Anda di halaman 1dari 59

Asuhan Keperawatan Komunitas

 Suatu bentuk pelayanan keperawatan


professional
 Bagian integeral dari proses keperawatan
 Ditujukan pada : masyarakat, ditekankan
pada kelompok resiko tinggi
 Upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal
 Melalui : peningkatan kes, pencegahan peny,
pengobatan dan rehabilitasi.
Proses Keperawatan Komunitas → metode
askep yg bersifat ilmiah, sistematis, dinamis,
kontinyu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien,
keluarga, kelompok atau masyarakat, yg
langkah-langkahnya dimulai dari (1) pengkajian:
pengumpulan data, analisis data, dan penentuan
masalah, (2) diagnosa keperawatan,
perencanaan tindakan keperawatan,
pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperwatan
(Wahid, 2005).
Mencakup:
Individu, keluarga dan kelompok khusus yg
memerlukan pelayanan askep.

Melibatkan:
Kader kesehatan, tokoh-tokoh masyarakat
formal dan informal.
Tujuan:

1. Askep bermutu, efektif dan efisien sesuai


permasalahan yg terjadi pd masyarakat →
pelaksanaannya sistematis, dinamis,
berkelanjutan dan sesuai kebutuhan
masyarakat.

2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat →


mempunyai keterampilan dasar: epidemiologi,
penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat
dan hubungan interpersonal yg baik.
Pendekatan Proses Keperawatan
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Penetapan diagnosa
Rencana
Implementasi
Evaluasi
Peran Perawat

Peran Klien
Langkah-langkah:

1. Subdit perawatan kesmas Depkes RI: 1)


Identifikasi, 2) Pengumpulan data, 3)Rencana
dan kegiatan, 4) Penilaian.

2. Freeman: 1) Membina hubungan saling percaya


dengan klien, 2) Pengkajian, 3) Penentuan
tujuan bersama keluarga dan orang terdekat
klien, 4) Merencanakan tindakan bersama klien,
5) Melaksanakan kegiatan sesuai rencana, 6)
Hasil evaluasi.
3. S.G Bailon: 1) Pengkajian, 2) Perencanaan, 3)
Implementasi, 4) Evaluasi.

4. Kesimpulan: 1) Pengkajian, 2) Diagnosis


keperawatan, 3) Perencanaan, 3) Pelaksanaan,
5) Evaluasi.
Model Community as Partner
(Anderson & Mc. Farlane, 2000)
 Model komunitas sebagai partner (mitra) ini
memberi penekanan pada filosofi yang
mendasari perawatan kesehatan utama.
 Pada model ini terdapat dua fokus sentral, yaitu
fokus pada komunitas sebagai partner
(direpresentasikan oleh roda pengkajian
komunitas pada bagian atas, yang
menggabungkan orang-orang dari komunitas
sebagai inti) dan penggunaan proses
keperawatan.
Community As Partner
Mempunyai Makna :
 Sesuai dengan philosophy PHC, yaitu fokus
pada pemberdayaan masyarakat
 Membuktikan ada hubungan sinergi dan setara
antara perawat dan klien
 Pengkajian komunitas mempunyai 2 bagian
utama : core dan 8 subsistem
 Model ini menekankan pada terjadinya stressor
yang dapat menganggu keseimbangan sistem :
pertahanan fleksibel, normal dan resisten
Gambar Model Komunitas sebagai Mitra
A. PENGKAJIAN

Upaya pengumpulan data secara lengkap dan


sistematis terhadap masyarakat → shg masalah
kesehatan yg dihadapi masyarakat (individu,
keluarga, kelompok) → fisiologis, psikologis,
sosek, spiritual.
 Metode yg dpt digunakan dlm rangka pengumpulan
data di komunitas :
1. Interview
2. Observasi partisipasi
3. Analisa data sekunder
4. Windshield survey
5. Survey terstruktur
6. Angket
Jenis Data
 Data Subjektif  data yg diperoleh dari keluhan
atau masalah yg dirasakan oleh individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yg diungkapkan scr lgsg
melalui lisan.
 Data Obyektif  Data yg diperoleh melalui suatu
pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
 Kegiatan: 1) Pengumpulan data, 2) Pengolahan
data, 3) Analisis data, 4) Perumusan atau
penentuan masalah kesehatan masyarakat, 5)
Prioritas masalah.
Pengkajian meliputi :
o Pengkajian data dasar  pengkajian inti komunitas
 dilak dgn singkat mengenai : data penddk sbg
struktur inti, meliputi :
- riwayat kesehatan yg ada
- konsep diri
- Kultur
- Support
- Statistik
 Data lingkungan fisik (masyarakat maupun
lingkungan)  melakukan pemeriksaan pd
masyarakat dgn berkeliling wilayah melakukan
observasi sekilas (windshield survey)

Hasil analisa dari data dasar tsb dijadikan bahan utk


diskusi pd musyawarah dgn masyarakat
Pengkajian Data Masyarakat
Pengkajian data masyarakat  interaksi
8 sub sistem, meliputi :
1.Lingkungan fisik
2.Pelayanan kesehatan
3.Ekonomi
4.Keamanan & transportasi
5.Politik dan pemerintahan
6.Komunikasi
7.Pendidikan
8.Rekreasi
PERSEPSI
1.Warga masy : bgm perasaan warga thd masy, apkh
yg mereka anggap sbg kekuatan masy, apa yg
mereka anggap sbg mslh masy, ajukan pertanyaan
kpd warga dari berbagai klpk yg berbeda, & buat
catatan ttg siapa & apa jwbnya.
2.Persepsi Perawat : pernyataan umum ttg kesh masy
setempat, apakah kekuatannya, masalah & potensial
masalah apa yg dpt identifikasi
Melakukan pengkajian (penyebaran instrumen
pengkajian) oleh Pokjakes dan Puskesmas.
Dari hasil pengkajian tsb kmd ditabulasikan, disortir,
dikelompokkan sesuai permasalahan, disajikan serta
dianalisa permasalahannya.
KOMPONEN PENGUMPULAN DATA, SUMBER
INFORMASI DAN DESKRIPSI
A. CORE
Komponen: Sumber Informasi:
1. Sejarah/riwayat. 1. Sejarah, perpustakaan.
2. Demografi. 2. Sensus penduduk / RT.
3. Karakteristik umur & jk. 3. Lokal, kota, prop, negara.
4. Distribusi suku bangsa. 4. Kelurahan, kecamatan.
5. Tipe keluarga. 5. Puskesmas.
6. Status perkawinan. 6. Puskesmas.
7. Vital statistik: kelahiran & 7. Puskesmas.
kematian berdasarkan
umur & penyebab.
8. Nilai, kepercayaan &
8. Kontak langsung / pribadi.
agama
KOMPONEN WIENSHIELD Survey
Elemen Deskripsi
1. Perumahan & 1. Bangunan: tua, bahan,
Lingk/daerah. arsitek, bersatu/pisah.
2. Lingkungan terbuka. 2. Halm dpn/samping/blkg,
luas/sempit,
bersih/kotor,
pribadi/umum.
3. Batas.
3. Batas: jln, sungai, got,
bersih/kotor.
4. Kebiasaan. 4. Tempat kumpul: siapa,
jam brp.
5. Transportasi. 5. Cara datang&pergi,
situasi jln, alat
transportasi.
6. Pusat pelayanan. 6. Klinik/praktek yankes.
7. Toko/warung, pusat 7. Jenisnya, siapa
pembelanjaan. pemiliknya, bgm
mencapainya.
8. Orang di jalan. 8. Siapa yg dijumpai di
jalan.
9. Suku/tempat ibadah. 9. Mesjid, gereja, vihara,
kuil.
10. Ada yg sakit:
10. Health. akut/kronis.
11. Kampanye: poster.
11. Politik. 12. TV, radio, koran,
12. Media. majalah, papan
pengumuman, dll.
B. LINGKUNGAN FISIK

Komponen Sumber data: Sumber data:


Individu Komunitas.
Inspeksi. Semua indera. Semua indera.
Winshield survey.
Auskultasi, Tanda Steteskop, Mendengar
vital. termometer, komunitas.
tensimeter. Iklim, kepadatan.
Review sistem. Head to toe. Perumahan.
Laboratorium. Test darah, dll. Pusat penelitian.
Hasil. Peta, iklim, daerah banjir, kepadatan,
luas, jumlah penduduk.
C. YANKES SOS / FASILITAS YANKES & SOS

a. Fasilitas di dlm komunitas.


b. Fasilitas di luar komunitas.

 Yan: bayaran, jam buka.


 Sumber daya: personel, ruang, MR.
 Karakteristik pemakai: distribusi, sumber transportasi.
 Statistik: jml kunjungan/hari /bulan /th.

 Sumber: Kadin, Bappeda, masy/penddk setempat,


Kelurahan.
D. EKONOMI

Indikator: Sumber:
1. Karakteristik finansial.
a. Rumah Tangga.
1) Rata-rata pendapatan:
 % RT miskin
Sensus.
 % RT menerima yan pemerintah.
Camat.
 % KK nya wanita
Lurah.
2) Biaya /bln: rmh sendiri /sewa.

a. Individu
1) Pendapatan /org
2. Karakteristik pekerja: Sensus, Depnaker,
a. Kelompok umur >18 th: Kecamatan, Kelurahan.
 % bekerja.
 % pengangguran.
 % pensiun.

b. Kategori bekerja:
 % Pimpinan.
 % Teknisi
 % Petani
 % Pekerja lain
E. KEAMANAN & TRANSPORTASI

1. Kualitas: yan/ Tata kota, dinas


perlindungan: kebakaran, kantor polisi,
kebakaran, polisi, dinas PU.
sanitasi.
2. Kualitas air. PAM.
3. Transportasi: Dep. Hub.
Swasta/ pemerintah:
bus, jln tol/ bypass,
udara, laut, kereta api.
F. POLITIK & PEMERINTAH

1. Pemerintahan: RT, RW, Lurah, Camat, dst.


2. Kelompok yan masy: PKK, LKMD, Panti werda,
Karang Taruna, Posyandu.
3. Politik: peran serta partai politik dlm yankes,
kebijakan dlm yankes.
G. KOMUNIKASI
1. Formal.
a. Koran: jml, sirkulasi, Winshield Survey.
fr, lingkup.
b. Radio: jml stasiun
komersil, pendengar,
jam mengudara.
c. Ponsel: kantor, jml
telp umum /pribadi.
1. Informal.
a. Sumber: papan Wawancara langsung.
pengumuman, poster,
brosur, dll.
b. Cara penddk
menerima info: dari
mulut ke mulut, surat,
radio/TV,
pengumuman keliling.
H. PENDIDIKAN

1. Status pendidikan: Sensus, kecamatan,


Tingkat pendidikan, kelurahan.
tipe/macam sekolah,
bahasa,
2. Pendidikan yg tersedia
Diknas, Kanwil,
dlm & luar komunitas:
Kakandep, Ka.sekolah.
pelayanan, sumber,
karakteristik pemakai,
keadekuatan /tersedia
/dpt dicapai.
I. REKREASI

a. Macam.
b. Tempat.
c. Bayaran.
d. Yang menggunakan.
Analisis Data
 Analisa data masy digunakan sebagai bahan :
1. Mengidentifikasi permasalahan yg ada dan
dirasakan oleh masy
2. Menetapkan keb masy
3. Menetapkan kekuatan masy
4. Mengidentifikasi pola respon sht-skt masy
5. Mengidentifikasi pola kecenderungan
penggunaan yan.kesh
Hasil sbg dasar membuat diagnosa keperawatan,
prioritas sert perencanaan dlm mmd yg dihadiri masy
Analisa data → kesimpulan:
Masalah kes komunitas.

Mueke (1984) → Masalah Kep. komunitas, tdr:


Masalah sehat – sakit.
Karakteristik populasi.
Karakteristik lingkungan.

Aktual, Resiko, Potensial.
Contoh Analisis Data
Kategori Data RINGKASAN LAPORAN Kesimpulan
Vital Statistik
Angka Kematian
Bayi/IMR
Kelurahan A 42/1000 kelahiran hidup Angka kematian bayi di
Kelurahan B 38/1000 kelahiran hidup Kelurahan A lebih tinggi
Kota Bengkulu 34/1000 kelahiran hidup dari Kelurahan B dan Kota
Bengkulu
Penyebab kematian Penyakit jantung 23,2% Penyebab kematian
Kelurahan A Tuberkulosis 25,3% terbesar adalah
Kanker 18,2% tuberculosis dan kanker di
Kelurahan B Penyakit jantung 22,3% Kelurahan B
Tuberkulosis 28,3%
Kanker 24,2%
Kota Bengkulu Penyakit jantung 24%
Tuberkulosis 20,3%
Kanker 12,5%
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

N Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K L M N
o
1 Defisiensi Kesehatan 5 4 3 5 4 5 4 4 5 5 3 5 52 1
Komunitas
2. Resiko terjadinya penyakit 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 1 3 33 2
A: Resiko tjd. K: Sumber daya.
B: Resiko parah. L: Sesuai dg peran perawat.
C: Potensial utk pendkes. M: Skore total.
D: Minat masy. N: Urutan prioritas.
E: Mungkin diatasi.
F: Sesuai program. Keterangan pembobotan:
G: Tempat. 1: Sangat rendah. 4: Tinggi.
H: Waktu. 2: Rendah. 5: Sangat tinggi.
I: Dana. 3: Cukup.
J: Fasilitas kes.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Diagnosa keperawatan komunitas merupakan respon
masy thd masalah kesh (aktual/resiko) yg dpt
diantisipasi perawat, menggambarkan masalah, respon,
kondisi, mengidentifikasi faktor etiologi serta
karakteristik tanda dan gejala (ANA).
 Formulasi diagnosa kepr komunitas menggunakan
ketentuan diagnosis keperawatan Nanda dan ICNP.
 Formulasi diagnosis tanpa menuliskan etiologi,
terdiri dari diagnosis actual, promosi
kesehatan/sejahtera dan risiko
 Diagnosa kepr akan memberikan gambaran ttg
masalah & status kesh masy baik yg aktual maupun
yg mungkin terjadi.
 Diagnosa kepr mengandung komponen utama :
Problem  kesenjangan dari keadaan normal
Data pendukung masalah  informasi yg perlu utk
merumuskan diagnosa, serangkaian petunjuk
timbulnya masalah.
Contoh Diagnosa
Diagnosa :
Defisiensi Kesehatan Komunitas

Data Pendukung Masalah :


-Akses terhadap pelayanan kesehatan HIV yang
minimal
-Tenaga VCT terlatih Puskesmas yang masih terbatas
-Dukungan social kasus HIV yang tidak adekuat
-Adanya termuan kasus HIV
-Stigma masyarakat terhadap penderita HIV
C. PERENCANAAN
 Setelah penentuan mslh, langkah selanjutnya adlh
merumuskan rencana tindakan yg terdiri dari : tujuan
jangka panjang, tujuan jangka pendek, strategi
intervensi, rencana evaluasi.
 Merumuskan tujuan  hrs memenuhi kriteria sbb :
1. berfokus pd masy
2. jelas & singkat
3. dpt diukur & diobservasi
4. Realistik
5. Ada target waktu
6. Melibatkan peran serta masy
Langkah-langkah Perencanaan Komunitas :
A. Menetapkan Prioritas
1. Kesadaran masyarakat akan masalah
2. Motivasi masyakat untuk menyelesaikan masalah
3. Kemampuan perawat dalam mempengaruhi
penyelesaian masalah
4. Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap solusi
masalah
5. Beratnya konsekuensi jika masalah tidak
terselesaikan
6. Mempercepat penyelesaian masalah dengan
resolusi yang dapat dicapai (Stanhope dan
Lancaster, 2016)
B. Menetapkan sasatan (goal) : hasil yang diharapkan
C. Menetapkan tujuan (objective) : hasil yang
diharapkan dan dapat diukur, dibatasi waktu dan
berorientasi pada kegiatan. Karakteristik :
1. Menggunakan kata kerja
2. Menggunakan tingkah laku akhir, kualitas
penampilan, kuantitas penampilan, bagaimana
penampilan diukur
3. Berhubungan dengan sasaran (goal)
4. Adanya batasan waktu. Penulisan mengacu pada
Nursing Outcome Classification (NOC)
D. Menetapkan rencana intervensi
Mencakup :
1. Hal apa yang akan dilakukan
2. Waktu melakukan
3. Jumlah
4. Target sasaran
5. Tempat/lokasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat
menetapkan intervensi :
1.Program pemerintah terkait kesehatan
2.Kondisi/situasi
3.Sumber daya yang ada dikomunitas
4.Pemberdayaan masyarakat
5.Program yg pernah dijalankan
6.Teknologi tapat guna
7.Mengedepankan Upaya promotif dan
Preventif
Intervensi/Tindakan keperawatan :
1.KIM keluarga binaan.
2.Penyebaran info.
3.Pendidikan dan latihan.
a. Pelatihan/penyegaran kader.
b. Supervisi kader.
4.Penggerakan massa.
a. Kesling: kerja bakti.
b. Kunjungan balita ke Posyandu.
Tiga Model/Pendekatan Pengorganisasian
Komunitas, yaitu :
1.Pengembangan masyarakat (Locality
development)
2.Perencanaan sosial (Social Planning)
3.Sosial action
meningkatkan masy. Melalui partisipasi aktif
masy. dalam menyelesaikan masalah.

Tindakan : Kunjungan rumah (after care) dan


kunjungan pada keluarga/kelompok khusus
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Data Diagnosis NOC NIC
Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Hasil Quisioner : 00188 Perilaku 1602 Prevensi Primer 5510 Prevensi Primer
57% menderita batuk kesehatan   Perilaku promosi Pendidikan kesehatan
pilek, 31,5% mengalami cenderung   kesehatan 1. Targetkan sasaran pada
demam, dan 10,6% beresiko   kelompok beresiko tinggi dan
persen lain-lain 160201 Menggunakan rentang usia yang akan
92,2 % penanganan perilaku yang mendapat manfaat besar dari
penyakit balita ke menghindari pendidikan kesehatan
sarana kesehatan resiko 2. Pertimbangkan riwayat
individu dalam konteks
personal dan riwayat social
budaya individu, keluarga dan
masyarakat
3. Tentukan pengetahuan
kesehatan dan gaya hidup
perilaku saat ini pada individu,
keluarga, atau kelompok
sasaran
4. Berikan ceramah untuk
menyampaikan informasi
5. Lakukan demonstrasi
penggunaan jahe madu untuk
menurunkan mengatasi ISPA
6. Tekankan pentingnya pola
makan yang sehat, tidur,
olahraga, dan lain-lain
PLAN OF ACTION (POA)
Sumber Penanggung
Masalah Kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat
Dana Jawab
1. Risiko 1. Senam Meningkatkan status Lansia di Mahasiswa Sabtu, 02 Lapangan Mahasiswa
pengabaian lansia kesehatan lansia dan RT 09 dan Kader Mei 2015 di depan dan Kader
lansia   pencegahan penyakit Kelurahan Lansia   balai warga Lansia
  rematik Padang     RT 09  
    Harapan        
    Kecamatan        
    Gading        
    Cempaka        
      Mahasiswa Minggu,    
1. Penyulu Meningkatkan Lansia di dan Kader 03 Mei Balai warga Mahasiswa
han pengetahuan lansia RT 09 Lansia 2015 RT 09 dan Kader
tentang tentang penyakit Kelurahan Lansia
penyakit rematik Padang
rematik   Harapan
Kecamatan
Gading
Cempaka
D. IMPLEMENTASI
 Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan semua
rencana yg telah disusun.
 Dlm melaksanakan rencana yg sdh dibuat perlu
diperhatikan :
- keterlibatan petugas kesh non kepr, masy dalam
rangka alih peran.
- Keterpaduan sumber sumber yg ada (kekuatan,
tenaga, biaya, waktu, lokasi, sarana) dgn
pelayanan kesh maupun sektor lain.
- Terselenggaranya rujukan (medis maupun
kesehatan)
 Pada dasarnya implementasi keperawatan
komunitas bertujuan : meningkatkan,
mempertahankan, memperbaiki kesehatan,
mencegah penyakit dan rehabilitasi
 Perawat bertanggungjwb utk melaksanakan
tindakan yg telah direncanakan yg meliputi :
1. Bantuan utk mengatasi mslh
2. Mendidik komunitas ttg perilaku sehat
3. Sbg advokat komunitas, utk sekaligus
memfasilitasi terpenuhinya keb komunitas.
Strategi Implementasi:
1.Proses Kelompok
2.Pendidikan kesehatan
3.Partnership
 Pengorganisasian Komunitas yg dirancang
utk perubahan
Prinsip umum dlm implementasi pd kepr
komunitas
 Inovatif
 Integrated  mampu bekerjasama dgn sesama
profesi, tim kesh lain, indv, kelg, klpk & masy
berdasarkan azas kemitraan.
 Rasional
 Mampu & mandiri
 Ugem  harus yakin & percaya atas
kemampuannya & bertindak dgn sikap optimis
Prinsip yang lain
 Berdasarkan respon masy
 Disesuaikan dgn sumber daya yg tersedia pd masy.
 Meningkatkan kemamp masy dlm pemeliharaan diri
sendiri serta lingknya.
 Menekankan pd aspek peningkatan kesh &
pencegahan penyakit
 Mempertimbangkan keb kesh & perawatan masy
scr essential
HASIL IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Kegiatan
Masalah
No. Waktu Yang Telah Hasil Analisa
Kesehatan
Dilaksanakan
1. Resiko Sabtu, 02 1.Senam lansia 1. 85% lansia Kekuatan :
pengabaian Mei 2015   mengikuti kegiatan -Telah dilakukan penyuluhan
lansia     senam lansia tentang penyakit rematik
    dengan antusias Kelemahan :
    2. 90 % lansia yang -RT 09 tidak mempunyai tempat
    mengikuti senam untuk melakukan kegiatan senam
    lansia tidak lansia secara rutin
    mengalami Peluang
kesulitan mela -Antusias lansia mengikuti senam
kukan gerakan dan penyuluhan lansia
  senam -Ada program Kementerian
  Kesehatan tentang Posyandu
Minggu, 2. Penyuluhan 80% lansia dapat lansia
03 Mei tentang menjelas-kan Ancaman :
2015 penyakit tentang peny. -Kurangnya pengetahuan lansia
rematik Rematik dengan tentang proses menua, penyakit
baik. degeneratif dan aktifitas yang
tepat untuk lansia
E. EVALUASI
 Evaluasi memuat keberhasilan proses &
keberhasilan tindakan keperawatan.
 Keberhasilan proses dpt dilihat dgn
membandingkan antara proses dgn pedoman atau
rencana proses tsb.
 Keberhasilan tindakan dpt dilihat dgn
membandingkan antara tingkat kemandirian masy
dlm perilaku kehidupan sehari-hari & tingkat
kemajuan kesh masy kom dgn tujuan yg telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya.
Jenis Evaluasi
1. Evaluasi Formatif : dilakukan pada waktu
pelaksanaan program yang bertujuan
memperbaiki pelaksanaan program dan
masalah pelaksanaan program
2. Evaluasi Sumatif :Dilaksanakan pada saat
pelaksanaan program sudah selesai,
melakukan penilaian akhir program dan
pencapaian pelaksanaan program.
Proses Evaluasi

Proses Evaluasi meliputi :


1.Menentukan tujuan evaluasi
2.Menyusun desain evaluasi yang kredibel
3.Mendiskusikan rencana evaluasi
4.Menentukan pelaku evaluasi
5.Melaksanakan evaluasi
6.Mendesiminasikan hasil evaluasi
7.Menggunakan hasil evaluasi
Kriteria penilaian evaluasi

1. Relevansi : mendukung kebijakan


2. Keefektifan : tujuan program dapat dicapai
3. Efesiensi : tujuan program dengan biaya
minimal
4. Hasil : indicator tujuan program membaik
5. Dampak : indicator tujuan kebijakan membaik
6. Keberlanjutan : perbaikan indicator terus
berlanjut stlh program sls
RENCANA TINDAK LANJUT ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
No. Masalah Kegiatan Yang Waktu Penanggung
Kesehatan Terlibat Jawab
1. Resiko 1. Senam Lansia di RT Setiap bulan Kader lansia
pengabaian lansia lansia 09 Kelurahan sesuai  
  Padang jadwal  
  Harapan posyandu  
  Kecamatan lansia  
  Gading    
  Cempaka  
 

2. Lansia di RT Setiap 3 Petugas


Penyuluha 09 Kelurahan bulan sekali penanggung
n tentang Padang jawab Program
penyakit Harapan lansia di
rematik Kecamatan Puskesmas dan
Gading Kader Lansia
Cempaka

Anda mungkin juga menyukai