Pendahuluan
1 Latar belakang
2 Definisi
4 Dasar hukum
Evakuasi :
1) Tata cara tertulis. Harus memiliki Peta geomedik, Kondisi pasien Stabil
dan optimal pra dan selama evakuasi hingga tujuan.
2) Kriteria : Fisiologis / Anatomis
3) Mekanisme :Tahu Tujuan dan Prinsip rujukan.ABC
stabil,Immobilisasi,Mekanika mengangkat pasien.
1) Darurat :
a. Lingkungan berbahaya (misal kebakaran).
b. Ancaman jiwa (misal perlu tempat rata dan keras untuk RJP).
c. Prioritas bagi pasien ancaman jiwa
2) Segera :
a. Ancaman jiwa, perlu penanganan segera.
b. Pertolongan hanya bisa di RS (misal pernafasan tidak adekuat,
syok).
c. Lingkungan memperburuk kondisi pasien (hujan, dingin dll).
3) Biasa :Tanpa ancaman jiwa, namun tetap memerlukan RS
Jika bencana yang terjadi mempunyai beberapa daerah pusat bencana, di setiap
daerah pusat bencana tersebut harus didirikan pos medis lanjutan. Dengan adanya
beberapa pos medis lanjutan ini pemindahan korban ke sarana kesehatan penerima
harus dilakukan secara terkoordinasi agar pemindahan tersebut dapat berjalan
secara efisien.Untuk mencapai efisiensi ini korban yang berasal dari berbagai pos
medis lanjutan akan dipindahkan ke satu tempat dengan fasilitas stabilisasi dan
evakuasi yang lebih baik, dimana dari tempat ini transfer selanjutnya akan
dikoordinasi. Tempat penampungan korban sebe-lum pemindahan ini disebut
sebagai Pos Penatalaksanaan Evakuasi yang dapat berupa sebuah “Rumah Sakit
Lapangan”, Poliklinik, Rumah Sakit tipe B, atau fasilitas sejenis.
D. Penutup