Bencana
NS. INDAH KURNIAWATI,
S.KEP.,M.KM
Pengertian Surveilans
Kegiatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan
informasi tentang kejadian penyakit atau masalah Kesehatan dan
kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah Kesehatan untuk memperoleh dan
memberikan informasi guna mengarahkan Tindakan pengendalian
dan penanggulangan secara efektif dan efisien
Surveilans Bencana
Kegiatan surveilans saat bencana merupakan kegiatan pengamatan secara terus
menerus terhadap penyakit yang berpotensi KLB/wabah yang diarahkan untuk
mewaspadai dan mengantisipasi keadaan yang mempengaruhi kejadian
kesehatan/ kematian atau pencemaran makanan/lingkungan maupun
pencemaran akibat radiasi bahan radio aktif dan kimia di lokasi bencana dan
pengungsian melalui proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data
kuantitatif dan kualitatif serta interpretasi atau deseminasi terhadap informasi
yang dihasilkan saat bencana
Tujuan ..
Memonitor Kesehatan penduduk dan identifikasi kebutuhan prioritas
Monitoring tingkat kedaruratan melalui Analisa data kesakitan dan kematian
Mengikuti tren insiden dan CFR penyakit utama guna mendeteksi dan
menanggulangi KLB secara dini
Membantu perencanaan dan pelaksanaan program Kesehatan
Menjamin alokasi sumber daya pada kelompok rentan
Monitoring dampak intervensi khusus
Jenis Surveilans
Surveilans Aktif :
Pengamatan langsung dilapangan
Hasil yang diperoleh lengkap dan lebih akurat
Dibutuhkan dana dan tenaga khusus
Surveilans Pasif :
Pengamatan kasus tidak dilakukan secara langsung, dilakukan dengan laporan
Hasil yang diperoleh kurang lengkap
Prinsip Penyelenggaraan
Surveilans untuk SKD & Pen. KLB
Masaslah KesMas
Tidak Menjadi
Antisi
SKD
pasi
KLB
Respon Penang-
gulang-
Kesiapsiagaan
menghadapi
an KLB
KLB
6
Tahapan Surveilans
Surveilans Pra bencana
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB)
Tatanan pengamatan yang mendukung sikap tanggap terhadap perubahan di masyarakat yang berkaitan
dengan kecenderungan kejadian kesakitan/kematian/pencemaran lingkungan/makanan sehingga dapat
dilakukan tindakan cepat dan tepat untuk mengurangi korban
Surveilans bencana
Rapid Health Assessment (RHA)
Identifikasi/memperkuat surveilans bencana
Wawancara (dengan pejabat, petugas kesehatan termasuk RS, tokoh masyarakat (toma, toga, guru)
dan masyarakat setempat)
Pengumpulan data sekunder (mengambil data dari instansi terkait daerah becana)
Surveilans factor risiko
Cakupan pelayanan air bersih
Cakupan pemanfaatan sarana pembuangan kotoran
Pengelolaan sampah
Pengamanan makanan
Kepadatan vector
Kebersihan lingkungan
Tempat perindukan vector
Surveilans pasca bencana
Tujuan : Untuk memperoleh informasi penyakit (utamanya yang berpotensi KLB) dan faktor risiko lingkungan.
Kegiatan ini dilaksanakan setelah tahap kritis tanggap darurat medik dan dibentuknya pos-pos Kesehatan
Informasi yang dikumpulkan : Penyakit Diare, ISPA, Campak, Malaria (format mengacu WHO & menurut
kondisi bencana setempat), Faktor Risiko (air, tinja, limbah, genangan, vektor, lalat)
Manfaat :
Perencanaan & mobilisasi untuk penanggulangan yang tepat