Anda di halaman 1dari 24

Mmmmmmmmjmmmmmmm

BAB 1. KONSEP DASAR PENYAKIT

1.1

Anatomi Fisiologi Paru

1.1.1

Anatomi ParuParu merupakan organ yang elastis dan terletak di dalam rongga dada bagianatas, bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan bagian bawah dibatasi olehdiafragma yang berotot kuat. Paru
terdiri dari dua bagian yang dipisahkan olehmediastinum yang berisi jantung dan pembuluh darah. Paru
kanan mempunyai tigalobus yang dipisahkan oleh

fissura obliqus

dan horizontal, sedangkan paru kirihanya mempunyai dua lobus yang dipisahkan oleh

fissura obliqus

. Setiap lobus paru memiliki bronkus lobusnya masing-masing. Paru kanan mempunyai sepuluhsegmen
paru, sedangkan paru kiri mempunyai sembilan segmen (Syaifuddin, 2011).Paru diselubungi oleh lapisan
yang mengandung kolagen dan jaringanelastis, dikenal sebagai

pleura visceralis

. Sedangkan lapisan yang menyelubungirongga dada dikenal sebagai pleura parietalis. Di antara kedua
pleura terdapat cairan pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan pleura
bergerakselama bernafas dan untuk mencegah pemisahan thoraks dan paru. Tekanan dalamrongga
pleura lebih rendah dari tekanan atmosfer, sehingga mencegah terjadinyakolaps paru. Selain itu rongga
pleura juga berfungsi menyelubungi struktur yangmelewati hilus keluar masuk dari paru. Paru dipersarafi
oleh

pleksus pulmonalis

yang terletak di pangkal tiap paru.

Pleksus pulmonalis

terdiri dari serabut simpatis(dari

truncus simpaticus
) dan serabut parasimpatis (dari

arteri vagus

). Serabuteferen dari pleksus ini mempersarafi otot-otot bronkus dan serabut aferen diterimadari
membran mukosa bronkioli dan alveoli (Sari & Purwoko, 2015).

1.1.2

Fisiologi ParuParu-paru dan dinding dada adalah struktur yang elastis. Dalam keadaannormal terdapat
lapisan cairan tipis antara paru-paru dan dinding dada sehingga paru-paru dengan mudah bergeser pada
dinding dada. Tekanan pada ruangan

2antara paru-paru dan dinding dada berada di bawah tekanan atmosfer. Fungsi utama paru-paru yaitu
untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer. Pertukaran gastersebut bertujuan untuk menyediakan
oksigen bagi jaringan dan mengeluarkankarbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon dioksida terus
berubah sesuaidengan tingkat aktivitas dan metabolisme seseorang tapi pernafasan harus tetapdapat
memelihara kandungan oksigen dan karbon dioksida tersebut. Fungsi utama paru-paru yaitu untuk
pertukaran gas antara darah dan atmosfer. Pertukaran gastersebut bertujuan untuk menyediakan
oksigen bagi jaringan dan mengeluarkankarbon dioksida (Guyton, 2007).Udara masuk ke paru-paru
melalui sistem berupa pipa yang menyempit(bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah
paru-paru utama (trachea).Pipa tersebut berakhir di gelembung-gelembung paru-paru (alveoli)
yangmerupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan karbondioksida dipindahkandari tempat
dimana darah mengalir. Ada lebih dari 300 juta alveoli di dalam paru- paru manusia bersifat elastis
(Syafrullah, 2015)Pernapasan dapat berarti pengangkutan oksigen (O2) ke sel dan pengangkutan CO2
dari sel kembali ke atmosfer. Proses ini terdiri dari 4 tahap yaitu(Guyton, 2007):

1.

Pertukaran udara paru: yang berarti masuk dan keluarnya udara ke dan darialveoli. Alveoli yang sudah
mengembang tidak dapat mengempis penuh, karenamasih adanya udara yang tersisa didalam alveoli
yang tidak dapat dikeluarkanwalaupun dengan ekspirasi kuat. Volume udara yang tersisa ini disebut
volumeresidu. Volume ini penting karena menyediakan O2 dalam alveoli untukmengaerasikan darah

2.

Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan darah

3.
Pengangkutan O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh menuju ke dan darisel-sel

4.

Regulasi pertukaran udara dan aspek-aspek lain pernapasan.Menurut Guyton (2007) volume paru
terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1.

Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi padasetiap kali pernafasan normal.
Besarnya ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa

2.

Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasisetelah volume tidal, dan
biasanya mencapai ± 3000 ml.

3.

Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapatdikeluarkan dengan ekspirasi
maksimum pada akhir ekspirasi normal, padakeadaan normal besarnya ± 1100 ml.

4.

Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-parusetelah ekspirasi kuat.
Besarnya ± 1200 ml.Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagimenjadi
empat bagian, yaitu (Guyton, 2007):

1.
Kapasitas Inspirasi sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi.Besarnya ±3500 ml, dan
merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorangmulai pada tingkat ekspirasi normal dan
mengembangkan paru sampai jumlahmaksimum.

2.

Kapasitas Residu Fungsional sama dengan volume cadangan inspirasi + volumeresidu.Besarnya ± 2300
ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir eskpirasi normal.

3.

Kapasitas Vital sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal +volume cadangan ekspirasi.
Besarnya ± 4600 ml, dan merupakan jumlah udaramaksimal yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah
terlebih dahulu mengisi paru secara maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.

4.

Kapasitas Paru Total sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya±5800ml, adalah volume
maksimal dimana paru dikembangkan sebesarmungkin dengan inspirasi paksa.

1.2

Definisi Ca Paru

Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakupkeganasan yang berasal dari paru
sendiri (primer). Dalam pengertian klinik yangdimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas
yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus/

bronchogenic carcinoma

) (Kemenkes RI, 2017).Kanker paru atau disebut karsinoma bronkogenik merupakan tumor ganas
primersistem pernapasan bagian bawah yang bersifat

epithelial

dan berasal dari mukosa


4 percabangan bronkus (Nurarif & Kusuma, 2015). Kanker paru adalah keganasanyang berasal dari luar
paru maupun yang berasal dari paru sendiri (primer), dimanakelainan dapat disebabkan oleh kumpulan
perubahan genetika pada sel epitelsaluran nafas yang dapat mengakibatkan proliferasi sel yang tidak
dapatdikendalikan. (Purba & Wibisono, 2015).

1.3

Epidemiologi

Kanker paru merupakan penyebab utama keganasan di dunia, mencapaihingga 13% dari semua diagnosis
kanker. Selain itu, kanker paru juga menyebabkan1/3 dari seluruh kematian akibat kanker pada laki-laki.
Di Amerika Serikat,diperkirakan terdapat sekitar 213.380 kasus baru pada tahun 2007 dan160.390
kematian akibat kanker paru pada tahun 2007. Berdasarkan data WHO,kanker paru merupakan jenis
kanker terbanyak pada laki-laki di Indonesia, danterbanyak kelima untuk semua jenis kanker pada
perempuan. Kanker paru jugamerupakan penyebab kematian akibat kanker terbanyak pada laki-laki dan
keduaterbanyak pada perempuan.Hasil penelitian dari 100 RS di Jakarta menunjukkan bahwa kanker
parumerupakan kasus terbanyak pada laki-laki dan nomor 4 terbanyak pada perempuan,dan merupakan
penyebab kematian utama pada laki-laki dan perempuan.Berdasarkan data hasil pemeriksaan di
laboratorium Patologi Anatomik RSUPPersahabatan, lebih dari 50 persen kasus dari semua jenis kanker
yang didiagnosaadalah kasus kanker paru. Data registrasi kanker Rumah Sakit Dharmais tahun2003-2007
menunjukkan bahwa kanker trakea, bronkus dan paru merupakankeganasan terbanyak kedua pada pria
(13,4%) setelah kanker nasofaring (13,63%)dan merupakan penyebab kematian akibat kanker terbanyak
pada pria (28,94%).Insiden kanker paru termasuk rendah pada usia di bawah 40 tahun, namunmeningkat
sampai dengan usia 70 tahun. Faktor risiko utama kanker paru adalahmerokok. Secara umum, rokok
menyebabkan 80% kasus kanker paru pada laki- lakidan 50% kasus pada perempuan. Faktor lain adalah
kerentanan genetik, polusiudara, pajanan radon, dan pajanan industri (Kemenkes RI, 2017)
5

1.4

Etiologi

Seperti umumnya kanker yang lain, penyebab yang pasti dari kanker paru belum diketahui, tapi merokok
dan paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zatyang bersifat karsinogenik merupakan faktor resiko
utama. Beberapa faktor risiko penyebab terjadinya kanker paru adalah (Stopler, 2010):

1.

MerokokMerokok merupakan faktor yang berperan paling penting yaitu 85% dariseluruh kasus. Kejadian
kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulaimerokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap
hari, lamanya kebiasaanmerokok, dan lamanya berhenti merokok

2.

Perokok pasifBeberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada orang-orang yang tidakmerokok,
tetapi mengisap asap rokok dari orang lain, risiko menderita kanker paru meningkat dua kali

3.

Polusi udaraKematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi pengaruhnya kecil
bila dibandingkan dengan merokok. Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di
daerah perkotaan dibandingkan dengandaerah pedesaan

4.

Paparan zat karsinogenBeberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium,nikel,
polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat menyebabkan kanker paru.Risiko kanker paru di antara
pekerja yang menangani asbes kira-kira sepuluhkali lebih besar daripada masyarakat umum

5.
GenetikTerdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih besarterkena penyakit
ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekulermemperlihatkan bahwa mutasi pada

protoonkogen

dan gen-gen penekan tumormemiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru

6.

Penyakit paruPenyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik jugadapat menjadi
risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktifkronik berisiko empat sampai enam kali
lebih besar terkena kanker paru

7.

Metastase dari organ lainKanker paru yang merupakan metastase dari organ lain adalah kanker
parusekunder. Paru-paru menjadi tempat berakhirnya sel kanker yang ganas.Meskipun stadium
penyakitnya masih awal, seolah-olah pasien menderita penyakit kanker paru stadium akhir. Di bagian
organ paru, sel kanker terus berkembang dan bisa mematikan sel imunologi. Artinya, sel kanker
bersifatimortal dan bisa menghancurkan sel yang sehat supaya tidak berfungsi. Paru- paru itu adalah end
organ bagi sel kanker atau tempat berakhirnya sel kanker,yang sebelumnya dapat menyebar di aera
payudara, ovarium, usus, dan lain-lain

6
6.

Penyakit paruPenyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik jugadapat menjadi
risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktifkronik berisiko empat sampai enam kali
lebih besar terkena kanker paru

7.

Metastase dari organ lainKanker paru yang merupakan metastase dari organ lain adalah kanker
parusekunder. Paru-paru menjadi tempat berakhirnya sel kanker yang ganas.Meskipun stadium
penyakitnya masih awal, seolah-olah pasien menderita penyakit kanker paru stadium akhir. Di bagian
organ paru, sel kanker terus berkembang dan bisa mematikan sel imunologi. Artinya, sel kanker
bersifatimortal dan bisa menghancurkan sel yang sehat supaya tidak berfungsi. Paru- paru itu adalah end
organ bagi sel kanker atau tempat berakhirnya sel kanker,yang sebelumnya dapat menyebar di aera
payudara, ovarium, usus, dan lain-lain.

1.5

Klasifikasi

Ada dua jenis utama kanker paru di kategorikan berdasarkan ukuran sertaadanya sel ganas yang terlihat
yaitu kanker paru karsinoma bukan sel kecil/NSCLC(

Non Small Cell Lung Cancer

) dan kanker paru karsinoma sel kecil/SCLC (

SmallCell Lung Cancer

. Beberapa jenis kanker paru adalah (Purba & Wibisono, 2015):

1.

Karsinoma sel skuamosaMerupakan tipe histologik kanker paru yang paling sering ditemukan,
berasaldari permukaan epitel bronkus. Karsinoma sel skuamosa biasanya terletaksentral di sekitar hilus
dan menonjol ke dalam bronki besar. Diameter tumor jarang melampaui beberapa sentimeter dan
cenderung menyebar secaralangsung ke kelenjar getah bening, dinding dada, dan mediastinum.

2.
AdenokarsinomaKebanyakan jenis tumor ini timbul di bagian perifer segmen bronkus dankadang-kadang
dapat dikaitkan dengan jaringan parut lokal pada paru danfibrosis interstisial kronik. Lesi seringkali
meluas ke pembuluh darah dan

7limfe pada stadium dini dan sering bermetastasis jauh sebelum lesi primermenyebabkan gejala-gejala.
Karsinoma bronkoalveolus dimasukkan sebagaisubtipe adenokarsinoma dalam klasifikasi terbaru tumor
paru dari WHO.

3.

Karsinoma sel besarSel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasmayang
besar dan ukuran inti bermacam-macam. Sel-sel ini cenderung timbul pada jaringan paru perifer,
tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ketempat-tempat yang jauh.

4.

Karsinoma sel kecilUmumnya tampak sebagai massa abu-abu pucat yang terletak di sentral dengan
perluasan ke dalam parenkim paru dan keterlibatan dini kelenjar getah beninghilus dan mediastinum.
Gambaran lain pada karsinoma sel kecil, yang paling jelas pada pemeriksaan sitologik adalah berlipatnya
nukleus akibat letak seltumor dengan sedikit sitoplasma yang saling berdekatan.

Tabel 1.1 TNM Klasifikasi Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel KecilTumor Primer (T)

TX

Tumor primer tidak dapat dinilai, atau tumor dibuktikan denganadanya sel-sel ganas dalam sputum atau
bronkial tetapi tidak divisualisasikan dengan bronkoskopiT0 Tidak terdapat tumor primer

Tis

Karsinoma in situT1

Tumor ≤ 3cm , di kelilingi oleh paru

-paru atau pleura visceral, tidakada bukti bronkoskopi invasi lebih proksimal dari bronkus lobus(tidak
dibronkus utama), penyebaran tumor dangkal di saluran udarayang utama (terbatas pada dinding
bronkus)T1a

Tumor ≤ 2cm dalam dimensi terbesar

T1b
Tumor > 2cm tetapi ≤ 3cm dalam dimensi

terbesar.T2 Tumor > 3cm tetapi

7cm atau tumor dengan salah satu dari berikut

: Menyerang pleura visceral, Terutama melibatkan bronkus ≥ 2cm

distal karina, Terkait dengan atelektasis/pneumonitis obstruktifmemperluas ke daerah hilus tetapi tidak
melibatkan seluruh paru- paruT2a

Tumor > 3cm tetapi ≤ 5cm dalam dimensi terbesar

T2b

Tumor > 5cm tetapi ≤ 7cm dalam dimensi terbesar

T3 Tumor > 7cm atau yang langsung menyerang salah satu dari berikut :a) Dinding dada (termasuk
tumor sulkus superior), diafragma, saraf phrenikus, pleura mediastinal, atau parietal perikardium atau
tumor

bronkus utama < 2cm distal karina tetapi tanpa keterlibatan karinaAtau b) atelektasis
terkait/pneumonitis obstruktif seluruh paru-paruatau nodulT4 tumor terpisah di lobus yang samaTumor
dari berbagai ukuran yang menyerang salah satu dari berikut:mediastinum, jantung, pembuluh darah
besar, trakea, esofagus,vertebral, atau karina; tonjolan kecil tumor terpisah dalam lobusipsilateral yang
berbeda

Kelenjar getah bening (N)

NX

Kelenjar getah bening tidak dapat di nilai

N0

Tidak ada metastasis

N1

Metastasis di peribronkial ipsilateral dan/atau kelenjar getah beninghilus ipsilateral dan nodul
intrapulmo, termasuk keterlibatan secaraLangsung

N2

Metastasis di mediastinum dan/atau subkranial kelenjar getah beningIpsilateral


N3

Metastasis di mediastinum kontralateral, hilus kontralateral,ipsilateral atau kontralateral sisi tidak sama
panjang, atau kelenjargetah bening supraklavikula

Metastase (M)

M0

Tidak diketahui adanya metastasis jauh

M1

Metastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak

Sumber: Purba & Wibisono, 2015

Tabel 1.2 Stadium Kanker Paru berdasarkan TNM KlasifikasiStadium TNMStadium 0Stadium IAStadium
IBStadium IIAStadium IIBStadium IIIAStadium IIIBStadium 4Tx N0 M0Tis N0 M0T1 N0 M0T2 N0 M0T1 N1
M0T2 N1 M0T3 N0 M0 atau T3 N1 M0T berapapun N3 M0 atau T4 N berapapun M0

Sumber: Purba & Wibisono, 2015

1.6

Patofisiologi dan

Clinical Pathway

Dari etiologi yang menyebabkan Ca paru ada 2 jenis yaitu primer dansekunder. Primer yaitu berasal dari
merokok, asap pabrik, zat karsinogen, dll dansekunder berasal dari metastase organ lain, Etiologi primer
menyerang percabangansegmen/sub bronkus menyebabkan cilia hilang. Fungsi dari cilia ini

9adalah menggerakkan lendir yang akan menangkap kotoran kecil agar keluar dari paru-paru. Jika silia
hilang maka akan terjadi deskuamasi sehingga timbul pengendapan karsinogen. Dengan adanya
pengendapan karsinogen maka akanmenimbulkan ulserasi bronkus dan menyebabkan metaplasia,

hyperplasia

dandisplasia yang selanjutnya akan menyebabkan Ca Paru. Ca paru ada beberapa jenisyaitu karsinoma
sel skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma sel bronkoalveolar, dankarsinoma sel besar. Setiap lokasi
memiliki tanda dan gejala khas masing masing.Pada karsinoma sel skuamosa, karsinoma bronkus akan
menjadi berkembangsehingga batuk akan lebih sering terjadi yang akan menimbulkan iritasi, ulserasi,dan
pneumonia yang selanjutnya akan menimbulkan himoptosis. Padaadenokarsinoma akan menyebabkan
meningkatnya produksi mukus yang dapatmengakibatkan penyumbatan jalan nafas. Sedangkan pada
karsinoma sel bronkoalveolar sel akan membesar dan cepat sekali bermetastase sehinggamenimbulkan
obstruksi bronkus dengan gejala dispnea ringan. Pada karsinoma sel besar akan terjadi penyebaran
neoplastik ke mediastinum sehingga timbul area pleuritik dan menyebabkan nyeri kronis. Pada stadium
lanjut, penurunan berat badan biasanya menunjukkan adanya metastase, khususnya pada hati. Kanker
parudapat bermetastase ke struktur

struktur terdekat seperti kelenjar limfe, dindingesofagus, pericardium, otak, tulang rangka (Nurarif &
Kusuma, 2015).Sedangkan pada Ca paru sekunder, paru-paru menjadi tempat berakhirnyasel kanker
yang ganas. Meskipun stadium penyakitnya masih awal, seolah-olah pasien menderita penyakit kanker
paru stadium akhir. Di bagian organ paru, selkanker terus berkembang dan bisa mematikan sel
imunologi. Artinya, sel kanker bersifat imortal dan bisa menghancurkan sel yang sehat supaya tidak
berfungsi.Paru-paru itu adalah end organ bagi sel kanker atau tempat berakhirnya sel kanker,yang
sebelumnya dapat menyebar di aera payudara, ovarium, usus, dan lain-lain(Stopler, 2010).

11

1.7

Manifestasi Klinis

Tabel 1.3 Manifestasi klinis Ca Paru sesuai dengan lokasinya

AdenokarsinomadanBronkoalveolarKarsinoma SelSkuamosaKarsinoma SelkecilKarsinoma


SelbesarTandadanGejala

1.

Nafas dangkal

2.

Batuk

3.

Penurunan nafsumakan
4.

Trosseau syndrome

1.

Batuk2.

Dyspnea3.

Nyeri dada4.

Atelektasis5.

Pneumonia postobstruktif6.

Mengi7.

Hemoptisis8.

Kelelahan9.

Penurunan berat badan

1.

SIADH
2.

Sindrom chusing

3.

Hiperkalsemia

4.

Batuk

5.

Stridor

6.

Nafas dangkal

7.

Sesak nafas

8.

Anemia1.

Batuk berkepanjangan2.

Nyeri dada saatmenghirup3.


Suara serak4.

Sesak napas

Sumber: Tan, 2017

1.8

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kanker paru ini adalah pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk (Purba &Wibisono, 2015):

a.

menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru;

b.

kerusakan pada paru dapat dinilai dengan pemeriksaan faal paru atau pemeriksaan analisis gas;

c.

menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru padaorgan-organ lainnya; dan

d.

menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada jaringan tubuh baik oleh
karena tumor primernya maupun oleh karenametastasis.Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan adalah (Purba &Wibisono, 2015):1.
RadiologiPemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan yang paling utama dipergunakanuntuk
mendiagnosa kanker paru. Kanker paru memiliki gambaran radiologiyang bervariasi. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk menentukan keganasan

12tumor dengan melihat ukuran tumor, kelenjar getah bening, dan metastasis keorgan lain.2.

SitologiMerupakan metode pemeriksaan kanker paru yang mempunyai nilai diagnostikyang tinggi
dengan komplikasi yang rendah. Pemeriksaan dilakukan denganmempelajari sel pada jaringan.
Pemeriksaan sitologi dapat menunjukkangambaran perubahan sel, baik pada stadium prakanker maupun
kanker.Pemeriksaan sputum adalah salah satu teknik pemeriksaan yang dipakai untukmendapatkan
bahan sitologik.3.

BronkoskopiSetiap pasien yang dicurigai menderita tumor bronkus merupakan indikasiuntuk


bronkoskopi. Dengan menggunakan bronkoskop fiber optik, perubahanmikroskopik mukosa bronkus
dapat dilihat berupa nodul atau gumpalan daging.Bronkoskopi akan lebih mudah dilakukan pada tumor
yang letaknya di sentral.Tumor yang letaknya di perifer sulit dicapai oleh ujung bronkoskop.4.

Biopsi TranstorakalBiopsi aspirasi jarum halus transtorakal banyak digunakan untuk mendiagnosistumor
pada paru terutama yang terletak di perifer.5.

TorakoskopiTorakoskopi adalah cara lain untuk mendapatkan bahan guna pemeriksaanhistopatologik


untuk kanker paru. Torakoskopi adalah pemeriksaan dengan alattorakoskop yang ditusukkan dari kulit
dada ke dalam rongga dada untuk melihatdan mengambil sebagian jaringan paru yang tampak.

1.9

Penatalaksanaan
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017, manajemen penatalaksanaan pada
penyakit kanker paru dibagi berdasarkan klasifikasinya. Padakanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil
(KPKBSK), terdiri dari berbagai jenis,antara lain adalah karsinoma sel skuamosa (KSS), adenokarsinoma,
karsinoma bukan sel kecil (KBSK) penatalaksanaannya tergantung pada stadium penyakit,tampilan umum
penderita, komorbiditas, tujuan pengobatan, dan

cost-effectiveness

.Modalitas penanganan yang tersedia adalah bedah, radiasi, dan kemoterapi.Penatalaksanaan kanker
paru karsinoma bukan sel kecil antara lain:1.

BedahTerapi utama utama untuk sebagian besar KPBSK, terutama stadium I-II danstadium IIIA yang
masih dapat direseksi setelah kemoterapi neoadjuvan. Jenis pembedahan yang dapat dilakukan adalah
lobektomi, segmentektomi dan reseksi

13sublobaris. Pasien dengan kardiovaskular atau kapasitas paru yang lebih rendah, pembedahan
segmentektomi dan reseksi sublobaris paru dilakukan.2.

RadioterapiRadioterapi dalam tatalaksana kanker paru Bukan Sel Kecil (KPKBSK) dapat berperan di
semua stadium KPKBSK sebagai terapi kuratif definitif, kuratifneoajuvan atau ajuvan maupun paliatif.
Radioterapi dapat diberikan padastadium I yang menolak dilakukan operasi setelah evaluasi bedah
thoraks dan pada stadium lokal lanjut (Stadium II dan III) konkuren dengan kemoterapi. Pada pasien
Stadium IIIA resektabel, kemoterapi pre operasi dan radiasi pasca operasimerupakan pilihan. Pada pasien
Stadium IV, radioterapi diberikan sebagai paliatif atau pencegahan gejala (nyeri, perdarahan,
obstruksi).3.

KemoterapiKemoterapi dapat diberikan sebagai modalitas neoadjuvant pada stadium dini,atau sebagai
adjuvant pasca pembedahan. Terapi adjuvant dapat diberikan padaKPKBSK stadium IIA, IIB dan IIIA. Pada
KPKBSK stadium lanjut, kemoterapidapat diberikan dengan tujuan pengobatan jika tampilan umum
pasien baik.Kemoterapi adalah sebagai terapi paliatif pada pasien dengan stadium
lanjut.Penatalaksanaan kanker paru karsinoma sel kecil (KPKSK) berbeda denganKPBSK, pasien dengan
KPKSK, penatalaksanaan dilakukan berdasarkan stadium,antara lain :1.

Stadium terbatasPilihan modalitas terapi pada stadium ini adalah kombinasi dari kemoterapi berbasis-
platinum dan terapi radiasi toraks. Kemoterapi dilakukan paling banyak4-6 siklus, dengan peningkatan
toksisitas yang signifikan jika diberikan lebihdari 6 siklus. Regimen terapi kombinasi yang memberikan
hasil paling baikadalah
concurrent therapy

, dengan terapi radiasi dimulai dalam 30 hari setelahawal kemoterapi. Regimen kemoterapi yang tersedia
untuk stadium ini adalahEP, sisplatin/karboplatin dengan etoposid (pilihan utama,
sisplatin/karboplatindengan irinotekan. Reseksi bedah dapat dilakukan dengan kemoterapi adjuvantatau
kombinasi kemoterapi dan radiasi terapi adjuvant pada TNM stadium dini,dengan/tanpa pembesaran
kelenjar getah bening.2.

Stadium lanjutPilihan utama modalitas terapi stadium ini adalah kemoterapi kombinasi.Regimen
kemoterapi yang dapat digunakan pada stadium ini adalah:sisplatin/karboplatin dengan etoposid (pilihan
utama), atau sisplatin/karboplatindengan irinotekan. Pilihan lain adalah radiasi paliatif pada lesi primer
dan lesimetastasis.

14

BAB 2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

2.1

Pengkajian

2.1.1

Identitas KlienMengidentifikasi identitas klien kemudian dikaitkan dengan apakah ada faktorresiko yang
menyertainya. Pengkajian identifikasi klien meliputi:

1.

Nama: Tulis nama panggilan pasien atau inisial

2.

Umur: Resiko Ca paru meningkat pada orang berumur >40 tahun

3.
Jenis kelamin: Ca paru merupakan jenis kanker terbanyak pada laki-laki diIndonesia dan terbanyak
kelima untuk semua jenis kanker pada perempuan

4.

Agama: Tidak ada agama tertentu yang penganutnya memiliki resiko lenih banyak mengidap Ca paru

5.

Pendidikan: Tingkat pendidikan akan mempengaruhi resiko terserang Ca paru,orang dengan pendidikan
tinggi mungkin akan lebih berhati-hati ketika berhadapan dengan asap yang berbahaya

6.

Alamat: Jumlah kejadian Ca paru dua kali lebih banyak di daerah perkotaandibandingkan dengan daerah
pedesaan karena banyaknya polusi udara di perkotaan

7.

No. RM: Dapat dicatat sesuai dengan urutan pasien masuk

8.

Pekerjaan: Pekerjaan yang berhubungan erat dengan asap dan zat karsinogenakan meningkatkan resiko
lebih besar terserang Ca paru. Beberapa pekerjaanyang meningkatkan resiko Ca paru adalah pekerja
asbes, kapster salon, pabrikindustri, dan lain-lain

9.

Status Perkawinan: Tidak ada hubungan antara status perkawinan dengan angkakejadian Ca paru

10.
Tanggal MRS: Dilihat sejak klien masuk IGD

11.

Tanggal Pengkajian: Ditulis dengan tanggal ketika perawat melakukan pengkajian pertama kali

12.

Sumber Informasi: Sumber informasi bisa didapat dari pasien, keluarga, atau pasien dan keluarha. Dari
pasien biasanya jika pasien tidak ada keluarga, darikeluarga biasanya jika pasien tidak kooperatif, dan
dari pasien dan keluargaapabila keduanya kooperatif dalam memberikan informasi

152.1.2

Riwayat Kesehatan

1.

Diagnosa Medik:Ca Paru

2.

Keluhan Utama:

AdenokarsinomadanBronkoalveolarKarsinoma SelSkuamosaKarsinoma SelkecilKarsinoma


SelbesarTandadanGejala

1.

Nafas dangkal

2.

Batuk
3.

Penurunan nafsumakan

4.

Trosseau syndrome

1.

Batuk2.

Dyspnea3.

Nyeri dada4.

Atelektasis5.

Pneumonia postobstruktif6.

Mengi7.

Hemoptisis8.

Kelelahan9.

Penurunan berat badan


1.

SIADH

2.

Sindrom chusing

3.

Hiperkalsemia

4.

Batuk

5.

Stridor

6.

Nafas dangkal

7.

Sesak nafas

8.

Anemia1.
Batuk berkepanjangan2.

Nyeri dada saatmenghirup3.

Suara serak4.

Sesak napas

3.

Riwayat penyakit sekarang:Batuk produktif, dahak bersifat mukoid atau purulen, atau batuh
darah;malaise; anoreksia; sesak nafas; nyeri dada dapat bersifat lokal atau pleuritik

4.

Riwayat kesehatan terdahulu:

a.

Penyakit yang pernah dialami:Kaji apakah klien memiliki riwayat penyakit paru dan penyakit menular
ataumenurun lainnnya sebelumnya. Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif
kronik juga dapat menjadi risiko kanker paru.Seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronik berisiko
empat sampaienam kali lebih besar terkena kanker paru

b.

Alergi : Kaji alergi klien terhadap makanan, obat, plester, dan lain-lain

c.

Imunisasi : Kaji apakah klien mendapatkan imunisasi lengkap atau tidak

d.
Kebiasaan/pola hidup/life style:Kebiasaan yang sangat berkaitan denga Ca paru adalah kebiasaan
merokok,menghirup asap rokok, zat karsinogen, dan polusi udara. Merokokmerupakan faktor yang
berperan paling penting yaitu 85% dari seluruhkasus. Jika terjadi pada laki-laki maka yang harus dikaji
adalah

Anda mungkin juga menyukai