Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KEDOKTERAN YARSI 28 (2): 032-040 (2020)

Aspergilloma Paru; Sebuah Laporan Kasus

Pulmonary Aspergilloma; A Case Report

Mega Senja, Irvan Medison, Russilawati


Departemen Pulmonologi, dan Kedokteran Respirasi Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas/RSUP DR. M. Djamil,
Padang, Indonesia

KATA KUNCI Aspergilloma, mikosis paru, infeksi jamur


KEYWORDS Aspergilloma, pulmonary mycosis, fungal infection

ABSTRAK Penyakit infeksi sampai saat ini masih menjadi masalah


kesehatan utama di Indonesia, salah satu nya adalah infeksi
jamur atau mikosis paru. Jenis mikosis paru yang sering
dilaporkan adalah Aspergillosis. Diketahui lebih lanjut bahwa
Aspergilloma sering ditemui pada pasien-pasien paska
tuberkulosis paru. Sebagian besar studi melaporkan kavitas
paru pada aspergilloma disebabkan oleh tuberkulosis.
Manifestasi klinis aspergilloma paru beragam, mulai dari kasus
tanpa gejala hingga hemoptisis masif yang bisa berakibat fatal.
Pada laporan kasus ini, penulis menyajikan data kasus dari
seorang laki-laki berusia 42 tahun yang telah didiagnosis
sebagai aspergilloma paru.

ABSTRACT Infectious diseases are still a major health problem in Indonesia,


one of which is fungal infection or pulmonary mycosis. A type
of pulmonary mycosis that is often excreted is Aspergillosis.
Find out more about Aspergilloma often found in patients after
pulmonary tuberculosis. Most studies report pulmonary cavity
in Aspergilloma caused by tuberculosis. The clinical
manifestations of pulmonary aspergilloma are various, from
cases without variation to massive hemoptysis which can be
fatal. In this case report, the authors present case from a 42-
year-old male, who had been diagnosed as pulmonary
Aspergilloma.

32
MEGA SENJA, IRVAN MEDISON, RUSSILAWATI

PENDAHULUAN Pada pasien hemoptisis berulang atau


masif, pembedahan dilakukan dengan
Penyakit infeksi sampai saat ini mempertimbangkan risiko/toleransi
masih menjadi masalah kesehatan operasi. Namun pengambilan
utama di Indonesia, salah satu nya keputusan reseksi bedah sering
adalah infeksi jamur (mikosis) paru. terhambat oleh fungsi cadangan paru
Jenis mikosis paru yang sering yang buruk pada aspergilloma. Jika
dilaporkan adalah Aspergillosis, yaitu tidak mungkin dilakukan, dapat
95% disebabkan oleh Aspergillus dipertimbangkan tindakan embolisasi
fumigatus. Aspergilloma paru adalah atau pemberian Obat Anti Jamur (OAJ)
salah satu bentuk klinis dari transtorakal-intrakavitas (Park S et al.,
Aspergillosis, yang dimana 2009).
Aspergilloma merupakan infeksi jamur
saprofit berupa kolonisasi didalam KASUS
kavitas paru yang dapat disebabkan
oleh berbagai penyakit dasar. Kolonisasi Seorang laki-laki, usia 42 tahun
ini akan membentuk formasi seperti datang ke IGD dengan keluhan utama
massa yang disebut fungus ball atau batuk darah. Batuk darah meningkat
mycetoma. Aspergilloma terdiri dari hifa sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Aspergillus, fibrin, lendir, sel-sel Volume total darah ±600cc, darah
inflamasi, darah, dan komponen sel berwarna merah segar. Batuk ada sejak
epitel-epitel (Rozaliyani et al., 2017). 1 tahun yang lalu, berdahak warna
Aspergilloma sering ditemui putih encer, batuk bersifat hilang
pada pasien-pasien paska tuberkulosis timbul. Keluhan batuk darah sudah
paru, baik yang baru sembuh maupun dirasakan sejak 4 tahun yang lalu.
yang telah sembuh dalam periode Keluhan lain pada pasien didapatkan
waktu yang lama. Sebagian besar studi penurunan berat badan, badan kadang
melaporkan kavitas paru pada kadang terasa lemas. Pasien pernah
aspergilloma disebabkan oleh dirawat dengan keluhan yang sama 6
tuberkulosis. Aspergilloma juga bulan yang lalu. Pasien memiliki
ditemukan pada kavitas yang riwayat penyakit TB paru 8 tahun
disebabkan oleh berbagai penyakit sebelumnya.
dasar seperti sarcoidosis, bronkiektasis, Untuk riwayat sosioekonomi dan
kistik fibrosis, kista paru, kanker paru kebiasaan pasien, pasien seorang
(Brik A et al., 2008). pembuat jok motor yang memiliki
Manifestasi klinis aspergilloma kebiasaan merokok 6 batang sehari
paru beragam, mulai dari kasus tanpa selama 20 tahun (IB ringan), sudah
gejala hingga hemoptisis masif yang berhenti sejak 8 tahun yang lalu (bekas
bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, perokok dengan Index Brinkman ringan).
modalitas terapi yang optimal untuk
aspergilloma tergantung pada
presentasi klinis. Pembedahan
merupakan terapi definitif untuk Correspondence:
Mega Senja, Departemen Pulmonologi, dan Kedokteran
aspergilloma. Pada pasien hemoptisis Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
ringan dianjurkan tirah baring, postural Andalas/RSUP DR. M. Djamil, Padang, Indonesia
Email: megasenja.dr@gmail.com
drainage dan terapi simptomatik lain.

33
ASPERGILLOMA PARU; SEBUAH LAPORAN KASUS

Dari pemeriksaan fisik sebanyak dua kali dengan hasil negatif


didapatkan keadaan umum pasien pada kedua pemeriksaan.
tampak sakit sedang dengan kesadaran Pemeriksaan kultur dilakukan
compos mentis cooperative. Tanda vital di pada pasien sebanyak tiga kali. Pada
dapatkan hasil tekanan darah pemeriksaan pertama, hasil yang
110/70mmHg, nadi 86x/m, napas didapatkan pada sampel adalah positif
21x/m, dan suhu 37,1oC. Pada Aspergillus sp, pada kultur kedua
pemeriksaan mata, leher, thorak, dihasilkan kesimpulan No growth, dan
jantung, dan abdomen didapatkan hasil kultur ketiga, didapatkan pertumbuhan
dalam batas normal. Hasil pemeriksaan dari Candida sp. CT scan thorak pasien
penunjang didapatkan Hb 12,8 g/dL; ini didapatkan gambaran Aspergilloma
leukosit 12.170 103/µl; trombosit 350.000; dengan bullae serta bronkiektasis
hematokrit 39; GDS 122 mg/dL, urea 19 (gambar 2). Bronkoskopi dilakukan
mg/dL; kreatinin 1,0 U/L. Kemudian, untuk membantu dalam penegakan
pasien dilanjutkan dengan pemeriksaan diagnosis. Hasil bronkoskopi
TCM yang menghasilkan kesimpulan menunjukkan adanya pendarahan
bahwa MTB not detected pada sample berasal dari segmen anterior BUKI
pasien. Dilanjutkan pemeriksaan BTA (gambar3).

Gambar 1. Rontgen Toraks Pasien

Pasien dilakukan pemeriksaan fungus ball. Gambar D adalah rontgen


rontgen thorak, seperti yang thorak pasien dirawat kembali di
ditunjukkan pada gambar 1. Pada bangsal paru dengan keluhan batuk
gambaran rontgen thorak (gambar A- darah masif. Pasien sebelumnya sudah
D), tampak kavitas dengan gambaran di MDT kan dengan rencana lobektomi.
nodul opak didalamnya disertai fibrosis Pasien sebelumnya sudah direncanakan
di sekitar lapangan paru bawah kiri untuk dilakukan operasi. Sebelum
menunjukkan kesan bekas Tb dengan tanggal operasi, pasien masuk lagi pada
fungus ball di apeks paru kiri. Pada rawatan sekarang dengan keluhan
gambar A, pasien dirawat dengan hemaptoe masif.
keluhan hemaptoe masif, foto B dan C Dari gambaran CT scan thorak
adalah evaluasi rontgen thorak ketika tanggal tampak fibroinfiltrat dan lesi
kontrol ke poli, pasien mendapatkan noduler disertai gambaran halo dengan
obat anti jamur flukonazol 1x150mg, ukuran 5,9x4, 86x6,99cm di lapangan
tetapi tidak diminum teratur. Dari atas paru kiri, tampak pula lesi
rontgen thorak masih tampak gambaran hipodens bulat-bulat multiple hampir

34
MEGA SENJA, IRVAN MEDISON, RUSSILAWATI

seluruh lapangan paru/perselubungan pendarahan berasal dari segmen


kedua paru. Kesan dari pemeriksaan ini anterior (gambar 3). Pasien dirawat inap
adalah aspergilloma dengan bullae serta di rumah sakit selama 14 hari. Pada hari
bronkiektasis (gambar 2). Hasil rawatan ke 9, telah dilakukan lobektomi
bronkoskopi didapatkan hasil BUKI paru superior paru kiri. Jaringan post
tampak lumen terbuka, mukosa licin, lobektomi (gambar 4) tampak jaringan
tidak hiperemis, tampak darah dan kecoklatan, kenyal padat ukuran
bekuan darah menutupi lumen pada 3,5x3,5x2cm penampang kecoklatan dan
segmen anterior, segmen sepotong jaringan paru 1 lobus
apikoposterior, mukosa licin. Kesan dari kecoklatan, kenyal padat, ukuran
bronkoskopi adalah tampak 10x4x4cm penampang kecoklatan.

Gambar 2. CT scan thorak.

35
ASPERGILLOMA PARU; SEBUAH LAPORAN KASUS

Gambar 3. Hasil bronkoskopi.

Gambar 4. Jaringan post lobektomi.

Jaringan kemudian dilakukan dan sel plasma. Pada satu bagian


pemeriksaan histopatologi. Dari label tampak kelompokan hifa jamur dengan
aspergillloma mikroskopik tanpka bentukan septa yang bersudut. Pada
potongan-potongan jaringan terdiri dari bagian lain tampak jaringan paru terdiri
perdarahan, jaringan nekrotik, serta atas alveoli-alveoli dengan permukaan
fungus ball. Fungus ball terdiri atas hifa- dilapisi epitel kuboid, lumen berisi
hifa jamur dengan bentukan septa yang eritrosi, serta jaringan ikat mengandung
bersudut. Diagnosa untuk jaringan ini sebukan padat dan kelompokan sel-sel
adalah Fungus ball ec Infeksi limfosit, sel plasma, histiosit. Diagnosa
Aspergillus (aspergilloma). Kemudian radang kronik ec infeksi jamur
dari label paru mikroskopik tampak aspergilus sp.
potongan-potongan jaringan bronkus
dengan dengan permukaan dilapisi DISKUSI
epitel respiratorius yang sebagian
mengalami metaplasia skuamosa Aspergilloma paru adalah salah
mengandung tulang rawan, kelenjar satu penyakit infeksi jamur yang
dengan permukaan dilapisi epitel disebabkan oleh spesies saprofitik,
kuboid. Stroma mengandung sebukan genus aspergillus yang banyak terdapat
padat dan kelompokan sel-sel limfosit di alam. Aspergiloma paru ini berupa

36
MEGA SENJA, IRVAN MEDISON, RUSSILAWATI

kolonisasi di dalam kavitas paru yang pertahanan lokal bronkopulmoner


dapat disebabkan oleh berbagai (Hayes GE et al., 2016).
panyakit dasar. Kolonisasi ini Gejala klinis yang ditemukan
membentuk formasi seperti massa yang bervariasi, dapat asimptomatik sampai
disebut fungus ball atau mycetoma. batuk darah yang mengancam nyawa.
Aspergiloma terdiri atas massa fungi, Sebagian besar kasus aspergilloma tidak
sel-sel epitel inflamasi, fibrin, dan debris menunjukkan gejala. Sekalipun ada
jaringan. Jamur aspergillus terutama gejala klinis biasanya tidak spesisfik,
spesies Aspergillus fumigatus adalah seperti batuk, dispneu, kelemahan
jamur yang paling sering menyebabkan umum, demam yang mungkin lebih
aspergiloma, jenis lain yang juga terkait dengan penyakit paru yang
menyebabkan aspergilloma seperti mendasarinya. Batuk darah dapat
Zygomycetes dan Fusarium, walaupun terjadi mulai ringan sampai masif.
angka kejadiannya tidak sebanyak Batuk darah yang berulang terjadi pada
Aspergillus fumigatus (Brik A et al., dua pertiga dari kasus aspergilloma.
2008). Tingkat kematian akibat hemoptisis
Pada pasien ini terdapat riwayat yang berhubungan dengan
Tb paru 8 tahun sebelumnya dan aspergilloma berkisar 2-14%.
minum obat sampai sembuh. Keluhan Kemungkinan penyebab batuk darah
batuk darah mulai dirasakan sejak 4 adalah karena adanya erosi (invasi
tahun yang lalu, tetapi jumlah hanya lokal) pada pembuluh darah yang
sedikit, lengket di dahak. Disebutkan melapisis rongga, iritasi mekanis pada
bahwa Aspergilloma sering ditemui pembuluh darah yang terbuka pada
pada pasien-pasien paska infeksi kavitas, pelepasan endotoksin hemolitik
tuberkulosis paru, baik yang baru dan enzim proteolitik seperti trypsin
sembuh maupun yang telah sembuh oleh jamur, infeksi bakteri akut yang
dalam periode waktu yang lama. terjadi bersamaan (Daly RC et al., 1986).
Sebagian besar studi melaporkan Pada pasien terdapat batuk darah
kavitas paru pada aspergilloma masif dan berulang dalam 6 bulan.
sebagian besar (13-89%) disebabkan Tercatat selama 6 bulan pasien sudah
oleh tuberculosis (Demir et al., 2006). dirawat 3 kali dengan keluhan utama
Kekebalan pada host akan batuk darah. Batuk darah pada pasien
mempengaruhi infeksi oleh spesies ini bersifat masif. Ukuran lesi pada
Aspergillus. Pada individu yang pasien ini cenderung bertambah, jika
imunokompeten dapat melakukan dilihat perbandingan pada rontgen
eliminasi secara efektif terhadap konidia thorak. Pasein ini tidak ditemukan
Aspergillus yang terhirup. Terdapat 2 keadaan imunosupresi (tidak ada
kelompok penderita yang berisiko pemakaian kortikosteroid jangka
berkembang menjadi infeksi jamur panjang dan tidak ada infeksi HIV).
saprofit ini, antara lain adalah pada Prognosa aspergilloma dapat
penderita yang mengalami gangguan diprediksi buruk jika didapatkan
kekebalan tubuh dan pada penderita peningkatan ukuran atau jumlah lesi
yang memiliki penyakit kronis atau seperti yang terlihat pada radiografi
destroyed lung, pada kondisis ini dada, imunosupresi (termasuk terapi
terdapat kerusakan mekanisme kortikosteroid dan infeksi HIV),
peningkatan titer IgG spesifik

37
ASPERGILLOMA PARU; SEBUAH LAPORAN KASUS

Aspergillus, sarkoidosis hemoptisis Ketersediaan tes yang diperlukan untuk


masif dan berulang. diagnosis pasti aspergilloma masih
Diagnosis biasanya ditegakkan belum tersedia secara menyeluruh, dan
berdasarkan gejala klinis dan jika tersedia biasanya memerlukan
pemeriksaan radiologi (foto thorak dan biaya yang tidak murah.
CT Scan thorak) serta bukti serologis Tidak ada kesepakatan umum
antibodi atau mikrobiologis dari untuk penanganan aspergilloma paru.
Aspergillus spp. Pemeriksaan foto Pembedahan merupakan terapi definitif
thoraks merupakan pemeriksaan untuk aspergilloma. Pada pasien
pertama yang dilakukan ketika ada hemoptisis dianjurkan tirah baring,
kecurigaan untuk kelainan penyakit postural drainage atau terapi
paru. Dalam kasus aspergilloma, pada simptomatik lain. Pada pasien
pemeriksaan foto thorak dapat hemoptisis berulang atau massif,
ditemukan massa didalam kavitas, pembedahan dilakukan dengan
dengan tanda bulan sabit dimana ada mempertimbangkan risiko/toleransi
ruang udara berbentuk bulan sabit yang operasi. Jika tidak mungkin dilakukan,
memisahkan bola jamur dari dinding dapat dipertimbangkan tindakan
dada. Kelainan ini banyak ditemukan di embolisasi atau pemberian OAJ
lobus atas paru dan merupakan transtorakal-intrakavitas (Rozaliyani et
karekteristik dari aspergilloma. Saat al., 2017).
perubahan posisi penderita maka bola Pada pasien yang tidak bisa
jamur tersebut juga akan bergerak dilakukan pembedahan dapat
(Chamilos G et al., 2008). dilakukan instilasi endobronkial dan
CT scan thorak dapat membantu injeksi perkutaneus amphotericin. Dosis
menegakkan diagnosis jika gambaran 10-20mg amphotericin (dilarutka 10-
foto thorak kurang mendukung untuk 20ml aquabides) untuk instilasi
diagnosis. Pada CT scan thorak memberikan hasil yang baik. Tindakan
gelembung gas sering terlihat didalam ini dilakukan selama 2-3x/minggu
fungus ball. Penampilan radiologis ini selama 6 minggu. Pemberian dosis yang
dapat dilihat pada kondisi lain seperti lebih besar 40-50mg dapat digunakan
neoplasma, abses paru, kista hidatidosa untuk instilasi perkutaneus ke kavitas
yang pecah, cavitating Wegener’s paru dengan bantuan alat kateter
granulomatosis, bekuan darah pada perkutaneus. Sedangkan peran
kavitas yang sudah aada sebelumnya. pemberian amphotericin B secara
CT angiografi dapat dilakukan pada intravena dari beberapa studi yang
pasien dengan hemoptisis untuk dilakukan, tidak memberikan manfaat
mengidentifikasi arteri bronkial (Patterson KC, 2014).
hipertrofik yang mensuplai darah pada Dari beberapa studi
dinding kistik aspergilloma (Chamilos menyebutkan peran pemberian obat
G et al., 2008). anti jamur Itrakonazol oral dapat
Pada pasien ini dilakukan memberikan perbaikan klinis dan
rontgen thorak, CT scan thorak, kultur radiologi. Dosis yang digunakan adalah
sputum dan semuanya mengarah ke 200-400mg/hari selama 6-18 bulan. OAJ
aspergilloma. Tes laboratorium lain yang dianjurkan adalah varikanazol
serologis tidak dilakukan karena tidak 150-200mg 2x/hari an posaconazole
tersedia di rumah sakit kami. 300mg 1x/hari.

38
MEGA SENJA, IRVAN MEDISON, RUSSILAWATI

Pada pasien ini terjadi batuk KEPUSTAKAAN


masif dan berulang sehingga perlu
dipertimbangkan untuk tindakan Barnes PD, Marr KA 2016. Aspergillosis:
Spectrum of diasease, diagnosis, and
pembedahan. Pasien sudah diberikan
treatment. Infectious Disease Clinics of
obat anti jamur (flukonazol)
North America. 2016; 20: 545–561.
sebelumnya, tetapi pasien tidak minum Brik A, Salam AM, Kamal A, Sadek MA,
teratur dan tidak ada perubahan yang Essa m, Sharawi M et al., 2008. Surgical
berarti dari klinis dan rontgen thorak. outcome of pulmonary aspergilloma.
Beberapa penelitian menyebutkan European Journal of Cardio-thoracic
pemberian itrakonazol oral dapat Surgery 2008; 34: 882-5.
memberikan perbaikan secara klinis dan Chamilos G, Kontoyiannis DP 2008.
radiologi. Dosis yang dianjurkan adalah Aspergillus, candida, and other
200-400mg/hari selama 6-18 bulan. opportunistic mold infections of the
Kelemahan itrakonazol adalah memiliki lung. Fishman AP, Elias JA, Fishman
JA, Grippi MA, Senior RM et al.
waktu kerja yang lama untuk
Fishman’s pulmonary diseases and
memberikan efek dan seringkali terjadi
disorders. Edisi 4. Philadelphia:
kekambuhan jika obat dihentikan. Pada McGraw-Hill, 2008.h. 2291–2313.
pasien ini diberikan terapi anti jamur Daly RC, Pairolero PC, Piehler JM 1986.
dengan fluconazole karena itrakonazol Pulmonary Aspergilloma. Result of
tidak tersedia dan tidak ditanggung Surgical Treatment. J Thorac
oleh BPJS Kesehatan. Pasien dilakukan Cardiovasc Surg 1986; 92: 981-988.
spirometry sebelum dilakukan Demir A, Gunluoglu MZ, Turna A, Kara H,
pembedahan, hasil didapatkan Dincer SI 2006. Analysis of surgical
FEV1act/FEV1 pred <60%, treatment for pulmonary aspergilloma.
KVPact/KVPpred <60% sehingga Asian Cardiovasc Thorac Ann 2006; 14:
407–411.
resiko reseksi paru unilateral pada
Garvey J, Crastnoopol P, Weisz D 1977. The
pasien ini berat. Tetapi hasil yang
Surgical Treatment of Pulmonary
didapatkan tersebut juga didasarkan Aspergilloma. J thorac Cardivasc Surg
kepada effort pasien yang tidak 1977: 74:542-547.
maksimal ketika dilakukan spirometri. Gefter WB 1992. The spectrum of
Pulmonary Aspergillosis. J Thorac
KESIMPULAN Imaging. 1992; 7; 56-74.
Hayes GE, Frazer LN 2016. Chronic
Pada laporan kasus ini, penulis Pulmonary Aspergillosis; Where are
menyajikan data kasus dari seorang we, and where are we going.
laki-laki berusia 42 tahun yang telah Fungi.2016;2(18):1-3.
didiagnosis sebagai aspergilloma paru. Hohl TM, Feldmesser M 2007. Aspergillus
fumigatus: Principles of pathogenesis
Pada pasien ini terjadi batuk masif dan
and host defense. Eukaryotic Cell. 2007;
berulang sehingga perlu
6(11): 1953–1963.
dipertimbangkan untuk tindakan Karas A, hankins JR, Attar S 1976.
pembedahan. Pasien juga diberikan Pulmonary Aspergillosis; an Analysis
terapi anti jamur, yaitu flukonazol of 41 patient. Ann Thorac Surg 1976; 22:
dengan dosis 1x150mg. 1-7.
Kawamura S, Maesaki S, Tomuno K et al.,
2002. Clinical evaluation of 61
patients with pulmonary

39
ASPERGILLOMA PARU; SEBUAH LAPORAN KASUS

aspergilloma, In Med. 39 (2002); 209– microbiology reviews. 2009; 22(4): 535–


212. 551.
Kurul IC, Demircan S, Yazici U, Altinok Passera E, Rizzi A, Robustellini M, Rossi G,
T, Topcu S, Unlu M 2004. Surgical Pona CD et al., 2012. Pulmonary
management of pulmonary aspergilloma: Clinical aspects and
aspergilloma. Asian Cardiovasc surgical treatment outcome. Thorac
Thorac Ann 2004; 12: 320–323. Surg Clin. 2012; 22: 345–361.
Lee JG, Park IK, Kim DJ, Chang J, Kim SK, Patterson f, Thompson G, Denning D et al.,
Chung KY 2009. Pulmonary 2016. Clinical Infectious disease.
aspergilloma: analysis of prognosis in Practice Guidelines for the Diagnosis
relation to symptom and treatment, J and Managemen of Aspergillosis.
Thorac Cardiovasc Surg 138: 820-825. Update by IDSA. 2016.
2009 Patterson KC, strek ME 2014. Diagnosis
Moodley L, Pillay j, Dheda K 2014. and Treatmentv of Pulmonary
Aspergilloma and the surgeon. J Thorac Aspergillosis syndrome. Chest. 2014
Dis 2014: 6(3): 202-209. November: 146(5): 1358-1368.
Nguyen MH, Jaber R, Leather HL et al., 2007. Pratap H, dewan RK, Singh L, Gill S,
Use bronchoalveolar lavage to detect Vaddadi S 2007. Surgical treatment
galactomannan for diagnosis of of pulmonary aspergilloma: a series
pulmonary aspergillosis amon of 72 cases. The Indian Journal of
nonimmunocompromised hosts, J. Chest Diseases & Allied Sciences
Clin. Microbiol. 45 (2007) 2787–2792. 2007; 49: 23-8.
Panda BN. Fungal infection of Lungs. The Richardson MD, Warnock DW 1993. Fungal
Emerging Scenario. Indian Journal of Infection: diagnosis and Management.
Tuberculosis Blackwell Scientific publication: 1993.
Park SY, Lee SO, Choi SH et al., 2011. Serum Rozaliyani A, Jusuf A, Handayani D,
and bronchoalveolar lavage fluid Syahruddin E, Burhan E, Isbaniyah F
galactomannan assays in patients with 2017. Mikosis paru. Pedoman nasional
pulmonary aspergilloma, Clin. Infect. Untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan
Dis. 52 (2011) 149–152. di Indonesia. PDPI. Jakarta. 2017.
Park S, Mehrad B. Innate imunity to
aspergillus species. Clinical

40

Anda mungkin juga menyukai