4. Proses Penyakit
5. Klasifikasi
Klasifiksi infeksi saluran kemih sebagai berikut :
1. Kandung kemih (sistitis)
Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan
oleh menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh
aliran balik irin dari utetra kedalam kandung kemih (refluks urtovesikal),
kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.
2. Uretra (uretritis)
Uretritis adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang di
golongkan sebagai gonoreal atau non gonoreal. Uretritis gonoreal
disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak
seksual. Uretritis non gonoreal adalah uretritis yang tidak berhubungan
dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia
frakomatik atau urea plasma urelytikum
3. Ginjal (pielonefritis)
Pielonefritis infeksi traktus urinarius atas merupakan infeksi
bakteri piala ginjal, tubulus dan jaringan intertisial dari dalah satu atau
kedua ginjal
Infeksi saluran kemih (ISK) pada usia lanjut dibedakan menjadi :
1. ISK Uncomplicated (simple)
ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran
kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada
usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya
mengenai mukosa superficial kandung kemih.
2. ISK Complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali
kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten
terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia,
sepsis, dan shock.
5. Pemeriksaan fisik.
1. Keadaan umum : Dilihat klien tampak lemah
2. Tingkat kesadaran : Normal
3. Sistem respirasi :pernavasan 76/menit
4. Sistem integumen : Kulit kering
5. Sistem muskuloskeletal :Klien lemah
6. Sistem Abdomen : Saat palpasi didapatkan nyeri tekan pada ginjal
akibat adanya peradangan akut ,dari ginjal atau saluran kemih yang mengenai
pelvis ginjal pielonefritis, cystitis,uretra.
6. Pemeriksaan diagnostik
1. Urinalisis
a. Leukosuria atau piuria
Merupakan salah satu petunjuk penting adanya isk. Leukosuria
positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/ lapang pandang besar (LPB),
sedimen air kemih
b. Hematuria
hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/ LPB sedimen air
kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik
berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis
2. Bakteriologis
a. Mikroskopis
b. Biakan bakteri
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
4. Hitung koloni
Hitung koloni sekitar 100.000 koloni per mililiter urin dari urin
tampung, aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai
kriteria utama badanya infeksi
7. Tindakan dan penaganan
Infeksi saluran kemih umumnya dapat ditangani dengan pemberian
antibiotik. Jenis obat yang diresepkan tergantung pada kondisi kesehatan pasien,
dan jenis bakteri yang ditemukan di urine.
Beberapa jenis antibiotik yang biasanya digunakan untuk ISK adalah
fosfomchin, Beberapa jenis antibiotik jenis fluoroquinolon seperti ciprofloxacin
dan levofloxcin, kan digunakan bila tidak ada pilihan lain. Tetapi umumnya jenis
antibiotik tersebut dihindari karena efek sampingnya melebihi manfaat yang bisa
didapat.
Untuk pasien isk yang sering kambuh, dokter akan menganjurkan
konsumsi antibiotik dalam dosis rendah tiap hari, selama 6 bulan atau lebih.
8. Komplikasi
Tergantung tipe :
1. ISK sederhana (uncomplicated). ISK akut tipe sederhana (sistitis) yaitu non
obstruksi dan bukan perempuan hamil merupakan penyakit ringan (self limited
disease) dan tidak menyebabkan akibat lanjut jangka lama.
2. ISK tipe berkomplikasi (complicated).
• ISK selama kehamilan :
BAS (Basiluria Asimtomatik) tidak diobati resiko potensial
pielonefritis, bayi premature, anemia, pregnancy induced
hypertension.
ISK trimester III: resiko potensial bayi mengalami retardasi mental,
pertumbuhan bayi lambat, cerebral palsy, fetal death.
B. Konsep keperawatan
1. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah :
1. Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
2. Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
3. Hematuria
4. Nyeri punggung dapat terjadi
Tanda dan gejala ISK bagian atas :
1. Demam
2. Menggigil
3. Nyeri panggul dan pinggang
4. Nyeri ketika berkemih
5. Malaise
6. Pusing
7. Mual dan muntah
2. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dngan agen pencedera fisiologi
inflamasi.
Ds : nyeri pada abdomen bawah
Do : - klien tampak meringis
- Klien tampak menghindari nyeri
- Pasien tampak gelisah
- Nadi pasien meningkat 81/menit
Observasi
Identifikasi lokasi, kualitas, intensitas, nyeri
Terapeutik
Kontrol lingkunggan yang memperberat rasa nyeri.
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
Kelaborasi
Kelaborasi pemberian analgetik jika perlu.