Anda di halaman 1dari 32

2022

SURVEILANS
KETIKA
BENCANA
SUHARJONO

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian Surveilans
Surveilans adalah kegiatan “analisis” yang sistematis dan
berkesinambungan melalui kegiatan pengumpulan dan
pengolahan data serta penyebar luasan informasi untuk
pengambilan keputusan dan tindakan segera.

2
Melakukan Analisis

1. Orientasi tidak cukup hanya penyakit

2. Pertimbangkan faktor resiko di luar sektor kesehatan

3. Ketajaman analisis

4. Pertimbangkan lintas batas wilayah, tidak cukup hanya


pertimbangan wilayah administrasi pemerintahan

3
Surveilans Kejadian Penyakit :

 Deteksi dini
 Mencermati kecenderungan penyakit (secular
trend)
 Identifikasi perubahan faktor agent dan host
 Deteksiperubahan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan

4
Peran Surveilans
 Pengendalian penyakit menular KLB
 Mempelajari riwayat alamiah penyakit, gambaran
klinis, dan epidemiologi sehingga dapat disusun
program pencegahan dan penanggulangannya
 Mendapatkan data dasar penyakit dan faktor
risiko, sehingga dapat diteliti kemungkinan
pencegahan dan penanggulangan, dan program
nantinya dapat dikembangkan

5
Emergency
(Situasi Bencana)

A. Situasi bencana dari sisi surveilans

Gempa
Tsunami
Gunung Meletus
Banjir Ada Korban Langsung Korban Tak Langsung
(meninggal, luka) (Pengungsian)
Kebakaran
Angin ribut
Kerusuhan massal

Kondisi 6Rentan
(Status Kesehatan)
Emergency
(Situasi Bencana)

B. Situasi bencana dari sisi surveilans

Penyakit Menular Ada Korban Langsung


Potensial Wabah (sakit / meninggal dlm waktu singkat)
/ KLB

7
Emergency
(Situasi Bencana)

C. Situasi bencana dari sisi surveilans

Pencemaran Bahan
Kimia :
Ada Korban Langsung
- Udara (sakit, meninggal dlm jangka panjang)
- Air
- Tanah

8
Emergency
(Situasi Bencana)

D. Situasi bencana dari sisi surveilans

Kejahatan Manusia
- Borak pd makanan Ada Korban Langsung
(sakit, meninggal dlm jangka panjang)
- Formalin pd makanan
- Pewarna bahaya

9
Bagaimana
Membangun Sistem Surveilans Situasi Bencana

1. Sistem sangat tergantung situasi bencana yang


mana
2. Substansi sangat tergantung situasi bencana
yang mana
3. Proses surveilans berlaku umum (pengumpulan,
pengolahan, analisis, interpretasi, penyebar
luasan informasi untuk respon secara dini)

10
Prinsip Penyelenggaraan Surveilans
untuk SKD & Pen. KLB

Kajian Epidemiologi Perbaikan Kondisi Rentan


Inisial Assessment

Masaslah KesMas
Tidak Menjadi
Antisi
SKD
pasi
KLB
Respon Penang-
gulang-
Kesiapsiagaan an KLB
menghadapi
KLB 11
Tahapan Alamiah Situasi Bencana
&
Peranan Surveilans Dalam Situasi Bencana

Situasi Ancaman Kedaruratan Kembali


Normal Kedaruratan terjadi Normal

Penyelidikan,
Surveilans Respon Cepat Penanggulangan Surveilans
Rutin untuk SKD & & Rutin untuk SKD
Surveilans Intensif Surveilans Intensif

1. Menentukan arah respon/penanggulangan


2. Menilai keberhasilan respon/penanggulangan
3. Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat 12
Kegiatan Surveilans Intensif
pada situasi bencana

 Analisis Data Pelayanan Pengobatan


 Analisis Data Faktor Risiko
 Laporan Berkala Situasi Darurat
 Laporan Berkala Upaya Penanggulangan
 Laporan Masyarakat
 Hasil Wawancara

Kajian Terus Menerus

Informasi Terus Menerus Pada Tim Penanggulangan


13
Prioritas Kajian Awal
Status Epidemiologi Pengungsi Sebagai Bahan
Penetapan Sistem Surveilans

 Perkembangan Penyakit Potensial KLB


 Makanan & Gizi
 Imunisasi
 Air, Sanitasi, dan Musim Ancaman
 Status Pelayanan Kesehatan Darurat, termasuk  Penyakit Menular
sistem surveilans yang ada
 Pnemonia
 Ekonomi, Sosial, Politik, Keamanan, Transportasi,
Komunikasi  Gizi
 Pelayanan
Kesehatan

14
Pengungsi Kelompok Rentan

Bayi dan Anak Balita


Orang Tua (sendiri)
Keluarga dengan KK wanita
Ibu Hamil dan Melahirkan

15
Pengungsi Rentan

Padat
Jumlah Besar Satu Lokasi
Terisolir
Tanpa informasi
Tanpa Pengelola
Tipuan Data
16
Langkah‐
langkah surveilans penyakit di daerah 
bencana meliputi: 
 Pengumpulan Data
a. Data kesakitan dan kematian
b. Sumber data
c. Jenis data
Form BA‐3: register harian penyakit pada korban bencana
Form BA‐4: rekapitulasi harian penyakit korban bencana
Form BA‐5: laporan mingguan penyakit korban bencana
Form BA‐6: register harian kematian korban bencana
 Pengolahan dan Penyajian Data
 Analisis dan Interpretasi
 Penyebarluasan Informasi
Form BA-3 Register Harian Penyakit pada Korban Bencana
Poskes / PKM : ......................
Kecamatan : ......................
Kab/Kota : ......................
Tanggal : ...................... Bulan : ......................

No Nama
Penderita Umur L / P AlamatPenyakit

............................., .........................
Koordinator Poskes

(.......................................................)
19
Pos Kesehatan 
 Pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah sarana kesehatan
sementara yang diberi tanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar untuk masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi
pengungsi dan sekitarnya

 Tujuannya untuk memulihkan dan meningkatkan kesehatan


masyarakat di lokasi pengungsi dan sekitarnya serta
terselenggaranya pelayanan rawat jalan, pelayanan kesehatan ibu
dan anak, kesehatan reproduksi lainnya termasuk KB, pelayanan
kesehatan jiwa dan psikososial, pelayanan gizi, kesehatan
lingkungan dan terselenggaranya pemantauan dan pencegahan
penyakit menular di lokasi pengungsi
Pengorganisasian pos kesehatan 
 Penanggungjawab pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah kepala
puskesmas setempat;
 Sasaran pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah masyarakat yang
berada di lokasi pengungsi dan masyarakat di sekitarnya;
 Pelaksana pos kesehatan adalah puskesmas setempat, apabila
puskesmas tidak mampu atau rusak karena bencana, pelaksana pos
kesehatan di lokasi pengungsi adalah puskesmas yang diperbantukan,
tim relawan, swasta dan LSM yang berminat
dibawah koordinasi dinkes kabupaten/kota;
 Sesuai dengan asas penyelenggaraan puskesmas, pos kesehatan
yang dikelola oleh  swasta atau LSM, harus  sepengetahuan dan
dibawah  koordinasi  puskesmas/dinas kesehatan kabupaten/kota
setempat;
 Mekanisme kerja pos  kesehatan di  lokasi pengungsi mengikuti mekanisme kerja puskesmas;
 Pos kesehatan harus melaporkan seluruh kegiatannya kepada puskesmas setempat (BA-3, BA-4, BA-5,
BA-6, BA-7);
 Pelayanan yang diselenggarakan meliputi pelayanan kesehatan dasar, yang untuk beberapa hal
disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat;
 Pelayanan tersebut mencakup promosi  kesehatan, pelayanan gizi, pelayanan  kesehatan  ibu  dan
anak serta keluarga berencana, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular:
 Menyelenggarakan pelayanan imunisasi;
 Menyelenggarakan kegiatan penemuan penderita penyakit menular;
 Menyelenggarakan surveilans epidemiologi penanggulangan KLB;
 Menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan KLB;
 Menyelenggarakan kegiatan penyehatan lingkungan. 
 Disamping penyakit yang berpotensi KLB, penyakit tidak menular juga diamati seperti trauma dan
luka-luka;
 Apabila petugas kesehatan di pos kesehatan menemukan atau mencurigai kemungkinan adanya
peningkatan  kasus‐kasus tersangka  penyakit  yang  ditularkan melalui makanan (foodborne 
diseases)  ataupun  penyakit  lain yang jumlahnya meningkat  dalam  kurun  waktu  singkat, maka
petugas yang bersangkutan  harus  melaporkan keadaan tersebut secepat mungkin ke puskesmas
terdekat atau dinas kesehatan kabupaten/kota.
Kegiatan surveilans yang dilakukan di
Pos Kesehatan, antara lain
 Pengumpulan data kesakitan penyakit yang diamati
dan kematian melalui pencatatan harian kunjungan
rawat jalan (form BA-3 dan BA-6);
 Validasidata agar data menjadi sahih dan akurat,
pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit
dan golongan umur per minggu (form BA-4);
 Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐
5 dan BA‐7).
Kegiatan surveilans yang dilakukan di puskesmas
 Pengumpulan data kesakitan penyakit-penyakit yang
diamati dan data kematian melalui pencatatan harian
kunjungan rawat jalan dan rawat inap Pos Kesehatan yang
ada di wilayah kerja (form BA-3, BA-6);
 Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat;
 Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit,
golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4);
 Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan BA‐7). 
Kegiatan surveilans yang dilakukan di rumah saki
t
 Pengumpulan data kesakitan penyakit yang diamati dan
data kematian melalui pencatatan rujuka kasus harian
kunjungan rawat jalan dan rawat inap dari para korban
bencana(form BA‐3, BA‐6);
 Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat;
 Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit,
golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4);
 Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan BA‐7). 
Kegiatan surveilans yang dilakukan di tingkat
Kabupaten/Kota
 Pengumpulan data berupa jenis bencana, lokasi bencana, keadaan
bencana, kerusakan sarana kesehatan, angka kesakitan penyakit
yang diamati dan angka kematian korban bencana yang berasal
dari puskesmas, rumah sakit, atau poskes khusus (form BA‐1, BA‐
2);
 Surveilans aktif untuk penyakit tertentu (form BA‐3 dan BA‐6);
 Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat;
 Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia
dan tempat tinggal per minggu (form BA-4);
 Pertemuan tim epidemiologi kabupaten/kota untuk melakukan
analisis data dan merumuskan rekomendasi rencana tindak lanjut,
penyebarluasan informasi
Kegiatan surveilans yang dilakukan di tingkat provinsi
 Pengumpulan data kesakitan penyakit-penyakit yang diamati dan
kematian korban bencana yang berasal dari dinas kesehatan
kabupaten/kota (form BA‐1, BA‐2, BA-6 dan BA-7);
 Surveilans aktif untuk penyakit-penyakit tertentu;
 Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat;
 Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia
dan tempat tinggal per minggu (form BA-4);
 Pertemuan tim epidemiologi provinsi untuk melakukan analisis data
dan merumuskan rekomendasi rencana tindak lanjut,
penyebarluasan informasi, pembuatan dan pengiriman laporan
(form BA‐5 dan form BA‐7). 
Tugas
Jelaskan apa yang dimaksud dengan surveilans ketika
terjadi bencana?
Jelaskan tujuan dilakukannya kegiatan surveilans ketika
terjadi bencana? 
Jelaskan langkah‐
langkah surveilans penyakit di daerah bencana? 
Jelaskankegiatan surveilans  yang  dilakukan  di  pos 
kesehatan?
Pada pos kesehatan ditemukan kemungkinan adanya
peningkatan  kasus‐kasus tersangka  penyakit  yang 
ditularkan melalui makanan (foodborne  diseases). Sebagai
petugas kesehatan, apa yang dapat Anda lakukan untuk
menindaklanjuti kasus di atas?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai