Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN SEMINAR HASIL

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG OPERASI RS


MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh
 
Werly Eka Saputri, S.Kep 21219085
Diana Fitri, S.Kep 21219019
Tunak Meyla Tiara, S.Kep 21219080
Robi Ikhzani, S.Kep 21219066
Kartika Apriliyani, S.Kep 21219031
Waode Raniati, S.Kep 21219084
 
Pembimbing Akademik :Imardiani., S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Lahan :Kuswato., SST., M.Kes
BAB I
Latar belakang
■ Setelah melakukan observasi dilapangan ruang operasi RS
Muhammadiyah Palembang mendapatkan data bahwa pelaksanaan
tindakan keperawatan masih menunjukkan kurang baik, seperti
pelaksanaan meeting morning, hand over dan hand higine.
■ Pelasanaan tindakan keperawatan tersebut sudah dilakukan diruang
operasi, hanya saja belum terlaksana secara optimal
■ Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini dilaksanakan
berlangsung selama 12 hari dari tanggal 16 Maret 2020 sampai
dengan tanggal 27 Maret 2020.
■ Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini dilaksanakan di
ruang Kamar Operasi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
TUJUAN

Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan selama 12 hari di


ruang Kamar Operasi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang,
mahasiswa mampu memahami manajemen keperawatan baik
pengelolaan sarana maupun kegiatan keperawatan dalam tatanan klinik.
METODE PENGUMPULAN DATA

■ Metode pengambilan data yaitu dengan menggunakan metode


kuesioner, observasi, dan wawancara.
– Metode kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara
menggunakan lembar kuesioner yang dibagikan kepada semua
perawat termasuk kepala ruangan, ketua tim,pasien dan
keluarga pasien.
– Observasi yaitu suatu cara dengan melihat dan mengobervasi
secara langsung seluruh kegiatan yang ada diruangan.
– Metode wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan
wawancara secara lisan kepada nara sumber seperti kepala
ruangan, ketua tim, perawat pelaksana, pasien serta keluarga
pasien.
■ Study dokumen yaitu pengambilan data awal dari ITI, rekam medik
dan administrasi
KATEGORI PENILAIAN

Kategori penilaian berdasarkan Arikunto (2016) yang akan


diberikan pada masing-masing komponen instrumen
pengumpulan data perawat :
■ Instrumen A yaitu dokumetasi keperawatan
■ Instrumen B yaitu persepsi perawat terhadap asuhan
keperawatan,
■ Instrumen C yaitu tindakan keperawatan.
BAB III
HASIL PENGKAJIAN
TABEL PRIORITAS CARL
TABEL ANALISIS SWOT
TABEL ANALISIS SWOT
TABEL ANALISIS SWOT
TABEL ANALISIS SWOT
TABEL ANALISIS SWOT
RENCANA KEGIATAN
RENCANA TINDAKAN
BAB IV
EVALUASI
■ SP2KP (Meeting Morning)
■ Untuk meningkatkan kegiatan dalam pelaksanaan meeting morning
diruangan Operasi di RS Muhammadiyah Palembang dari tanggal 16-
17 Maret 2020, adapun target yang ingin dicapai yaitu 100%.
Penanggung jawab dari pelaksanaan SP2KP: meeting morning adalah
Diana FitridanTunakMeyla Tiara, adapun langkah-langkah untuk
mencapai target dapat dilihat pada tabel berikut :
Kegiatan meeting morning dilaksanakan tepat waktu dan
sesuai dengan apa yang direncanakan dalam uraian tugas.
Berdasarkan hasil evaluasi dari tanggal 16-17 Maret 2020
yang dilakukan oleh Diana Fitri dan Tunak Meyla Tiara yang
ditujukan kepada Kepala Ruangan di ruang Operasi RS
Muhammadiyah Palembang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
■ Analisa
■ Berdasarkan penghitungan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
meeting morningdi ruangan Operasi RS Muhammadiyah Palembang sudah mencapai
kategori yang sangat baik, hal ini dapat dilihat dari hasil semula sebesar 56,3%
meningkatsebanyak 40,4% menjadi 96,7%. Hal ini menandakan bahwa Kepala
ruangan di ruang Operasi sangat merespon penilaian pelaksanaan meeting morning
dari hasil data observasi sebelumnya dan kepala ruangan langsung melakukan
inisiatif yang sangat baik dalam pembenahan pelaksanaan meeting morning dan
mengimplementasikan pelaksanaan meeting morning dengan sangat baik

Faktor Pendukung dan Penghambat


Faktor pendukung
■ Adanya dukungan dari Kepala Manajemen Rumah Sakit
■ Adanyainisiatif yang sangat baik dari Kepala Ruangan
■ Adanya literature dan dukungan yang memadai
■ Adanya dukungan dari semua perawat diruang Operasi
Faktor penghambat
■ Tidak tersedianya ruangan khusus untuk melakukan pelaksanaan meeting morning.
SP2KP (Hand Over)
Untuk meningkatkan kegiatan dalam pelaksanaan Handover diruangan
Operasi dari tanggal 16-17Maret 2020, adapun target yang ingin dicapai
yaitu 100%. Penanggung jawab dari pelaksanaan SP2KP: Handover
adalah Robi Ikhzani dan Waode Raniati,adapun langkah-langkah untuk
mencapai target dapat dilihat pada table berikut:
■ Analisa hand over
■ Berdasarkan penghitungan table diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
Handover di ruangan Operasi sudah mencapai kategori yang sangat baik, hal
ini dapat dilihat dari hasil semula sebesar 55% meningkat sebanyak 45%
menjadi 97,7%. Hal ini menandakan bahwa Kepala ruangan di ruang Operasi
sangat merespon penilaian pelaksanaan Hand over dari hasil data observasi
sebelumnya dan kepala ruangan langsung melakukan inisiatif yang sangat baik
dalam pembenahan pelaksanaan Handover terhadap tim kerja diruangan
Operasi terkhusus kepada kepala tim dan perawat pelaksana dan dapat
mengimplementasikan pelaksanaan Handover dengan sangat baik.

Faktor Pendukung dan Penghambat


Faktor pendukung
■ Adanya dukungan dari Kepala Manajemen Rumah Sakit
■ Adanyainisiatif yang sangatbaikdariKepalaRuangan
■ Adanyarespon positive danantusiasdariKepala Tim danperawat.
■ Adanya literature dan dukungan yang memadai
Faktor penghambat
■ Tidak dilakukan nya penutupan kegiatan Handover dengan do’a bersama
3. Pelaksanaan Hand Higine
Untuk meningkatkanpenerapan hand higine dilakukan dari tanggal 16–17
Maret 2020, target yang ingin dicapai yaitu 100 %, penanggung jawab
dari resiko infeksi nosokomial adalah Ingka Werly Eka Saputridan Kartika
Aprilliani. Adapun langkah-langkah untuk mencapai target di atas dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
Berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan dari tanggal 16-17 Maret 2020
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
■ Analisa
■ Berdasarkan penghitungan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
penerapan hand higinesudah mencapai kategori sangat baik, hal ini
dapat dilihat dari hasil semula sebesar 59% meningkatsebanyak 31%
menjadi 90%, hal ini menandakan bahwa seluruh perawat di ruang
Operasi sudah mengimplementasikan mencuci tangandengan 6 langkah
baik dan benar dan menerapkan 5 moment

Faktor pendukung dan penghambat


Faktor Pendukung
■ Respon dan penerimaan yang baik dari perawat pada saat sosialisasi
tentang hand higine.
■ AdanyakesadaranseluruhperawatOperasiterhadaphand higyne

Faktor Penghambat
■ Keterbatasan waktu dan padatanya tugas perawat ruangan Operasi
sehingga kurang maksimal dalam pemberian edukasi tentang pentingnya
5 moment mencuci tangan yang baik dan benar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
■ Kesimpulan
■ Pembelajaran konsep keperawatan manajeman sudah dilaksanakan dengan target yang diberikan
oleh bagian pendidikan dan selama ini kami sudah diberikan bimbingan dengan sangat baik dari
Kepala Ruang, Fasilitator, maupun pembimbing klinik.
■ Dan dari hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan 3 masalah besar yaitu pelaksanaan SP2KP
dan PPI belum optimal dengan rincian sub masalah sebagai berikut:
■ Morning meeting 56,3%
■ Handover 55%
■ Hand higine 59%
■ Hasil kegiatan yang telah dicapai anatara lain ;
■ Pengoptimalan SP2KP melalui meeting morning dari hasil semula 56,3% naik 40,4% menjadi 96,7
%. (sangat baik)
■ Pengoptimalan SP2KP melalui handover dari hasil semula 55% naik 45% menjadi 97,7%. (sangat
baik)
■ Pengoptimalan PPI melalui Hand Higine dari semula 59% naik 31% menjadi 90%. (sangat baik)
■ Selama melaksanakan praktik keperawatan manajemen kami mengalami berbagai kendala dan
masalah, tetapi masih belum teratasi secara maksimal karena ada beberapa faktor penghambat
■ Saran
■ Ruang Operasi
■ Diharapkan kepada ruangan Operasi menggunakan SP2KP dalam
meeting morning, agar dapat melakukan pendokumentasian di buku
notulen serta menanda tangani absensi untuk anggota meeting morning.
■ Diharapkan kepada perawat Operasi menggunakan SP2KP dalam
handover sesui dengan teori dan perawat dapat menyampaikan hak-hak
tentang keadaan pasien.
■ Diharapkan kepada perawat diruang Operasi untuk selalu melakukan 5
moment cuci tangan dengan baik dan benar agar dapat mencegah
penyebaran infeksi.

■ RS Muhammadiyah Palembang
■ Diharapakan pihak rumah sakit untuk melengkapi sarana di ruang
Operasi seperti hand rub untuk fasilitas cuci tangan .
■ Diharapkan setiap ruangan memilki ruangan meeting morning agar
kinerja perawat ruang menjadi lebih optimal.
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM Wr.
Wb

Anda mungkin juga menyukai