Oleh:
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas layanan konseling kelompok dalam upaya
mereduksi prokrastinasi akademik pada siswa. Jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian
library research dengan analisis data kualitatif, yaitu penelitian yang memfokuskan pembahasan pada
literatur-literatur baik berupa buku, jurnal, makalah maupun tulisan-tulisan lainnya. Analisis data
menggunakan analisis isi atau content analysis adalah suatu teknik penelitian untuk memuat inferensi
(kesimpulan) dari data yang diolah dan dianalisis sebagai jawaban terhadap masalah yang telah
dikemukakan. Kerugian yang dihasilkan dari perilaku prokrastinasi adalah tugas tidak terselesaikan,
atau terselesaikan namun hasilnya tidak maksimal karena sudah deadline, sehingga menimbulkan
kecemasan sepanjang waktu pengerjaan tugas, yang berakibat jumlah kesalahan cenderung tinggi
karena individu mengerjakan dalam waktu yang sempit. Selain itu, siswa yang melakukan
prokrastinasi akan sulit berkonsentrasi karena ada perasaan cemas. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa layanan konseling kelompok berperan efektif dalam upaya mereduksi prokrastinasi akademik
pada siswa.
This study aims to determine the effectiveness of counseling services groups in an effort to reduce
academic procrastination in students. The type of this research is to use the library research with
qualitative data analysis, the research focus of the discussion in the literature whether in the form of
books, journals, papers and other writings. Data analysis using content analysis or content analysis is
a research technique for loading inference (conclusion) of the data that is processed and analyzed as
an answer to the problem that has been stated. Losses resulting from the behavior of procrastination is
a task not resolved, or resolved but the result is not optimal because it is already the deadline, causing
anxiety along the processing time of the task, which resulted in the number of errors tend to be high
because of the individual work in the short time period. In addition, students who do procrastination
will be difficult to concentrate because there is a feeling of anxiety. The results of this study indicate
that counselling services group has played an effective role in the effort to reduce academic
procrastination in students.
Siswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di suatu lembaga sekolah
tertentu. Siswa SMP maupun SMA dalam masa tahap perkembangannya dan digolongkan
sebagai masa remaja. [ CITATION Hur11 \l 1057 ], awal masa remaja berlangsung kira-kira
dari 13-17 tahun. Masa remaja ditinjau dari rentang kehidupan manusia. Masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke dewasa, dimana tugas
perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola
perilaku anak. Akibatnya hanya sedikit anak laki-laki dan perempuan yang diharapkan
mampu menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja, apalagi mereka yang
matangnya terlambat. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas perkembangannya peran
serta dari orang tua sangat dibutuhkan terutama dalam belajar atau bidang akademik.
Dengan mempunyai perilaku menunda yang terus menerus akan terjadi dampak
yang sangat merugikan pada proses belajar. Kerugian orang yang memiliki perilaku
prokrastinasi adalah tugas yang tidak terselesaikan, atau terselesaikan namun hasilnya
tidak akan maksimal, karena dikejar oleh deadline, dan akan menimbulkan kecemasan
yang sangat tinggi, ketakutan yang mengancam, sulit berkonsentrasi dalam belajar serta
motivasi yang rendah dan kepercayaan diri yang kurang. Maka prokrastinasi akademik
merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian dan jika dibiarkan terus-
menerus terjadi maka hal ini dapat berdampak pada menurunnya prestasi dan bahkan
dapat menjadi faktor penyebab kegagalan siswa dalam belajar dan meraih masa
depannya. Adanya persoalan prokrastinasi akademik yang dilakukan mayoritas siswa
maka perlu dilakukan penanganan. Konselor sekolah memiliki peranan penting untuk
mengantarkan siswanya menuju tumbuh kembang yang optimal sehingga dapat mencapai
kesuksesan dengan memberikan layanan-layanan BK yang ada.
Mengacu pada uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul efektifitas layanan konseling kelompok dalam upaya mereduksi
prokrastinasi akademik pada siswa.
Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library reseach) dengan
analisis data kualitatif, yaitu penelitian yang memfokuskan pembahasan pada literatur-
literatur baik berupa buku, jurnal, makalah maupun tulisan-tulisan lainnya. [ CITATION
Sek16 \l 1057 ]. Adapun jenis penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-
macam materi yang terdapat dalam pustakaan, mislnya berupa buku-buku, catatan-
catatan, makalah-makalah, dan lain-lain. Artinya permasalahan dan pengumpulan data
berasal dari kajian kepustakaan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian
kepustakaan adalah sebuah penelitian yang mengkaji dan memaparkan suatu
permasalahan menurut teori-teori para ahli.
Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yaitu buku-buku, jurnal dan
artikel-artikel secara langsung dan segera dapat diperoleh dari sumber data oleh penyidik
untuk bertujuan yang khusus. Atau dengan kata lain data ini meliputi bahan yang
berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan yang menjadi objek penelitian ini.
Dalam analisis data ini, penulis menggunakan metode analisis deskriftif, yang
artinya mencatat dan menerangkan data tentang objek yang dipelajari sebagaimana
adanya pada saat itu, berdasarkan konsep-konsep yang jelas bahasa istilah dan
pengertiannya, atau istilah lainnya pengembaran data.
Dalam menganalisis data digunakan analisis isi atau content analysis. Yang
dimaksud dengan analisis isi adalah penelitian suatu masalah atau karang untuk
mengetahui latar belakang dan persoalannya sehingga dapat memuat inferensi
(kesimpulan) dari data yang diolah dan dianalisis sebagai jawaban terhadap masalah
yang telah dikemukakan.
Banyak layanan yang efektif dan bisa diberikan kepada siswa untuk
meningkatkan keterampilan belajar dan hasil belajar siswa salah satunya adalah layanan
konseling kelompok. Layanan konseling kelompok adalah suatu proses pertalian pribadi
antar seorang atau beberapa konselor dengan sekelompok konseli untuk mengatasi
persoalan atau hal-hal yang menjadi kepedulian masing-masing konseli melalui
pengembangan pemahaman, sikap, keyakinan, dan perilaku konseli yang tepat dengan
cara memanfaatkan suasana kelompok. Suatu proses antara konseli dan kenselor dengan
berbentuk kelompok untuk mengatasi hal-hal persoalan atau permasalahan dan
menjadikan konseli bisa mengembangkan pemahaman, sikap, keyakinan, dan perilaku
konseli yang tepat dengan cara memanfaatkan suasana kelompok. Dalam prosesnya,
konseling kelompok dapat membicarakan beberapa masalah, seperti kemampuan dalam
membangun relasi dan komunikasi, pengembangan harga diri, serta keterampilan-
keterampilan dalam mengatasi masalah. Takut terhadap tugas yang dikerjakan artinya
menunda tugas karena tidak peraya diri terhadap hasil tugas yang dikerjakan sendiri.
Maka dari itu, layanan konseling kelompok dengan memakai teknik yang tepat akan
dipandang efektif dan efisien dalam mereduksi prokrastinasi akademik bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Tohirin. (2011). Bimbingan dan Konseling Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.