Anda di halaman 1dari 22

Asuhan Keperawatan Pada

Sistem Endokrin Diabetes


Insipiidus
Disusun Oleh : Solih Ramadhon Siagian
PEMBAHASAN

1
DEFENISI DAN KLASIFIKASI DIABETES INSIPIDUS

2 ETIOLOGI

3 MANIFESTASI KLINIS DIABETES INSIPIDUS

4 PHATOFISIOLOGI DIABETES INSIPIDUS

5 PENATALAKSANAAN MEDIS DIABETES INSIPIDUS

6 ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES INSIPIDUS


LATAR BELAKANG

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan

hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ

lain. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan

fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan

homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat

dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise

posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau

diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
PART 1
DEFINISI DAN KLASIFIKASI
Defenisi dan Klarifikasi Diabetes Insipidus

Definisi. Klarifikasi.

Diabetes insipidus merupakan suatu gangguan Diabetes insipidus terbagi 2 macam, yaitu:

proses metabolisme air di dalam ginjal 1. Diabetes Insipidus Sentral (CDI)

(khususnya masalah reabsorbsi air) yang Diabetes insipidus sentralis disebabkan oleh kegagalan
disebabkan karena adanya kekurangan hormon pelepasan ADH yang secara fisiologis dapat merupakan

ADH (Anti Diuretik Hormon). (Suparman. 1987, kegagalan sintesis atau penyimpanan secara anatomis,

Ilmu Penyakit Dalam) Diabetes insipidus adalah keadaan ini terjadi akibat kerusakan nukleus supra optik,
paraventrikular dan filiformis hypotalamus yang mensintesis
suatu penyakit yang jarang ditemukan, penyakit
ADH.
ini diakibatkan oleh berbagai penyebab yang
2.Diabetes Insipidus Nefrogenik (NDI).
dapat mengganggu mekanisme
neurohypophyseal-renal reflex sehingga Istilah diabetes insipidus nefrogenik (NDI) dipakai pada
diabetes insipidus yang tidak responsif terhadap ADH
mengakibatkan kegagalan tubuh dalam
eksogen.
mengkonversi air.
Part 2
ETIOLOGI
Etiologi Diabetes Insipidus

1. Diabitus insipidus
central atau
neurogenik(CDI).

2.Diabitus insipidus
Nephrogenik(NDI)
Part 3
TANDA DAN GEJALA/MANIFESTASI
KLINIS
Tanda dan Gejala/Manifestasi Klinis
Diabetus insipidu insipidus dapat terjadi secara perlahan lahan atau secara cepat setelah

trauma atau proses infeksi. Gejala utamanya adalah:

1. Poliuria sangat encer ( 4- 30 liter )

2. Polidipsi 5- 10 lt/hari

3. Gejala dehidrasi( turgor kulit jelek, bibir kering dll)

4. Hiperosmolar serum (peningkatan osmolaritas serum) > 300 m. Osm/kg

5. Hipoosmolar urine (penurunan osmolaritas urine) < 50-200m. Osm/kg

6. Berat jenis urine sangat rendah 1001-1005/50-200 miliosmol/kg BB


Part 4
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi Diabetes Insipidus
Patofisiologi Diabetus Insipidus secara umum Fungsi utama ADH

adalah meningkatkan reabsorbsi air di tubulus ginjal dan mengontrol tekanan

osmotik cairan extra selular. Ketika produksi ADH menurun secara

berlebihan, tubulus ginjal tidak mereabsorbsi air, sehingga air banyak

diekskresikan menjadi urine, urinenya menjadi sangat encer dan banyak

( poliuria ) sehingga menyebabkan dehidrasi dan peningkatan osmalaitas

serum.
Part 5
PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan Medis Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya.

1.Vasopresin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik)

bisa diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk

mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal.

2.Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan

menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.


Lanjutan....

3.Kadang diabetes insipidus bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang

merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid,

karbamazepin, klofibrat dan berbagai diuretik (tiazid)

4.Terapi cairan parenteral.

5.Jika hanya kekurangan ADH, dapat diberikan obat Clorpropamide,

clofibrate untuk merangsang sintesis ADH di hipotalamus.


Lanjutan....

6.Jika berat diberikan ADH melalui semprotan hidung dan diberikan

vasopresin( larutan pteresine).

7.Pada pasien DIS parsial mekanisme haus yang tanpa gejala nokturia dan

poliuria yang mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari tidak diperlukan

terapi khusus.
Part 6
ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan Diabetes Insipidus

1.Pengkajian

a. Riwayat:

Trauma kepala, pembedahan kepala, pemakaian obat phenotoin, lithium karbamat, infeksi kranial, tumor

paru/mamae. Riwayat keluarga menderita kerusakan tubulus ginjal atau penyakit yang sama.

b. Pemeriksaan fisik

 Gastro intestinal : polidipsi, BB turun

 Kardiovaskular : tanda dehidrasi ( nadi cepat, TD turun, dll)

 Respirasi : tanda dehidrasi ( napas cepat, pucat )

 Renal : poliuria 5-30 lt/hari, sering berkemih, nocturia

 Integumen: membran mukosa dan kulit kering, turgor tidak elastic


Lanjutan....
c. Pemeriksaan penunjang

 Hiperosmolar serum

 Hipoosmolar urine

 Berat Jenis urine kurang dari 1.005

 Gangguan elektrolit.

2.Diagnosa Keperawatan

1. Kekurangan cairan berhubungan dengan ketidakmampuan tubulus ginjal mengkonsentrasikan urine karena tidak terdapat ADH.

2. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolic yang ditandai dengan keram dan lemas

3. Kerusakan eliminasi urin berhubungan dengan penyebab multiple (gangguan reabsorbsi air di tubulus ginjal)

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan demam dan hal yang menyebabkan terjaga (poliuri)
Lanjutan....
3. Intervensi

1. Kekurangan cairan berhubungan dengan ketidakmampuan tubulus ginjal

mengkonsentrasikan urine karena tidak terdapat ADH.

Tujuan: kebutuhan cairan pada pasien dapat terpenuhi.

2. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolic

yang ditandai dengan keram dan lemas


Lanjutan....
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai proses penyakit,

pengobatan dan perawatan diri.

Tujuan : Klien mengungkapkan pengertian tentang proses penyakit, pengobatan dan

perawatan diri.

4. Kurangnya pengetahuan bd tidak adanya informasi tentang proses penyakit, tindakan

dan perawatan diri.

KH : Klien mengatakan mengetahui tentang penyakit pengobatan gejala-gejala yg

dilaporkan perlunya memakai tanda pengenal cara mengukur intake output dan BJ urine.
KESIMPULAN
Diabetes Insipidus adalah suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormone

antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi).

Diabetes insipidus terbagi 2 macam, yaitu Diabetes Insipidus Sentral (CDI) dan

Diabetes Insipidus Nefrogenik (NDI).

Diabitus insipidus dapat terjadi secara perlahan lahan atau secara cepat setelah

trauma atau proses infeksi.

Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya. Vasopresin atau

desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon


Thank you
Have a nice day 😁

Anda mungkin juga menyukai