Anda di halaman 1dari 31

Surveilans Bencana

Nasir Ahmad, S.KM., M.P.H.


SURVEILLANS EPIDEMIOLOGI
BENCANA

PRA BENCANA DARURAT PASCA


BENCANA
SURVEILANS PRA BENCANA
Pemetaan terancam Bencana
• SKD-KLB  Early Warning System
Memberikan informasi dini ttg situasi
penyakit dan ancaman serta masalah
kesehatan di suatu wilayah berdasarkan
tempat & luas penyebaran, org yg
terkena dan prediksi waktu kejadian
10 Tugas Prioritas Penanggulangan Pengungsi
Bidang Kesehatan
1. Rapid Health Assessesment
2. Pelayanan Kesehatan Darurat
3. Air dan Sanitasi
4. Makanan dan Gizi
5. Pengendalian Penyakit dan KLB
6. Imunisasi Campak
7. Tempat Tinggal / Penampungan
8. Surveilans Kesehatan Masyarakat
9. SDM
10.Koordinasi
KEGIATAN SURVEILANS FASE DARURAT

• Rapid Health Assessment (RHA) thd ancaman


penyakit
o Kajian awal pengungsian
o Kajian berkala sesuai kebutuhan
o Kajian khusus pada keadaan tertentu seperti
ancaman adanya KLB penyakit menular dan
keracunan
• Intensif Surveilans penyakit prioritas
 Laporan kasus/ kematian ( Harian / Mingguan)
 SKD-KLB
Prinsip
Membangun Surveilans Situasi Darurat
1. Unsur kecepatan

2. Sederhana
 Yang dapat dijangkau
 Substansi terbatas (sangat prioritas) 
penyakit (Diare,Malaria, DBD, ISPA,
Campak)
 faktor risiko (air & vektor)
 dukungan lab. sederahana

3. Integrasi (Pemerintah, Masyarakat/LSM,NGO) 


Jejaring SE
Jenis-jenis Penyelenggaraan Surveilans
Fase Darurat

1. Surveilans Penyakit & Jumlah Pengungsi


2. Surveilans Kematian
3. Surveilans Faktor Risiko
4. Survielans Berbasis Kajian Lapangan
5. Investigasi Pra KLB/ KLB dan Penelitian
 PENYAKIT UTAMA YANG HARUS
DIAMATI DAN DILAPORKAN
SURVEILANS PENYAKIT
1. DIARE AKUT CAIR
2. DIARE AKUT BERDARAH
3. CAMPAK
4. INFEKSI SALURAN NAPAS AKUT

 PENYAKIT LAIN YANG ENDEMIS


DAN BERPOTENSI TERJADI KLB,
1. MALARIA
2. SINDROMA DEMAM BERDARAH
3. DEMAM TANPA SEBAB YANG JELAS
4. SINDROMA KUNING AKUT
5. SINDROMA LUMPUH AKUT

 GANGGUAN NUTRISI BERAT

 INJURIES/CIDERA
PENILAIAN CEPAT
MASALAH KESEHATAN
PADA KEJADIAN BENCANA
(Rapid Health Assessment)
Apa yang
Dimaksud
Penilaian Cepat
Masalah Kesehatan
PENGERTIAN
Kenapa Perlu
Penilaian Cepat
Masalah Kesehatan
TUJUAN
• Memastikan adanya kedaruratan
kesehatan
• Menggambarkan jenis dan besarnya
masalah kesehatan
• Kemungkinan perkembangan lebih
jauh akibat keadaan darurat
• Menilai kemampuan dlm merespons
dan kebutuhan utk penanggulangan
• Menentukan prioritas tindakan yg
perlu dilakukan utk penanggulangan
Kapan penilaian cepat
masalah kesehatan
dilakukan?
WAKTU PELAKSANAAN :
Siapa yang
Melakukan Penilaian
Masalah Kesehatan
PELAKSANA
• Petugas kesehatan puskesmas
Perlu melaporkan/menginformasikan jajaran kesehatan
diatasnya se-awal mungkin dgn menggunakan sarana
komunikasi tercepat (Telepon, fax, orari , HP dsb)
• Petugas kesehatan kab/kota
Melakukan penilaian secara lengkap
• Petugas kesehatan prop dan pusat
Masalah cukup besar (di beberapa kab/kota)
• Perlu di bentuk beberapa tim bila bencana tersebar di
beberapa lokasi
TIM PENILAI
1.Minimal terdiri unsur medis, epidemiologist dan
kesling
2. Mampu menganalisa dlm bidangnya
3. Memiliki motivasi dan loyalitas yg tinggi
4. Dpt bekerjasama dan diterima di daerah
bencana
5.Memiliki kapasitas mengambil keputusan dlm
keadaan darurat dng data terbatas
DIMANA DILAKUKAN

1. Daerah yg terkena bencana/kejadian


dimana masyarakatnya terkena
dampak secara langsung
2. Daerah yg menjadi lokasi
penampungan pengungsi dari daerah
bencana/kejadian
3. Daerah sekitar lokasi bencana/kejadian
yg kemungkinan dapat membantu
sumber daya yg dimiliki
Bagaimana melakukan
penilaian cepat kesehatan
LINGKUP PENILAIAN
• ASPEK MEDIS, utk menilai dampak
pelayanan medis terhadap korban & potensi
pelayanan kesehatan

• ASPEK EPIDEMIOLOGI, utk menilai potensi


munculnya KLB penyakit menular dan gizi
pada periode pasca kejadian/bencana

• ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN, utk


menilai masalah yg berkaitan dg sarana
kesehatan lingkungan yg diperlukan bagi
pengungsi & potensi yg dapat dimanfaatkan
Pengumpulan Data
• Observasi lapangan
 Luasnya lokasi yg terkena, perpindahan/evakuasi
penduduk, infra struktur yg rusak (fasilitas kesehatan,
jalan, jembatan , sarana komunikasi, listrik, dll),
potensi sumber air bersih, sarana pembuangan
kotoran/limbah dan permukiman sementara.
(Sebaiknya dilengkapi dng peta)
• Wawancara (dng pejabat, tokoh masyarakat dan
masyarakat setempat)
• Pengumpulan data sekunder (Melakukan engambil data
dari Instansi terkait daerah becana)
INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN
INFORMASI AWAL (PETUGAS PUSKESMAS)

1. Macam Bencana & waktu terjadinya


2. Masalah kesehatan
 Korban meninggal, sakit, luka dan hilang

 Jumlah dan komposisi pengungsi

 Kerusakan sarana kesehatan & yg masih dapat


dimanfaatkan (puskesmas, pusling, pustu, dll)
 Ketersedian obat, bahan habis pakai, vaksin dan alkes

 Kemungkinan kemudahan utk menjangkau lokasi

3. Upaya kesehatan yg telah dilakukan


4. Bantuan kesehatan yg diperlukan
INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN :
INFORMASI LEBIH LANJUT (TIM KAB/KOTA, PROP, PUSAT)

1. Bencana / kejadian & waktu terjadinya


a. Data geografis dan lingkungan
b. Data korban
1) Meninggal, sakit, hilang & luka
2) Dirujuk
2. Data pengungsi
a. Jumlah
b. Komposisi
c. Penampungan pengungsi
Lanjutan…

3. Data endemisitas peny. Menular potensial wabah yg


selama ini ada di daerah tsb
4. Data cakupan/pemanfaatan sarana kesling (air bersih dan
jamban), identifikasi ketersediaan yg msh ada dan dpt
dimanfaatkan maupun yg diperlukan
5. Data potensi sumberdaya (Pusk, Dinkes, RS)
a. Jml dan jenis fasilitas
b. Fungsi dari masing-masing fasilitas
c. Petugas kesehatan
d. Obat dan bhn habis pakai
e. Perlengkapan lain (gen set, faskeslap dll)
f. Biaya operasional
Analisis Data
1. Secara komprehensif berdasarkan standar yankes utk
bencana
2. Cepat, cermat dan baik sbg bhn bagi pimpinan utk
mengambil keputusan
3. Spesifik pada kebutuhan yankes (pengobatan, gizi,
kesehatan lingkungan, penyakit menular berpotensial
wabah dll)
Penyajian Hasil dan
Rekomendasi
1. Bantuan obat, bhn habis pakai dan alkes yg
diperlukan
2. Bantuan tenaga yg diperlukan
3. Penyakit yg perlu diwaspadai
4. Sarana kesling yg memerlukan pengawasan dan
pengendalian serta sarana yg perlu ada
5. Kegiatan pelayanan yg diperlukan (pengobatan,
perbaikan gizi, imunisasi dll)
Lanjutan…
6. Bantuan lain (biaya ops, sarana penunjang dll)
7. Jalur komunikasi
8. Mekanisme koordinasi dng instansi lain
9. Dalam rekomendasi, hendaknya sdh dpt
dipisahkan kegiatan mana yg seharusnya dpt
dilakukan oleh daerah dan kegiatan mana yg
perlu dibantu dari propinsi maupun pusat
Cara Penyampaian Informasi
1. Informasi hasil penilaian cepat masalah
Kesehatan disampaikan melalui jalur
komunikasi yang masih memungkinkan untuk
digunakan, seperti : telepon/faks, HP, HT, radio
dll.
2. Informasi disampaikan kepada instansi dengan
tingkat administratif yang lebih tinggi. .
KEGIATAN SURVEILANS PASCA BENCANA

• Dilakukan kegiatan surveilans penyakit


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai