Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENGAMPU

SUNARTO,SH,M.Pd.
OTONOMI DAERAH

A.Pengertian
1. Pengertian Otonomi Daerah:
a.UU No. 5/1974: hak, wewenang & kewajiban Daerah utk atur & urus
rumah tangganya sendiri sesuai dg peraturan per-uu-an yg berlaku
b.UU No. 22/1999: kewenangan Daerah Otonom utk atur & urus
kepentingan masy. setempat mnrt prakarsa sen diri berdasar aspirasi
masy. sesuai dg perat. per-uu-an
c.UU No. 32/2004: hak, wewenang & kewajiban Daerah Otonom utk
atur & urus sendiri urusan pem. & kepenti ngan masy. setempat
sesuai dg peraturan per- uu – an.
d.UU No. 23/2014: hak, wewenang & kewajiban daerah otonom utk
mengatur & mengurus sendiri Urusan Pemerintahan & kepentingan
masyarakat setempat
dalam sistem NKRI.
2. Pengertian Daerah Otonom :
a.UU No. 5/1974: kesatuan masy. hukum yg punya batas
Wil. ttt yg berhak, berwenang & berkewajiban atur & urus
rumah tangganya sendiri dlm ikatan NKRI sesuai peraturan
per- uu – an yg berlaku
b.UU No. 22/1999: kesatuan masy. hukum yg punya batas
dae rah ttt wenang atur & urus kepentingan masy. setempat
mnrt prakarsa sendiri berdasar aspirasi masy. dlm ikatan
NKRI.
c.UU No.32/2004: kesatuan masy. hukum punya batas2 wil.
wenang atur & urus pem. & kepentingan masy. setempat
mnrt prakarsa sendiri dg dasar aspirasi masy. dlm NKRI.
d.UU No. 23/2014: kesatuan masyarakat hukum yg punya
batas2 wilayah yg wenang mengatur & mengurus Urusan
Pemerintahan & kepentingan masyarakat setempat menu
rut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistem NKRI.
e. Desentralisasi: penyerahan wewenang pemerintahan oleh
Pem. Pusat pd daerah otonom utk atur & urus pemerintahan
dlm NKRI
f. Dekonsentrasi: pelimpahan wewenang pem. oleh Pem. Pusat
pd Gub. sbg wakil pem. Pusat dan atau pd instansi vertikal di
wilayah tertentu.
3. Pelaksanaan Otonomi Daerah:
a. Otda sbg salah satu wujud politik & strategi nasional
b. Bentuk otda:
1). Otonomi terbatas bagi daerah propinsi
2). Otonomi luas bagi daerah kabupaten/kota
c. Dlm UU No.5/1974: otonomi punya tingkatan/stratifikasi
otonomi daerah dilaks. scr berjenjang Dati I & Dati II
d. Dati I (propinsi) sbg atasan Dati II (kabupaten/kota)
4. Perbedaan Pelaksanaan Otonomi Daerah:
a.UU No. 5/1974: kewenangan pelaks. Pem. Umum dimulai
dr Pemerintah Pusat (central goverament looking)
b.UU No. 22/1999 & UU No.32/2004: bertitik pandang bah
wa kewenangan pelaks. Pem. Umum dimulai dr daerah
(local goverament looking).
c.UU No. 23/2014 diarahkan utk menjawab tantangan &
peluang persaingan global bagi daerah2 diseluruh Wilayah
Republik Indonesia.
B. Prinsip2 Penyelenggaraan Otonomi Daerah
1. Prinsip Dasar:
a. Perhatikan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan serta
potensi & keaneka ragaman daerah
b. Didasarkan pd otonomi luas, nyata & bertanggung jawab
c. Otonomi luas & utuh ada pd kabupaten/kota & otonomi
terbatas ada pd daerah propinsi
d. Pelaksanaanya hrs sesuai dg konstitusi neg, agar tetap ter
jamin hub. serasi pem. Pusat & daerah serta antar daerah
e. Tingkatkan kemandirian daerah otonom, shg tdk ada lagi wil.
Adm.
f. Tingkatkan peran & fungsi badan legislatif daerah baik fungsi
legislasi, pengawasan maupun fungsi anggaran
g. Azas dekonsentrasi ada pd daerah propinsi dlm kedudu
nya sbg Wil. Adm. Utk laksanakan pem. ttt yg
dilimpahkan kpd Gub. sbg wakil Pemerintah Pusat
h.Tugas pembantuan dimungkinkan tdk hanya dr Pem.
Pusat pd daerah ttp juga dr pem. Pusat & daerah kpd desa
yg diser tai dg pembiayaan, sarana & prasarana serta SDM
dg wajib laporkan pelaks. & tg jawabkan pd yg
menugaskan.
2.Pembagian Daerah
a. Daerah yg dibentuk berdasarkan azas desentralisasi
adalah Daerah Kabupaten & Daerah Kota
b.Daerah yg dibentuk berdasar azas desentralisasi &
dekon sentrasi adalah Daerah Propinsi
c.Daerah dg azas desentralisasi berwenang utk tentukan
& laksanakan kebijakan atas prakarsa sendiri sesuai
aspirasi masyarakat
d.Pembag. Daerah diluar propinsi dibagi habis dlm Da Ot
e. Kecamatan dlm UU No. 5/1974 sbg wilayah administrasi,
sdg dlm UU No. 22/ 1999 & UU No. 32/2004 kedudukan
nya diubah menjadi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota.
3. Prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
a. Gunakan asas desentralisasi, dekonsentasi & asas tugas
pembantuan
b. Asas desentralisasi dilaks. scr utuh & bulat di Kab. & Kota
c. Asas tugas pembantuan dpt dilaks. di Prop., Kab, Kota &
desa
4. Klasifikasi Urusan Pemerintahan
a. Urusan Pemerintahan Absolut: urusan pemerintahan yg
sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
b. Urusan pemerintahan konkuren: Urusan Pemerintahan
yg dibagi antara Pemerintah Pusat, Daerah Propinsi &
Daerah Kabupaten/Kota.
c. Urusan Pemerintahan Umum: Urusan Pemerintahan yg
menjadi kewenangan Presiden sbg Kepala Pemerintahan.
d. Urusan Pemerintahan absolut terdiri dari:
1). Politik Luar Negeri
2). Pertahanan
3). Keamanan
4). Yustisi
5). Moneter & fiskal nasional
6). Agama.
e. Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Absolut:
1). Dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah Pusat
2). Dilimpahkan kepada Instansi Vertikal yg ada didaerah
3). Dilimpahkan kepada Gubernur sbg wakil Pemerintah
Pusat berdasarkan asas Dekonsentrasi.
f. Urusan Pemerintahan Konkuren
1). Urusan Pemerintahan Wajib:
a). Urusan Pemerintahan yg berkaitan dg Pelayanan Dasar
b). Urusan Pem. Yg tdk terkait dg Pelayanan Dasar
2). Urusan Pemerintahan Pilihan
g. Urusan Pemerintahan Wajib yg terkait dg Pelayanan Dasar
1). Urusan Pendidikan
2). Urusan Kesehatan
3). Urusan Pekerjaan Umum & Penataan Ruang
4). Urusan Perumahan Rakyat & Kawasan Permukiman
5). Urusan Ketenteraman, ketertiban umum & Linmas
6). Urusan Sosial.
h. Urusan Pem. Wajib yg tdk terkait dg Pelayanan Dasar:
1). Urusan Tenaga Kerja
2). Urusan Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan anak
3). Urusan Pangan
4). Urusan Pertanahan
5). Urusan Lingkungan Hidup
6). Urusan Administrasi Kependudukan & Pencatatan Sipil
7). Urusan Pemberdayaan Masyarakat & Desa
8). Urusan Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana
9). Urusan Perhubungan
10). Urusan Komunikasi & Informatika
11). Urusan Koperasi, Usaha Kecil & Menengah
12). Urusan Penanaman Modal
13). Urusan Kepemudaan & Olah Raga
14). Urusan Statistik
15). Urusan Persandian
16). Urusan Kebudayaan
17). Urusan Perpustakaan
18). Urusan Kearsipan
i. Urusan Pemerintahan Pilihan:
1). Urusan Kelautan & Perikanan
2). Urusan Pariwisata
3). Urusan Pertanian
4). Urusan Kehutanan
5). Urusan Energi & Sumber daya Mineral
6). Urusan Perdagangan
7). Urusan Perindustrian
8). Urusan Transmigrasi.
C. Latar Belakang Penyelenggaraan Otonomi Daerah
1. Psl 18 UUD 1945:
a. Pembagian daerah Indonesia atas dasar besar & kecil dg bentuk
& susunan pem. Ditetapakan dg UU
b. Daerah Indonesia akan dibagi dlm Daerah Propinsi & Propinsi
akan dibagi dlm daerah yg bersifat lebih kecil
c. Daerah2 yg bersifat otonom atau bersifat administratif di
bentuk berdasarkan peraturan per-uu-an yg berlaku;
d. Di daerah2 otonom dibentuk Badan Perwakilan Daerah,
agar sendi pemerintahanya berdasar permusyawaratan.
2. Ot. Da. utk berikan kewenangan yg luas, nyata & bertang
gung jawab pd daerah dg utamakan asas desentralisasi
3. Ot. Da. dilaks. scr proporsional:
a.Lewat pengaturan, pembagian & pemanfaatan sumber daya
nas. yg berkeadilan serta pem bagian keuangan pusat &
daerah
b.Ot. Da. dilaks. dg prinsip demokrasi, peran serta masy. Pe
merataan, keadilan & potensi serta keragaman daerah
4. Dorong pemberdayaan, prakarsa, kreativitas masy. &
kembang kan peran serta fungsi DPRD. Titik berat otda pd
kabupaten/kota.
5.Propinsi sbg daerah otonom juga sbg daerah adm. yg laks.
Kewenangan pem. Pusat & didelegasikan pd Gub. Ttp Pem.
Prop. bukan atasan Kabupaten/kota & tdk punya hub. Hirarki
6.Prop. Sbg daerah otonom sekaligus sbg wil. Adm. Karena:
a.Utk pelihara hub. yg serasi antara Pusat & Daerah dlm NKRI
b.Utk laksanakan Otda yg bersifat lintas kab./kota yg blm dpt
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota
c.Utk laksankan tugas2 pem. ttt. yg dilimpahkan dlm rangka
asas dekonsentrasi.
7. Dg lihat pelaks. Otda masa lampau yg titik beratkan
kewajiban dr pd hak, maka sekarang dg dasar asas
desentralisasi berupa otonomi yg luas, nyata & bertanggung
jawab. Pemberian kewenangan yg luas dg mencakup semua
bidang pemerintahan kecuali politik luar neg; hankam,
peradilan, moneter & fiskal serta bidang agama.

Anda mungkin juga menyukai