Anda di halaman 1dari 23

surveilans

bencana
kelompok 2:
rizka, aurora, shintia, westri
pengertian
Surveilans adalah kegiatan “analisis” yang sistematis dan berkesinambungan melalui
kegiatan pengumpulan dan pengolahan data serta penyebarluasan informasi untuk
pengambilan keputusan dan tindakan segera.
Tujuan Surveilans
1) Mengurangi jumlah kesakitan, resiko kecacatan dan kematian saat terjadi
bencana.
2) Mencegah atau mengurangi resiko munculnya penyakit menular dan
penyebarannya.
3) Mencegah atau mengurangi resiko dan mengatasi dampak kesehatan
lingkungan akibat bencana.
Manfaat Surveilans
1) Menjelaskan pola dan riwayat penyakit, monitoring, memantau program, prioritas penyakit,
dan identifikasi kelompok resiko
2) Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan
Jenis-Jenis Surveilans
1) Surveilans Aktif
• Pengamatan kasus dilakukan langsung turun ke lapangan
• Hasil yang diperoleh lengkap dan jauh lebih baik
• Dibutuhkan dana dan tenaga khusus

2) Surveilans Pasif
• Pengamatan kasus dilakukan secara tidak langsung, yaitu
melalui laporan
• Hasil yang diperoleh kurang lengkap
Surveilans Kejadian Penyakit

Deteksi Mencermati Identifikasi Deteksi


dini kecenderungan perubahan perubahan
penyakit faktor agent penyelenggara
dan host an pelayanan
kesehatan
peran surveilans
Pengendalian penyakit menular KLB

Mempelajari riwayat alamiah penyakit, gambaran klinis, dan epidemiologi


sehingga dapat disusun program pencegahan dan penanggulangannya

Mendapatkan data dasar penyakit dan faktor risiko, sehingga dapat diteliti kemungkinan
pencegahan dan penanggulangan, dan program nantinya dapat dikembangkan
Tahapan Alamiah Situasi Bencana &
Peranan Surveilans Dalam Situasi Bencana

Ancaman Kedaruratan Kembali


Situasi Normal
Kedaruratan terjadi Normal

• Surveilans Rutin untuk • Respon Cepat & • Surveilans Rutin untuk


• Penyelidikan,
Sistem Kewaspadaan Surveilans Intensif Sistem Kewaspadaan
Penanggulangan&
Dini Dini
Surveilans Intensif

1.Menentukan arah respon/penanggulangan


2.Menilai keberhasilan respon/penanggulangan
3.Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat
PENGUNGSI KELOMPOK
RENTAN
Bayi dan Anak Ibu Hamil dan
Balita Orang Tua Melahirkan

Keluarga dengan
KK wanita
Kegiatan Surveilans Intensif
pada situasi bencana

• Analisis Data Pelayanan Pengobatan


• Analisis Data Faktor Risiko
• Laporan Berkala Situasi Darurat
• Laporan Berkala Upaya Penanggulangan
• Laporan Masyarakat
• Hasil Wawancara

Kajian
Terus Menerus

Informasi Terus Menerus


Pada Tim Penanggulangan
Resiko KLB
Pasca Bencana
• Kepadatan penduduk • Terganggu program kesehatan
• Perpindahan penduduk masyarakat
• Kerusakan pencemaran • Perkembangbiakan vektor
layanan air dan sanitasi • Perpindahan hewan peliharaan dan hewan
liar
• Persediaan makanan
10 Prioritas Kajian Awal
Status Epidemiologi Pengungsi Sebagai Bahan Penetapan Sistem
Surveilans

Penilaian Awal yang Pelayanan Kesehatan


Cepat

Imunisasi Pengendalian Epidemi

Air dan Kebersihan


Surveilans Kesehatan Masyarakat

Makanan dan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Nutrisi
Tempat Penampungan Koordinasi
dan Perencanaan Lokasi
Langkah‐langkah surveilans penyakit di daerah bencana meliputi:

• Pengumpulan Data
a. Data kesakitan dan kematian
b. Sumber data
c. Jenis data: Form BA‐3: register harian penyakit pada korban bencana
Form BA‐4: rekapitulasi harian penyakit korban bencana
Form BA‐5: laporan mingguan penyakit korban bencana
Form BA‐6: register harian kematian korban bencana

• Pengolahan dan Penyajian Data


• Analisis dan Interpretasi
• Penyebarluasan Informasi
Surveilans di Daerah
Bencana

1) Surveilans Penyakit
2) Surveilans Faktor Risiko
3) Surveilans Gizi
Surveilans Penyakit

Tujuan Khusus:

Tujuan Umum: 1) Tersedianya informasi kesakitan dan kematian penyebab


potensial wabah
2) Mengidentifikasi sedini mungkin kemungkinan terjadinya
“Menyediakan informasi kebutuhan peningkatan penyakit potensial KLB/wabah
pelayanan kesehatan di lokasi bencana 3) Mengidentifikasi kelompok risiko tinggi
4) Mengidentifikasi daerah risiko tinggi
dan tempat pengungsian” 5) Mengidentifikasi status gizi di daerah bencana
6) Mengidentifikasi status sanitasi lingkungan
Surveilans Faktor
Risiko
Surveilans untuk memantau kondisi lingkungan disekitar lokasi bencana, lokasi
penampungan pengungsi yang dapat menjadi faktor risiko penyebaran penyakit pada para
pengungsi.

Faktor risiko yang perlu di identifikasi:


1. Cakupan pelayanan air bersih
2. Cakupan pemanfaatan sarana pembuangan kotoran
3. Pengelolaan sampah
4. Pengamanan makanan
5. Kepadatan vektor
6. Kebersihan lingkungan
7. Tempat perindukan vektor
Adapun pendataan yang dilaksanakan
di penampungan pengungsi:

SURVEILANS 1. Pendataan Pengungsi Untuk mengetahui


jumlah dan jenis bahan makanan ,jumlah
KK, jumlah jiwa, jenis kelamin, umur dan
GIZI kelompok rawan serta data sarana air bersih,
jumlah dan lokasi penampungan pengungsi
2. Pengumpulan Data Dasar Gizi Untuk
menentukan status gizi pengungsi dan data
antropometri berat badan, tinggi badan dan
umur
3. Skrining Untuk tindakan interv PMT
darurat terbatas atau PMT terapi dan
Informasi dari data dasar gizi dan informasi
dari surveilans penyakit sangat bermanfaat
untuk kegiatan skrining ini.
Kegiatan surveilans yang
dilakukan di Pos Kesehatan
• Pengumpulan data kesakitan penyakit yang
diamati dan kematian melalui pencatatan harian
kunjungan rawat jalan (form BA-3 dan BA-6)
• Validasi data agar data menjadi sahih dan
akurat, pengolahan data kesakitan menurut jenis
penyakit dan golongan umur per minggu (form
BA-4)
• Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5
dan BA‐7).
Kegiatan surveilans yang
dilakukan di puskesmas
• Pengumpulan data kesakitan penyakit-
penyakit yang diamati dan data kematian
melalui pencatatan harian kunjungan rawat
jalan dan rawat inap Pos Kesehatan yang ada
di wilayah kerja (form BA-3, BA-6)
• Validasi data agar data menjadi sahih dan
akurat
• Pengolahan data kesakitan menurut jenis
penyakit, golongan usia dan tempat tinggal per
minggu (form BA-4)
• Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐
5 dan BA‐7).
Kegiatan surveilans yang
dilakukan di rumah sakit
• Pengumpulan data kesakitan penyakit yang
diamati dan data kematian melalui pencatatan
rujuka kasus harian kunjungan rawat jalan
dan rawat inap dari para korban bencana(form
BA‐3, BA‐6)
• Validasi data agar data menjadi sahih dan
akurat
• Pengolahan data kesakitan menurut jenis
penyakit, golongan usia dan tempat tinggal
per minggu (form BA-4)
• Pembuatan dan pengiriman laporan (form
BA‐5 dan BA‐7).
Kegiatan surveilans yang
dilakukan di tingkat
Kabupaten/Kota
• Pengumpulan data berupa jenis bencana, lokasi bencana, keadaan
bencana, kerusakan sarana kesehatan, angka kesakitan penyakit yang
diamati dan angka kematian korban bencana yang berasal dari
puskesmas, rumah sakit, atau poskes khusus (form BA ‐1, BA ‐2)
• Surveilans aktif untuk penyakit tertentu (form BA ‐3 dan BA ‐6)
• Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat
• Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan
tempat tinggal per minggu (form BA-4)
• Pertemuan tim epidemiologi kabupaten/kota untuk melakukan analisis
data dan merumuskan rekomendasi rencana tindak lanjut,
penyebarluasan informasi
Kegiatan surveilans yang
dilakukan di tingkat provinsi

• Pengumpulan data kesakitan penyakit-penyakit yang diamati dan kematian


korban bencana yang berasal dari dinas kesehatan kabupaten/kota (form BA‐
1, BA‐2, BA-6 dan BA-7)
• Surveilans aktif untuk penyakit-penyakit tertentu
• Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat
• Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan tempat
tinggal per minggu (form BA-4)
• Pertemuan tim epidemiologi provinsi untuk melakukan analisis data dan
merumuskan rekomendasi rencana tindak lanjut, penyebarluasan informasi,
pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan form BA ‐7).
Terima Kasih :)

Anda mungkin juga menyukai