Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

INFEKSI SALURA KEMIH

A. Konsep dasar kebutuhan


1. Pengertian
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah di temukan bakteri pada urine di
kandung kemih, yang umumnya steril.istilah ini dipakai secra bergantian dengan
istilah infeksi urine. Termasuk pula berbagai infeksi di saluran kemih yang tidak
hanya mengenai kandung kemih (prostatitis, uretritis).
(Arief mansjoer, 2008).
Infeksi saluran kemih di diagnosis dengan membiak organisme spesifik
bakteri penyebab paling umum adalah Escheria coli, organisme aerobik yang
banyak terdapat di daerah usus bagian bawah.
(Tambayong,2008).
2. Anatomi
a. Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding poetteriorabdomen di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke 13.
b. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika
urinaria.panjangnya 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian
terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
c. Vesika urinaria (kandung kemih)
Bekerja sebagai penampung urine. Organ ini berbentuk seperti buah pir
(kendi). Letaknya dibelakang sinfisis pubis di dalam rongga panggul.
d. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkalpada vesika urinariayang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar.
3. Fisiologi
Pada saat visika urinaris tidak lagi manampung urine tanpa menampung
urine tanpa meningkatkan tekananya maka resptor pada dinding vesika urinaria
akan memulai kontraksi musculus detrusor. Pada bayi, berkemih terjadisecara
involunter dan dengan segera. Pada orang dewasa, keinginan berkemih dapat
ditunda sampai iamenemukan tempat yang cocok.
Dengan demikian mulainya kontraksi musculus destrussor,maka terjadi
relaksasi musculuspubcoccgeus dan terjadi pengurungan topangan kekuatan
urethra yang menghasilkan beberapa kejadian dengan urutan sebagai berikut.
 Membukanya meatus intemus.
 Perubahan sudut ureterovesicial.
 Bagian atas urethra akan terisi urine
 Urine bertindak sebagai iritan pada dinding urine
 Musculus detrussor berkontraksi lebih kuat
 Urine di dorong ke urethra pada saat tekanan abdominal meningkat
 Pembulaan spincter extemus
 Urine di keluarkan sampai vesica urinaria kosong.
4. Patofisiologi
Masuknya mikroorganisme kedalam saluran kemih dapat melalui:
1. Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat.
2. Hematogen.
3. Limfogen.
4. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter sisteskopi.

Faktor yang mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih yaitu:

1. Bendungan aliran urine.


a. Anatomi konginetal
b. Butu saluran kemih
c. Oklusi ureter (sebagian atau total).
2. Urine sisa dalam buli-buli karena:
a. Neurogenik bladder.
b. Struktur uretra.
c. Hipertropi prostat
3. Gangguan metabolik
a. Hiperkalsemia.
b. Hipokalemia.
c. Apamaglobulinemia.
d. Instrumentasi
e. Dilatasi uretra sistoskopi
Infeksi traktus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada
facces yang naik dari pereneum ke uretra dan kandung kemih serta menempel
pada permukaan mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai
kandung kemih, melekat pada mengkolonisasi epitelium traktus urinarius
untuk menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme pertahanan
penjamu dan cetusan inflamasi.

4. Proses Penyakit

Infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme


patogenik dalam traktus urinarius Mikroorganisme ini masuk melalui: kontak
langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen.
Ada 2 jalur utama terjadi ISK yaitu asending dan hematogen
1. Secara Asending yaitu :
Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih, antara lain :
faktor anatomi dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek
dari pada laki- laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, faktor
tekanan urin saat miksi, kontaminasi fekal, Pemasangan alat kedalam
traktus urinarius (pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter), adanya
dekubitus yang terinfeksi
2. Secara Hematogen, yaitu :
Sering terjadi pada pasien yang sistem imunnya rendah sehingga
mempermudah penyebaran infeksi secara Hematogen. Ada beberapa hal
yang mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah
penyebaran hematogen, yaitu adanya bendungan total urin yang yang
mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat
jaringan.
Pada usia lanjut terjadinya ISK ini sering disebabkan karena
adanya :
 Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat
pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
 Mobilitas menurun
 Nutrisi yang sering kurang baik
 Sistem imunitas yang menurun
 Adanya hambatan pada saluran urin
 Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat

Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat tersebut


mengakibatkan distensi yang berlebihan sehingga menimbulkan nyeri,
keadaan ini mengakibatkan penurunan resistensi terhadap invasi bakteri
dan residu kemih menjadi media pertumbuhan bakteri yang selanjutnya
akan mengakibatkan gangguan fungsi gunjal sendiri, kemudian keadaan
ini secara hematogen menyebar keseluruh traktus urinarius. Selain itu
beberapa hal yang menjadi predisposisi ISK, antara lain adanya obstruksi
aliran kemih proksimal yang mengakibatkan penimbunan cairan
bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter yang disebt sebagai
hidronefroses. Penyebab umum obstruksi adalah jaringan perut ginjal,
batu neoplasma dan hipertropi prostat yang sering ditemukan pada laki-
laki diatas 60 tahun.

5. Klasifikasi
Klasifiksi infeksi saluran kemih sebagai berikut :
1. Kandung kemih (sistitis)
Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan
oleh menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh
aliran balik irin dari utetra kedalam kandung kemih (refluks urtovesikal),
kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.
2. Uretra (uretritis)
Uretritis adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang di
golongkan sebagai gonoreal atau non gonoreal. Uretritis gonoreal
disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak
seksual. Uretritis non gonoreal adalah uretritis yang tidak berhubungan
dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia
frakomatik atau urea plasma urelytikum
3. Ginjal (pielonefritis)
Pielonefritis infeksi traktus urinarius atas merupakan infeksi
bakteri piala ginjal, tubulus dan jaringan intertisial dari dalah satu atau
kedua ginjal
Infeksi saluran kemih (ISK) pada usia lanjut dibedakan menjadi :
1. ISK Uncomplicated (simple)
ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran
kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada
usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya
mengenai mukosa superficial kandung kemih.
2. ISK Complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali
kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten
terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia,
sepsis, dan shock.

ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut :


 Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko
uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter
kandung kencing menetap dan prostatitis.
 Kelainan faal ginjal :GGA maupun GGK
 Gangguan daya tahan tubuh
 Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti
prosteus spp yang memproduksi urease.

5. Pemeriksaan fisik.
1. Keadaan umum : Dilihat klien tampak lemah
2. Tingkat kesadaran : Normal
3. Sistem respirasi :pernavasan 76/menit
4. Sistem integumen : Kulit kering
5. Sistem muskuloskeletal :Klien lemah
6. Sistem Abdomen : Saat palpasi didapatkan nyeri tekan pada ginjal
akibat adanya peradangan akut ,dari ginjal atau saluran kemih yang mengenai
pelvis ginjal pielonefritis, cystitis,uretra.
6. Pemeriksaan diagnostik
1. Urinalisis
a. Leukosuria atau piuria
Merupakan salah satu petunjuk penting adanya isk. Leukosuria
positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/ lapang pandang besar (LPB),
sedimen air kemih
b. Hematuria
hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/ LPB sedimen air
kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik
berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis
2. Bakteriologis
a. Mikroskopis
b. Biakan bakteri
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
4. Hitung koloni
Hitung koloni sekitar 100.000 koloni per mililiter urin dari urin
tampung, aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai
kriteria utama badanya infeksi
7. Tindakan dan penaganan
Infeksi saluran kemih umumnya dapat ditangani dengan pemberian
antibiotik. Jenis obat yang diresepkan tergantung pada kondisi kesehatan pasien,
dan jenis bakteri yang ditemukan di urine.
Beberapa jenis antibiotik yang biasanya digunakan untuk ISK adalah
fosfomchin, Beberapa jenis antibiotik jenis fluoroquinolon seperti ciprofloxacin
dan levofloxcin, kan digunakan bila tidak ada pilihan lain. Tetapi umumnya jenis
antibiotik tersebut dihindari karena efek sampingnya melebihi manfaat yang bisa
didapat.
Untuk pasien isk yang sering kambuh, dokter akan menganjurkan
konsumsi antibiotik dalam dosis rendah tiap hari, selama 6 bulan atau lebih.
8. Komplikasi
Tergantung tipe :
1. ISK sederhana (uncomplicated). ISK akut tipe sederhana (sistitis) yaitu non
obstruksi dan bukan perempuan hamil merupakan penyakit ringan (self limited
disease) dan tidak menyebabkan akibat lanjut jangka lama.
2. ISK tipe berkomplikasi (complicated).
• ISK selama kehamilan :
 BAS (Basiluria Asimtomatik) tidak diobati resiko potensial
pielonefritis, bayi premature, anemia, pregnancy induced
hypertension.
 ISK trimester III: resiko potensial bayi mengalami retardasi mental,
pertumbuhan bayi lambat, cerebral palsy, fetal death.

B. Konsep keperawatan
1. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah :
1. Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
2. Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
3. Hematuria
4. Nyeri punggung dapat terjadi
Tanda dan gejala ISK bagian atas :
1. Demam
2. Menggigil
3. Nyeri panggul dan pinggang
4. Nyeri ketika berkemih
5. Malaise
6. Pusing
7. Mual dan muntah
2. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dngan agen pencedera fisiologi
inflamasi.
Ds : nyeri pada abdomen bawah
Do : - klien tampak meringis
- Klien tampak menghindari nyeri
- Pasien tampak gelisah
- Nadi pasien meningkat 81/menit
Observasi
 Identifikasi lokasi, kualitas, intensitas, nyeri
Terapeutik
 Kontrol lingkunggan yang memperberat rasa nyeri.
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
Kelaborasi
 Kelaborasi pemberian analgetik jika perlu.

2. Rencana tindakan keperawatan


Perencanaan tindakan keperawatan yang di lakukan dengan tujuan dan
kriteria hasil yaitu setelah dilakukan tindkan keperawatan selama 3x 24 jam
diharapkan nyeri teratasi dengan kriteria hasil yaitupasien tampak gelisah, pasien
tampak meringis.perencanaan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
keperawatanpada An.A, antara lain kaji tanda tanda vital dan kajiulang
karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T) dengan rasional mengetahui kualitas dan kuantitas
nyeri pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Arief mansjoer,2001 kapita selekta kedokteran. Jakarta:penerbit media


aesculapius FKUI
Marylin E.doegoes.2000.”rencana asuhan keperawatan”jakarta:EGC.
Nurs. Nursalam .2006.gangguan keperawatan pada pasien gangguan sistem
perkemihan. Jakarta:salemba medika
Suharyanto, toto. 2009. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
perkemihan. Jakarta: trans info media

Anda mungkin juga menyukai