Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN KASUS INTRA NATAL CARE

DI RUANGAN IGD BERSALIN DI RSUD UNDATA


PROVINSI SULAWESI TENGAH

DI SUSUN OLEH :
SARTINA H. TAHUNINI, S.Kep
WN10323047

CI LAHAN CI INSTITUSI

NI Kadek Yuliana Dewi, STr.Keb Ns. Katrina Feby Lestari, S.Kep., M.P.H
NIP. 198606102011012016 NIK. 20120901027

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA
2024
1. Definisi Persalinan
Persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara spontan (dengan
kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir), beresiko rendah pada awal
persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antra 37-42
minggu. (fatmawati, 2020)
2. Etiologi
1. Teori penurunan hormon
1 – 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon
progesteron dan esterogen. Progesteron bekerja sebagai penenang otot–otot
polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul his bila kadar progesteron turun. (padila, 2020)
2. Teori distensi rahim.
Pembesaran dan perenggangann rahim oleh isi rahim yang semakin membesar
menyebabkan terjadinya iskemia otot rahim sehingga sirkulasi utero plasenta
terganggu dan menyebabkan terjadinya peristiwa persalinan. (padila, 2020)
3. Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim,
penurunan progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan
tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan
penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik. Penurunan
kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap antara lain enggament, descent,
fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi
eksterna. Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga
terjadi ekspulsi. (Prawirohardjo,2021)
4. pathway

5. Klasifikasi persalinan
a. Persalinan Normal (Spontan) adalah proses lahirnya bayi pada Letak
Belakang Kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari
24 jam. (Sulisetyawati, 2021).
b. Persalinan Buatan adalah persalinan dengan tenaga dari luar dengan
ekstrak siforceps, ekstraksi vakum dan sectio cesaria. (Sulisetyawati,
2021).
c. Persalinan Anjuran adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan. (Sulisetyawati, 2021).
6. Tahap-tahap Persalinan
a. Kala I (pembukaan serviks).
Kala I berlangsung antara pembukaan 0 (nol) sampai pembukaan lengkap
(10 cm), lamanya tergantung paritas ibu (12 jam primigravida, 8 jam
multigravida)
b. Kala II (Pengeluaran janin)
Pada kala ini his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama ± 2 – 3 menit
sekali. Kepala janin mulai turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan pada otot–otot dasar panggul yang secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan.

c. Kala III (Pengeluaran plasenta)


Pada kala ini uterus akan teraba keras dengan tinggi fundus uteri setinggi
pusat. 5 – 30 menit setelah bayi lahir rahim akan berkontraksi dan ibu
akan merasakan sakit, rasa sakit ini menandakan lepasnya plasenta dari
perlekatanya dirahim.

d. Kala IV (Pengawasan)
Dilakukan selama 1 – 2 jam setelah persalinan dan pengeluaran plasenta.
Tujuanya adalah untuk mengawasi kondisi ibu terutama terhadap bahaya
pendarahan post partum. Lama proses persalinan pada primigravida 14,5
jam, sedangkan pada multigravida 7,5 jam.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Leukosit
Nilai total saat tidak hamil 4.500-10.000/mm³. Saat hamil 5.500-15.000/mm³.
Apabila terjadi peningkatan jumlah menandakan adanya infeksi.

b. Hemoglobin dan hematocrit


Mengukur konsentrasi sel-sel darah dan menggambarkan kehilangan darah
dan anemia. Nilai normal Hb (12-16 g/dl) dan Ht (42-47%).
8. Penatalaksanaan
Menurut (Nadia & Endarti, 2020) antara lain:
a. Persiapan kelahiran bayi dan perawatan prenatal yang baik akan mengurangi
insiden partus lama.
b. Persalinan tidak boleh di induksi atau dipaksakan kalau serviks belum
matang. Serviks yang matang adalah serviks yang panjangnya kurang dari
1,27 cm (0,5 inci), sudah mengalami pendataran, terbuka sehingga bisa
dimasuki sedikitnya satu jari dan lunak serta bisa dilebarkan.
9. Komplikasi
Diantaranya adalah : ketuban pecah dini, persalinan preterm, vasa previa, prolaps
tali pusat, kehamilan postmatur, persalinan disfungsional, distosia bahu, ruptur
uterus, plasenta akreta, inversi uterus, pendarahan pasca partum dini. (Fatmawati
2020).

Konsep Dasar Keperawatan


A. Pengkajian
1) Kala I
 Seksualitas
Serviks dilatasi 0-4 cm mungkin ada lendir merah mudah kecoklatan,
atau terdiri flek lendir
2) Kala II
a) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
b) Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
c) Nyeri/ ketidaknyamanan
Dapat merintih, menangis selama kontraksi, melaporkan rasa terbakar,
kaki dapt gemeter selama upaya persalinan,kontraksi uterus kuat terjdi
1,3-2 menit
d) Pernapsan
Peningkatan frekuensi pernapasan
e) Reproduksi
Serviks dilatasi penuh (10 cm), peningkatan perdarahan pervagina,
membran mungkin rupture bila masih utuh, peningkatan pengeluara
cairan amoion selama kontraksi.
3) Kala III
a) Sirkulasi
Teknan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali
normal dengan cepat, hipotensi akibat analgetik dan anastesi, nadi
membaik
b) Seksualitas
Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas, tali pusat
memnjang pada vagina
4) Kala IV
a) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/m) TD bervariasi mungkin lebih
rendah pada respon terhadap analgesik/anastesi, atau meningkat pada
respon pemberian oksitosin atau tidak, edema, kehilangan darah selama
persalinan 400-500 cc untuk kelahiran pervagina 600-800 ml untuk
kelahiran sc.
b) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
c) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi
spinal
d) Seksualitas
Fundus keras konraksi pada garid tengha terselatk setinggi
umbulikus,edema, okimosisi, strie mungkin pada abdomen, paha dan
payudara

B. Diagnosa keperawatan
 Kala I:
Kesiapan persalinan (D.0070)
 Kala II:
Nyeri melahirkan b/d pengeluaran janin (D.0079)
 Kala III
Risiko cedera pada ibu dibuktikan dengan persalinan lama kala I,II,III
(D.0137)
 Kala IV:
Risiko perdarahan dibuktikan dengan komplikasi pasca persalinan (mis.
atonio uterus, retensi plasenta) (D.0012).
C. Intervensi keperawatan

No SDKI SLKI SIKI RASIONAL


1 Kala 1 : Setelah dilakukan Edukasi persalinan (I.12437) : 1. Untuk mengetahui pemahaman ibu
Kesiapan Persalinan tindakan 1. Identifikasi pemahaman ibu tentang tentang persalinan
(D.0070) keperawatan ..x.. jam persalinan 2. Agar pasien mengetahui tentang proses
maka Status antepartum 2. Berikan kesempatan untuk bertanya persalinan
pasien membaik : 3. Jelaskan metode persalinan yang ibu 3. Agar dapat mengetahui metode
(l.07059) dan tingkat inginkan persalinan yang ibu inginkan
pengetahuan meningkat 4. Ajarkan teknik relaksasi untuk 4. Dapat meredahkan kecemasan dan
(L.12111) Perilaku meredahkan kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan
sesuai anjuran ketidaknyamanan persalinan 5. Analgetik sebagai teknik farmakologi
meningkat 5. Kolaborasi pemberian obat sesuai
kebutuhan pasien
2 Kala II : Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238) 1. Dapat mengetahui karakteristik nyeri
Nyeri melahirkan keperawatan ..x.. jam maka status 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, yang dialami pasien
b/d pengeluaran intrapartum membaik, dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Untuk mengetahui tingkat nyeri
janin (D.0079) kriteria hasil : 2. Identifikasi skala nyeri 3. Dapat mengurangi serta meringankan
a. Perdarahan vagina menurun 3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk nyeri yang dialami pasien
b. Nyeri dengan kontraksi menurun mengurangi rasa nyeri 4. Pasien dapat mengurangi nyeri dengan
c. Frekuensi kontraksi membaik 4. Jelaskan strategi meredahkan nyeri mandiri
5. Kolaborasi pemberian analgeik, jika 5. Analgetik sebagai teknik farmakologis
perlu untuk mengurangi nyeri

3 Kala III : Setelah dilakukan tindakan Perawatan persalina resiko tinggi 1. Untuk mengetahui kondisi pasien
Resiko cedera pada keperawatan ..x.. jam maka tingkat (I.07228) : 2. Untuk mengetahui tanda-tanda vital
ibu dibuktikan cedera menurun dengan kriteria 1. Identifikasi kondisi umum pasien pasien
dengan persalinan hasil : 2. Monitor tanda-tanda vital 3. Untuk mengetahui denyut jantung janin
lama I, II, dan III a. Perdarahan menurun 3. Monitor denyut jantung janin 4. Agar pasien merasa nyaman
(D.0137) b. Ketegangan otot menurun 4. Dukung orang terdekat mendampingi 5. Agar pasien dapat mengetahui prosedur
pasien tindakan yang akan dilakukan
5. Jelaskan prosedur tindakan yang akan 6. Diberikan obat-obatan anastesi sesuai
dilakukan kebutuhan pasien
6. Kolaborasi pemberian anastesi maternal,
sesuai kebutuhan

4 Kala IV : Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan (I.02067) 1. Agar tanda dan gejala perdarahan
Risiko perdarahan perawatan ..x.. jam maka tindak 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan terkontrol
dibuktikan dengan perdarahan menurun, dengan 2. Monitor nilai hematokrit/haemoglobin 2. Mengetahui kadar sel darah merah dalam
komplikasi pasca kriteria hasil : sebelum dan setelah kehilangan darah darah
3. Pertahankan bed rest selama perdarahan 3. Agar perdarahan dapat diminimalisir
persalinan (mis. a. Perdarahan vagina menurun 4. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan 4. Agar pasien menegtahui tanda dan gejala
atonio uterus, b. Haemoglobin dan hematokrit 5. Kolaborasi pemberian produk darah perdarahan
retensi plasenta) meningkat 5. Meminimalisir terjadi perdarahan
(D.0012).
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, W. P. (2020). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha


Medika.
Padila. (2020). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirohardjo, S. (2021). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sulisetyawati, A. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
Medika.
Nadia, Endarti, (2020). Asuhan Kebidanan Persalinan (IntraNatal Care). Jakarta :
TIM
PPNI. (2020). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Edisi 1: Jakarta DPP PPNI
PPNI. (2020). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2020). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai