Anda di halaman 1dari 21

ANTENATAL

A. Definisi
Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa antara kehidupan sebelum
memliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti
setelah anak itu lahir. Perubahkan siklus radikal ini dipertimbangkan sebagai
suatu krisis diserta periode tertentu untuk menjalani proses persiapan
psikologis yang secara normal seuda ada selama kehamilan dan mengalami
puncaknya pada saat bayi lahir (Sukarni & Wahyu, 2013).
Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot
nidasi (implatansi) pada uterus pembentukan plasenta. Dan tumbuh kembali
hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2012).

B. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil


Perubahan fisik pada ibu hamil (Marjati dkk, 2011) :
1. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a) Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b) Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH : 3, 5-6
3) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c) Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapat corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d) Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.

1
e) Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
f) Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola
mammae melebar dan lebih tua warnannya.
g) Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim,
kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernafas lebih dalam.
h) Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yangmembesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.

2. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah, keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi
seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan.
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya.

2
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami
penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan
menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka
dan jujur dengan suami.
4) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggaan,
tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari
nafkah bagi keluarga.

b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar
sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah
menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak
ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.

c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan
ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau
takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan

3
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga
saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang
tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki
atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih
nama unutk bayi mereka.

C. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke
saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri
sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini
disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6
– 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta (Handerson 2006).

D. Pathway
Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

4
Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika
TD urinaria
Ansietas Perubahan Asam karena
peran lambung Sakit kepala pembesaran
sebagai meningkat uterus
calon ibu Nyeri
Rasa Frekuensi
sebah/mual BAK
Perub.proses Koping meningkat
keluarga individu Muntah
tdk efektif Gangguan
Intake eliminasi urin
makanan
menurun Kebersihan
genital
Perub.nutrisi menurun
kurang dari
kebutuhan Kelembaban
meningkat

Resiko
infeksi

E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada ibu hamil (Marjati dkk, 2011).
1. Tanda presumtif kehamilan
a) Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel
de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan
perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya
kehamilan dan tafsiran persalinan.

5
b) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d) Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
f) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
h) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
i) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
 Pipi : - Cloasma gravidarum

6
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
 Perut : - Striae livide
 Linea alba makin menghitam
 Payudara : - hipepigmentasi areola mamae
k) Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna,
kaki dan betis erta payudara.

2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)


a) Pembesaran Perut, terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada
bulan keempat kehamilan.
b) Tanda Hegar, adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c) Tanda Goodel, pelunakan serviks.
d) Tanda Chadwiks, perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan
mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e) Tanda Piskacek, pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena
vum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f) Kontraksi Braxton Hicks, peregangan sel – sel otot uterus, akibat
meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak
beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8
minggu.
g) Teraba Ballotement, ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan
janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan
pemeriksa.
h) Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif, pemeriksaan ini
adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran
darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

7
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b) Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler).
c) Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan
dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester akhir).
d) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

F. Leopold
1. Leopold I
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh
fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan
terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan
terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
2. Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada
kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain
mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung janin.
Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
4. Leopold III
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah
pelvik.

8
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen
di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun
perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba
keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut
dan tidak beraturan.
5. Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin
masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun
ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan
bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika
bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang
masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh
janin masuk ke dalam rongga panggul.

G. Komplikasi
Macam-macam komplikasi kehamilan (Sulistyawati, 2009) :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1) Perdarahan
2) Pre-eklampsia/eklampsia
3) Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4) Hidramnion
5) Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1) Penyakit Jantung
2) Tuberculosis
3) Anemia
4) Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran).

9
H. Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan
Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan
laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan
resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar
minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
(Sulistyawati, 2009)
1. (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang
seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III
dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah.
2. Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil
tindakan yang tepat dan merujuknya.
3. Ukur (tinggi) fundus uteri
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT)
dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama
dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.

Usia Kehamilan sesuai Jarak dari simfisis


minggu
22 – 28 Minggu 24-25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm
4. Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5. Untuk mencegah tetanus neonatorum.

10
6. Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
7. (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin
berlangsung normal.
8. (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang
tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda
resiko kehamilan.

I. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan kehamilan
a) Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :
1. TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)
2. Terabanya ballotement di simpisis : 12 mgg
3. DJJ (+) dg Dopller : 10-12 mgg
4. DJJ (+) dg fetoscop : 20 mgg
5. Quickening : 20 mgg
b) Perhitungan Taksiran Partus
1. Tanggal + 7
2. Bulan (1-3) + 9, Bulam (4-12) – 3
3. Tahun (1-3) + 0, Tahun (4-12) + 1
c) Perhitungan Taksiran Berat Janin
1. TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr
2. TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr

2. Pemeriksaan Laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan
darah, Hb dan penyakit rubella.

3. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
a) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan

11
b) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran feta
c) Mengetahui posisi plasenta
d) Mengetahui adanya IUFD
e) Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.

J. Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan pada ibu hamil (Mitayani, 2009) :
1. Pengakjian
a. Anamnesa identitas istri dan suami
b. Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri
ulu hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan.
c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya.

2. Pemeriksaan Fisik Diagnostik


a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai
keadaan panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat
diduga bila terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu
sangat pendek, adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan
belah ketupat dari michealis (tidak simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu
hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm
dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5
kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat
badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III)
masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan
berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang berlebihan,

12
perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar,
hidroamnion, dan anak besar.
d. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi
yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan
BBLR.
e. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam
kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg
atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut
menjadi preeklamsi dan eklamsi.
2) Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
3) Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
4) Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit.
Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah
lelah atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
f. Kepala dan Leher
1) Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
2) Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat,
berwarna kuning/jaundice pada sclera
3) Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
4) Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar
tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis.
g.Payudara
1) Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan
besar

13
2) Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
3) Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
4) Retraksi akibat adanya lesi
5) Masa atau pembesaran pembuluh limfe
h.Abdomen
1) Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
2) Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia
kehamilan > 12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22
minggu.
3) Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
4) Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
 Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
 Konsistensi uterus
Leopold II :
 Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
 Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh
sudah masuk PAP
i. Tangan dan kaki
1) Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku
jari
2) Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises

14
3) Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan
hipo atau hiper
j. Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
 Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra,
introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises,
cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah, bau)
 Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui
adanya pembengkakan masa atau cairan kista.
2) Panggul : menggunakan speculum
 Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah,
luka/lesi, apakah serviks sudah membuka atau belum.
 Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah
dan luka.
3) Panggul : pemeriksaan bimanual
 Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui
pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan
atau nyeri goyang).
 Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari
di dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan
posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
4) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
a) Dari Janin :
 Djj pada bulan ke 4-5
 Bising tali pusat
 Gerakan dan tendangan janin
b) Dari ibu :
 Bising rahim
 Bising aorta
 Peristaltik usus

15
5) Pemeriksaan Dalam
a) Vaginal Toucher (VT)
b) Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
 Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
 Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
 Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

3. Diagnosa Keperawatan
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
b) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus
c) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
d) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder
akibat penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan
volume darah
e) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan
membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder
akibat kadar estrogen dan progesterone
f) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan
darah dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi

4. Intervensi keperawatan
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil :
1) Meningkatkan masukan oral
2) Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
1) Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
2) Timbang BB setiap hari

16
3) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
4) Beri dorongan individu makan makanan yang kering

b) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat


vomitus dan asupan cairan yang tidak adequat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
1) Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi
normal, yang terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa
lembab, berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam batas normal;
elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit, dan berat jenis urin akan
berada dalam batas normal
2) Klien tidak akan muntah lagi
3) Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
1) Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
2) Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya\
Ulkus)
3) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD,
input/output dan berat jenis urine.
4) Timbang BB klien setiap hari.
5) Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan
sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat
seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
6) Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen
mineral misalnya siano kobalamin (vit.B12), asam folat (flovite),
asam askorbat (vitamin C).

c) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.


Kriteria hasil :
1) Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
2) Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis

17
3) Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
1) Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
2) Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
3) Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
4) Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya

d) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder


akibat penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan
volume darah
Kriteria hasil :
1) Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas
2) Menurunkan penurunan gejala-gejala intoleransi aktivitas
Intervensi :
1) Jelaskan penyebab keletihan dan dispnea pada pertnegahan
kehamilan dan masa akhir kehamilan
2) Perubahan pada pusat gravitasi
3) Peningkatan berat badan
4) Tekanan pembesaran uterus pada diafragma
5) Ajarkan metode penghematan energi

e) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan


membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder
akibat kadar estrogen dan progesterone.
Kriteria hasil :
1) Memperlihatkan integritas rongga mulut
2) Bebes dan rasa tidak nyaman saat makan dan minum
Intervensi :
1) Diskusikan pentingnya hygiene oral setiap hari dan pemeriksaan
gigi secara periodic

18
2) Ingatkan untuk memberi tahu dokter gigi tentang kehamilan
Jelaskan bahwa hipertropi dan nyeri tekan guzi adalah normal
pada kehamilan.

f) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan


darah dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.Kriteria hasil :

1) Mengidentifikasi 1dan menunjukkan perilaku untuk


mempertahankan kulit halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
1) Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
2) Dorong mandi tiap 2 hari satu kali, pengganti mandi tiap hari.
3) Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
4) Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk
mempertahankan aktivitas.
5) Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adekuat.

g) Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan


dengan keterbatasan informasi
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis
yang normal dan tanda-tanda bahaya kehamilan.
Kriteria hasil:
1) Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan pskologis normal
berkaitan dengan kehamilan trimester pertama.
2) Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang
meningkatkan kesehatan.
3) Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
Intervensi:
1) Jelaskan tentang Hiperemesis Grvidarum dan kaji pengetahuan
pasien.
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum.

19
3) Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus.
4) Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan
dengan perubahan fisiologis/psikologis yang normal pada
kehamilan, serta keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan
sebagainya.
5) Klarifikasi kesalahpahaman.
6) Tentukan derajad motivasi untuk belajar
7) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
8) Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
9) Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri
abdomen akut, sakit punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit
kepala dan tekanan pelvis.

20
Daftar Pustaka

Manuaba.2012.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB.Jakarta : EGC

Marjati.2011.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta : Salemba


Medika

Mitayani.2009.Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta : Salemba Medika

Sukarni dan Wahyu.2013.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Yogyakarta : Nuha


Medika

Sulistyawati.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta : Salemba


Medika

21

Anda mungkin juga menyukai