Diabetes Insifidus
Disusun oleh :
Yuni Saputri
216201446040
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
1
2.1 Definisi
2.2 Penyebab
2
Vasopresin dibuat oleh sel-selhipotalamus (terletakdi otak) dan disimpandan
disekresi oleh bagian laindariotak yang disebut kelenjar hipofisis posterior. Hormon
anti diuretik kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah dimana hal itu
menyebabkan tubulus ginjal menyerap air. Air yang tidak dapat diserap kembali
dilewatkan keluar dari tubuh dalam bentuk urin. Penurunan sekresi vasopresin
menyebabkan sedikit air diserap kembali dan lebih banyak urin yang akan
dibentuk. Ketika vasopresin hadir pada tingkat normal, lebih banyak air diserap
kembali dan urin kurang terbentuk.
Gangguan pada proses sintesis, transpor dan sekresi dari AVP dapat
disebabkan oleh:
3
valine pada molekul AVP.Yang rentan untuk menginduksi kematiandari
sel magnoselular.7
3. Idiopatik
Pada NDI terjadi 3 mekanisme yang dapat mengganggu keseimbangan dari proses
diatas, yaitu:
4
Gambar.1 Diabetes Insipidus
5
Diagnosis BandingDiagnosis diabetes insipidus ditegakkan berdasarkan gejala
klinik, laboratorium (urinalisis fisis dan kimia dan tes deprivasi air). Untuk
mendiagnosa penyebab suatu poliuria adalah dengan menjawab tiga pertanyaan
yang dapat kita ketahui dengan anamnesa dan pemeriksaan.
1. Apakah yang menyebabkan poliuria tersebut adalah pemasukan
bahan tersebut (dalam hal ini air) yang berlebihan ke ginjal atau
pengeluaran yang
Gambar1. patogenesis diabetes insipidus
2. berlebihan. Bila pada anamnesa ditemukan bahwa pasien memang minum
ban yak, maka wajar apabila poliuria itu terjadi
3. Apakah penyebab poliuria ini adalah faktor renal atau bukan. Poliuria
bisa terjadi pada penyakit gagal ginjal akut pada periode diuresis
ketika penyembuhan. Namun, apabila poliuria ini terjadi karena penyakit
gagal ginjal akut, maka akan ada riwayat oliguria (sedikit kencing).
Apakah bahan utama yang membentuk urin pada poliuria tersebut adalah
air tanpa atau dengan zat-zat terlarut. Pada umumnya poliuria akibat diabetes
insipidus mengeluarkan air murni, namun tidak menutup kemungkinan
ditemukan adanya zat-zat terlarut. Apabila ditemukan zat-zat terlarut berupa
kadar glukosa yang tinggi (abnormal) maka dicurigai bahwa poliuria tersebut akibat
diabetes melitus yang merupakan salah satu diagnosis banding dari diabetes
insipidus.
6
3. Polidipsia psikogenik yang disebut juga compulsive water drinkers.
Dalam keadaan ini terdapat kelainan jiwa seperti neurosis yang
mempunyai latar belakang keinginan memperoleh perhatian.
2.6 Pengendalian
1. Uji haus
Dilihat berapa lama penderita bisa bertahan tanpa minum. Biasanya tidak
lama anak akan menjadi gelisah, banyak kencing dan terjadi dehidrasi.
Berat jenis urin tetap rendah, sedangkan pada compulsive water drinker
berat jenis urin akan naik.
Masukan air Diukur jumlah minum kalau diberi kesempatan bebas.
7
2. Uji nikotin
Produksi vasopressin oleh sel hipotalamus langsung dirangsang oleh
nikotin. Obat yang dipakai adalah nikotin salisilat secara intravena. Efek
sampingnya adalah mual dan muntah.
3. Uji Vasopresin
4 Pemeriksaan yang paling sederhana dan paling dapat dipercaya untuk diabetes
insipidus adalah water deprivation test. Selama menjalani pemeriksaan
ini penderita tidak boleh minum dan bisa terjadi dehidrasi berat. Oleh karena
itu pemeriksaan ini harus dilakukan di rumah. sakit atau tempat praktek
dokter.Pembentukan air kemih, kadar elektrolit darah (natrium) dan berat
badan diukur secara rutin selama beberapa jam. Segera setelah tekanan
darah turun atau denyut jantung meningkat atau terjadi penurunan berat
badan lebih dari 5%, maka tes ini dihentikan dan diberikan suntikan hormon
antidiuretik.
2.7 Pengobatan
8
Pada diabetes insipidus sentral yang komplit biasanya diperlukan terapi hormon
pengganti (hormonal replacement). DDAVP (1-desamino-8-d-arginine
vasopressine)merupakan obat pilihan utama untuk diabetes insipidus sentral.
Selain terapi hormon pengganti dapat juga dipakai terapi adjuvantyang secara
fisiologis mengatur keseimbangan air dengan cara :(1) Mengurangi jumlah air ke
tubulus distal dan collecting duct, (2) Memacu penglepasan ADH endogen, (3)
Meningkatkan efek ADH endogen yang masih ada pada tubulus ginjal.14
2.8 Komplikasi
9
1. Retardasi mentalDiabetes insipidus nefrogenik primer disertai dengan
retardasi mental. Retardasi tersebut lebih mungkin merupakan akibat dari
episode dehidrasi hipertonik berulang daripada akibat penyakitnya sendiri.14
2. Gagal tumbuh Biasanya, kegagalan pertumbuhan diduga diakibatkan oleh
masukkan kalori yang tidak cukup karena masukan cairan yang berlebihan,
tetapi sekarang tampaknya kegagalan pertumbuhan tersebut bersifat intrinsic
karena keadaan homozigot.14
2.9 Prognosis
2.10 Pencegahan
Pemeriksaan teratur terhadap volume urine pasien, terutama jika pasien
menderita tumor otak atau penyakit ginjal
Pemantauan diri secara teratur untuk memeriksa tanda-tanda dehidrasi
Menjaga makanan dengan diet rendah garam
Melakukan aktivitas fisik atau yoga secara teratur untuk menjaga kesehatan
secara keseluruhan.
10
BAB III
PENUTUP
2.11 Kesimpulan
Keluhan dan gejala utama diabetes insipidus adalah poliuria dan polidipsia.
Diagnosis untuk menegakkan Diabetes insipidus adalah dengan melakukan
anamnesa dan pemeriksaan. Adapun diagnosis banding pada diabetes inipidus antara
lain : Kelainan ginjal, hipokalemia dan hiperkalsemia, insufisiensi adrenal,
diantaranya yaitu salt-losingsyndrome, dan polidipsia psikogenik.Pemeriksaan
penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diabetes insipidus adalah Fluid
deprivation menurut martin Goldberg, Hickey Hare atau Carter-Robbins test,
uji haus, masukan air, uji nikotin, dan uji Vasopresin. Komplikasi pada Diabetes
insipidus nefrogenik primer dapat disertai dengan retardasi mental. Pengobatan
diabetes insipidus harus disesuaikan dengan gejala yang ditimbulkannya.
Daftar Pustaka
11
Askep Diabetes Insipidus.2009. from http//www.medikastrore.com diakses 6
november 2011
https://www.google.com/search?q=gambar+diabetes+insipidus&sxsrf=APq-
WBvQRVEnRWajjv7yu4yy4dmERgIG7A:16505049
James R West dan James G. Kramer. Nephrogenic Diabetic Insipidus, AAPJ, 15 ;24-
432 15.Amgad N.Makaryus,MD.2006.Diabetes Insipidus : diagnosis and
treatment of a complex disease. Clinic Journal of Medicine volume 73.no 1
www.sehatq.com/penyakit/diabetes-insipidus
12