Anda di halaman 1dari 46

Mitigasi, Preparedness,

analisis resiko , dampak


bencana
Eka Malfasari
RESIKO BENCANA
• Risiko bencana adalah interaksi antara tingkat kerentana
n daerah dengan ancaman bahaya (hazards) yang ada.
• Ancaman bahaya, khususnya bahaya alam bersifat tetap
karena bagian dari dinamika proses alami pembangunan
atau pembentukan roman muka bumi baik dari tenaga i
nternal maupun eksternal
• tingkat kerentanan daerah dapat dikurangi, sehingga ke
mampuan dalam menghadapi ancaman tersebut semakin
meningkat.
Kerentanan
• suatu kondisi dari suatu komunitas atau mas
yarakat yang mengarah atau menyebabkan ke
tidakmampuan dalam menghadapi ancaman ba
haya.
• kerentanan fisik (infrastruktur), sosial kependu
dukan, dan ekonomi
Bahaya
• suatu fenomena alam atau buatan yang mempun
yai potensi mengancam kehidupan manusia, keru
gian harta benda dan kerusakan lingkungan
• United Nations
International Strategy for Disaster Reduction (UN-
ISDR), bahaya ini dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu:
– Bahaya geologi
– Bahaya hidrometeorology
– Bahaya biologi
– Bahaya tehnology
– Bahaya lingkungan
Hazzard dan bencana

Hazzard adalah sesuatu yang mengancam


nyawa manusia dan harta benda serta
lingkungan hidup akibat ulah manusia
atau fenomena alam.

• Hazzard  penyebab terjadinya bencana.


• TIDAK SEMUA HAZZARD menjadi bencana.
Juga
dipengaruhi:

KERENTANAN (VULNERABILITY)
• Vulnerability adalah tingkat
kerugian yg berdampak pada
nyawa ataupun kehidupan
ketika terjadi hazzard.

Terdiri dari 2 aspek:


1. FAKTOR ALAMI  keadaan mudah terjadinya
bencana atau kerentanan tergantung kondisi
alam: geografis, geologi, cuaca, iklim.

2. FAKTOR SOSIAL kerentanan akibat


ulah manusia.
Hazzard

Bencana

Kerentanan
Masyarakat
Siklus Penanggulangan Bencana
BENCANA

BENCANA TIDAK TERJADWAL

TERJADI MENDADAK

SUMBER DAYA TERSEDIA JAUH DIBAWAH KEBUTUHAN

MEMERLUKAN KOORDINASI

PERLU PERENCANAAN
Definisi

• Manajemen bencana adalah proses yang


sistematis dimana di dalamnya termasuk
berbagai macam kegiatan yg
memanfaatkan kemampuan dari
kebijakan pemerintah, juga kemampuan
komunitas dan individu untuk
menyesuaikan diri dlm rangka
meminimalisir kerugian akibat bencana.
Tujuan manajemen
bencana
Memberikan pelayanan medis dan
keperawatan terbaik kepada korban tewas
atau luka-luka yang jumlahnya banyak.

Memelihara lingkungan yang aman dan terus


memberikan pelayanan dasar pada saat
bencana.

Perlu dibekali dgn pelatihan dan persiapan


bencana sebelum bencana terjadi.
Siklus Bencana

1. Fase pencegahan dan kesiapsiagaan


(prevention and preparedness phase)

2. Fase tindakan (response phase)

3. Fase pemulihan (recovery phase)

4. Fase rehabilitasi/rekonstruksi
(rehabilitation and recontruction phase)
Siklus Manajemen Bencana

BENCANA

Tanggap
Kesiapan Darurat

Pencegahan Pemulihan
dan Mitigasi
Pra Bencana Tanggap Darurat Pasca Bencana
17
MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN
RESIKO BENCANA

PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA


1. Fase Pencegahan Dan
Kesiapsiagaan Bencana
• Fase persiapan untuk meminimalisir kerugian akibat
bencana dan membuat perencanaan agar tindakan
pertolongan serta perawatan efektif.
• 9 kerangka Tindakan yg dilakukan menurut PBB:
1) Pengkajian terhadap kerentanan
2) Membuat perencanaan (pencegahan bencana)
3) Pengorganisasian
4) Sistem informasi
5) Pengumpulan sumber daya
6) Sistem alarm
7) Mekanisme tindakan
8) Pendidikan dan pelatihan penduduk
9) Gladi resik
2. Fase Tindakan

• Fase dimana dilakukan aksi darurat untuk menjaga diri


ataupun materil.
• Contoh:
1. Intruksi pengungsian
2. Pencarian dan penyelamatan korban
3. Menjamin keamanan di lokasi bencana
4. Pengkajian terhadap kerugian
5. Pembagian dan penggunaan alat perlengkapan pada
kondisi darurat
6. Pengiriman dan penyerahan barang material
7. Menyediakan tempat pengungsian
Cont’d...
• Dari sudut pandang medis, fase
tindakan dibagi menjadi 2:
1. Fase akut
 48 jam pertama sejak bencana.
Disebut juga fase penyelamatan
dan pertolongan medis darurat.
2. Fase subakut
 1 minggu pasca bencana.
4. Fase Rehabilitasi/Rekonstruksi

• Jangka waktu tidak dapat ditentukan.


• Merupakan kelanjutan dari fase
pemulihan menuju kondisi yang lebih
stabil.
3. FASE PEMULIHAN

• Sulit dibedakan secara akurat dari


dan sampai kapan.
• Fase dimana individu/masyarakat
dengan kemampuannya sendiri dapat
memulihkan fungsinya seperti sedia
kala.
SIKLUS PENANGANAN BENCANA
Kejadian
Bencana

Tanggap
Kesiagaan Darurat
(preparedness)

PASCABENCANA
Represif
PRABENCANA

Pemulihan
Preventif
Mitigasi (recovery)
Rehabilitatif

Pencegahan
(prevention) Rekonstruksi
(development)
Pencegahan (prevention)

Mitigasi (mitigation)

Kesiapan (preparedness)

Peringatan Dini (early warning)


Kegiatan-
Tanggap Darurat (response)
kegiatan
Manajemen Bantuan Darurat (relief)
Bencana Pemulihan (recovery)

Rehabilitasi (rehabilitation)

Rekonstruksi (reconstruction)
PRA BENCANA
FASE PREVENTIF sebelum bencana terjadi
PRABENCANA
(Pencegahan – Mitigasi – Penyiagaan)

• Pendataan area bencana (hazard mapping)


• Mengenal karakteristik penduduk yg
terancam pada saat kejadian (jumlah
penduduk, distribusi penduduk, usia, sosio
ekonomi, pendidikan dan karakteristik lain).
• Mengetahui ketersediaan fasilitas ,
peralatan yang dibutuhkan bila terjadi
bencana.
Pencegahan (prevention)
• Upaya yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya bencana (jika mungkin
dengan meniadakan bahaya).
• Misalnya:
‐ Melarang pembakaran hutan dalam
perladangan.
‐ Melarang penambangan batu di
daerah yang curam.
Kesiapsiagaan
• Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian
serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna (UU 24/2007).
• Misalnya:
- Penyiapan sarana komunikasi dan pos komando,
- Penyiapan lokasi evakuasi,
- Rencana Kontinjensi, dan
- Sosialisasi peraturan/pedoman penanggulangan
bencana.

29
Peringatan Dini
 Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga
yang berwenang (UU 24/2007).
 Upaya untuk memberikan tanda peringatan bahwa
bencana kemungkinan akan segera terjadi.
 Pemberian peringatan dini harus:
• Menjangkau masyarakat (accesible)
• Segera (immediate)
• Tegas tidak membingungkan (coherent)
• Bersifat resmi (official)
30
Mitigasi Bencana
• Serangkaian upaya untuk mengurangi dampak
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana (UU 24/2007).

Bentuk mitigasi:
1) Mitigasi struktural (membuat bendungan,
tanggul sungai, rumah tahan gempa, dll.)
2) Mitigasi non-struktural (peraturan perundang-
undangan, pelatihan, dll.)

31
TANGGAP DARURAT BENCANA

Fase represif sekitar 2 minggu pertama


TANGGAP DARURAT BENCANA

• Adalah serangkaian kegiatan yg dilakukan dengan segera pada


saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yg
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan:
– Penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
– Pemenuhan kebutuhan dasar,
– Perlindungan terhadap kelompok rentan,
– Pengurusan pengungsi,
– Penyelamatan serta pemulihan prasarana dan
sarana.
RESPON CEPAT (ACUTE RESPONSE)
1. RAPID MEDICAL ASSESMENT (RMA)
 TEAM (Doctor, nurses, ambulance crew).

2. RAPID HEALTH ASSESMENT (RHA)


 TEAM (Sanitarian, Pharmacist, Laboratorist).

3. RAPID LOGISTIC SUPPORT (RLS)


– Transportasi
– Communication,
– Shelter,
– Water supply/ purifier,Waste disposal

Di Indonesia 2010 dibentuk SRC Satuan Reaksi Cepat dari BNPB/


BPB daerah tk 1/2
Bantuan Darurat (Relief)

 Merupakan upaya untuk


memberikan bantuan
berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan
dasar berupa:
- pangan
- sandang
- tempat tinggal
sementara
- kesehatan, sanitasi
dan air bersih
Kebutuhan Saat Tanggap Darurat

Rescue (sesuai jenis bencana)

Bantuan Logistik (shelter, air bersih,


makanan)
Transportasi (petugas, korban
bencana)
Bantuan Medis (Triage, pertolongan
pertama)
Komunikasi (informasi, koordinasi,
pengendalian operasi)
Koordinasi (lintas sektor, tim bertugas,
relawan)
FASILITAS- TRANSPORTASI
HELP......!

DIMANA ADA AMBULANS?

AMBULANS STANDAR ???


(KENDARAAN , PETUGAS, PERALATAN)
Fasilitas medis
PASCA BENCANA
FASE REHABILITATIF 2 Minggu – 2 bulan - 2 Tahun
Pemulihan (Recovery)

• Proses pemulihan darurat kondisi masyarakat


yang terkena bencana, dengan memfungsikan
kembali prasarana dan sarana pada keadaan
semula.
• Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki
prasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air
bersih, pasar puskesmas, dll).
Pemulihan – pasca bencana
(recovery – rehabilitation – reconstruction-development)

PENANGANAN PENGUNGSI

 Penanganan segera  Penanganan kemudian


– Tempat ‐ Kebutuhan makanan
penampungan ‐ Kesehatan
– Sumber air bersih ‐ Kehidupan sosial
– Sumber listrik ekonomi
– Sanitasi lingkungan
Rehabilitasi
• Adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat
yg memadai pd wilayah pasca bencana dengan
sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya
secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.

UU no 24/2007 BAB.I,pasal 1 butir 11


Cont’d...
Upaya langkah yang diambil setelah kejadian
bencana untuk membantu masyarakat.
Melalui tindakan:
- Memperbaiki rumah,
- Memperbaiki fasilitas umum dan fasilitas
sosial penting
- Menghidupkan kembali roda
perekonomian.
REKONSTRUKSI

• Adalah pembangunan kembali semua prasarana dan


sarana kelembagaan pd wilayah pasca bencana,
baik pd tingkat pemerintahan maupun masyarakat.
• SASARAN UTAMA:
- Tumbuh dan berkembangnya kegiatan
perekonomian, sosial budaya,
- Tegaknya hukum dan ketertiban, dan
- Bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala
aspek kehidupan bermasyarakat pd wilayah
pasca bencana.
Cont’d...

• Program jangka menengah dan


jangka panjang untuk perbaikan
fisik, sosial dan ekonomi.

Untuk mengembalikan kehidupan


masyarakat pada kondisi yang sama atau
lebih baik dari sebelumnya
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai