Anda di halaman 1dari 21

Keperawatan Komunitas pertemuan ke II

Berbicara kesehatan komunitas tidak terlepas dari dua tokoh


metologi Yunani yaitu Asclepius dan Higeia.
a. Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit),
setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang.
b. Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan
masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”, seperti mengindari
makanan/minuman yang beracun, makan makanan yang bergizi
(baik) cukup istirahat dan melakukan olahraga.
 Kelompok pertama cenderung menunggu terjadinya penyakit
(setelah sakit), yang selanjutnya disebut pendekatan
kuratif/pengobatan. Kelompok ini pada umumnya terdiri terdiri
dari dokter, dokter gigi, psikiater dan praktisi-praktisi lain yang
melakukan pengobatan fisik, mental maupun sosial.
 Sedangkan kelompok kedua, cenderung melakukan upaya-upaya
pencegahan penyakit dan meningkatkan kesehatan (promosi)
sebelum terjadi penyakit.
 Dalam perkembangan selanjutnya, seolah-olah terjadi dikotomi
antara kelompok kedua profesi, yaitu pelayanan kesehatan kuratif
(curative health care), dan pelayanan pencegahan/preventif
(preventive health care).
 Dilakukan terhadap sasaran secara individual.
 Cenderung bersifat reaktif (menunggu masalah datang, misal dokter menunggu
pasien datang di Puskesmas/tempat praktek).
 Melihat dan menangani klien/pasien lebih kepada sistem biologis
manusia/simptomatis/pasien hanya dilihat secara parsial (padahal manusia terdiri
dari bio-psiko-sosial yang terlihat antara aspek satu dengan lainnya.
 Sasaran/pasien adalah masyarakat (bukan perorangan).
 Menggunakan pendekatan proaktif, artinya tidak menunggu masalah datang, tetapi
mencari masalah. Petugas turun di lapangan/masyarakat mencari dan
mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan.
 Melihat klien sebagai makhluk yang utuh, dengan pendekatan holistik. Terjadiya
penyakit tidak semata karena terganggunya sistem biologis tapi aspek bio-psiko-
sosial.
Menurut Winslow (1920) bahwa
Kesehatan Komunitas (Public
Health) adalah Ilmu dan Seni :
mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan, melalui
“Usaha-usaha Pengorganisasian
masyarakat“
 Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok
risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi
mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan (CHN, 1977).
 Di Indonesia dikenal dengan
sebutan perawatan kesehatan
masyarakat (PERKESMAS) yang
dimulai sejak permulaan konsep
Puskesmas diperkenalkan sebagai
institusi pelayanan kesehatan
profesional terdepan yang
memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat secara
komprehensif.
 Peningkatan peran serta
masyarakat dalam bidang
kesehatan merupakan suatu proses
dimana individu, keluarga dan
lembaga masyarakat termasuk
swasta mengambil tanggung jawab
terhadap masyarakat atas
kesehatan diri keluarga dan
masyarakat, mengembangkan
kemampuan untuk menyehatkan
diri, keluarga dan masyarakat serta
menjadi pelaku atau perintis
kesehatan dan peminpin yang
menggerakan kegiatan masyarakat
dibidang kesehatan berdasarkan
azas kemandirian dan
kebersamaan.
 Dalam melaksanakan keperawatan
kesehatan masyarakat, seorang
perawat kesehatan komunitas
harus mampu memberi perhatian
terhadap elemen-elemen yang
akan tampak pada rangkaian
kegiatan dalam proses
keperawatan yang berjalan
berkesinambungan secara dinamis
dalam suatu siklus melalui tahap
pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
1. Promotif
Upaya promotif dilakukan
untuk meningkatkan
kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
dengan jalan
a. Penyuluhan kesehatan
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan
perorangan
d. Pemeliharaan kesehatan
lingkungan
e. Olahraga teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks, dll
 2. Preventif
Upaya preventif untuk mencegah
terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu,
keluarga kelompok dan masyarakat
melalui kegiatan:
a. Imunisasi
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
melalui posyandu, puskesmas dan
kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A, Iodium
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan
kehamilan, nifas dan meyusui
 3. Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk
mengobati anggota keluarga yang
sakit atau masalah kesehatan
melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit dirumah
b. Perawatan orang sakit sebagai
tindak lanjut dari Pukesmas atau
rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan
kondisi patologis
d. Perawatan buah dada
e. Perawatan tali pusat bayi baru
lahir
4. Rehabilitatif
Upaya pemulihan terhadap pasien
yang dirawat dirumah atau
kelompok-kelompok yang
menderita penyakit tertentu
seperti TBC, kusta dan cacat fisik
lainnya melalui kegiatan:
a. Latihan fisik pada penderita
kusta, patah tulang dan lain
sebagainya
b. Fisioterapi pada penderita
strooke, batuk efektif pada
penderita TBC dll
5. Resosialitatif
Adalah upaya untuk
mengemabalikan penderita ke
masyarakat yang karena
penyakitnya dikucilkan oleh
masyarakat seperti, penderita
AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat.
4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif
dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
6. kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah
dimasyarakat dan bukan di rumah sakit.
7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit
maupun yang sehat.
8. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan
perilaku hidup sehat masyarakat.
9. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan
fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin.
10. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri
tetapi bekerja secara team.
11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat
digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan
penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk
sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari
rumah sakit.
12. Home visite sangat penting.
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada
sistem pelayanan kesehatan yang ada.
15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan
kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan
lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.
1. Problem solving approach
Pendekatan pemecahan masalah yang
dituangkan dengan menggunakan proses
keperawatan.
2. Family approach
Pendekatan terhadap keluarga binaan
3. Case Approach
Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke puskesmas yang
dinilai memerlukan tindak lanjut.
4. Community approach
Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui
survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
 Sekian

Anda mungkin juga menyukai