Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

SITTI ARISTA RAMADHANI


182432031
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (ANC)

A. Pengertian
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.

B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut yaitu:
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ±0,1 mm yang terdiri
dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma 
dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan
ovumdi tuba vallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dal
am endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang
berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.

C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil.
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim
seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-
laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani
yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel
sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim,
saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba valopi yang berbentuk
corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba valopi mempermudah
terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
Jika perempuan tersebut berada dalam atau dengan kata lain terdapat sel telur
yang matang, maka tejadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya
bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel
telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri.
Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya.
ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

D. Pathway

Keletiha Kehamilan Kurang pengetahuan

Uterus Hemokonsent Kurangnya Pemeriksaan Asupan


membesar rasi (darah asupan ANC teratur & makanan &
ibu dibagi kalsium & mempersiapka cairan
untuk inu & fosfor n proses adekuat
plasenta melahirkan
Desakan Terdesaknya
Kram otot Kesiapan
pembesaran diafragma ke HB / Kesiapan
rahim atas Pseudoanemia meningkatkan
meningkatkan nutrisi
proses
Nyeri akut kehamilan-
kapasitas Bentuk & Perfusi melahirkan
kandung ukuran rongga jaringan
kemih dada berubah tidak

Inkontinensia Dispnea

Gangguan Pola nafas


eliminasi tidak efektif
urine
E. Tanda dan Gejala
1) Tanda presumtif
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi di pagi
hari. Progesterom dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Mengiginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertamakehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kandungan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunamn saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesterone, dan somatomomatropin
menimbulkan seposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan),
tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
 Pipi: -closma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipoisis
anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada
kulit.
 Perut: -striae livide
 Striae albican
 Linea alba makin menghitam
 Payudara: -hippepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesterone terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi sekitar genitalia
ekstema, kaki dan betis serta payudara.

2) Tanda kemungkinan (probability Sign)


a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
b. Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus
uterus.
c. Tanda goodel
Pelunakan serviks.
d. Tanda chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan komu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontaksi ini beritmik, sporadic, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya HCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormone
ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan
disekresi pada urine ibu.

3) Tanda pasti (Positive Sign)


a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat
fetal electricardiograf (misalnya dopler).
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian keci janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir).
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

F. Pemeriksaan penunjang
1. Darah (Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
2. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
3. Pemeriksaan swab (Lendir vagina & servik) .
4. USG (Jenis kelamin, taksiran melahirkan, TBJ, jumlah cairan amnion).
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama, umur, pendidikan, agama, suku bangsa, alamat
2. Keluhan Utama
Apa yang dirasakan oleh klien
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keadaan klien pada saat sekarang : PQRST
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit yang pernah diderita oleh klien
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit keturunan yang pernah diderita oleh anggota keluarga
6. Data Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Menstruasi
HPHT ( Hukum Nagele, siklus 28 hari : +7 -3 +1 ), siklus dan lama
haid.
b. Riwayat Perkawinan
Usia pernikahan, Usia suami / istri pada saat menikah, status
perkawinan.
c. Riwayat KB
Menggunakan Kontrasepsi, Jenis KB.
d. Riwayat ANC
Tempat ANC dan kunjungan ANC, tempat persalinan, yang
memeriksa keluhan saat hamil.
e. Riwayat Persalinan
Persalinan yang lalu, jenis partus, penolong, penyulit, persalinan bayi
lahir, persalinan yang lalu, keadaan saat lahir.
f. Pola Kegiatan sekari-hari
Makan, minum, pola eliminasi, (BAK,BAB), istirahat dan tidur,
hygiene prenatal, aktivitas, keluhan konstipasi / sering BAK
g. Psikologis
Perasaan kedua pasangan atas kehamilan sekarang.

B. Diagnosa keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, kurang
terpapar informasi.
2) Deficit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,
peningkatan kebutuhan metabolism.
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisik.
C. Intervensi
1) Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, kurang
terpapar informasi.
Tujuan: setalah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat
ansietas dapat menurun dengan criteria hasil:
 Verbalisasi kebingungan menurun
 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
 Perilaku gelisah menurun
 Perilaku tegang menurun
 Pola tidur membaik
Intervensi:
 Reduksi ansietas
 Biblioterapi
 Dukungan kelompok
 Dukungan keyakinan
 Terapi relaksasi
 Persiapan pembedahan
2) Deficit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,
peningkatan kebutuhan metabolism.
Tujuan: setalah dilakukan tindakan keperawatan status nutrisi dapat
membaik dengan criteria hasil:
 Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
 Berat badan membaik
 Frekuensi makan membaik
 Nafsu makan membaik
Intervensi:
 Manajemen nutrisi
 Manajemen gangguan makan
 Konsultasi
 Edukasi diet
 Pemantauan cairan
 Pemantauan nutrisi
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisik.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri
menurun dengan criteria hasil:
 Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun
 Sikap protektif menurun
 Gelisah menurun
 Kesulitan tidur menurun
Intervensi:
 Manajemen nyeri
 Pemantauan nyeri
 Edukasi teknik napas
 Latihan pernapasan
 Teknik relaksasi
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 2011. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetric ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai