KELOMPOK 5
DISUSUN OLEH:
NAMA :
1. SAUM INDAYANA
2. YULIANA DEWI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah AWT atas berkah dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Rapid Health Assesment (RHA)”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Bencana
dalam Keperawaan Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
1. Definisi RHA.................................................................................... 2
2. Manfaat RHA.................................................................................... 3
3. Tujuan RHA...................................................................................... 3
4. Lingkup Assessment......................................................................... 4
5. Langkah-Langkah RHA.................................................................... 5
6. Metode RHA..................................................................................... 6
7. Analisis RHA.................................................................................... 6
8. Rekomendasi..................................................................................... 7
B. Pelaksanaan RHA............................................................................... 7
3. Pelaksanaan RHA............................................................................. 8
iii
A. Kesimpulan...................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rapid Health Assesment dilakukan untuk menilai kondisi kesehatan
SDM yang ada di lokasi pengungsian. Namun kegiatan assesment ini harus
dilakukan dengan cepat melihat sesaat setelah bencana merupakan kondisi
darurat yang membutuhkan tindakan yang taktis dan strategis. Mengingat
penanggulangan masalah kesehatan harus segera diberikan baik saat terjadi
maupun pasca bencana. Ada beberapa kegiatan tanggap bencana yang tidak
selalu harus menunggu hasil RHA terutama kegiatan spesifik yang dapat
diperkirakan. Namun pada kenyataannya, banyak lembaga yang menangani
masalah penanggulangan bencana itu terlalu lama dalam melakukan assesment
yang seharusnya dilakukan secara cepat. Karena dalam kondisi bencana sangat
penting untuk dilakukan penilaian agar dapat menetapkan upaya pencegahan
maka dalam makalah ini akan di jelaskan tentang “Rapid Health Assesment”
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui konsep,
langkah-langkah, dan proses pelaksanaan Rapid Health Assesment
1
BAB II
PEMBAHASAN
Type Of Assessments
2
Dari penggalan Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan
diatas bisa kita lihat bahwa Rapid Health Assessment dibagi menjadi dua
yaitu:
3
Menggambarkan secara tepat dan jelas jenis bencana, keadaan,
dampak, dan kemungkinan terjadinya perubahan keadaan darurat.
Mengukur dampak kesehatan yang telah terjadi dan akan terjadi.
Menilai kapasitas sumber daya yang ada dalam pengelolaan tanggap
darurat dan kebutuhan yang perlu direspon secepatnya.
Merekomendasikan tindakan yang menjadi prioritas bagi aksi tanggap
darurat.
e. Pasca bencana: berdasarkan dari RHA untuk menentukan langkah
selanjutnya
Pengendalian penyakit menular (ISPA, diare,DBD,chikungunya,
tifoid,dll)
Pelayanan kesehatan dasar
Memperbaiki kesehatan lingkungan (air bersih, MCK, pengelolaan
sampah, sanitasi makanan, dll)
4. Lingkup Assessment RHA
a. Aspek Medis
Untuk menilai dampak pelayanan medis terhadap korban dan
potensi pelayanan kesehatan. Dalam aspek medis, meliputi:
Puskesmas setempat dan sekitar
Segera mengerahkan dan menyiapkan petugas kesehatan untuk
menangani kejadian bencana, seperti longsor.
Rumah Sakit
Rumah sakit siap siaga dalam menindaklanjuti dan menerima
rujukan bencana, seperti longsor.
Dinas Kesehatan Kota.
Memerintahkan semua puskesmas untuk melibatkan atau mengirim
tenaga kesehatan.
b. Aspek Epidemiolog
Untuk menilai potensi munculnya KLB penyakit menular pada
periode pasca kejadian/bencana. Dalam aspek epidemiologi, dengan
contoh sebagai berikut:
4
Menilai kemungkinan munculnya diare,
Kemungkinan munculnya luka infeksi,
Kemungkinan munculnya penyakit menular, Dst.
c. Aspek Kesehatan Lingkungan
Untuk menilai masalah yang terkait dengan sarana kesehatan
lingkungan yang diperlukan bagi pengungsi dan potensi yang dapat di
manfaatkan. Dalam aspek kesehatan lingkungan, meliputi :
Air bersih
Jamban
Pembuangan sampah
Tempat pengungsian yang aman
Dapur umum
5. Langkah-Langkah Rapid Health Assessment (RHA)
a. Langkah-Langkah Rapid Health Assessment (RHA)
Apa bencana yang sedang terjadi
Siapa / Organisasi Pelaksana
• Petugas puskesmas
• Dinas kesehatan kabupaten dan dibantu dinas kesehatan provinsi
dan depkes
• Terdapat tim yang melakukan RHA :
• Petugas medis
• Epidemiologist
• Sanitasi (kesehatan lingkungan)
Dan diharapkan tim RHA :
• Memiliki kemampuan analisis yang baik dalam bidangnya
• Dapat bekerjasama dan dapat diterima
• Memiliki kapasistas untuk mengambil keputusan
Dimana / Informasi Yang Mana
• Area geografi yang terkena bencana.
• Status sarana transportasi, komunikasi, listrik.
5
• Ketersediaan air bersih, pangan, fasilitas sanitasi dan kondisi
tempat pengungsian.
• Perkiraan jumlah korban (meninggal, luka ).
• Kondisi SDM kesehatan yang ada.
• Perkiraan jumlah pengungsi
• Endemisitas penyakit menular setempat.
• Kondisi penyakit potensial KLB dan kecenderungannya.
• Kondisi lingkungan (sebagai ‘risk factors’)
• Jenis bantuan awal yang diperlukan segera.
• Kondisi rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya,
Kapan RHA dilakukan
• Dalam situasi yg memerlukan pertimbangan keamanan, waktu
pelaksanaan penilaian dapat dipersingkat
• Bencana banjir, pengungsian, pengungsian penduduk dalam jumlah
besar, selambat-lambatnya 2 hari setelah kejadian.
• Kedaruratan mendadak ( gempa bumi, keracunan makanan,
kecelakaan kimiawi, dan lain-lain) perlu dilakukan secepat
mungkin atau beberapa jam setelah kejadian
Bagaimana Langkah Penting dalam Mengumpulan Data dan
Informasi
• Sesuaikan dengan tujuan assessment
• Review information yang lalu dan yang ada
• Interview tokoh-tokoh kunci
• Ke lapangan, observasi, interview & dengar
• Rumuskan berbagai informasi dan
• Analisis segera dan buat rekomendasi
• Laporkan segera ke pimpinan
6. Metode Rapid Health Assessment (RHA)
a. Wawancara : saksi, tokoh masyarakat, para pejabat di daerah bencana
b. Observasi : dilakukan terhadap kondisi lingkungan daerah bencana.
7. Analisis Rapid Health Assessment (RHA)
6
a. Luasnya lokasi kejadian
Hubungan transportasi dengan lokasi : perjalanan terganggu (karena
jalan yang rusak akibat bencana)
Dampak terhadap kelancaran evakuasi : tidak bisa secara cepat segera
sampai tempat pengungsian, jarak pengungsian : di zona aman (yang
ditetapkan oleh pemerintah), sekitar 5 menit dari lokasi kejadian
Pelayanan kesehatan : kurangnya tenaga kesehatan
Lokasi pemberi bantuan : di zona aman yang ditetapkan pemerintah
sekitar 5 menit dari lokasi kejadian
b. Dampak Kesehatan Terhadap Penduduk
Penduduk mengalami patah tulang dan luka luka
Penduduk mengalami kematian
Penduduk banyak Gangguan Psikis
c. Potensi Sarana Pelayanan
Kurangnya tenaga kesehatan dan mendirikan posko kesehatan
d. Potensi Sumber Air Bersih dan Sanitasi
Kurangnya ketersediaan air bersih
e. Ketersediaan logistic
Kurangnya persediaan obat-obatan yang diperlukan
8. Rekomendasi
a. Bantuan obat-obatan dan alat sesuai kebutuhan
b. Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan medis dan tenaga kesehatan
lingkungan
c. Meningkatkan kebutuhan normatif ( pakaian)
d. Pengelolaan makanan dan minuman
e. Pengelolaan sarana kesehatan lingkungan yang diperlukan
f. Kewaspadaan dini terhadap kemungkinan kejadian luar biasa
g. Koordianasi lintas sectoral
B. Pelaksanaan RHA
1. Pengertian Pelaksanaan
7
Ketika bencana RHA dilakukan hari H hingga H+3, Pelaksanaan RHA
(Rapid Health Assesment ) atau yang disebut penilaian kesehatan secara
cepat, dilakukan untuk mengatur besanya suatu masalah dengan kesehatan
akibat bencana, yaitu dampak yang terjadi maupun yang kemungkinandapat
terjadi terhadap kesehata, serta seberapa besar kerusakan terhadap sarana
pemukinan yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan
merupakan dasar bagi upaya kesehatan yang tepat dalam penganggulangan
selanjtnya.
Assesment terhadap kondisi darurat merupakan suatu prosesyang
berkelanjutan, artinya seiring dengan perkembangan kondisi darurat
diperlukan suatu penilaian yang lebih rinci.
2. Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dari dilakukannya assesment awal secara cepat adalah:
a. Untuk mendapatkan informasi yang memadai tentang perubahan keadaan
darurat
b. Menjadi dasar bagi perencanaan program
c. Mengidentifikasi dan membangun dukungan berbasis self-help serta
aktivitas-aktivitas berbasis masyarakat
d. Mengidentifikasi kesenjangan, guna:
Menggambarkan secara tepat dan jelas jenis bencana, keadaan,
dampak, dan kemungkinan terjadinya perubahan keadaan darurat
Mengukur dampak kesehatan yang telah terjadi dan akan terjadi
Menilai kapasitas sumber daya yang ada dalam pengelolaan tanggap
darurat dan kebutuhan yang perlu direspon direspon secepatnya.
Merekomendasikan tindakan yang menjadi prioritas bagi aksi tanggap
darurat
e. Pasca bencana: berdasarkan dari RHA untuk menentukan langkah
selanjutnya
Pengendalian penyait menular
Pelayanan kesehatan dasar
Memperbaiki kesehatan lingkungan.
8
3. Pelaksanaan RHA saat Bencana :
a. Melapor kepada gubernur dan menginformasikan kepada PKK Depkes
tentang terjadinya bencana atau adanya pengungsi
b. Mengaktifkan Pusdalops penanggulangan bencana tingkat provinsi
c. Berkoordinasi dengan Depkes dalam hal ini PPK
d. Berkoordinasi dengan rumah sakit provinsiuntuk mempersiapkan
menerima rujukan dari lokasi bencana
e. Berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan di luar provinsi
f. Berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan kabupaten/kotauntuk
melakukan RHA
g. Memobilisasi tenaga kesehatan untuk tugas perbantuan ke daerah
bencana
h. Berkoordinasi dengan sektor terkait untuk penganggulangan bencana
i. Menuju lokasi terjadinya bencanaatau tempat penampungan pengungsi.
9
e. Menghubungi pusksmas di sekitarlokasi bencana untuk mengirimkan
dokter, perawat dan peralatan medis
f. Melakukan penilain kesehaatan cepat terpadu
g. Melakukan penanggulangan gizi darurat
h. Memberikan imunisasi campak di tempat pengungsian
i. Melakukan survailens epidemiologi terhadap penyakit potensial wabah
j. Apabila kejadian bencana melampaui batas wilayh kabupaten/kota
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut WHO RHA adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi
dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar
yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian .
Manfaat dari RHA yaitu dapat mengidentifikasi fakta-fakta di lapangan,
serta memiliki tujuan untuk mencari berbagai informasi yang diperlukan
sebagai dasar perencanaan program dan lain sebagainya.
B. Saran
Sebaiknya sebagai seorang epidemiolog ataupun yang membidangi
bencana dapat mengerti, memahami serta menguasai bagaimana teori RHA di
aplikasikan, hal ini dikarenakan RHA merupakan sebuah kegiatan yang sangat
perlu dilakukan karena dengan RHA kita mendapatkan informasi dilapangan
dan dapat mengidentifikasi apa saja yang ada di lapangan yang hasilnya
dipergunakan sebagai landasan atau dasar dalam membuat sebuah kebijakan.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.scribd.com/doc/34823175/Rapid
-Health
Assesment&ved=2ahUKEwiev4PiweXdAhUBQ48KHTJyCWMQFjACegQ
ICBAB&usg=AOvVaw01bo_VxyCUclXiAIpWZrZU diakses pada tanggal
1 oktober 2018
12