Anda di halaman 1dari 3

Nama Evi Nursalwi Juriah

NIM 181410018
Kelas manajemen sekolah kelas 01
1).Mengapa harus ada manajemen sekolah ? dan mengapa dengan adanya manajemensekolah
pengelolaan sekolah menjadi lebih efektif dan efisien ? jelaskan (skor 20)
Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk
meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan nasional dan tujuan
kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil
dicapai oleh sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam
mengelola berbagai komponen sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang dirumuskan. Kepala
sekolah menunjukkan fungsinya sebagai dua peran besar yaitu peran sebagai manajer dan peran
sebagai pemimpin. Manajemen sekolah merupakan tindakan pengelolaan dan pengadministrasian
sekolah. Manajemen sekolah berarti memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
untuk mencapai tujuan sekolah. Manajemen sekolah memiliki dua aspek, yaitu aspek manajemen
eksternal dan manajemen internal. Manajemen internal sekolah meliputi perpustakaan, laboratorium,
bangunan dan saran fisik lainnya, sumber dana, pelaksanaan evaluasi pendidikan, dan hubungan antar
guru, murid. sedangkan manajemen eksternal meliputi hubungan dengan pihak luar sekolah seperti
masyarakat, dewan pendidikan, dinas pendidikan maupun pihak lain yang terkait dengan fungsi
sekolah.
2). Dari beberapa sandar penting dalam dunia pendidikan adalah standar inti dan standar proses.
Jelaskan keterkaitan kedua standar tersebut ? jelaskan. (skor 20)
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Pasal 1 ayat 1
menyatakan bahwa standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Ayat
tersebut menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran dibutuhkan serangkaian
proses yang sistematis dan terencana.

Adapun tujuan standar proses adalah sebagai berikut.

Memudahkan guru dalam membuat perencanaan di sekolah, baik perencanaan semester atau tahunan.
Memudahkan kepala sekolah dalam memantau keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
Mengarahkan proses belajar peserta didik agar mengacu pada tujuan akhir yang hendak dicapai, yaitu
standar kompetensi Birokrasi adalah instrimen penting dalam masyarkat modern yang kehadirannya
tak mungkin terelakkan. Eksistensi biroktasi ini sebagai konsekuensi logis dari tugas utama negara
“pemerintahan” untuk menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat “social welfare”. Negara dituntut
terlibat dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan oleh rakyatnya “public goods and
services” baik secara langsung maupun tidak.Ada dua pengertian yang sering kali dipergunakan untuk
maksud yang sama, yakni pengertian organisasi dan pengertian institusi. Keduanya sebenarnya
berbeda. Organisasi lebih menunjukkan ikatan-ikatan struktural, sedang institusi lebih menampilkan
ikatan-ikatan normatif sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “birokrasi” artinya sistem pemerintahan yang di
jalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan, cara
bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban serta menurut tata aturan yang banyak liku-
likunyaBirokrasi merupakan salah satu bidang kajian yang menarik berbagai kalangan baik di sektor
publik maupun di sektor bisnis. Hal ini menarik karena peran birokrasi sangat besar dan mengalami
variasi dalam merealisasikan tujuan yang ditetapkan. Jadi, sekalipun masyarakat kerap mengkritisi
birokrasi, namun tidak dapat melepaskan diri dari cengkeraman birokrasi (Dharma, 2010). Birokrasi
harus dicerna sebagai satu fenomena sosiologis. Dan birokrasi sebaiknya dipandang sebagai buah dari
proses rasionalisasi. Konotasi atau anggapan negatif terhadap birokrasi sebenarnya tidak
mencerminkan birokrasi dalam sosoknya yang utuh. Birokrasi adalah salah satu bentuk dari
organisasi, yang diangkat atas dasar alasan keunggulan teknis, di mana organisasi tersebut
memerlukan koordinasi yang ketat, karena melibatkan begitu banyak orang dengan keahlian-keahlian
yang sangat bercorak ragam. Ada tiga kecenderungan dalam merumuskan atau mendefinisikan
birokrasi, yaitu pendekatan struktural, pendekatan behavioral (perilaku) dan pendekatan pencapaian
tujuan.

Apa yang telah dikerjakan oleh Max Weber adalah melakukan konseptualisasi sejarah dan
menyajikan teori-teori umum dalam bidang sosiologi. Di antaranya yang paling menonjol adalah
teorinya mengenai birokrasi. Cacat-cacat yang sering kali diungkapkan sebenarnya lebih tepat dicerna
sebagai disfungsi birokrasi. Dan lebih jauh lagi, birokrasi itu sendiri merupakan kebutuhan pokok
peradaban modern. Masyarakat modern membutuhkan satu bentuk organisasi birokratik. Pembahasan
mengenai birokrasi mempunyai kemiripan dengan apa yang diamati oleh teori organisasi klasik..
Adapun tujuan standar proses adalah sebagai berikut.

Memudahkan guru dalam membuat perencanaan di sekolah, baik perencanaan semester atau tahunan.
Memudahkan kepala sekolah dalam memantau keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
Mengarahkan proses belajar peserta didik agar mengacu pada tujuan akhir yang hendak dicapai, yaitu
standar kompetensi lulusan.

3). Salah satu usaha efektif yang harus dilakukan oleh guru adalah Guru mengenal masalah – masalah
yang diperkirakan muncul dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat merusak iklim belajar di kelas
jeaskan dan berikan contoh (skor 30)

Dalam proses pembelajaran di sekolah, aktivitas belajar tidak selamanya dapat berjalan lancar.
Kemungkinan ada saja masalah yang di temukan, terutama masalah kesulitan belajar yang dialami
peserta didik. Keadaan ini merupakan masalah umum terjadi dalam proses belajar-mengajar, terutama
dalam prinsip belajar tuntas. Di kalangan para pendidik (guru) belum ada pengertian yang baku
mengenai kesulitan belajar ini. Biasanya guru akan memprediksi peserta didik yang memiliki prestasi
belajar rendah, dianggap sebagai siswa yang mengalami kesulitan atau gangguan belajar. Kesulitan
belajar bagi siswa bisa bermacam-macam, apakah itu dalam hal menerima pelajaran, menyerap
pelajaran atau kedua-duanya. Setiap siswa pada prinsipnya mempunyai hak untuk mencapai prestasi
belajar yang memuaskan. Namun, pada kenyataannya, setiap peserta didik memiliki perbedaan, baik
perbedaan kemampuan intelektual (IQ), kemampuan fisik, latarbelakang keluarga, kebiasaan, maupun
pendekatan belajar yang digunakan. Perbedaan individual tersebutlah yang menyebabkan perbedaan
‘tingkah laku belajar’ setiap anak. Dengan demikian, kondisi di mana siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya, baik dalam menerima maupun menyerap pelajaran, inilah yang disebut
sebagai “kesulitan belajar”. Atau dengan lain perkataan, kesulitan belajar merupakan suatu
kejadian/peristiwa yang menunjukkan bahwa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, ada sejumlah peserta didik yang mengalami ‘kesulitan’ dalam menguasai secara tuntas
bahan atau materi pelajaran yang disampaikan guru.Penyebab Kesulitan Belajar Seperti dimaklumi,
bahwa aktivitas belajar merupakan inti dari kegiatan disekolah. Sebab semua aktivitas belajar
dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan proses belajar bagi setiap siswa yang sedang menjalani
studi di sekolah tersebut. Namun, aktivitas belajar bagi perserta didik ini terkadang mengalami
gangguan, baik yang berasal dari diri siswa itu sendiri, yang mungkin diakibatkan oleh adanya kondisi
internal yang tidak atau kurang mendukung proses aktivtas belajar tersebut, seperti kondisi fisik yang
kurang sehat, cacat, intelegensi, bakat, minat, motivasi, kesehatan mental, dan faktor internal siswa
lainnya. Maupun yang diakibatkan oleh adanya faktor eksternal seperti faktor orang tua, suasana
rumah dan keadaan ekonomi keluarga, lingkungan sekolah, media massa, serta lingkungan sosial di
mana siswa itu berdomisili.Namun demikian, jika gangguan belajar yang dialami siswa tersebut
disebabkan karena adanya kelemahan individual, seperti IQ yang rendah, rasa kurang aman, kurang
penghargaan, kenakalan, dan lain sebagainya. Maka persoalan belajar yang dialami siswa tersebut
mungkin berakibat pada kurang terserapnya daya tangkap belajar terhadap pelajaran tertentu,
sehingga pada akhirnya tidak akan tercapai tujuan pembelajaran. Integensi yang lemah yang dimiliki
oleh siswa tertentu, akan sulit untuk mengadaptasikan dirinya ditengah-tengah belajar siswa lain yang
memiliki daya tangkap belajar tinggi. Jika kenyataan ini di hadapi oleh siswa yang bersangkutan,
maka sulit untuk menerapkan metode pengajaran secara klasikal. Hal ini disebabkan oleh daya
tangkap belajar siswa yang berbeda.Salah satu cara yang efektif yang mungkin dapat diberikan
kepada siswa tersebut adalah dengan memberikan latihan-latihan dan tugas-tugas tertentu. Misalnya
dengan memberikan pekerjaan rumah, atau memberikan tugas berupa hafalan-hafalan dengan
menekankan pada upaya belajar tuntas, sampai anak tersebut menguasai betul apa yang telah
diberikan oleh guru kepadanya. Tentu dengan pendekatan yang ekstra hati-hati jangan sampai anak
(siswa) tersebut merasa terbebani.Kesulitan belajar sebenarnya tidak hanya dimiliki oleh siswa yang
mengalami persoalan kondisi fisik yang kurang mendukung, atau siswa yang tertekan akibat rasa
tidak aman, tetapi juga kemungkinan akan dialami oleh siswa yang pintar disebabkan karena siswa ini
tidak mampu menempatkan kondisi waktu akibat banyaknya tugas-tugas ya

4). Salah satu Faktor yang mempengaruhi keberhasilan manajemen sekolah diantaranya yaitu
Mentalitas Birokratis sektor pendidikan dan Politisasi Birokrasi Pendidikan. Jelaskan apa maksudnya
dan berikan contohnya

a. Jelaskan maksudnya Mentalitas Birokratis sektor pendidikan dan mengapa memepengaruhi


keberhasilan manajemen sekolah ?. (skor 20)

b. Jelaskan maksudnya Politisasi Birokrasi Pendidikan dan mengapa memepengaruhi keberhasilan


manajemen sekolah ?. (skor 20)

Birokrasi adalah instrimen penting dalam masyarkat modern yang kehadirannya tak mungkin
terelakkan. Eksistensi biroktasi ini sebagai konsekuensi logis dari tugas utama negara “pemerintahan”
untuk menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat “social welfare”. Negara dituntut terlibat dalam
memproduksi barang dan jasa yang diperlukan oleh rakyatnya “public goods and services” baik secara
langsung maupun tidak.Ada dua pengertian yang sering kali dipergunakan untuk maksud yang sama,
yakni pengertian organisasi dan pengertian institusi. Keduanya sebenarnya berbeda. Organisasi lebih
menunjukkan ikatan-ikatan struktural, sedang institusi lebih menampilkan ikatan-ikatan normatif
sosial.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “birokrasi” artinya sistem pemerintahan yang di
jalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan, cara
bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban serta menurut tata aturan yang banyak liku-
likunyaBirokrasi merupakan salah satu bidang kajian yang menarik berbagai kalangan baik di sektor
publik maupun di sektor bisnis. Hal ini menarik karena peran birokrasi sangat besar dan mengalami
variasi dalam merealisasikan tujuan yang ditetapkan. Jadi, sekalipun masyarakat kerap mengkritisi
birokrasi, namun tidak dapat melepaskan diri dari cengkeraman birokrasi (Dharma, 2010).Birokrasi
harus dicerna sebagai satu fenomena sosiologis. Dan birokrasi sebaiknya dipandang sebagai buah dari
proses rasionalisasi. Konotasi atau anggapan negatif terhadap birokrasi sebenarnya tidak
mencerminkan birokrasi dalam sosoknya yang utuh. Birokrasi adalah salah satu bentuk dari
organisasi, yang diangkat atas dasar alasan keunggulan teknis, di mana organisasi tersebut
memerlukan koordinasi yang ketat, karena melibatkan begitu banyak orang dengan keahlian-keahlian
yang sangat bercorak ragam. Ada tiga kecenderungan dalam merumuskan atau mendefinisikan
birokrasi, yaitu pendekatan struktural, pendekatan behavioral (perilaku) dan pendekatan pencapaian
tujuan.Apa yang telah dikerjakan oleh Max Weber adalah melakukan konseptualisasi sejarah dan
menyajikan teori-teori umum dalam bidang sosiologi. Di antaranya yang paling menonjol adalah
teorinya mengenai birokrasi. Cacat-cacat yang sering kali diungkapkan sebenarnya lebih tepat dicerna
sebagai disfungsi birokrasi. Dan lebih jauh lagi, birokrasi itu sendiri merupakan kebutuhan pokok
peradaban modern. Masyarakat modern membutuhkan satu bentuk organisasi birokratik. Pembahasan
mengenai birokrasi mempunyai kemiripan dengan apa yang diamati oleh teori organisasi klasik.

Anda mungkin juga menyukai