pada gilirannya mempromosikan
keluar dan masuk ke aquaporin (AQP) saluran air dalam selaput apikal duktus
koligentes mengakibatkan reabsorpsi air meningkat dari lumen tubulus.
Pengikatan AVP reseptor V2 juga menginduksi pelepasan faktor von Willebrand
dari sel-sel endotel. Sebaliknya, pengikatan AVP ginjal reseptor V1 bertanggung
jawab untuk vasokonstriksi (Rossi and Linda, 2008; Vetfolio, 2018).
Aquaporin merupakan membran protein yang berfungsi sebagai channel
pengeluaran air channel. AQP2 tampaknya menjadi yang paling penting dalam
homeostasis air. AQP3 dan AQP4 terletak di membran basolateral mengumpulkan
saluran ginjal dan bertindak untuk memfasilitasi transportasi air dari sel untuk
interstisium. AQP2 merupakan saluran air diatur argine vasopresin terletak di
apikal dan dalam intraselular vesikel mengumpulkan saluran utama sel. Ketika
AVP berikatan dengan reseptor-reseptor V2, hal itu menyebabkan penyisipan
vesikula yang mengandung AQP2 ke membran luminal, sehingga meningkatkan
permeabilitas air. Ketika tidak dapat di stimulus bagi sekresi AVP, AQP2 saluran
akan dihapus dari membran luminal oleh endositosis (VetFolio, 2018).
Kasus diabetes insipidus idiopatik (penyebab yang belum diketahui)
merupakan yang paling umum, muncul pada usia berapa pun, jenis apapun dan
mempengaruhi jenis kelamin. Penyebab paling umum yang biasa ditemukan dari
diabetes insipidus central pada anjing maupun kucing yaitu trauma kepala,
neoplasia dan malformasi pituitari (PetMed, 2018).
8
2.2. Gejala Klinis Diabetes Insipidus
Gejala klinis yang paling nampak dari diabetes insipidus ialah peningkatan
rasa haus (polidipsia) lebih memilih air daripada makanan sehingga memengaruhi
berat badan. Peningkatan produksi urin atau berkemih berlebihan (poliuria)
Konsumsi air dengan jumlah yang banyak dapat menyebabkan terjadinya vomit
atau muntah. Apabila terjadi poliuria yang parah dapat menyebabkan nokturia
dan inkontinensia urin yang tak terkontrol. Sedangkan abnormalitas neurologi
biasanya pada anjing ditandai dengan adanya tumor dan trauma hebat di
]hipofisis atau hipotalamus (Ettinger et al., 2017; Ward and Robin, 2015).
9
atau kucing tersebut dan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Poliuria
dan polidipsia adalah gejala klinis dari beberapa penyakit sehingga harus
dilakukan diagnosa yang spesifik untuk mengetahui penyebab munculnya gejala
tersebut sehingga dilakukan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan untuk hewan
dengan poliuria dan polidipsia dilakukan pengujian laboratorium (pemeriksaan
darah, serum biokimia, pemeriksaan urin. Adapun hasil tes laboratorium biasanya
dalam batas normal untuk anjing dan kucing dengan CDI, NDI konginetal, dan
polydipsia fisogenik untuk Spesifik Grafik Urin, biasanya kurang dari 1.006
dalam beberapa kasus parsial kekurangan AVP, Spesifik Grafik Urin bervariasi
antara 1,008 dan 1.020 (PetWave, 2018; Rossi and Linda, 2008; Rijnberk, 2005).
Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan dalam mendiagnosa CDI yaitu
apakah hewan memiliki riwayat trauma pada kepala serta poliuria dan polidipsia
yang meningkat, hipernatremia, dan hyposthenuria. Sedangkan pada hewan yang
tua intrakranial neoplasia harus dipertimbangkan dalam pemeriksaan pasien,
dengan tanda-tanda neurologis dan anamnesa poliuria dan polidypsia. Gejala -
gejala klinis akan mendorong dokter hewan untuk mempertimbangkan
meakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti CT atau MRI. Jika hasil laboratorium
awal dalam batas normal, diagnostik tambahan, seperti radiografi bagian perut,
ultrasonografi, tes hyperadrenocorticisme, dan pada khusus kucing dilakukan
pengukuran kadar serum tiroid, agar dapat mengeliminasi penyebab lainnya
terjadinya PU PD (Ettinger et al., 2017; Rossi and Linda, 2008).
a. Diabetes mellitus
Gejala klinis dari diabetes mellitus adalah poliuria dan rasa haus yang
berlebih atau polidpsia. Perbedaan antara dibetes mellitus dan diabetes
insipidus yaitu pada kadar glukosa darah yang tinggi sehingga dapat
menyebabkan dehidrasi berat pada sel diseluruh tubuh. Kadar glukosa tinggi
pada urin karena glukosa tidak dapat dengan mudah berdifusi melewati pori –
pori membran sel, dan naiknya tekanan osmotik dalam cairan ekstrasel yang
menyebabkan timbulnya perpindahan air secara osmosis keluar dari sel. Selain
10
efek dehidrasi sel langsung akibat glukosa yang berlebihan, keluarnya glukosa
kedalam urin akan menimbulkan keadaan diuresis osmotik. (Tiley and
Francis, 2011).
b. Hiperadrenokortisme
c. Polidipsia fisikogenik
Polidipsia disebabkan oleh disfungsi pusat haus belum dilaporkan dalam
anjing atau kucing. Polidipsia fisikogenik telah dilaporkan di anjing, tanpa
berkembang biak spesifik atau kecenderungan jenis kelamin; itu tidak telah
didokumentasikan dalam kucing. Polidipsia primer atau fisikogenik adalah
diferensial diagnostik lain untuk dipertimbangkan dalam pasien dengan
dugaan diabetes insipidus. Penyakit ini ditandai sebagai kompulsif konsumsi
11
air lebih dari ginjal sehingga adanya keinginan mengeluarkan. (VetFolio,
2018).
2.5. Terapi
2.5.1 Jenis Pengobatan, Lama pengobatan dan Alasan pemilihan obat
12
mikrogram solusi yang dapat diberikan melalui nasal atau mata. Desmopressin
juga tersedia dalam bentuk injeksi, yang diberikan pada dosis 1 sampai 2
mikrogram per anjing untuk diabetes insipidus sentral. Lama waktu pengobatan
tergantung pada kondisi hewan penderita, namun biasanya diresepkan untuk 1-2
minggu pemakaian obat (Dog Times, 2018).
Anjing dengan diabetes insipidus mengalami kegagalan fungsi pada
bagian otak sehingga memerlukan suplemen untuk membantu fungsi sistem saraf
pusat dan sebagai suport fungsi otak pada anjing menguatkan sinyal Aktivait
membantu untuk menghindari kerusakan radikal bebas dan memperkuat sinyal
otak. Aktivait mengandung Phosphatidylserine-fosfolipid, yang membantu untuk
mempertahankan fungsi normal membran sel, Omega 3 asam lemak-asam
eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA) L-karnitin yang
penting untuk metabolisme seluler dan fungsi mitokondria yang sehat, Co-enzim
Q10 yang digunakan untuk membantu produksi energi, juga memiliki efek
antioksidan yang kuat, Selenium sebagai antioksidan dan mineral yang penting
dalam mempertahankan fungsi kognitif yang alami, Vitamin E sebagai
antioksidan yang sangat ampuh dan vitamin larut lemak dengan melindungi sel,
Vitamin C sebagai antioksidan vitamin larut dalam air, Alpha Lipoic asam
merupakan koenzim yang digunakan dalam metabolisme mitokondria, juga
memiliki efek antioksidan (VetPlus, 2018).
13
2.5.2 Tata Laksana
AKTIVAIT Keterangan
Indikasi Mempertahankan fungsi otak
Anjing: 1 kapsul (< 10 kg)
: 1 kapsul (10-20 kg)
Dosis
: 2 kapsul (21-40 kg)
: 3 kapsul (> 40 kg)
Dosis
1 kapsul
Pemberian
Rute PO
Frekuensi q24h
14
Sediaan Kapsul
Nama paten Aktivait
15
Gambar 3. Kapsul Aktivait (VetPlus, 2018)
16
tingkat keparahan perubahan hadir. Pengguna Aktivait telah melaporkan melihat
peningkatan yang signifikan dalam enam minggu. (VetUk, 2018).
17
3. PEMBAHASAN
Kasus
Seekor anjing jantan german sheperd berumur 5 tahun dengan berat 20 kg
dan suhu tubuh 38º C, anjing sering minum dan berkemih selama 8 bulan setelah
mengalami benturan keras di kepala karena ditabrak kendaraan. Ketika dilakukan
insepksi anjing terlihat aktif dan pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan tugor
kulit normal, refleks pupil normal. Berdasarkan hasil urinalisis spesifik grafik
1006, glukosa dan keton negatif. Anjing tersebut di diagnosa mengalami Diabetes
Insipidus Central (CDI).
Pengobatan
Treatment pengobatan yang digunakan untuk kasus diabetes insipidus
central pada anjing antara lain desmopressin, vasopressin, hydrochlortiazide. yaitu
Desmopressin. Desmopressin dipilih sebagai pengobatan yang tepat karena
memiliki durasi yang panjang dalam aksinya, tidak memiliki efek vasokontriksi
dan dalam beberapa peneiitian lebih aman dan lebih disukai digunakan. Obat ini
adalah pengganti sintetis vasopresin, juga dikenal sebagai hormon antidiuretik
atau ADH, yang merupakan suatu hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari
anjing yang membantu mengatur produksi urin oleh ginjal, serta mempertahankan
jumlah air dalam tubuh. Dosis dari desmopressin untuk anjing dengan diabetes
insipidus central adalah 1- 4 semprot melalui hidung dua kali sehari. Obat ini
diberikan selama 10 hari pemakaian atau sekitar 1 botol. (Dog Times, 2018).
DESMOPRESSIN
Keterangan
ACETATE
Indikasi Pengobatan diabetes insipidus sentral pada hewan kecil.
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap desmopressin
Dosis 1-4 kali semprot dari nasal spray
Dosis Pemberian 2 kali semprot
Rute Intra nasal
18
Frekuensi q12h
Sediaan solution 100-mcg/mL (0.01%) (1 botol= 5 ml)
Nama paten Desmopressin Acetate/ DDAVP Nasal Solution
Perhitungan
1 kali semprot = 0,1 ml
Dosis pemberian = 2 kali semprot = 0,2 ml
Dosis perhari =2 x 0,2 ml = 0,4 ml
Dosis 10 hari pengobatan = 10 x 0,2 ml = 4 ml (1 botol)
Pemberian aktivait merupakan suplemen nutrisi untuk membantu fungsi
sistem saraf pusat dan sebagai support fungsi otak pada anjing (VetMed, 2018).
AKTIVAIT Keterangan
Indikasi Mempertahankan fungsi otak
Anjing: 1 kapsul (< 10 kg)
: 1 kapsul (10-20 kg)
Dosis
: 2 kapsul (21-40 kg)
: 3 kapsul (> 40 kg)
Dosis Pemberian 1 kapsul
Rute PO
Frekuensi q24h,
Sediaan kapsul
Nama paten Aktivait
* Perhitungan
Dosis Pemberian = 1 kapsul
Dosis per hari = 1 × 1 kapsul = 1 kapsul
Dosis 10 hari pengobatan = 10 × 1 kapsul = 10 kapsul
Jumlah obat yang dibutuhkan = 10 kapsul
19
KLINIK HEWAN PENDIDIKAN UNHAS
Drh. Mirna Mualim
Jl. Al Markas Al Islami Kompleks Perum Dosen Unhas blok IX
Telp. (0411) 242424
SIP: 031/161012/SIP/XVI/2019
20
4. KESIMPULAN
4.1 Anamnesa serta pemeriksaan fisik sangat penting dilakukan agar tidak
mengalami diagnostic false kemudian untuk memastikan diagnosa dilakukan
pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan lab dan pemeriksaan yang berkaitan
setelah mendapatkan hasil pemeriksaan disesuaikan dengan gejala klinis yang
dialami penderita yang kemudian diberikan terapi yang cocok untuk pasien.
4.2 Terapi untuk diabetes insipidus central yaitu demopressin yang akan
meningkatkan reabsorpsi air oleh saluran pengumpul di ginjal, sehingga
meningkatkan osmolalitas urin dan penurunan produksi urin. Pemberian
suplemen baik pada pasien seperti pemberian aktivait, untuk membantu
menjaga fungsi saraf pusat dan memelihara fungsi otak pada anjing.
21
DAFTAR PUSTAKA
Dog Times. 2018. Desmopressin For Dogs: Uses, Dosage, & Side Effects.
https://dogtime.com/dog-health/58541-desmopressin-dogs-uses-dosage-
side-effects (Diakses 19 februari 2019)
EmedicineHealth. 2018. Cushing Syndrom.
https://www.emedicinehealth.com/cushing_syndrome/article_em.htm#fact
s_on_cushings_syndrome (Diakses 19 februari 2019).
Ettinger, Stephen J., Feldman, Edward C, Cote, Ettienne. 2017. Textbook of
Veterinary Internal Medicine Disease of The Dog and The Cat : Eighth
Edition. Elseveir Science. USA
Feldman and Nelson. 2004. Canine and Feline Endocrinology and Reproduction,
3 rd Edition. Elsevier Science. USA.
MerckVetManual. Diabetes Insipidus. https://www.merckvetmanual.com/
(Diakses 21 februari 2019)
MSD Manual. Central Diabetes Insipidus. https://www.msdmanuals.com/
(Diakses 2 september 2018).
Nelson, Richard. 2002. Polyuria, polydipsia and insipidus diabetic.
https://www.vin.com/apputil/content/defaultadv1.aspx?meta=&pId=11147&id=38
46170 (Diakses 20 Februari 2019)
Papich, M.G., 2007. Saunders Handbook of Veterinary Drugs. 2th edition.
Saunders Elsevier : United States of America
22
VetFolio. 2018. Diabetes Insipidus In Dog. http://www.vetfolio.com/ (Diakses 22
februari 2019)
VetPlus. Aktivait. 2018 http://www.vetplusglobal.com/. (Diakses 22 februari
2019).
Vin. Polyuria, Polydypsia and Diabetes Insipidus. http://www.vin.com/ (Diakses
22 februari 2019).
23
LAMPIRAN
Etiket obat
KLINIK HEWAN PENDIDIKAN UNHAS
Jl. Al Markas Al Islami Kompleks Perum Dosen Unhas blok
IX
Telp. (0411) 242424
Apoteker : Hardianti S.farm, Apt.
No. 001 Makassar, 22 Februari 2019
Desmopressin
2 × 2 semprot
Pro : Miko (20 kg)
milik : Wowo
Alamat : Jl. Cenderawasih 32.
Aktivait
1 × 1 kapsul
24
25