Anda di halaman 1dari 19

RAPID HEALTH

ASSESSMENT
OLEH KELOMPOK 4
1. Eka Susiana
2. Sari Nuzul Ramadhani
3. Hilma Berlina
4. Hermanaili
5. Isna Lidha Amna
6. Rika Afriani
7. Stelly Angryani
8. Alfairus Sadat
9. Muhammad Azwir
Rapid Healt
Assessment
 Merupakan serangkian siklus manajemen kesehatan pada situasi bencana/kedaruratan

 kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan
mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian
(WHO).
Rapid Healt Assessment Gizi
Bagian dari RHA yang dilaksanakan oleh klaster kesehatan
yang bertujuan untuk mengukur dampak bencana terhadap
sektor kesehatan serta mengidentifikasi kebutuhan prioritas
penduduk terdampak yang memerlukan respon cepat

Rapid Healt Assessment Gizi bertujuan untuk memberikan


gambaran awal tentang dampak bencana terhadap kelompok
sasaran gizi yang terdampak serta sebarannya.
Manfaat Rapid Health Assessment

 Mengidentifikasi fakta-fakta di lokasi


bencana.
 Mengindikasi kebutuhan yang harus
segera dipenuhi.
Tujuan dari dilakukannya assessment

1. Mendapatan informasi yang memadai tentang perubahan keadaan darurat


2. Menjadi dasar bagi perencanaan program
3. Mengidentifikasi dan membangun dukungan berbasis self-help serta aktivitas- aktivitas
berbasis masyarakat.
4. Mengidentifikasi kesenjangan, guna :

 Menggambarkan secara tepat dan jelas jenis bencana, keadaan, dampak, dan
kemungkinan terjadinya perubahan keadaan darurat.

 Mengukur dampak kesehatan yang telah terjadi dan akan terjadi.

 Menilai kapasitas sumber daya yang ada dalam pengelolaan tanggap darurat dan
kebutuhan yang perlu direspon secepatnya.

 Merekomendasikan tindakan yang menjadi prioritas bagi aksi tanggap darurat.


5. Pasca bencana: berdasarkan dari RHA untuk
menentukan langkah selanjutnya
a. Pengendalian penyakit menular
(ISPA,diare,DBD,chikungunya, tifoid,dll)
b. Pelayanan kesehatan dasar
c. Memperbaiki kesehatan lingkungan (air bersih, MCK,
pengelolaan sampah, sanitasi makanan, dll)
Type Of Assessments
Kapan RHA dilakukan
 Dalam situasi yang memerlukan pertimbangan keamanan, waktu pelaksanaanpenilaian dapat
di persingkat
 Bencana banjir, pengungsian penduduk dalam jumlah besar, selambat lambatnya 2hari
setelah kejadian.
 Kedaruratan mendadak ( gempa bumi, keracunan makanan, kecelakaan kimiawi, dll ) perlu
di lakukan secepat mungkin atau beberapa jam setelah kejadian
Lingkup Assessment RHA

1. Aspek Medis
Untuk menilai dampak pelayanan medis terhadap korban dan potensi pelayanan kesehatan. Dalam
aspek medis, meliputi:
a. Puskesmas setempat dan sekitar
Segera mengerahkan dan menyiapkan petugas kesehatan untuk menangani kejadian
bencana, seperti longsor.
2. Rumah Sakit
Rumah sakit siap siaga dalam menindaklanjuti dan menerima rujukan bencana, seperti
longsor.
3. Dinas Kesehatan Kota.
Memerintahkan semua puskesmas untuk melibatkan atau mengirim tenaga kesehatan.
2. Aspek Epidemiolog

Untuk menilai potensi munculnya KLB penyakit menular pada periode pasca kejadian/bencana.
Dalam aspek epidemiologi, dengan contoh sebagai berikut:

a. Menilai kemungkinan munculnya diare,

b. Kemungkinan munculnya luka infeksi,

c. Kemungkinan munculnya penyakit menular,

Dst.
3. Aspek Kesehatan Lingkungan

Untuk menilai masalah yang terkait dengan sarana kesehatan lingkungan yang diperlukan
bagi pengungsi dan potensi yang dapat di manfaatkan. Dalam aspek kesehatan lingkungan,
meliputi :

a. Air bersih

b. Jamban

c. Pembuangan sampah

d. Tempat pengungsian yang aman


Langkah-Langkah Rapid Health Assessment (RHA)

a. Apa bencana yang sedang terjadi


b. Siapa / Organisasi Pelaksana
1. Petugas puskesmas
2. Dinas kesehatan kabupaten dan dibantu dinas kesehatan provinsi dan depkes
3. Terdapat tim yang melakukan RHA
4. Petugas medis
5. Epidemiologist
6. Sanitasi (kesehatan lingkungan)

Dan diharapkan tim RHA :


a. Memiliki kemampuan analisis yang baik dalam bidangnya
b. Dapat bekerjasama dan dapat diterima
c. Memiliki kapasistas untuk mengambil keputusan
c. Dimana / Informasi Yang Mana

1. Area geografi yang terkena bencana.


2. Status sarana transportasi, komunikasi, listrik.
3. Ketersediaan air bersih, pangan, fasilitas sanitasi dan kondisi tempat
pengungsian.
4. Perkiraan jumlah korban (meninggal, luka ).
5. Kondisi SDM kesehatan yang ada.
6. Perkiraan jumlah pengungsi
7. Endemisitas penyakit menular setempat.
8. Kondisi penyakit potensial KLB dan kecenderungannya.
9. Kondisi lingkungan (sebagai ‘risk factors’)
10. Jenis bantuan awal yang diperlukan segera.
11. Kondisi rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya,
Metode Rapid Health Assessment (RHA)

1. Wawancara : saksi, tokoh masyarakat, para pejabat di daerah bencana

2. Observasi : dilakukan terhadap kondisi lingkungan daerah bencana


 
Pelaksanaan RHA saat Bencana

Kepala Puskesmas di lokasi bencana melakukan :


 
1. Beserta staf menuju lokasi bencana dengan membawa peralatan yang
diperlukan
2. Melaporkan kepada kadinkes kabupaten/kota
3. Melakukan initial RHA
4. Menyerahkan tanggung jawab pada kadinkesapabila telah tiba dilokasi
5. Apabila kejadian bencana melampaui batas wilayah kecamatan selanjutnya
yang bertanggung jawab adalah kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.
Tingkat Kabupaten/Kota, kepala dinas kesehatan kabupaten/kota setelah
menerima berita tentang terjadinya bencana dari kecamatan melakukan
kegiatan:

1. Berkoordinasi dengan anggota satlak PB dalam penanggulangan bencana


2. Mengaktifkan pusdalops penanggulangan bencana tingkat kabupaten/kota
3. Berkoordinasi dengan RS kabupaten/kota
4. Menyiapkan dan mengirim tenaga kesehatan
5. Menghubungi pusksmas di sekitarlokasi bencana untuk mengirimkan dokter, perawat
dan peralatan medis
7. Melakukan penilain kesehaatan cepat terpadu
8. Melakukan penanggulangan gizi darurat
9. Memberikan imunisasi campak di tempat pengungsian
10. Melakukan survailens epidemiologi terhadap penyakit potensial wabah
11. Apabila kejadian bencana melampaui batas wilayh kabupaten/kota
 
 

Anda mungkin juga menyukai