Anda di halaman 1dari 10

Nama : Alvionita Wahyu Febriani

NIM : P27220021052
Kelas : 2BD3
Tugas : Merangkum materi PPT

Diabetes Insibidus

Diabetes insipidus adalah kondisi yang cukup langka, dengan gejala selalu merasa haus
dan pada saat bersamaan sering membuang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak.
Jika sangat parah, penderitanya bisa mengeluarkan air kencing sebanyak 20 liter dalam
sehari. Menurut NIDDK, diabetes insipidus adalah kelainan langka yang terjadi saat ginal
seseorangg mengeluarkan urin tidak normal bau tidak sedap dan emcer.
Penyebab tersebut :
 Gangguan pada hormon antidiuretic yang mengatur jumlah cairan dalam tubuh
 Kelenjar mengeluarkan hormon antidiuretic saat kadar air dalam tubuh terlalu
rendah. Hormone ini membantu mempertahankan air dengan mengurangi
jumlah cairan terbuang melalui ginjal dalam bentuk urin
 Hormone antidiuretic berkurang Ketika ginjal tidak lagi merespon seperti
biasa terhadap hormone antidiuretic.
Terdapat jenis diabetes insibidus :
 Diabetes insioidus kranial  disebabkan tubuh tidak memiliki cukup hormone
antidiuretic dari hipotalamus.
 Diabetes insipidus nefrogenik  muncul Ketika tubuh memiliki hormone antidiuretic
cukup.
Tanda dan Gejala :
 Selalu merasa haus dan BAK melebihi dari biasanya.
 Orang dewasa bak 4-7 kali,anak kecil hingga 10 kali dalam sehari. Karena kandung
kemih anak lebih kecil
Pemeriksaan penunjang :
 Tes deprivasi air  mengonsumsi cairan selama beberapa jam untuk melihat reaksi
tubuh.
 Tes darah tes urine  dilakukan untuk mengetahui kadar hormone andidiuretik dalam
darah.
 tes hormone antidiuretic  Menunjukan tubuh terhadap hormone antidiuretic yang
diberikan melalui suntikan untuk mengetahui diabtes jenis apa yang diderita.
 MRI  dokter melihat ketidknormalan hipotalamus atau kelenjar pitutari.
Diabetes Melitus
Diabetes adalah penyakit kronis serius terjadi karena pancreas tidak menghasilkan cukup
insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan.
- Insulin adalah hormone yang dihasilak oleh pancreas yang membuka sel tubuh dan
membawa glukosa masuk kedalam sel dan mengasilkan energi.
- Pancreas adalah sebuah organ dekat lambung yang menghasilka insulin.
Makanan kita makan dirubah menjadi glukosa, yang kita butuhkan sebagai sumber
energi. Glukosa diserap kedalam aliran darah dengan bantuan insulin glukosa dihantar
kedalam sel sehingga gula darah menurun normal.
Bagaimana terjadinya diabetes melitus :
Makanan akan dicerna menjadi glukosa yang diangkut menuju sel untuk diolah menjadi
energi agar dapat memasuki sel, gula membutuhkan bantuin isulin,semakin banyak gula yang
masuk ke sel kadar gula dalam darah akan semakin turun, gula tidak bisa masuk ke sel karena
inslin kurang atau rusak,akibatnya kadar gula darah tinggi.
Gejala diabetes :
- Poliuria
- Polydipsia
- Polifagia
- Bb turun
- Penglihatan kabur
Gejala hiperglikemia kronis :
- Suseptibilitas terhadap infeksi
Klasifikasi DM berdasar etiologie :
- DM tipe 1  kerusakan sel mengarah kepada defisiensi insulin absolut
- DM tipe 2  defiensi insulin relative sampai defek sekresi
- DM tipe lain
- DM kehamilan ( Gestational DM)
KOAS
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Menurut sebuah konsorsium
European partner, menyatakan ini merupakan penyakit langka yang terdapat 1 tiap 2.000
orang. 1 Penyakit ini diakibatkan oleh berbagai penyebab yang dapat mengganggu
mekanisme neurohypophyseal-renal reflex sehingga mengakibatkan kegagalan tubuh dalam
menkonversi air. Gejala dari diabetes insipidus adalah poliuria dan polidipsia, hal ini dapat
terjadi karena defisiensi ADH atau disebut diabetes insipidus sentral dan tidak sensitifnya
vasopresin pada ginjal atau disebut juga diabetes insipidus nefrogenik. Kedua jenis diabetes
insipidus ini dapat terjadi akibat defek congenital (kehamilan) atau bisa terjadi pada saat awal
kelahiran.
Definisi dan Epidemiologi
Diabetes Insipidus adalah suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon antidiuretik
yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air
kemih (poliuri). Yang disebabkan oleh 2 hal, antara lain :
1. Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik
(vasopresin)
2. Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika kadar hormon antidiuretik normal tetapi ginjal
tidak memberikan respon yang normal

Etiologi
Diabetes insipidus secara umum juga dapat disebabkan oleh karena beberapa faktor dari
dalam maupun luar tubuh , antara lain :
1. Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit hormon
antidiuretik
2. Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah
3. Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan
4. Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak)
5. Tumor
Sedangkan diabetes insipidus nefrogonik disebabkan oleh beberapa hal :
antara lain
1. Penyakit ginjal kronik Seperti penyakit ginjal polikistik, medullary cystic disease,
pielonefretis, obstruksi ureteral, gagal ginjal lanjut.
2. Gangguan elektrolit
3. Obat –obatan Seperti Amfoterisin B, Litium, Demoksiklin, Asetoheksamid, Tolazamid,
Glikurid, Loop Diuretic , Methoxyflurane, Propoksifen
Patogenesis
Ada dua jenis diabetes insipidus. Sedangkan gejala dari kedua gangguan yang serupa,
penyebab berbeda. Klasifikasi tersebut antara lain diabetes insipidus sentral dan diabetes
insipidus nefrogenik.5 Diabetes insipidus sentral terjadi apabila terdapat gangguan pada
proses sintesis, transpor dan sekresi dari AVP. Sekresi AVP dari pituitary posterior utamanya
tergantung pada informasi tonisitas yang disampaikan oleh sel osmoreseptor pada
hypothalamus anterior. AVP dan protein pembawanya, neurophysin II, disintesis sebagai
precursor oleh neuron magnoselular pada nuclei supraoptik dan paraventrikular dari
hypothalamus. Precursor tersebut kemudian dikemas dalam bentuk neurosecretory granule
dan ditranspor melalui serabut saraf (axonally) menuju pituitary posterior. Saat menuju
neurohypophysis precursor tersebut kemudian diproses menjadi hormone aktif. AVP
kemudian disimpan pada pituitary posterior dalam bentuk vesikel, dan akan disekresikan
secara eksositosis apabila terdapat peningkatan dari osmolalitas serum.
Gangguan pada proses sintesis, transpor dan sekresi dari AVP dapat disebabkan oleh:
1. Kerusakan pada hypothalamo-neurophyseal region karena adanya trauma kepala, operasi
atau kanker metastasis. Kanker yang sering adalah craniopharyngioma, kanker payudara dan
kanker paru-paru yang bermetastasis menuju pituitary.
2. Karena adanya mutasi pada neurophysin II coding region dari gen AVP, yaitu ekson 2
dimana thymin disubstitusi oleh guanine pada nucleotide ke-1884 menyebabkan perubahan
molekul asam amino dari glycine menjadi valine pada molekul AVP. Yang rentan untuk
menginduksi kematian dari sel magnoselular.
3. Idiopatik
Diagnosis dan diagnosis banding
Adapun diagnosis banding dari diabetes insipidus ini adalah :
1. Kelainan ginjal (penyakit polikistik, pielonefritis kronis)
2. Hipokalemia dan hiperkalsemia yang bisa menyebabkan poliuria dengan berat jenis urin
yang rendah. 3. Insufisiensi adrenal (salt-losing syndrome)
4. Polidipsia psikogenik yang disebut juga compulsive water drinkers. Dalam keadaan ini
terdapat kelainan jiwa seperti neurosis yang mempunyai latar belakang keinginan
memperoleh perhatian.
Pemeriksaan penunjang
1. Fluid deprivation menurut martin Goldberg
2. Hickey Hare atau Carter-Robbins test
3. Uji haus
4. Masukan air
5. Uji nikotin
6. Uji Vasopresin
7. Pemeriksaan yang paling sederhana dan paling dapat dipercaya untuk diabetes
insipidus adalah water deprivation test.
Penatalaksanaan
Pengobatan diabetes insipidus harus disesuaikan dengan gejala yang ditimbulkannya. Pada
pasien diabetes insipidus sentral parsial dengan rasa haus tidak diperlukan terapi apa-apa
selama gejala nokturia dan poliuria tidak mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari. Tetapi
pasien dengan gangguan pada pusat rasa haus, diterapi dengan pengawasan yang ketat untuk
mencegah terjadinya dehidrasi.
Komplikasi
1. Retardasi mental Diabetes insipidus nefrogenik primer disertai dengan retardasi
mental. Retardasi tersebut lebih mungkin merupakan akibat dari episode dehidrasi
hipertonik berulang daripada akibat penyakitnya sendiri.
2. Gagal tumbuh Biasanya, kegagalan pertumbuhan diduga diakibatkan oleh
masukkan kalori yang tidak cukup karena masukan cairan yang berlebihan, tetapi
sekarang tampaknya kegagalan pertumbuhan tersebut bersifat intrinsic karena
keadaan homozigot.
Prognosis
Diabetes insipidus nefrogenik primer merupakan penyakit seumur hidup dengan
prognosis baik jika dehidrasi hipernatremik dapat dihindari. Konseling genetic
harus diberikan pada keluarganya. Prognosis bentuk penyakit sekunder tergantung
pada sifat gangguan primer. Sindrom ini dapat sembuh sesudah koreksi lesi
obstruktif.

Diabetes Insibidus
Diabetes insipidus adalah penyakit jangka Panjang yang ditandai dengan kadar gula
darah di atas normal. Gejalanya selalu merasa haus dan pada saat bak jumlah sangat
banyak. Menurut NIDDK, diabetes insipidus adalah kelainan langka yang terjadi saat
ginal seseorangg mengeluarkan urin tidak normal bau tidak sedap dan emcer. Penyebab
tersebut :
 Gangguan pada hormon antidiuretic yang mengatur jumlah cairan dalam tubuh
 Kelenjar mengeluarkan hormon antidiuretic saat kadar air dalam tubuh terlalu
rendah. Hormone ini membantu mempertahankan air dengan mengurangi
jumlah cairan terbuang melalui ginjal dalam bentuk urin
 Hormone antidiuretic berkurang Ketika ginjal tidak lagi merespon seperti
biasa terhadap hormone antidiuretic.
Terdapat jenis diabetes insibidus :
 Diabetes insioidus kranial  disebabkan tubuh tidak memiliki cukup hormone
antidiuretic dari hipotalamus.
 Diabetes insipidus nefrogenik  muncul Ketika tubuh memiliki hormone antidiuretic
cukup.
Tanda dan Gejala :
 Selalu merasa haus dan BAK melebihi dari biasanya.
 Orang dewasa bak 4-7 kali,anak kecil hingga 10 kali dalam sehari. Karena kandung
kemih anak lebih kecil
Pemeriksaan penunjang :
 Tes deprivasi air  mengonsumsi cairan selama beberapa jam untuk melihat reaksi
tubuh.
 Tes darah tes urine  dilakukan untuk mengetahui kadar hormone andidiuretik dalam
darah.
 tes hormone antidiuretic  Menunjukan tubuh terhadap hormone antidiuretic yang
diberikan melalui suntikan untuk mengetahui diabtes jenis apa yang diderita.
MRI  dokter melihat ketidknormalan hipotalamus atau kelenjar pitutari.
HIV / AIDS ( Human Immunodeficiency virus)
Hiv merupakan virus penyebab AIDS, terdapat dalam cairan tubuh pengidapnya seperti
darah,air mani, atau cairan vagina, akan tampak sehat sampai HIV menjadi AIDS dalam
waktu 5-10 tahun.AIDS merupakan suatu sindrom yang menurunkan kekebalan tubuh yang
disebabkan HIV,sehingga tubuh tidak dapat memerangi penyakit.
HIV & AIDS :
1. Tipe : viral
2. Cara penularan :
- Hubunga seks vagina,oral dan anal
- Prinsip penularan ESSE
- Penggunakan jarum suntik bergantian
- Darah atau produk yang terinfeksi
Gejala :
- Tidaka da gejala pada saat terinfksi pertma kali
- Virus akan dormanr selama beberapa tahun
Cairan tubuh yang terinfeksius HIV :
- Cairan serebrospinal
- Cairan amnion
- Cairan pleura
- Cairan peritoneal
- Cairan pericardial
- Cairan sendi
Cara penularan HIV :
- Hubungan seksual
- Tranfusi darah
- Jarum suntik
- Ibu hamil
Bagaimana gejala AIDS :
Setekah terinfeksi biasanya tidak ada gejala dalam waktu 5-10 tahun,kemudian AIDS mulai
berkembang dan menunjukan gejala :
- Kehilangan berat badan secara drastic
- Diare yang berkelanjutan
- Batuk terus menerus
- Pembengkakan pada leher atau ketiak
Tanda minor :
- Batuk kering tidak sembuh
- Kulit gatal
- Herpes zozter
- Candiasis
- Pembengkakan kelenjar leher, ketiak selakangan atau tanpa infeksi aktif
HIV / AIDS
 Tidak menular melalui :
sentuhan,ciuman,sharing alat makan,gigitan nyamuk.berenang Bersama,memakai
wc umum,keringat air matat kencing,ludah
 Pdeteksi dini hanya dengan tes HIV : VCT DAN PITC
 Pengobatan : antri retroviral terapi untuk memblok perkembangan
virus,pengobatan infeksi oportunistik
 Pencegahan : tidak melakukan hubungan seks dengan penderita HIV, pemeriksaan
pada darah donor,gunakan alat suntik sekali pakai ,hindari mabuk-mabukan dan
narkotika
Deteksi infeksi HIV :
Uji antibody :
- Elisa
- Western blot
Uji antigen
- Antigen P24
- Uji reaksi rantai polimerasi (PCR)
Interprretasi uji antibody HIV :
 Bila + mempunyai antibody terhadap virus HIV.HIV +
 Bila + dapat menularkan ke orang lain
 Bila - : a. belum terinfeksi HIV,atau terinfeksi dalam periode jendela
 ELISA +, perlu konfirmasi
 Bila - : uji ulang 3-6 bulan
Pengobatan suportif :
- Memperbaiki keadaan umum ODHA (orang
dengan HIV/AIDS)
- Gizi
- Dukungan psikososial
- Obat simptomatik
- Agar ODHA dapat melakukan aktivitas
Program HIV / AIDS
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
- Tindakan Pencegahan
- Testing dan konseling
- Pengobatan, Pelayanan dan perawatan
Kelompok Sasaran KIE
- Orang beresiko Tinggi
- Orang-orang yang pekerjaan atau gaya hidupnya menyebabkan
mereka menghadapi kemungkinan resiko lebih tinggi untuk
ketularan dan menularkan HIV seperti misalnya : para tuna
susila, pasangan dari suami/isterinya, pecandu narkotika
suntikan dan orang-orang tertentu yang karena pekerjaannya
menyebabkan dia terpisah dari keluarga untuk waktu lama dan
melibatkan diri dalam hubungan seksual dengan "pasangan
sementara“
- Penderita HIV dan AIDS
- diberi pengetahuan tentang hidup dengan penyakitnya dan cara-
cara untuk mencegah penularan kepada orang lain.
Tindakan Pencegahan
- Tujuan:
- Menjamin tersedianya peralatan, pelayanan, informasi dan
dukungan untuk setiap orang yang ingin melindungi dirinya dan
orang lain terhadap penularan HIV
Testing dan Konseling HIV
- VCT (Voluntary Counseling and tetsing)
- Tes secara sukarela yang diawali dengan konseling mengenai
HIV/AIDS
- PITC (Provider Initiative Testing and Counseling)
- Tes yang dilakukan atas saran petugas kesehatan karena melihat
gejala yang mengarah ke HIV, dites dahulu baru dikonseling
Pengobatan, Pelayanan dan
Pengobatan (CST)- Perwatan komprehensif
- Perawatan yang melibatkan suatu jejaring sumberdaya dan
pelayanan dukungan secara holistik, komprehensif dan luas
untuk ODHA (Orang Dengan HIV Aids), dan keluarganya
- Perawatan berkesinambungan
- Perawatan yang melibatkan suatu jejaring sumberdaya dan
pelayanan dukungan secara holistik, komprehensif dan luas
untuk ODHA (Orang Dengan HIV Aids), dan keluarganya
MITOS seputar HIV/AIDS
- HIV/AIDS merupakan penyakit kutukan Tuhan
- Tidak benar karena semua orang bisa tertular baik remaja, dewasa, anak-anak
maupun bayi
- HIV/AIDS merupakan penyakit orang barat/turis
- Tidak benar karena penyebaran HIV tidak berdasarkan pada ras
- HIV/AIDS hanya menular lewat hubungan seks
- Tidak benar, penularan bisa melalui semua aktifitas yang berhubungan dengan
pertukaran cairan tubuh
- HIV/AIDS penyakit kaum homoseksual
- Tidak benar, semua golongan dapat terular
- HIV/AIDS banyak diderita oleh pekerja seks
- Tidak benar, setiap orang beresiko untuk tertular
- HIV/AIDS dapat menular melalui kontakk sosial sehari-hari
- Tidak benar, HIV/AIDS tidak dapat menular tanpa ada pertukaran cairan tubuh

Anda mungkin juga menyukai