Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


Ca Colon

Tanggal 13-18 Desember 2021

Oleh:

Deta Indrayanti, S.Kep


NIM. 2130913320040

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Ca Colon

Oleh:

Deta Indrayanti, S.Kep


2130913320040

Banjarbaru, 13 Desember 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Agianto, Ns., M.N.S., Ph.D Suci Kurniya, S.Kep., Ns.


NIP. 198208182008121003 NIP. 198709142014022004
APP PERFORASI

Definisi Etiologi
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa Terdapat empat etiologi utama kanker kolon (FKUI, 2001 :
abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan 207).
epithelial dari colon (Brooker, 2001) Adanya yaitu :
pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada      1.  Diet/Makanan tidak sehat
kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong,      2.  Kelainan kolon
2000) Kanker kolon/usus besar merupakan tumbuhnya 3.  Genetik
sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar
atau rektum (Boyle & Langman, 2000)
Klasifikasi
Klasifikasi kanker kolon berdasarkan modifikasi
Manifestasi Klinis DUKES ialah sebagai berikut:
Gejala sangat di tentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan 1. Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding
fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. Adanya perubahan kolon dengan harapan hidup 90-100%
dalam defekasi, darah pada feses, konstipasi, perubahan dalam 2. Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke
penampilan feses, tenesmus, anemia dan perdarahan rectal merupakan lapisan otot kolon dengan harapan hidup 75-
keluhan yang umum terjadi (Wijaya&Putri,2013). 85%
Gejala umum: 3. Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke
1. Hilangnya nafsu makan kelenjar-kelenjar limfa dengan harapan hidup
30-40%
2. Anemia, pasien tampak pucat
4. Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-
3. Sering merasa lelah
organ lain dengan harapan hidup >5%
4. Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang
Gejala penyebarannya:
1. Penderita tampak kuning
2. Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar
lokasi hati
3. Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh
dokter
4. Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik,
Pemeriksaan Penunjang (Setiadi,2007)
1. Endoskopi
Biopsy di gunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
2. Radiologis
3. Histopatologi
4. Laboratorium
5. Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker
ke kelenjar getah bening  di abdomen dan hati.

Penatalaksanaan
Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah sebagai berikut (Sjamsuhidajat. 2010);
a. Pembedahan (operasi)
Operasi adalah penanganan yang paling efektif dan cepat untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastasis , tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang mengelilingi sekitar kanker.
b. Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya sinar X, atau sinar gamma, di fokuskan untuk
merusak daerah yang di tumbuhi tumor, merusak genetik sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak se-sel yang
pembelahan dirinya cepat, antara lain sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung dan usus, sel darah.Kerusakan sel tubuh
menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu makan.
c Kemotherapy
Chemotherapy memakai obat anikanker yang kuat, dapat masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk
kanker yang telah menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau di makan, pada
umumnya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan memberikan efek yang lebih bagus.
d. Kolostomi
Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus
besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen.
Nyeri Akut (00132) Kerusakan Integritas Kulit (00046)
NOC: Penyembuhan Luka Sekunder (2107)
NOC: Kontrol nyeri (1605) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 7 jam 7xseminggu diharapkan:
diharapkan: a. Ukuran Luka Berkurang
a. Menggambarkan kapan nyeri terjadi b. Drainasse
b. Menggunakan tindakan pencegahan c. Kulit melepuh
c. Menggunakan analgesik yang direkomendasikan d. Kulit Mesorasi
NIC: Pengecekan Kulit (3590)
NIC: Pemberian analgesik (2210) 1. Periksa kulit terkait dengan adanya kemerahan, edem
1. Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis, frekuensi atau drainasse
obat analgesic yang diresepkan 2. Monitor kulit terhadap area perubahan memar, warna,
dan nanah
2. Cek adanya riwayat alergi obat
3. Periksa pakaian yang terlalu ketat
3. Pilih analgesik atau kombinasi analgesik yang sesuai 4. Ajarkan anggota keluarga mengenai tanda tanda
kerusakan kulit dengan tepat

Resiko
Ansietas
Infeksi
b/d(00004)
Status Kesehatan (00146)
NOC:
NOC: Pemulihan Pembedahan:
Tingkat kecemasan (1211)Segera Setelah Operasi
(2305)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x15 menit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x4
diharapkan:
diharapkan:
a. Rasa cemas yang disampaikan secara lisan
a. b.Integritas
Rasa takutjaringan
yang disampaikan secara lisan
c. Perawatan
NIC: Perasaan gelisah
daerah sayatan (3440)
NIC: Pengurangan
1. Periksa daerah sayatanKecemasan (5820)
terhadap kemerahan, bengkak,
1. Bantu
atau kliendehiscene
tanda-tanda mengidentifikasi situasi yang memicu
atau eviserasi
kecemasan
2. Monitor proses penyembuhan
2. Dengarkan klien di daerah sayatan
3. Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan
ketakutan
4. Dukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai
5. instruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi
6. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap prilaku klien
DAFTAR PUSTAKA

Boyle, P., & Langman, J. (2000). ABC of colorectal cancer. Epidemiology.


GLOBOCAN: BMJ.

Brooker, C. (2001). Kamus Saku Keperawatan. Jakarta: ECG.

Brunner, & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

FKUI. (2008). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta.: FKUI.

Gale, D., & Charette, J. (2000). Rencana asuhan keperawatan onkologi. Jakarta:
EGC.

NANDA International. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2018-


2020. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Nursing Outcomes Classification: 5th Indonesian Edition. ELSEVIER

Nursing Intervention Classification: 6th Indonesian Edition. ELSEVIER

Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Tambayong, J. (2000). Patofisiologi Untuk Perawatan. Jakarta: EGC.

Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi ke-2. Jakarta: EGC.

Wijaya, AS & Putri, YM. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta :


Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai