A. Pengertian
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut yaitu:
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ±0,1 mm yang terdiri
dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma
dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan
ovumdi tuba vallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dal
am endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang
berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil.
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim
seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-
laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani
yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel
sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim,
saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba valopi yang berbentuk
corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba valopi mempermudah
terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
Jika perempuan tersebut berada dalam atau dengan kata lain terdapat sel telur
yang matang, maka tejadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya
bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel
telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri.
Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya.
ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
D. Pathway
Inkontinensia Dispnea
F. Pemeriksaan penunjang
1. Darah (Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
2. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
3. Pemeriksaan swab (Lendir vagina & servik) .
4. USG (Jenis kelamin, taksiran melahirkan, TBJ, jumlah cairan amnion).
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama, umur, pendidikan, agama, suku bangsa, alamat
2. Keluhan Utama
Apa yang dirasakan oleh klien
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keadaan klien pada saat sekarang : PQRST
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit yang pernah diderita oleh klien
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit keturunan yang pernah diderita oleh anggota keluarga
6. Data Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Menstruasi
HPHT ( Hukum Nagele, siklus 28 hari : +7 -3 +1 ), siklus dan lama
haid.
b. Riwayat Perkawinan
Usia pernikahan, Usia suami / istri pada saat menikah, status
perkawinan.
c. Riwayat KB
Menggunakan Kontrasepsi, Jenis KB.
d. Riwayat ANC
Tempat ANC dan kunjungan ANC, tempat persalinan, yang
memeriksa keluhan saat hamil.
e. Riwayat Persalinan
Persalinan yang lalu, jenis partus, penolong, penyulit, persalinan bayi
lahir, persalinan yang lalu, keadaan saat lahir.
f. Pola Kegiatan sekari-hari
Makan, minum, pola eliminasi, (BAK,BAB), istirahat dan tidur,
hygiene prenatal, aktivitas, keluhan konstipasi / sering BAK
g. Psikologis
Perasaan kedua pasangan atas kehamilan sekarang.
B. Diagnosa keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, kurang
terpapar informasi.
2) Deficit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,
peningkatan kebutuhan metabolism.
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisik.
C. Intervensi
1) Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, kurang
terpapar informasi.
Tujuan: setalah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat
ansietas dapat menurun dengan criteria hasil:
Verbalisasi kebingungan menurun
Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
Perilaku gelisah menurun
Perilaku tegang menurun
Pola tidur membaik
Intervensi:
Reduksi ansietas
Biblioterapi
Dukungan kelompok
Dukungan keyakinan
Terapi relaksasi
Persiapan pembedahan
2) Deficit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,
peningkatan kebutuhan metabolism.
Tujuan: setalah dilakukan tindakan keperawatan status nutrisi dapat
membaik dengan criteria hasil:
Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
Berat badan membaik
Frekuensi makan membaik
Nafsu makan membaik
Intervensi:
Manajemen nutrisi
Manajemen gangguan makan
Konsultasi
Edukasi diet
Pemantauan cairan
Pemantauan nutrisi
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisik.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri
menurun dengan criteria hasil:
Keluhan nyeri menurun
Meringis menurun
Sikap protektif menurun
Gelisah menurun
Kesulitan tidur menurun
Intervensi:
Manajemen nyeri
Pemantauan nyeri
Edukasi teknik napas
Latihan pernapasan
Teknik relaksasi
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. 2011. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetric ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia